Makalah Bahasa Indonesia Paragraf PDF
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Paragraf
Ciri-ciri paragraf:2
1
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”, hal: 115
2
HS. Widjojo “Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi”, hal: 222
3
induktif. (iii) Kalimat topik pada posisi tengah membentuk paragraf
induktif-deduktif. (iv) Kalimat topik pada posisi awal dan akhir
memberntuk paragraf deduktif-induktif. Kedua kalimat topik pada
paragraf itu berisi gagasan yang sama. Kalimat topik pada akhir paragraf
menegaskan gagasan kalimat topik pada posisi awal. Paragraf dengan dua
kalimat topik itu dilakukan pada paragraf yang panjang, misalnya 6 s/d 10
buah kalimat.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau
pendukung dan kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi
awal. Paragraf akademik untuk berkomunikasi akademik dengan
pembacanya, misalnya untuk menjawab tugas-tugas perkuliahan.
Komunikasi berhasil jika seluruh informasi terpahami oleh pembacanya.
Paragraf akademik disusun berdasarkan bahasa formal, baku dan
menyajikan pesan dengan kalimat yang efektif.
6. Paragraf dalam esai akademik: esai terdiri dari atas beberapa paragraf yang
diklasifikasi menjadi paragraf pendahuluan, paragraf penjelas dan paragraf
konklusi. Paragraf penjelas diklasifikasi menjadi paragraf penjelas 1,
penjelas 2 dan penjelas 3. Seluruh paragraf menyajikan gagasan secara
lengkap dan menyatu. Seluruh kalimat mendukung kalimat topik dan tidak
satupun, kalimat menyimpang dari kalimat topik.
7. Seluruh kalimat saling mengait. Pengertian dapat dilakukan dengan
konjungsi, subsitusi (penggantian), elipsis (pelesapan) dan lain-lain.
Fungsi Paragraf:3
3
HS. Widjojo “Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi”, hal: 223
4
a. Paragraf terdiri atas: kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat
konklusi.
b. Esai terdiri atas: paragraf pendahuluan, paragraf penjelas dan
paragraf konklusi
4. Mengembangkan topik karangan kedalam satuan-satuan unit pikiran yang
lebih kecil, misalnya: paragraf pendahuluan, paragraf pengembang 1,
paragraf pengembang 2, paragraf pengembang 3 dan paragraf konklusi.
5. Mengendalikan variabel terutama karangan yangg terdiri atas beberapa
variabel. Untuk dua variabel, misalnya: paragraf 1 pendahuluan
pentingnya membalas kedua variabel x dan y; paragraf 2 membahas
variabel x, paragraf 3 membahas variabel y, paragraf 4 membahas
hubungan variabel x dan y, paragraf 5 hasil analisis, paragraf 6 menyajikan
konklusi.
1 Kesatuan Paragraf
4
Ibid hal: 231-243
5
satu medali perak dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh
pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh
itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam
arena seperti itu.
Dalam paragraf diatas, kalimat yang ditulis tebal dan digaris bawahi tidak
menunjukkan keutuhan paragraf karena merupakan kalimat yang sumbang atau
keluar dari permasalahan yang dibicarakan. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus
dikeluarkan dari paragraf.
2 Keterpaduan
2.1 Repitisi
2.2 Substitusi
6
Kata transisi yaitu kata penghubung, konjungsi, perangkat yang
menyatakan adanya hubungan, baik intrakalimmat maupun antarkalimat.
Penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan paragraf sehingga
keseluruhan kalimat menjadi padu, menyatu dan utuh. Kata transisi
digunakan berdasarkan fungsi makna yang dihubungkan. Kata transisi
menyatakan hubungan sebagai berikut:
Sebab-Akibat : sebab, karena, akibatnya, maka, ole karena itu, oleh sebab
itu, dampaknya
Hasil-Akibat : akibatnya, hasilnya, dampaknya, akhirnya, jadi, sehingga
Pertentangan : tetapi, namun, berbeda dengan, sebaliknya, kebalikan
daripada itu, kecuali itu, meskipun demikian, walaupun demikian
Waktu : ketika
Syarat : jika, jikalau, apabila, kalau
Cara : cara yang demikian, cara ini
Penegasan : jadi, dengaa demikian, jelaslah bahwa
Tambahan informasi : tambahan pula, selain itu, oleh karena itu, lebih
daripada itu, lebih lanjut, disamping itu, lebih-lebih, dalam hal demikian,
sehubungan dengan hal itu, dengan kata lain, singkatnya, tegasnya
Gabungan : dan, serta
Urutan : mula-mula, pertama, kedua, akhirnya, proses ini, sesudah
itu, selanjutnya
7
Saya membaca lima buah buku dan meringkasnya menjadi lima halaman.
Buku itu telah saya pelajari, tetapi tidak menemukan bagian yang relevan
dengan bahasan itu. Saya pelajari kembali beberapa bagian yang penting.
Bahkan, saya diskusikan bersama teman-teman. Tambahan pula, bahasan
buku-buku itu kami perbandingkan. Selain itu, kami juga menambah
referensi lain yang terkait dengan bahasan itu, hasilnya, teori yang
mendasari kajiann itu belum memadai.
Contoh:
3 Ketuntasan
8
3.1 Kalsifikasi
Contoh:
9
3.2 Definisi Formal
5 Keruntutan
10
6. Strata (tingkatan) komunikasi yang paling efektif ..., sedang ..., kurang
efektif ...,
7. Hubungan antarposisi (pernyataan yang dapat diuji kebenarannya):
Kebijakan utama yaitu membangun kultur akademik merupakan prioritas
kampus. Sejalan dengan hal itu kinerja penelitian dosen dan mahasiswa
perlu ditingkatkan. (ilmiah, objektivitas, menyenagkan)
C. Jenis paragraf
a) Paragraf Pembuka
11
itu. Sebab itu sifat dari paragraf semacam itu harus menarik minat dan perhatin
pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang
diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang
panjang hanya akan meimbulkan kebosanan pembaca.
b) Paragraf Penghubung
c) Paragraf Penutup
Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah
teteap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak
berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus
merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu
serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.
12
2 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf, dari dasar
tersebut penulis menetapkan letak kalimat utama dalam paragraf sebagai salah
satu criteria penjenisan paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat
utama ini berpijak pada pendapat Sirai, dan kawan-kawan (1985:70-71) yang
mengemukakan empat cara meletakkan kalimat utama dalam paragraf.
a) Paragraf Deduktif
Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan
memungkinkan gagasan pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar.
Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat utama
terletak di awal paragraf.
Contoh :
13
b) Paragraf Induktif
Contoh :
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir
paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat
pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok
karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini
tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
Contoh :
14
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat diawal paragraf, yaitu buku
merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Sedangkan penegasan ide
pokoknya terdapat dalam akhir kalimat, yaitu jelaslah bahwa buku sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Contoh :
Enam puluh tahun yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni 1908, suatu
benda cerah tidak dikenal melayang menyusur lengkungan langit sambil
meninggalkan jejak kehitam-hitaman dengan disaksikan oleh paling
sedikit seribu orang di pelbagai dusun Siberi Tengah. Jam menunjukkan
pukul 7 waktu setempat. Penduduk desa Vanovara melihat benda itu
menjadi bola api membentuk cendawan membubung tinggi ke angkasa,
disusul ledakan dahsyat yang menggelegar bagaikan guntur dan terdengar
sampai lebih dari 1000 km jauhnya. (Intisari, Feb.1996 dalam Keraf,
1980:74)
Sukar sekali untuk mencari sebuah kalimat topik dalam paragraf di atas,
karena seluruh paragraf bersifat deskriptif atau naratif. Tidak ada kalimat yang
lebih penting dari yang lain. Semuanya sama penting, dan bersama-sama
membentuk kesatuan dari paragraf tersebut.
Paragraf tanpa kalimat utama disebut juga paragraf naratif atau paragraf
deskriptif, yang merupakan salah satu jenis paragraf yang dibicarakan dalam
penelitian ini.
a) Narasi
15
Narasi atau cerita adalah jenis karangan yang menceritakan suatu pokok
persoalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam narasi adalah :
Contoh:
b) Deskripsi
Bersifat informatif
Contoh :
Pagi hari itu duduk di bangku yang panjang dalam taman belakang
rumah. Matahari belum tinggi, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi
menghangatkan badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna.
Angin pegunungan membelai wajah, membawa bau harum bunga.
Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasku. Nyaman rasa badan dan
hilanglah lelah berjalan untuk sehari kemarin.
16
c) Eksposisi
Contoh :
d) Argumentasi
Contoh :
e) Persuasi
17
Contoh :
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam membuat suatu paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat harus
mengetahi dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraph
tersebut, harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang
telah penulis uraikan di bab sebelumnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20