Anda di halaman 1dari 3

Tugas Resume Catatan Hasil Diskusi 1 Pembelajaran PKn di SD

PGSD BI KELAS C

Nama : Ari Ariyanto


NIM : 857203172

Pertanyaan dan Jawaban :


1. Thomas Yuda dari kelompok 3
Bagaimana cara mendidik siswa dijaman sekarang supaya dapat mengimplementasikan
dalam ruang lingkup pembelajaran PKn (kecerdasan, keterampilan, karakter) ?

Jawaban Dwi Ihdina :


Dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam muatan mapel seperti halnya dalam
K-13 setiap materi pelajaran dikaitkan dengan nilai moral Pancasila dan Budi pekerti.

Jawaban pak Dena


a) Kita harus mengajarkan moralitas kepada siswa.
b) Perlu dilakukan pengembangan. Proses pengembangan dilakukan di lingkungan sekolah
dan luar sekolah.
c) Pembiasaan dilakukan di lingkungan rumah dan lingkungan rumah.
d) Memanfaatkan media yang digandrungi anak-anak untuk mengimplementasikan. Guru
perlu melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi.

2. Japar Sidiq dari kelompok 5


Apa perbedaan standar kompetensi kelulusan dan standar kompetensi mata pelajaran ?

Jawaban Ari Ariyanto :


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama dalam pengembagangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan terdiri
atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar dan
menengah.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasi setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang
Pendidikan tertentu. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh
para pengembang kurikulum yang dapat dilihat pada standar isi (SI). Jika sekolah
memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu maka perlu dirumuskan standar
kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut.

3. Yuyuana Aisyah dari kelompok 2


Di sekolah diajarkan untuk mengamalkan Pancasila, tetapi di rumah diajarkan hal yang
berbeda. Apakah hal yang kita ajarkan menjadi sia-sia ?

Jawaban Dede Abdul Rahman :


Tidak ada istilah sia-sia dalam pembelajaran kita, yang pasti pendidikan di luar sekolah
(lingkungan rumah) durasi waktunya lebih lama dibandingkan di pendidikan sekolah yang
berakibat pendidikan di lingkungan rumah lebih kuat dan lebih terasa oleh siswa, kita tidak
dituntut untuk dapat merubah karakter siswa, hanya saja kita dapat mengingatkan kepada
siswa tersebut.

Jawaban pak Dena :


Tidak ada yang sia-sia, selama niat kita beribadah, niat kita tulus dalam mengembangkan
kompetensi siswa. Guru berkewajiban untuk membimbing siswa untuk dapat
mengembangkan kompetensinya. Guru harus mengatur strategi dan metode pembelajaran
supaya tujuan pembelajaran tercapai.
4. Hartati dari kelompok 4
Apa yang harus diajarkan kepada siswa sebagai warga Negara Indonesia, mengenai hak
dan kewajiban ?

Jawaban Siti Subaekah :


Secara garis besar, Hak sebagai WNI mendapatkan perlindungan dari negara sedangkan
Kewajiban sebagai WNI mematuhi aturan negara yang tertuang dalam hukum tertulis seperti
UUD
contoh kewajiban: saling menghormati,menjunjung tinggi martabat bangsa, dll
contoh hak: mendapatkan pendidikan, keamanan,memiliki keyakinan, dll

Jawaban Ari Ariyanto :


Kita harus mengajarkan teorinya terlebih dahulu kepada siswa supaya siswa memahami
pengertian dari hak dan kewajiban, kemudian kita memberikan contoh dalam dunia nyata.
Misalkannya di sekolah, hak yang diperoleh adalah mendapat nilai, mendapat kasih sayang
dari guru, dll. Kewajiban siswa adalah mematuhi peraturan yang ada di kelas dan di sekolah.
Setelah siswa memahami pengertian dan implementasi hak dan kewajiban, guru melakukan
pembiasaan tersebut.

5. Ida Panda Aryani dari kelompok 6


Sebutkan contoh prilaku berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan !

Jawaban Jennyvie Nicken Asesa :


Contoh perilaku berpikir kritis rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
di lingkungan sekitar :
a) Contoh perilaku berpikir kritis : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh
pejabat negara, bagaimana moral pejabat yang telah dipercayai oleh rakyat justru
menghianati dengan mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
b) Contoh perilaku berpikir rasional : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh
pejabat negara, yaitu sudah menjadi kodrat bahwa manusia itu kalau kurang sehingga
meskipun sudah menjadi pejabat yang telah bergelimpangan harta masih merasa kurang
dan kurang terus sehingga tak peduli meskipun harus mendapatkan dengan mengambil
harta yang bukan haknya (harta rakyat).
c) Contoh perilaku berpikir kreatif : menanggapi isu tentang korupsi yang dilakukan oleh
pejabat negara,sebagai warga negara yang baik kita harus mendidik generasi muda agar
mempunyai moral yang baik sehingga mengerti akan hak dan kewajiban.
Harapannya generasi baru tersebut lebih peduli dengan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi (apabila jadi pejabat tidak melakukan korupsi)

Jawaban pak Dena :


Proses kritis itu hadir pada diri siswa karena ada rasa penasaran. Tugas guru adalah melatih
sikap kritis kepada siswa. Sehingga akan timbul sikap demokratis pada siswa.

6. Riska Choirunnisa
Dari awal PJJ murid tidak mengikuti kegiatan. Bahkan pada saat PTS soal diantar ke
rumah. Lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembelajaran. Walaupun
saya sudah melakukan komunikasi dengan orang tua, tetapi siswa masih belum mengikuti
kegiatan PJJ. Bagaimana cara kita supaya siswa mau mengikuti kegiatan PJJ tersebut ?

Jawaban pak Dena :


Tanggung jawab utama dalam kegiatan belajar adalah orang tua, oleh karena itu perlu
diadakan konseling. Guru datang ke lingkungan rumah tersebut, cari kesulitan yang dialami
siswa dan orang tua. Yang paling penting, bagaimana caranya supaya anak memiliki
karakter.

Jawaban Ari Ariyanto :


Kita perlu membuat kelompok belajar, baik secara luring ataupun daring. Karena dengan
kelompok belajar, siswa lebih bersemangat untuk belajar.
Kesimpulan
Tujuan dan isi PPKn SD berkenaan dengan nilai, moral, dan norma yang terkandung dalam
Pancasila dan UUD 1945. Patut digarisbawahi isi pasal 3 UU Sisdiknas 20/2003 yang
menyatakan bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
PPKn merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan demokrasi yang
bersifat multidimensional karena merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral,
pendidikan sosial dan masalah pendidikan politik. Namun, yang paling menonjol adalah sebagai
pendidikan nilai dan pendidikan moral.

Anda mungkin juga menyukai