Anda di halaman 1dari 62

Pandangan

dan
Nilai Masyarakat
Disusun oleh :
1.AARIFAH AMINAH
2.ANNISA FARIDA
3.AULIA NURHIDAYAH
4.ENDAH SULISTIAWATI
5.Fauziah wahdah
6.Iis almaidah
7.Maulida hayati
8.Nur syifa. S
9.Siti russiana
10.WAHIDATUL NOOR LAILA
PANDANGAN
Pandangan berati hasil perbuatan memandangan
(memperlihatkan, melihat dan sebagainya). pandangaan berarti
benda atau orang yang dipandang (dihormati,disegani, dan
sebagainya).
NILAI
Pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan
seseorang namun tidak menghakimi apakah perilaku itu salah
atau benar.
MASYARAKAT
Adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan
kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati
dalam lingkungannya.
Pandangan dan Nilai masyarakat
terhadap individu
Nilai pada individu akan mengikuti perkembangan dan perubahan
yang ada pada masyarakat. Dahulu di masyrakat terdapat nilai
bahwa selayaknya mengenakan pakaian yang menurup aurat.
Begitu juga pada aspek lingkungan, bila individu tersebut bergaul
dilingkungan yang baik maka sikap yang baik pula yang akan
ditunjukkan dalam kesehariannya.
Pandangan dan Nilai masyarakat terhadap Keluarga

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat dan


juga merupakan suatu sistem. Anggota keluarga saling
berinteraksi, interelasi, dan interdependensi untuk mencapai
tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem yang terbuka
sehingga dapat dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu
lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu betapa pentingnya
peran dan fungsi keluarga dalam membentuk manusia sebagai
anggota masyrakat yang bernilai budaya positif.
Pandangan dan Nilai masyarakat terhadap masyarakat

Nilai dan masyarakat memiliki kaitan yang sangat penting dan


tidak dapat dipisahkan. Suatu tindakan atau perbuatan warga
masyarakat diangkap sah apabila sesuai atau serasi dengan nilai
nilai yang berlaku atau dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat
Pandangan Dan Nilai
Tentang Individu
Dosen Pengampu : Rita Kirana,S.Pd.,M.Kes
Nama Kelompok
1. Aprilia Lintang Puspaningrum
2. Bekty Eka Yuniavi
3. Dewi Kurnia
4. Eka Oktaviana Amalia Az-Zahra
5. Gita Putri Ariandini
6. Mukarramah
7. Rizka Aulia
8. Roinda Khoirotun Najjah
9. Sheila Yunia Anggini
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin
individuum yang artinya tidak
terbagi. Individu menekankan
penyelidikan kepada kenyataan-
kenyataan hidup yang istimewa dan
seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23).
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap
individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan
aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan
membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah
laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama
menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya,
kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat
(Hartomo, 2004: 64).
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu
berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan
yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan
khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar,
namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk
mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal
yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan. (Menurut Departemen Kesehatan RI
1998).
Hubungan Individu, Keluarga Dan
Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada
perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu
lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan
lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga,
lembaga, komunitas dan masyarakat.
Hubungan individu dengan keluarga

Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga,


yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan
aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada
akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada
dirinya dalam keluarga.
Hubungan individu dengan masyarakat

Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam


sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang
menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui
dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.
Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi
dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang
semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
Hak Dan Kewajiban Individu dalam
Masyarakat
Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki
oleh individu :
1. Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak
untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak
tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada
kurun waktu yang panjang
2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan
seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu
masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi
golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara,
tingkat sosial, kelahiran.
Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah
melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara
menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak
untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika
seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus
menjaga ketenangan, demikian seterusnya.
Hak Dan Kewajiban Individu dalam
Keluarga
Hak individu dalam keluarga antara lain :
1. Memperoleh kasih sayang dan perhatian
2. Memperoleh pendidikan
3. Diperbolehkan menyampaikan pendapat dengan bebas
4. Memperoleh rasa aman

Kewajiban Individu dalam keluarga antara lain :


1. Menjalankan perintah dari orang tua
2. Saling menyayangi dan mengasihi
3. Saling menjaga dan melindungi
Pandangan dan nilai masyarakat
terhadap Individu
Nilai budaya yang dianut individu merupakan masukan nilai-nilai
yang berasal dari era global yang sangat luas. Nilai pada hakikatnya
mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang namun tidak
menghakimi apakah perilaku itu salah atau benar. Nilai pada individu
akan mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada pada
masyarakat. Sebagai contoh makin maraknya sinetron di televisi yang
menampilkan artis-artis dengan pakaian yang agak terbuka maka akan
mempengaruhi nilai-nilai budaya yang ada pada individu. Dahulu di
masyarakat terdapat nilai bahwa selayaknya mengenakan pakaian yang
menutup aurat. Begitu juga pada sapek lingkungan, bila individu
tersebut bergaul di lingkungan yang baik maka sikap baik juga yang
akan ditunjukkan dalam kesehariannya. Kini nilai-nilai itu mengalami
pergeseran atau perubahan yakni wanita telah dianggap lazim
mengenakan pakaian yang mini.
Di era sebelum tahun 1990-an masih banyak wanita yang
memliki rambut yang panjang (sampai lutut) namun pada
kenyataannya akhir-akhir ini sudah sedikit sekali kita dapat
menjumpai seorang wanita yang berambut panjang. Hal itu karena
bila seorang wanita berambut panjang maka dianggap tidak fleksibel
atau ribet dalam beraktifitas dan mungkin ada anggapan wanita
berambut panjang sudah ketinggalan jaman.
Selama nilai-nilai itu mengalami perubahan yang masih
relative positif maka tidak berdampak buruk bagi integritas individu
itu sendiri dan begitu pula sebaliknya.
Pandangan dan nilai tentang
keluarga
Dosen pengampu : Rita Kirana,S.Pd.,M.Kes

KELOMPOK 3
Anggota:
1.Amanda Maryana Suhendar
2.Dini Ainia Rahma
3.Ferananda Junaedi
4.Fitria Nur Fadia
5.Resma Ariati
6.Elta Yuly Purwanty
7.Syarifah Yasmin
8.Asy-Syifa Nashriyah
9.Norafni Seri Utami
10.Ghina Mahdiyah
A.Pengertian Keluarga
1. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).

2. Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu
mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar
Dewantara)

3. Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis)
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
keluarga adalah :

1. Unit terkecil dari masyarakat


2. Terdiri atas 2 orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-
masing
8. Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga
adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual
B. Tipe Keluarga

1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu,
dan Anak-anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga Inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainya.
3. Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tapi membentuk suatu keluarga.
C.Fungsi Keluarga
Keluarga memiliki lima fungsi dasar yang telah diuraikan oleh Friedman (1986) sebagai
berikut:
1. Fungsi afektif: berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
pelaksanaan funsi afektif tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari seluruh
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal
tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh keluarga
dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh
keluarga dalam memenuhi fungsi afektif adalah:
a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar
anggota keluarga.
b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan
dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif maka
fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru.
Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada
berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses
identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.
TAN…..
2. Fungsi sosialisasi : sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak
lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan
individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar displin, belajar norma-norma, budaya dan
perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
3. Fungsi Reproduksi : keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4. Fungsi ekonomi : fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua
anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya
5. Fungsi perawatan keluarga : keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan,
yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit.Dari
berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga lainnya, yaitu :
a. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan,pada anggotakeluarga
sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dankebutuhannya.
b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya
selaluterpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial,
danspiritual.
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang
mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
6. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa.
7. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini
adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
8. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga
merasa terlindung dan merasa aman.
9. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
10.Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan
dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan
bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
LANJUTAN…..

11. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak
harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-
masing, dsb.
12. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi
penerus.
13. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diantara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
D. Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang
lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Kesimpulan
1. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
2. Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga.
Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang
melekat pada keluarga yang bersangkutan.
3. Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat
dipengaruhi oleh supra sistemnya yaitu lingkungan dan
masyarakat begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, keluarga
berperan dan berfungsi dalam membentuk manusia sebagai
anggota masyarakat yang bernilai budaya positif.
NILAI TENTANG
MASYARAKAT
Dosen Pengampu : Rita Kirana, S.Pd., M.Kes

Nama Kelompok :
1.Bella Riski Novelia
2.Devina Ramadanty
3.Fathul Jannah
4.Mailinda Sari
5.Rahmawati
6.Riska Aulia
7.Sulis Tianingsih
8.Vera Cindy Andani
9.Tantri Retno Anasthasia
Individu

Pandangan
& Nilai Keluarga
Masyarakat

Masyarakat
pengertian
1. Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan
kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang
yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa
seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat,
kesadaran masyarakat, dsb.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang


menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan
anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan


kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-
sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau
kumpulan manusia tersebut.
Unsur-unsur masyarakat
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang
menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan
membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan
kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota
masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran /
reproduksi manusia.
Pandangan dan nilai masyarakat
terhadap Masyarakat
Suatu tindakan atau perbuatan warga masyarakat dianggap sah
apabila sesuai atau serasi dengan nilai-nilai yang berlaku atau
dijunjung tinggi oleh suatu masyarakat. Misalnya suatu
masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, maka bila
terdapat anggota masyarakat yang selalu berbuat jujur dalam
berperilaku sehari-hari di masyarakat maka ia akan di hormati
oleh warga masyarakat itu sendiri.
LANJUTAN…..

Namun sebaliknya, bila ia suka berbuat curang, tidak


berkata sebenarnya maka warga masyarakat akan
menjadikan ia sebagai bahan pergunjingan. Jangan
sampai integritas masyarakat terkoyak karena kita tidak
mampu mengarahkan perkembangan atau perubahan
nilai yang berlangsung di masyarakat.
Contoh pandangan dan nilai
masyarakat terhadap masyarakat
Sebagai seorang bidan dalam menyesuaikan diri dengan
masyarakat untuk memberikan pelayana ANC kepada ibu-ibu
hamil,dalam diri dan pribadi saya sebagai bidan harus memiliki
nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, nilai
kecintaan, nilai kemanusiana, nilai kejujuran, nilai
pengorbanan,nilai persaudaraan. Sehingga dalam pelayanan
nanti saya tidak berjalan sendiri dalam menangani dan
mencegah terjadinya kekurangan gizi ibu hamil maupun
kehamilan yang terkontrol lewat pelayanan ANC.
LANJUTAN…..

• Bukan dengan pendidikan yang tinggi malah meremehkan


semua nilai-nilai yang tumbuh di masyarakat, sehingga
menimbulkan masalah pada pelayanan yang berpengaruh
buruk terhadap saya sebagai bidan tetapi juga kepada
masyarakat. Misalnya bidan tidak di senangi oleh masyarakat
sehingga masyarakat tidak pernah datang berobat ke bidan
atau sebaliknya bidan tidak pernah bersosialisasi dengan
masyarakat sehingga tidak tahu perkembangan ibu hamil
dalam masyarakat juga yang kurang gizi.
KESIMPULAN

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki


tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-
sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-
norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar
kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat
membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri
kehidupan yang khas.
10
NAMA KELOMPOK
1. ISLAHUL ANNISA
2. MAUDY MIFTAHUL JANNAH
3. MILIANI NUR
4. NADILLA SEPTIANA
5. NUFAISAH MASTIKA RIYADNI
6. NUR AYU WULANDARI
7. NURUL MAGFIRAH
8. SRI WAHYU ACHIRY
9. YENI MURYANI
INDIVIDU

Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang


tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan
yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak
dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu
dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga
dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai
manusia.
Lanjutan
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta
pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek
yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu
aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan
aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu
aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada
3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap
kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo,
2004: 64).
Lanjutan

• Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat


yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil
jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras
dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah
ada pada dirinya.
• Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok
individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang
prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya.
Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan
pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan
pribadi.
Lanjutan
Individu sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh
tiga aspek yaitu

organis
psikis rohaniah sosial
jasmaniah,

Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana


diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut
menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah
yang membantu individu mengembangkan ketiga
aspeknya tersebut.
Keluarga
Menurut Burges (1963) :
Burges memberikan pandangan tentang definisi
keluarga yang berorientasi kepada tradisi, yaitu
(Setiawati,2008 : 13)
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga
adalah :
1.Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
2.Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau
jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu
sama lain.
Lanjutan

3.Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan


masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak,
kakak dan adik.
4.Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan
budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota.
MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma
yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan
sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu
kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan
sehari-hari, masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat
ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society
yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah
masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka
yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
Lanjutan
Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi
masyarakat sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu
keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas sifatnya.”.
Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat
adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai
sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan
wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan
keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan
kepentingan masing-masing.Memiliki kenyataan di lapangan, suatu
masyarakat bias berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar
belakang dari berbagai suku.
Masalah Individu Dan Keluarga Menurut
Pandangan Masyarakat

Masalah Individu dan Keluarga Antara Lain :


- Perbedaan Keyakinan/Agama
- Tata Krama
- Perlindungan
- Keharmonisan
- Sosialisasi dan pendidikan
- Kemiskinan
• Perbedaan Keyakinan/Agama
asa
Keyakinan atau Agama adalah sikap masyarakat atau
kelompok manusia terhadap kekuasaan dan kekuatan
mutlak yang dianggap atau diyakini sebagai suatu yang
menentukan atau berperan menentukan kepentingan
nasib sekelompok manusia itu sendiri. Di Indonesia
agama merupakan hal terpenting dalam kehidupan
Manusia. Hal ini terbukti dalam naskah Pancasila, sila
pertama yang berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa”.
• Tata Krama
Tata krama atau sering pula disebut sopan santun adalah
aturan yang berlaku dalam kehidupan atau pergaulandalam
masyarakat, yang sudah berlaku secara turun temurun.
• Perlindungan
Dalam kehidupan bermasyarakat, keluarga merupakan tempat
berlindung yang pertama kali dan paling penting bagi anggotanya.
Secara sosial budaya keluarga sebagai pelindung pertama bagi anak-
anaknya.
 Perlindungan Secara Fisik keluarga melindungi atau
menghindarkan anak-anaknya dari serangan penyakit
yang dapat mengakibatkan terganggunya
perkembangan fisik atau bahkan merenggut jiwanya.
 Perlindungan Secara Non Fisik bagi perkembangan
anak menurut sebagian besar masyarakat memang
diperlukan. Hal ini dikarenakan jika tidak dibekali
dari awal tentang masalah sosial budaya yang nanti
akan mereka hadapi, di khawatirkan mereka menjadi
anak yang cenderung cepat terpengaruh akan hal-
hal negatif.
• Keharmonisan
harmonis sama dengan selaras atau serasi.
Keharmonisan dalam keluarga merupakan cita-cita
setiap orang dalam mengarungi kehidupan berumah
tangga. Setiap anggota keluarga diharapkan mampu
melakukan komunikasi dan mau menghargai serta
saling pengertian. Yang paling penting adalah
kedekatan hubungan orang tua dengan anak. Yang
dibutuhkan anak bukan materi melainkan pemenuhan
perhatian, kasih sayang yang di berikan orang tua
pada mereka.
• Sosialisasi dan Pendidikan
Sosialisasi dan Pendidikan ini menjadi fungsi yang
sangat penting, pendidikan selain digunakan sebagai sarana
mencari lapangan kerja, juga dapat berfungsi sebagai modal
pergaulan dalam kehidupan di masyarakat, serta melatih anak
agarlebih bertanggung jawab atau lebih mampu mandiri.
• Kemiskinan Keluarga
Kemiskinan keluarga biasa dialami oleh pasangan di
bawah umur, berkisar antara umur 15-17 tahun. Mereka
yang menikah atau melangsungkan perkawinan di bawah
umur biasanya hanya bekerja membantu orang tua,
menjadi buruh tani, dan kuli bangunan. Sedangkan wanita
yang menikah di bawah umur tidak bisa membantu suami
mencari nafkah karena harus mengurus anak mereka. Jadi
yang membuat Kemiskinan dalam rumah tanga atau
keluarga adalah pasanagan yang menikah di bawah umur
yaitu kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti
sandang, pangan, papan, dan kesehatan.
L Sedangkan wanita yang menikah di bawah umur tidak
bisa membantu suami mencari nafkah karena harus mengurus
A anak mereka. Jadi yang membuat Kemiskinan dalam rumah
N tanga atau keluarga adalah pasanagan yang menikah di bawah
umur yaitu kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti
J sandang, pangan, papan, dan kesehatan.

U
T
A
N
• Kesimpulan
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa masalah
individu atau diri kita berasal dari keluarga lalu
berdampak ke lingkungan masyarakat. Misalnya
anak yang dididik dalam keluarga berantakan akan
berakibat negatif pada individunya maupun
lingkungan masyarakatnya, dan sebaliknya jika
anak yang didik dari keluarga yang baik maka
individu maupun linngkungan masyarakat anak
tersebut akan berdampak baik pula.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai