Anda di halaman 1dari 13

BERITA ACARA KELOMPOK 9

MATA KULIAH PROFESI PENDIDIKAN

NO Pertanyaan Jawaban Tanggapan

1. apa layanan untuk mencegahPenanganan kasus adalah


terjadinya/timbulnya masalah
keseluruhan perhatian dan
dalam bimbingan dan
tindakan seseorang terhadap kasus
konseling? (yang dialami oleh seseorang)
yang dihadapkan kepadanya sejak
Dan bagaimana yang awal sampai dengan akhirnya
dimaksud penanganan kasus perhatian atau tindakan tersebut.
dalam bimbingan dan
konseling? jenis-jenis layanan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:

1. Layanan orientasi
Nama : Ade Sriwanda Olivia
Hutabarat Layanan orientasi adalah layanan
terhadap siswa di sekolah yang
Nim : 7205044001 berkenaan dengan tatapan ke
depan ke arah dan tentang sesuatu
yang baru. Layanan ini bertujuan
untuk membantu individu agar
mampu menyesuaikan diri
tehadap lingkungan atau situasi
yang baru serta mengantarkan
individu untuk memasuki suasana
atau lingkungan baru

2. Layanan informasi

Layanan informasi merupakan


suatu layanan yang berupaya
memenuhi kekurangan individu
(siswa) akan informasi yang
mereka perlukan. Tujuan dari
layanan ini adalah agar siswa
mengetahui informasi yang
selanjutnya dimanfaatkan untuk
keperluan hidupnya sehari-hari
dan perkembangan dirinya.
Layanan ini juga dapat digunakan
untuk mencegah timbulnya
masalah, pemecahan masalah,
untuk memelihara dan
mengembangkan potensi individu
serta memungkinkan individu
(peserta layanan) yang
bersangkutan membuka diri
dalam mengaktualisasikan hak-
haknya.

3. Layanan penempatan dan


penyaluran

Layanan penempatan adalah


usaha-usaha membantu siswa
merencanakan masa depannya
selama masih di sekolah dan
sesudah tamat, memilih program
studi lanjutan sebagai persiapan
untuk kelak memangku jabatan
tertentu. Layanan ini bertujuan
agar siswa bisa menempatkan
dirinya dalam program studi
akademik dan lingkup kegiatan
non akademik yang menunjang
perkembangannya serta semakin
merealisasikan rencana masa
depan. Selain itu layanan ini juga
bertujuan agar siswa memperoleh
tempat yang sesuai untuk
mengembangkan potensi dirinya.

4. Layanan penguasaan konten

Layanan penguasaan konten


merupakan suatu layanan bantuan
kepada individu (siswa) baik
sendiri maupun kelompok untuk
menguasai kemampuan atau
kompetensi tertentu melalui
kegiatan belajar. Tujuannya
adalah agar siswa menguasai
aspek-aspek konten (kemampuan
atau kompetensi) tertentu secara
integrasi yang berguna untuk
menambah wawasan dan
pemahaman, mengarahkan
penilaian dan sikap, menguasai
cara-cara tertentu, dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan
mengatasi masalah-masalahnya.

5. Layanan konseling perorangan

Layanan konseling perorangan


adalah layanan konseling yang
dilaksanakan oleh seorang
pembimbing (konselor) terhadap
seorang klien dalam iangka
pengentasan masalah pribadi
klien. Tujuan dari layanan ini
adalah agar klien memahami
kondisi dirinya sendiri,
lingkungannya, permasalahnn
yang dialami, kekuatan dan
kelemahan dirinya sehingga klien
mampu mengatasinya.

6. Layanan bimbingan kelompok

Merupakan suatu cara


memberikan bantuan (bimbingan)
kepada individu (siswa) melalui
kegiatan kelompok. Tujuannya
adalah untuk pengembangan
kemampuan bersosialisasi,
khususnya kemampuan
berkomunikasi peserta layanan
(siawa). Secara khusus layanan ini
bertujuan untuk mendorong
pengembangan perasaan, pikiran,
persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah
laku yang lebih efektif, yakni
peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal
maupun nonverbal para siswa.

7. Layanan konseling kelompok

Layanan konseling kelompok


adalah suatu upaya pembimbing
atau konselor membantu
memecahkan masalah-masalah
pribadi yang dialami oleh masing-
masing anggota kelompok melalui
kegiatan kelompok agar tercapai
perkembangan yang optimal.
Tujuannya adalah agar
berkembangnya kemampuan
sosialisasi siswa, khususnya
kemampuan berkomunikasi siswa.

8. Layanan konsultasi

Merupakan layanan koseling yang


dilaksanakan oleh konselor
(pembimbing) terhadap seorang
konsulti yang memungkinkan
dirinya memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara-cara yang
perlu dilaksanakannya dalam
menangani kondisi atau
permasalahan pihalk ketiga.
Bertujuan agar klien (siswa)
dengan kemampuannya sendiri
dapat menangani kondisi atau
permasalahan yang dialami oleh
pihak ketiga. Pihak ketiga adalah
orang yang mempunyai hubungan
baik dengan kosulti, sehigga
permasalahan yang dialami oleh
pihak ketiga setidak-tidaknya
sebahagian menjadi tanggung
jawab konsulti.

9. Layanan mediasi

Merupakan layanan konseling


yang dilaksanakan konselor
terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling
tidak menemukan kecocokan.

Nama : Widya Cristina


Sihombing

Nim : 7202144002
Sumber: :
https://www.asikbelajar.com/9-
layanan-bimbingan-konseling/

2 Apakah guru bimbingan Bisa, karena guru pada bidang Berdasarkan


konseling (BK) Bisa bimbingan konseling (BK) tidak jawaban dari
Widya atas
mengajar di bidang studi lain? hanya mengetahui tentang
pertanyaan Fitri
jika bisa atau tidak bisa coba bagaimana cara menangani anak- dikatakan
kalian jelaskan apakah anak yang bermasalah dan bahwasanya guru
BK bisa mengajar
sebabnya atau alasannya! menasehati saja, akan tetapi
pada bidang studi
mereka juga dapat mengajar pada tertentu. Nah, kira²
bidang studi pada jenjang bidang studi apa
Nama : Fitri Wardhani Br. pendidikan tertentu. yang cocok yang
Sagala bisa dibawakan
oleh guru BK?
Nim : 7203344025 Nama : Widya Cristina
Sihombing Nama : Nursiti
Masyitah A Jupri
Nim : 7202144002
Nim :7203144033
Sumber : Tanggapan Sendiri
Baiklah saya akan
menjawab
tanggapan dari
Nursiti, menurut
saya, bidang studi
apa yang cocok
dibawakan oleh
guru BK itu
tergantung dari
kebutuhan sekolah,
mereka
membutuhkan guru
bidang studi apa,
dan juga
kemampuan dari
guru BK itu
sendiri, apakah
sanggup untuk
menjadi guru
bidang studi
tersebut atau tidak.
Misalnya guru
bidang studi bahasa
Indonesia.

Seperti itu menurut


saya

Nama : Zelika
Kharisma

Nim :7203344020

3. "Saya punya pengalaman, 1. Guru Bimbingan dan


ketika saya di SMK salah Konseling harus melepaskan diri
seorang teman saya di panggil dari penegakan disiplin di sekolah
ke BK, sebelum ke ruang dengan tidak lagi terlibat langsung
tersebut, ia merasa deg-degan dalam penilaian perilaku siswa.
dan takut kalau dirinya Sehingga siswa mempunyai
berbuat salah , sehingga ia presepsi bahwa guru Bimbingan
ragu-ragu untuk ke ruang BK, dan Konsleing merupakan sosok
padahal sebenarnya belum yang ditakuti dan tidak dapat
tentu setiap siswa yang menjadi sahabat. Karena
dipanggil ke ruang BK itu penegakan disiplin sekolah bukan
bersalah,dan hal tersebut lingkup guru Bimbingan dan
bukan hal yang pertama saya Konseling tetapi mempunyai
alami,Nah yang ingin saya divisinya sendiri yang berkaitan
tanyakan jika anda seorang dengan kesiswaan
guru BK bagaimana upaya
anda agar bimbingan 2. Membuat ruang Bimbingan dan
konseling ini tidak ditakuti Konseling yang reprentatif
siswa? dimana terdapat ruang konseling
yang nyaman dan terjamin
Nama : Yuri Wulandari kerahasiaannya. Pada kenyataan
dilapangan memang demikian,
Nim : 7201144002 siswa malu untuk datang ke ruang
Bimbingan dan Konseling karena
akan dianggap negatif bagi siswa
yang lain bahkan bagi guru mata
pelajaran yang masih mempunyai
presepsi bahwa anak yang datang
ke ruang Bimbingan dan
Konseling merupakan siswa yang
bermasalah sehingga siswa
enggan menceritakan
permasalahan yang sedang di
hadapinya. Oleh sebab itu guru
Bimbingan dan Konseling perlu
membuat ruang konseling yang
nyaman sesuai dengan standart
dan ketentuan yang berlaku untuk
ruang konseling. Sehingga siswa
merasa nyaman mencurahkan isi
hatinya yang menjadi
permasalahannya serta tanpa rasa
ragu dapat bersahabat dengan
guru Bimbingan dan Konseling

3. Pelayanan konseling diberikan


secara klasikal pada jam
pengembangan diri. Guru
Bimbingan dan Konseling secara
berkala harus mempunyai jam
masuk kelas untuk memberikan
bimbingan maupun informasi
kepada seluru peserta didik agar
siswa juga dapat mengenal guru
Bimbingan dan Konseling dan
berkesempatan untuk mengetahui
kondisi siswa secara langsung
serta membangun keakraban
kepada perserta didik.

4. Mengangkat guru-guru mata


pelajaran yang peduli terhadap
pelayanan konseling untuk
membantu guru Bimbingan dan
Konseling agar tercapai rasio
yang mendekati ideal yaitu 1 : 150
siswa. Seringkali dilapangan guru
Bimbingan dan Konseling tidak
sesuai dengan jumlah siswa,
sehingga guru Bimbingan dan
Konseling kurang merata dalam
memantau atau memberi layanan
bimbingan kepada seluruh siswa.
Sehingga guru Bimbingan dan
Konseling dapat berkerja sama
dengan guru mata pelajaran
bahkan staf skolah agar dapat
memaksimalkan layanan
bimbingan yang merata.
5. Melibatkan siswa untuk ikut
serta dalam pelayanan konseling
melalui program peer counseling
yang akan menjadi kepanjangan
tangan konselor ke siswa. Peer
counseling menjadi pintu
pembuka untuk mendekatkan
konselor dengan siswa dan
mengubah persepsi negatif siswa
terhadap konselor.

Catatan : (Peer Counselor adalah


Seseorang yang menjadi konselor
bagi teman sebayanya). Sehingga
dapat lebih memberikan rasa
keakraban agar siswa tidak
merasa ada jarak dengan guru
Bimbingan dan Konseling.

Nama : Widya Cristina


Sihombing

Nim : 7202144002

Sumber :
https://www.kompasiana.com/ma
krifah/56c9a534ae7e61fe0e72024
6/guru-bimbingan-konseling-
ditakuti-murid-di-sekolah-guru-
bk-bukan-polisi-sekolah

4. Jelaskan yang dimaksud dari 1. Prinsip-prinsip khusus


prinsip khusus yg yang berhubungan dengan
berhubungan dengan individu (siswa)
individu, prinsip khusus yang  Pelayanan bimbingan dan
berhubungan dengan konseling harus diberikan
pembimbing,dan prinsip kepada semua siswa.
khusus yang berhubungan Artinya semua siswa baik
dengan organisasi dan yang memiliki masalah
administrasi Bimbingan sederhana hingga yang
konseling. kompleks perlu dibantu
untuk memecahkan
Nama : Salsabila
masalah yang
dihadapinya.
Nim : 7203144013  Harus ada kriteria untuk
mengatur prioritas
pelayanan bimbingan dan
konseling kepada individu
atau siswa.
 Program pemberian
bimbingan dan konseling
harus berpusat pada siswa.
 Pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah dan
madrasah harus memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
individu (siswa) yang
bersangkutan beragam dan
luas.
 Keputusan akhir dalam
proses bimbingan dan
konseling dibentuk oleh
individu atau siswa itu
sendiri.
 Individu atau siswa yang
telah memperoleh
bimbingan, harus secara
berangsur-angsur dapat
menolong dirinya sendiri.

2. Prinsip khusus yang


berhubungan dengan
pembimbing
 Pembimbing atau konselor
harus melakukan tugas
sesuai dengan
kemampuannya masing-
masing.
 Pembimbing atau konselor
disekolah atau madrasah
dipilih atas dasar
kualifikasi kepribadian,
pendidikan, pengalaman,
dan kemampuannya.
 Sebagai tuntutan profesi,
pembimbing atau konselor
harus senantiasa berusaha
mengembangkan diri dan
keahliannya melalui
berbagai kegiatan seperti
pelatihan, penataran, work
shop, dan sebagainya.
 Pembimbing atau konselor
hendaknya selalu
mempergunakan berbagai
informasi yang tersedia
tentang individu atau
siswa yang dibimbing
beserta lingkungannya
sebagai bahan untuk
membantu individu yang
bersangkutan kearah
penyesuaian diri yang
lebih baik.
 Pembimbing atau konselor
harus menghormati dan
menjaga kerahasiaan
informasi tentang individu
atau siswa yang
dibimbingnya.
 Pembimbing atau konselor
dalam melaksanakan
tugas-tugasnya hendaknya
mempergunakan berbagai
metode dan teknik.

3. Prinsip yang berhubungan


dengan organisasi dan
administrasi (manajemen)
pelayanan bimbingan dan
konseling
 Bimbingan dan konseling
harus dilaksanakan secara
sistematis dan
berkelanjutan.
 Pelaksanaan bimbingan
dan konseling harus ada di
kartu pribadi (cumulative
record) bagi setiap siswa.
 Program pelayanan
bimbingan dan konseling
harus disusun sesuai
dengan kebutuhan sekolah
atau madrasah.
 Harus ada pembagian
waktu antar pembimbing,
sehingga masing-masing
pembimbing mendapat
kesempatan yang sama
dalam memberikan
bimbingan dan konseling.
 Bimbingan dan konseling
dilaksanakan dalam situasi
individu atau kelompok
sesuai dengan masalah
yang dipecahkan dan
metode yang dipergunakan
dalam memecahkan
masalah terkait.
 Dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan
konseling, sekolah dan
madrasah harus bekerja
sama dengan berbagai
pihak.
 Kepala sekolah merupakan
penanggung jawab utama
dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling
di sekolah.

Nama : Zelika Kharisma

Nim : 7203344020

Sumber :
https://ppraudlatulmubtadiin.word
press.com/2016/10/24/prinsip-
prinsip-bimbingan-dan-konseling

5. Bagaimana kah posisi dan Posisi atau kedudukan BK dalam


layanan bimbingan konseling kurikulum 2013 merupakan
dalam kurikulum 2013?  bagian integral dalam pendidikan
yang memposisikan kemampuan
Nama : Irma Oktavia peserta didik untuk
Hutahaean mengeksplorasi, memilih,
Nim : 7203144012 berusaha meraih, dan
mempertahankan karier yang
ditumbuh-kembangkan secara
komplementer oleh guru
bimbingan dan konseling dan oleh
guru mata pelajaran dalam setting
pendidikan. Peminatan peserta
didik yang difasilitasi oleh
bimbingan dan konseing, tidak
berakhir pada penetapan pilihan
dan keputusan bidang keahlian
yang dipilih peserta didik,
melainkan harus diikuti layanan
pembelajaran yang mendidik,
aksesibilitas perkembangan yang
luas, dan penyiapan lingkungan
perkembangan belajar yang
mendukung. Untuk itu, bimbingan
dan konseling berperan secara
kolaboratif dalam hal sebagai
berikut :

a. Menguatkan pembelajaran
yang mendidik
b. Memfasilitasi advokasi
dan aksesibilitas
c. Menyelenggarakan fungsi
outreach

Nama : Zelika Kharisma

Nim : 7203344020

Sumber : https://opiseo-
baca.blogspot.com/2017/07/kedud
ukan-bk-dalam-pendidikan-
dan_30.html
6. Mengapa bimbingan dan Bimbingan dan konseling sangat
konseling sangat diperlukan diperlukan di satuan pendidikan
di satuan pendidikan? untuk menunjang kepribadian
siswa dalam dunia pendidikan
Nama : Nursiti Masyitah A dan lingkungannya. Karena
Jupri dengan adanya bimbingan maka
Nim : 7203144033 siswa diharapkan dapat menjadi
seorang pribadi yang menjadi
lebih baik.

Nama : Zelika Kharisma

Nim : 7203344020

Sumber :
https://advokasi.co/pentingnya-
peran-guru-bimbingan-dan-
konseling-di-sekolah

Anda mungkin juga menyukai