Anda di halaman 1dari 11

A.

Pendahuluan

Kesehatan mental merupakan suatu keadaan seseorang yang


terhindar dari gangguan atau penyakit kejiwaan, di mana seseorang
dapat dikatakan sehat mental apabila memiliki kemampuan
menyesuaikan diri dalam menghadapi masalah-masalah baik fisiologis
maupun psikis atau dapat dikatakan sehat mental harus mengandung
keserasian dalam fungsi-fungsi jiwa. Kesehatan mental merupakan
suatu kondisi sejahtera di mana individu menyadari potensi dirinya,
mampu menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang
memiliki kesehatan mental yang baik, akan dapat mengelola emosi
dengan baik. Pandai bersosialisasi dan mampu menghadapi perubahan
serta tantangan hidup (Dr. Zakiah Daradjat, 1982).

Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO (world health


organization) seseorang dapat dikatakan memiliki kejiwaan yang sehat
apa bila dapat menyesuaikan diri pada kenyataan yang ada, meskipun
kenyataan yang dihadapi tersebut buruk bagi dirinya, memperoleh
kepuasan dari jerih payah atas usaha yang dia lakukan. Dan seseorang
yang memilih jiwa yang sehat akan merasa lebih puas memberi
daripada menerima karena hal itu menunjukkan bahwa ada rasa
kepuasan tersendiri bagi seorang individu yang dapat menikmati hasil
dari jerih payahnya untuk diberikan kepada individu lain.

Secara umum orang yang memiliki jiwa yang sehat akan


terhindar dari rasa tegang dan cemas, dan hubungan dalam interaksi
sosial dengan orang lain dapat saling memuaskan dan saling tolong-
menolong meskipun terkadang interaksi sosial tersebut tidak terpuaskan
tetapi malah menerima kekecewaan seorang yang memiliki jiwa yang
sehat akan menjadikan kekecewaan tersebut sebagai pelajaran untuk di
kemudian hari. Individu yang jiwanya sehat juga dapat menyelesaikan
konflik yang sedang ia hadapi dengan berbagai macam cara
penyelesaian yang kreatif dan konstruktif, serta memiliki rasa kasih
sayang yang besar (Tristiadi Ardi Ardani, 2008).

Kebutuhan tersebut juga tergantung pada motivasi manusia


untuk mempertimbangkan pemenuhan dasar yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Hierarki ini juga berfokus pada
eksplorasi manusia yang memunculkan keinginan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang serta untuk meningkatkan kondisi kehidupan di
lingkungan masyarakatnya. kebutuhan juga memiliki fungsi untuk
memperkuat keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan orang-
orang dalam rangka meningkatkan kehidupan mereka sesuai kondisi
dalam berbagai pengaturan sosial di masyarakat.

Tidak terbantahkan, penyediaan kebutuhan fisiologis yang


memadai untuk makanan, air di antara hal-hal penting lainnya dalam
kehidupan dan kebutuhan keselamatan atau kebutuhan keamanan
membentuk dasar atau fondasi yang kuat di mana kebutuhan manusia
lainnya yaitu beristirahat. Cinta dan kebutuhan yang dimiliki selalu
mengingatkan orang akan kebutuhan mendesak akan cinta, kasih
sayang, bagi setiap manusia di lingkungan manusia. Identitas budaya,
sosial pengelompokan, asosiasi, afiliasi, dan kepemilikan yang
didasarkan pada cinta kasih sangat diperlukan meningkatkan
koeksistensi manusia yang harmonis dalam berbagai lingkungan sosial
di masyarakat.

Benar bahwa orang tidak dapat hidup dalam isolasi dari orang
lain di masyarakat, perlu keberadaan orang lain di masyarakat dan
dengan diakui oleh orang lain juga. Kebutuhan ini dapat
mengumpulkan keberanian dan kepercayaan diri seseorang untuk
berkontribusi secara wajar bagi pengembangan masyarakat di
masyarakat. Akibatnya, orang akan berinteraksi dan bergaul dengan
orang lain dengan niat untuk berkembang sebagai individu dan
komunitas untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat secara
jelas diartikulasikan dalam inisiatif pengembangan masyarakat di
berbagai komunitas di masyarakat. Ini adalah ciri khas interaksi dan
hubungan orang dengan orang lain di berbagai komunitas di masyarakat
Indonesia.
Daftar pustaka

Daradjat, Zakiah. 1982. Islam dan Kesehatan Mental. Jakarta:


PT Gunung Agung.

Ardani, Tristiadi Ardi. 2008. Psikiatri Islam. Malang: UIN-


Malang Press.

Kebutuhan menurut hierarki Abraham Maslow (Dr. E. O.


Aruma and Dr. Melvins Enwuvesi Hanachor, 2017) menyatakan bahwa
manusia termotivasi oleh lima tingkat kebutuhan yaitu kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan cinta dan kepemilikan,
kebutuhan penghargaan dan yang terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi
diri. Kemudian dalam pemenuhan kebutuhan tersebut terdapat dua
kebutuhan tambahan yaitu memahami kebutuhan dan kebutuhan
estetika.

Kebutuhan tersebut juga tergantung pada motivasi manusia


untuk mempertimbangkan pemenuhan dasar yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Hierarki ini juga berfokus pada
eksplorasi manusia yang memunculkan keinginan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang serta untuk meningkatkan kondisi kehidupan di
lingkungan masyarakatnya. kebutuhan juga memiliki fungsi untuk
memperkuat keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan orang-
orang dalam rangka meningkatkan kehidupan mereka sesuai kondisi
dalam berbagai pengaturan sosial di masyarakat.

Tidak terbantahkan, penyediaan kebutuhan fisiologis yang


memadai untuk makanan, air di antara hal-hal penting lainnya dalam
kehidupan dan kebutuhan keselamatan atau kebutuhan keamanan
membentuk dasar atau fondasi yang kuat di mana Kebutuhan manusia
lainnya yaitu beristirahat. Cinta dan kebutuhan yang dimiliki selalu
mengingatkan orang akan kebutuhan mendesak akan cinta, kasih
sayang, bagi setiap manusia di lingkungan manusia. Identitas budaya,
sosial pengelompokan, asosiasi, afiliasi, dan kepemilikan yang
didasarkan pada cinta kasih sangat diperlukan meningkatkan
koeksistensi manusia yang harmonis dalam berbagai lingkungan sosial
di masyarakat. Benar bahwa orang tidak dapat hidup dalam isolasi dari
orang lain di masyarakat, perlu keberadaan orang lain di masyarakat
dan dengan diakui oleh orang lain juga. Implikasinya adalah hanya
ketika orang-orang berada dijamin cinta dan milik keluarga sebagai unit
sosial mini, komunitas, masyarakat, sebuah asosiasi atau organisasi
sebagai kelompok sosial yang mereka dapat mengumpulkan keberanian
dan kepercayaan diri untuk berkontribusi secara wajar bagi
pengembangan masyarakat di masyarakat. Akibatnya, orang akan
berinteraksi dan bergaul dengan orang lain dengan niat untuk
berkembang sebagai individu dan komunitas untuk meningkatkan
kondisi kehidupan masyarakat secara jelas diartikulasikan dalam
inisiatif pengembangan masyarakat di berbagai komunitas di
masyarakat. Ini adalah ciri khas interaksi dan hubungan orang dengan
orang lain di berbagai komunitas di masyarakat Indonesia.

Kebutuhan tersebut juga tergantung pada motivasi manusia


untuk mempertimbangkan pemenuhan dasar yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Hierarki ini juga berfokus pada
eksplorasi manusia yang memunculkan keinginan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang serta untuk meningkatkan kondisi kehidupan di
lingkungan masyarakatnya. kebutuhan juga memiliki fungsi untuk
memperkuat keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan orang-
orang dalam rangka meningkatkan kehidupan mereka sesuai kondisi
dalam berbagai pengaturan sosial di masyarakat.

Tidak terbantahkan, penyediaan kebutuhan fisiologis yang


memadai untuk makanan, air di antara hal-hal penting lainnya dalam
kehidupan dan kebutuhan keselamatan atau kebutuhan keamanan
membentuk dasar atau fondasi yang kuat di mana kebutuhan manusia
lainnya yaitu beristirahat. Cinta dan kebutuhan yang dimiliki selalu
mengingatkan orang akan kebutuhan mendesak akan cinta, kasih
sayang, bagi setiap manusia di lingkungan manusia. Identitas budaya,
sosial pengelompokan, asosiasi, afiliasi, dan kepemilikan yang
didasarkan pada cinta kasih sangat diperlukan meningkatkan
koeksistensi manusia yang harmonis dalam berbagai lingkungan sosial
di masyarakat.

Benar bahwa orang tidak dapat hidup dalam isolasi dari orang
lain di masyarakat, perlu keberadaan orang lain di masyarakat dan
dengan diakui oleh orang lain juga. Kebutuhan ini dapat
mengumpulkan keberanian dan kepercayaan diri seseorang untuk
berkontribusi secara wajar bagi pengembangan masyarakat di
masyarakat. Akibatnya, orang akan berinteraksi dan bergaul dengan
orang lain dengan niat untuk berkembang sebagai individu dan
komunitas untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat secara
jelas diartikulasikan dalam inisiatif pengembangan masyarakat di
berbagai komunitas di masyarakat. Ini adalah ciri khas interaksi dan
hubungan orang dengan orang lain di berbagai komunitas di masyarakat
Indonesia. Abraham Maslow’s Hierarchy of Needs and Assessment of
Needs

in Community Development

Aruma, E. O . Melvins Enwuvesi Hanachor. 2017.


Abraham Maslow’s Hierarchy of Needs and Assessment of
Needs in Community Development. Nigeria : University of Port
Harcourt

AT, Andi Mappiare. 2002. Pengantar Konseling dan


Psikoterapi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Ardani, Tristiadi Ardi. 2008. Psikiatri Islam. Malang:
UIN-Malang Press.

Daradjat, Zakiah. 1982. Islam dan Kesehatan Mental.


Jakarta: PT Gunung Agung.

H, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar kebutuhan Dasar


Manusia. Jakarta : Salemba Medika

Hamdi, Muhammad. 2016. Teori Kepribadian, Sebuah


Pengantar. Bandung : Penerbit Alfabeta

Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1.


Yogyakarta: Kanisius

Tarmizi, dr. H. 1975. Kesehatan jiwa. Jakarta: PT Bulan


Bintang

Dalam hierarki kebutuhan Maslow dinyatakan bahwa manusia


termotivasi oleh lima tingkat kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis,
kebutuhan keselamatan, kebutuhan cinta dan kepemilikan, kebutuhan
penghargaan dan yang terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Kemudian dalam pemenuhan kebutuhan tersebut terdapat dua
kebutuhan tambahan yaitu memahami kebutuhan dan kebutuhan
estetika (Dr. E. O. Aruma and Dr. Melvins Enwuvesi Hanachor, 2017).

Kebutuhan tersebut juga tergantung pada motivasi manusia


untuk mempertimbangkan pemenuhan dasar yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain. Hierarki ini juga berfokus pada
eksplorasi manusia yang memunculkan keinginan untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang serta untuk meningkatkan kondisi kehidupan di
lingkungan masyarakatnya. kebutuhan juga memiliki fungsi untuk
memperkuat keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan orang-
orang dalam rangka meningkatkan kehidupan mereka sesuai kondisi
dalam berbagai pengaturan sosial di masyarakat.

Tidak terbantahkan, penyediaan kebutuhan fisiologis yang


memadai untuk makanan, air di antara hal-hal penting lainnya dalam
kehidupan dan kebutuhan keselamatan atau kebutuhan keamanan
membentuk dasar atau fondasi yang kuat di mana kebutuhan manusia
lainnya yaitu beristirahat. Cinta dan kebutuhan yang dimiliki selalu
mengingatkan orang akan kebutuhan mendesak akan cinta, kasih
sayang, bagi setiap manusia di lingkungan manusia. Identitas budaya,
sosial pengelompokan, asosiasi, afiliasi, dan kepemilikan yang
didasarkan pada cinta kasih sangat diperlukan meningkatkan
koeksistensi manusia yang harmonis dalam berbagai lingkungan sosial
di masyarakat.

Benar bahwa orang tidak dapat hidup dalam isolasi dari orang
lain di masyarakat, perlu keberadaan orang lain di masyarakat dan
dengan diakui oleh orang lain juga. Kebutuhan ini dapat
mengumpulkan keberanian dan kepercayaan diri seseorang untuk
berkontribusi secara wajar bagi pengembangan masyarakat di
masyarakat. Akibatnya, orang akan berinteraksi dan bergaul dengan
orang lain dengan niat untuk berkembang sebagai individu dan
komunitas untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat secara
jelas diartikulasikan dalam inisiatif pengembangan masyarakat di
berbagai komunitas di masyarakat. Ini adalah ciri khas interaksi dan
hubungan orang dengan orang lain

berbagai komunitas di masyarakat Indonesia.


TAHUN AJARAN

Dalam hierarki kebutuhan Maslow dinyatakan bahwa


manusia termotivasi oleh lima tingkat kebutuhan yaitu kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan cinta dan
kepemilikan, kebutuhan penghargaan dan yang terakhir yaitu
kebutuhan aktualisasi diri. Kemudian dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut terdapat dua kebutuhan tambahan yaitu
memahami kebutuhan dan kebutuhan estetika (Dr. E. O. Aruma
and Dr. Melvins Enwuvesi Hanachor, 2017).

Kebutuhan tersebut juga tergantung pada motivasi


manusia untuk mempertimbangkan pemenuhan dasar yang harus
dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain. Hierarki ini juga berfokus
pada eksplorasi manusia yang memunculkan keinginan untuk
memenuhi kebutuhan orang-orang serta untuk meningkatkan
kondisi kehidupan di lingkungan masyarakatnya. kebutuhan juga
memiliki fungsi untuk memperkuat keinginan manusia untuk
memenuhi kebutuhan orang-orang dalam rangka meningkatkan
kehidupan mereka sesuai kondisi dalam berbagai pengaturan
sosial di masyarakat.

Tidak terbantahkan, penyediaan kebutuhan fisiologis yang


memadai untuk makanan, air di antara hal-hal penting lainnya
dalam kehidupan dan kebutuhan keselamatan atau kebutuhan
keamanan membentuk dasar atau fondasi yang kuat di mana
kebutuhan manusia lainnya yaitu beristirahat. Cinta dan
kebutuhan yang dimiliki selalu mengingatkan orang akan
kebutuhan mendesak akan cinta, kasih sayang, bagi setiap
manusia di lingkungan manusia. Identitas budaya, sosial
pengelompokan, asosiasi, afiliasi, dan kepemilikan yang
didasarkan pada cinta kasih sangat diperlukan meningkatkan
koeksistensi manusia yang harmonis dalam berbagai lingkungan
sosial di masyarakat.

Benar bahwa orang tidak dapat hidup dalam isolasi dari


orang lain di masyarakat, perlu keberadaan orang lain di
masyarakat dan dengan diakui oleh orang lain juga. Kebutuhan
ini dapat mengumpulkan keberanian dan kepercayaan diri
seseorang untuk berkontribusi secara wajar bagi pengembangan
masyarakat di masyarakat. Akibatnya, orang akan berinteraksi
dan bergaul dengan orang lain dengan niat untuk berkembang
sebagai individu dan komunitas untuk meningkatkan kondisi
kehidupan masyarakat secara jelas diartikulasikan dalam inisiatif
pengembangan masyarakat di berbagai komunitas di masyarakat.
Ini adalah ciri khas interaksi dan hubungan orang dengan orang
lain di berbagai komunitas di masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai