Sinopsis Pada Sebuah Kapal Internet
Sinopsis Pada Sebuah Kapal Internet
Sri sering menari di istana. Suatu hari, Sri mengunjungi rumah Sutopo,
kakaknya. Di sana ada teman Sutopo berkebangsaan Amerika yang
kemudian dikenalkan Sutopo padanya. Carl namanya, orang kaya yang
berniat membeli lukisan Sutopo. Suatu pagi, dia pergi ke Kedutaan
Perancis menuju bagian penerjemahan untuk menanyakan ucapan sebuah
nama lagu yang tidak dia kenal. Kemudian, dia dititipi kartu nama Charles
Vincent, orang yang begitu mencintainya. Pada malam kesenian Kongres
Pemuda se-Asia, Sri diminta menari oleh pimpinan seni tari. Kebetulan,
Saputro, temannya Sunarti, yang dulu pernah berkenalan dengannya juga
hadir. Saputro kagum akan keahliannya menari. Kemudian, Saputro
sebagai mengajak Sri keluar rumah untuk nonton atau makan. Mereka
saling mencintai. Namun, karena Saputro sebagi pilot, maka acara-acara
mereka sering dibatalkan. Awalnya, Sri memang dinomorduakan, tapi
akhirnya Sri sadar profesi kekasihnya. Suatu hari, Saputro harus terbang
ke Eropa selama tiga bulan. Dia pun merindukaannya. Sampai kedatangan
Saputro, mereka tidak bisa menahan rasa rindu yang terpendam, malam
itu juga, Sri menyerahkan keperawanannya kepada Saputro. Esoknya,
Saputro membawakan gelang emas dan cincin bermata berlian untuk Sri
sebagai tanda pertunangan. Dia pun mempersiapkan segala
pernikahannya. Enam minggu usai pernikahan, Saputro harus kembali
terbang ke Malang untuk beberapa hari. Kemudian, Saputro kembali ke
Jakarta dengan menumpang pesawat lain dan menggantikan Nyoman,
teman kerjanya yang sakit menuju Halim untuk mengambil pesawatnya.
Paginya, di tempat dinas Sri, ada seorang berpakaian seragam angkatan
udara yang mengabarkan bahwa Saputro telah gugur karena pesawatnya
jatuh di Bandung setelah jam delapan dua belas menit terbang dari Malang
bersama Kapten Suwarno melalui Semarang. Sri tidak terima atas
kematian Saputro. Esok hari, dia dan pamannya menuju Bandung untuk
melihat prosesi pemakaman Saputro. Kemudian, mereka menuju
Semarang menemui ibu, ayah, dan keluarga Saputro yang telah
menunggu.
Sepuluh bulan kemudian, dia memilih dengan Charles Vincent, tapi ditolak
Sutopo karena Sri belum terlalu mengenal Charles. Ternyata benar,
Charles selalu mencemoohkan Sri, Charles terlalu egois. Otoriter, dan
terlalu banyak ikut campur dalam urusan rumah tangganya. Sampai ketika
usia anak mereka dua tahun. Suatu waktu Charles mengajukan cuti
panjang untuk berlibur di Jakarta karena sebelumnya mereka tinggal di
Jepang. Kemudian, mereka melanjutkan liburannya ke Marseille, Perancis.
Setelah itu, Charles berlibur sendirian ke India dengan pesawat, sedngkan
Sri ditinggalkan di Saigon, Vietnam bersama anaknya dengan kapal pesiar.
Di kapal itulah cinta terlarang Sri dengan seorang komandan kapal yang
sudah beristri dan mempunyai dua orang anak dimulai, komandan tersebut
bernama Michel, Michel adalah seorang laki-laki yang telah dikecewakan
oleh istrinya Nicole, sebelum Michel menikah dengan Nicole yang
sekarang menjadi istrinya, tidak ada sedikitpun rasa cinta dalam diri Michel,
karena Michel merasa bahwa karakter yang terdapat dalam diri Nicole tidak
sedikitpun menggambarkan wanita impiannya, Nicole berumur lima tahun
lebih tua dari Michel. Michel menikahi Nicole karena ibu Michel sendiri
yang menginginkan pernikahan itu terjadi, karena ibu Michel sudah
mengetahui gaca pacaran Michel dan Nicole.
Sri yang selama ini tidak merasakan kebahagiaan dari suaminya, dia
merasa ada suatu getaran yang amat sangat mendalam ketika bertemu
dengan komandan kapal, Karena kekuatan akan ketenangan, kenyamanan
dan kelembutan ketika Sri berada di samping Michel. Sri melakukan
hubungan badan dengan Michel sebelum Sri mengetahui siapa nama
orang yang sudah tidur bersama dirinya. dikarenakan ketampanan,
kegagahan dan kelembutan dari sosok Michel. Michel pun merasakan
bahwa Sri adalah wanita yang selama ini dicarinya karena keibuannya,
kelembutannya, keramahannya dan kemanisannya. Kekaguman Michel
kepada Sri bertambah ketika Sri menari tarian Jawa di pesta yang
diadakan oleh para pengelola kapal, bukan hanya Michel saja yang
terkagum, seluruh awak kapal pun merasa tersanjung atas kepiawaian Sri
dalam menarikan tarian Jawa, meskipun Sri menari dengan pakaian tari
yang tidak lengkap, karena Charles suaminya selalu melarang Sri untuk
melakukan kegiatan yang berunsurkan budaya timur (Indonesia). Selama
perjalanan mulai dari Saigon sampai Marseille, Sri merasa dirinya telah
menemukan kebahagiaan yang selama ini dia harapkan dari sesosok
suaminya. Namun sayang orang yang bisa menenangkan hatinya itu
adalah kekasihnya, bukan suaminya. Malam itu adalah malam perpisahan
Sri dengan Michel. Sri dan Michel pun merasa tidak percaya akan adanya
perpisahan yang akan mereka alami besok. Karena ketidakrelaan Michel
untuk melepaskan kekasihnya itu, maka Michel memutuskan untuk tidak
melihat Sri turun dari kapal meninggalkan dirinya, apalagi ketika melihat Sri
dijemput oleh suaminya, Charles. Dan akhirnya mereka berpisah.
Pembahasan
1. Identitas pengarang
Nama Nh. Dini merupakan singkatan dari Nurhayati Srihardini. Nh. Dini
dilahirkan pada tanggal 29 Februari 1936 di Semarang, Jawa Tengah. Ia
adalah anak kelima (bungsu) dari empat bersaudara. Ayahnya,
Salyowijoyo, seorang pegawai perusahaan kereta api. Ibunya bernama
Kusaminah. Bakat menulisnya tampak sejak berusia sembilan tahun. Pada
usia itu ia telah menulis karangan yang berjudul “Merdeka dan Merah
Putih”. Tulisan itu dianggap membahayakan Belanda sehingga ayahnya
harus berurusan dengan Belanda. Namun, setelah mengetahui penulisnya
anak-anak, Belanda mengalah. Dini bercita-cita menjadi dokter hewan.
Namun, ia tidak dapat mewujudkan cita-cita itu karena orang tuanya tidak
mampu membiayainya. Ia hanya dapat mencapai pendidikannya sampai
sekolah menengah atas jurusan sastra. Ia mengikuti kursus B1 jurusan
sejarah (1957). Di samping itu, ia menambah pengetahuan bidang lain,
yaitu menari Jawa dan memainkan gamelan. Meskipun demikian, ia lebih
berkonsentrasi pada kegiatan menulis. Hasil karyanya yang berupa puisi
dan cerpen dimuat dalam majalah Budaya dan Gadjah Mada di Yogyakarta
(1952), majalah Mimbar Indonesia, dan lembar kebudayaan Siasat. Pada
tahun 1955 ia memenangkan sayembara penulisan naskah sandiwara
radio dalam Festival Sandiwara Radio di seluruh Jawa Tengah.
2. Unsur intrinsik
a. Tema :
Sri yang mencoba mencari kekasih hati yang sesungguhnya lewat
perselingkuhan dengan beberapa laki-laki lain.
b. Alur :
•Pengenalan masalah
Ketika umur Sri tiga belas tahun saat itu pula ayahnya meniggal. Beberapa
tahun kemudian, ibunya mengalami serangan jantung yan akhirnya
meninggal juga.
•Pemuncakan masalah
Ketika Sri merasakan ciuman pertama dari Yus, teman kakaknya, sejak
saat itu, Sri berjanji untuk tidak bertemu Yus
•Permasalahan
Enam minngu setelah Sri dan Saputro menikah, Saputro harus kembali
terbang menuju Malang. Namun, Saputro gugur di Bandung karena
jatuhnya pesawat yang dikendalinya. Kemudian, saat Carl hendak
menikahinya, Sri menolak karena ketidaksiapan Sri dalam waktu dekat.
Selanjutnya, selama pernikahannya dengan Charles, Sri tidak dianggapnya
sebagai istri. Mulai dari situ, Sri menari di kapal pesiar di mana Michel
sebagai perwiranya. Sri pun berselingkuh dengan Michel berulang-ulang
tanpa sepengetahuan Charles, suaminya.
• Anti klimaks
•Akhiran masalah
Tiada yang tahu akhir kisah cinta Sri dengan Michel di kapal pesiar
tersebut.
c. Gaya bahasa :
Pengarang telah menampilkan gaya bahasa yang blak-blakkan kepada
pembaca, ditambah lagi dengan kerunutan cerita yang pas dan terkesan
santai untuk dibaca.
d. Penokohan :
Charles : pemarah, suka memperlakukan Sri dengan kasar; pelit, tidak mau
membelikan Sri pakaian tebal padahal cuaca di Jepang cukup dingin;
egois, maunya menang sendiri dan terbukti Sri ditinggalkan berdua dengan
anaknya di Saigon, Vietnam, padahal dia pergi sendirian ke India.
REPORT THIS AD
Sutopo : perhatian, penuh perhatian terhadap Sri, adiknya, agar Sri tidak
salah langkah; suka menasehati, dia menasehati Sri untuk tidak menikah
dengan Charles, tapi Sri tidak mau mendengarnya, yang ternyata
perkataan Sutopo itu benar adanya.
Carl : sedikit sombong, suka memamerkan kekayaan kepada Sri calon
isterinya, namun Sri dengan tegas menolaknya dengan alasan
kedombongannya.
e. Setting / latar :
•Kapal pesiar
•Marceille, Perancis
•Yokohama, Jepang
•Kobe, Jepang
•rumah paman Sri
•Semarang
•Salatiga
•Jakarta
•tempat siaran radio
•sanggar tari peninggalan ayah Sri
f. Sudut pandang:
Orang pertama; karena dalam cerita, pengarang bertindak sebagai tokoh
utama.
g. Amanat :
•Harus mau menerima nasihat dari orang – orang terdekat. Sri terlanjur
menolak nasehat Sutopo, kakaknya, dan Sri harus menerima keputusan
yang telah diambilnya dengan dinikahi oleh Charles yang ternyata
kehidupannya begitu pahit.
Hal yang paling terasa saat membaca novel ini adalah kelebihan penulis
yang begitu blak-blakkan mengungkapkan jalannya cerita. Kemudian,
terdapat diksi yang terasa aneh untuk pembaca masa kini dan tata bahasa
yang jarang didengar, seperti kakakku perempuan. Peresensi juga
dipermudah untuk membandingkan unsur budaya Timur dengan Barat
yang terasa perbedaannya, seperti hal perzinahan yang merupakan hal
yang wajar bagi budaya Barat, namun tidak demikian dengan budaya
Timur. Mungkin, novel ini bisa menginspirasi kaum wanita untuk tidak
terjebak dalam perselingkuhan apalagi perzinahan. Dan untuk kaum pria,
novel ini bisa dijadikan tempat untuk mengevaluasi diri supaya tidak
membuat istri kesal.
Penutup
1. Kesimpulan
Pada sebuah kapal adalah salah satu novel Nh. Dini yang sangat menarik
perhatian para pengamat sastra karena keistimewaan penggunaan sudut
pandang. pengarang secara bersama sama menggunakan sudut pandang
akuan sertaan tetapi berbeda tokoh yang membawakan cerita. metode
yang bercerita yang baru inilah yang membuat diskusi novel ini marak.
2. Saran