A. PENDAHULUAN Tujuan APBN termuat dalam UUD 1945 Rumah tangga negara memiliki berbagai pasal 23 ayat 1 yang berbunyi: macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam Anggaran pendapatan dan belanja keuangan negara. negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap Pengelolaan keuangan negara ini tahun dengan undang-undang dan dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk dilaksanakan secara terbuka dan anggaran berupa APBN dan APBD. bertanggung jawab untuk sebesar-besar B. APBN kemakmuran rakyat. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat Asas kebijakan APBN: perincian sumber-sumber pendapatan 1) Anggaran berimbang negara dan jenis-jenis pengeluaran negara Kebijakan dimana jumlah pendapatan dalam waktu satu tahun. negara sama dengan jumlah APBN dapat dikatakan pula sebagai pengeluaran negara. program kerja pemerintah. 2) Anggaran surplus Periode APBN di Indonesia sejak tahun Kebijakan dimana jumlah pendapatan 1969 dimulai pada 1 April dan berakhir pada negara lebih besar daripada jumlah 31 Maret tahun berikutnya. pengeluaran negara. Periode APBN berubah sejak masa Contoh: APBN pada masa inflasi. reformasi tahun 2000, yaitu dimulai pada 1 3) Anggaran defisit Januari dan berakhir pada 31 Desember. Kebijakan dimana jumlah pendapatan Fungsi APBN: negara lebih kecil daripada jumlah 1) Fungsi alokasi pengeluaran negara. APBN mengatur alokasi dana dari Contoh: APBN pada masa pembangunan. pendapatan negara untuk pembiayaan Dampak adanya APBN antara lain: dan pengadaan kebutuhan barang dan 1) Tercipta dan terlaksananya pembangunan. jasa publik. 2) Mempengaruhi dunia usaha dan tingkat 2) Fungsi distribusi harga pasar. APBN menyalurkan dana dari 3) Mempengaruhi rencana-rencana sektor pendapatan negara ke berbagai sektor swasta. melalui transfer payment berupa subsidi, beasiswa dan dana pensiun. 4) Meyakinkan masyarakat mengenai masa depan perekonomian negara. 3) Fungsi stabilitas 5) Efisiensi dalam mengambil berbagai APBN mengendalikan stabilitas per- keputusan di masa mendatang. ekonomian negara dalam bidang fiskal. 6) Mempengaruhi para investor dalam 4) Fungsi pertumbuhan menanamkan modal dalam negeri. APBN meningkatkan pertumbuhan 7) Mempengaruhi ekspor-impor dan neraca ekonomi negara. perdagangan negara. 5) Fungsi pengendali 8) Munculnya politik fiskal oleh pemerintah APBN mengendalikan tingkat harga, untuk mengubah-ubah pendapatan dan inflasi dan krisis ekonomi. pengeluaran negara.
APBN DAN APBD 1
materi78.co.nr EKO 3 C. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBN Pengawasan yang dilakukan meliputi: Penyusunan APBN berasaskan ke- - Pengawasan APBN mandirian, penghematan dan penajaman - Pengawasan APBD prioritas pembangunan. - Pengawasan anggaran milik BUMN Penyusunan APBN termuat dalam UUD - Pengawasan seluruh kekayaan negara 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN Rancangan undang-undang anggaran dilakukan oleh pemerintah kepada BPK yang pendapatan dan belanja negara (RAPBN) disebut Perhitungan Anggaran Negara diajukan oleh presiden untuk dibahas (PAN). bersama DPR dengan memperhatikan PAN adalah pengecekan terhadap pertimbangan DPD. penggunaan dan realisasi anggaran yang telah dilakukan dan disusun dalam bentuk Langkah penyusunan APBN: buku Hasil Pemeriksaan Tahunan. 1) RAPBN disusun oleh departemen dan D. SUMBER PENDAPATAN NEGARA lembaga pemerintah dalam Daftar Sumber pendapatan negara terdiri dari: Usulan Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP). 1) Penerimaan perpajakan
2) RAPBN kemudian diajukan presiden ke a. Pajak dalam negeri
DPR. - Pajak penghasilan migas dan non- migas 3) DPR membahas untuk menerima atau menolak ajuan RAPBN. - Pajak pertambahan nilai (PPn)
a. Jika RAPBN diterima, maka RAPBN - Pajak pertambahan nilai barang
akan ditetapkan sebagai undang- mewah (PPnBM) undang atau APBN. - Pajak bumi dan bangunan (PBB) b. Jika RAPBN ditolak, maka pemerintah - Bea perolehan hak atas tanah dan akan menggunakan APBN tahun bangunan (BPHTB) sebelumnya. - Cukai UUD 1945 pasal 23 ayat 3 berbunyi: - Pajak lainnya b. Pajak perdagangan internasional Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN - Bea masuk yang diusulkan oleh presiden, maka - Pajak ekspor pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu. 2) Penerimaan negara bukan pajak a. Penerimaan SDA berupa minyak Pelaksanaan APBN berupa penggunaan bumi, gas, pertambangan, ke- anggaran dilakukan menggunakan Daftar Isian hutanan dan perikanan. Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP) b. Laba BUMN. yang dibayarkan oleh KPKN dalam bentuk c. Penerimaan negara bukan pajak Surat Perintah Membayar Uang (SPMU). (PNBP) lainnya. Pengawasan pelaksanaan APBN: 3) Hibah 1) Pengawasan internal, dilakukan oleh Adalah bentuk pendapatan negara pihak-pihak berwenang dalam suatu berupa hadiah atau bantuan yang lembaga atau departemen, misalnya diterima negara yang tidak perlu sekretaris jenderal atau biro keuangan. dikembalikan. 2) Pengawasan eksternal, adalah 4) Penerimaan luar negeri pengawasan tertinggi yang dilakukan Terdiri dari pinjaman program dan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). pinjaman proyek.
APBN DAN APBD 2
materi78.co.nr EKO 3 E. JENIS PEMBELANJAAN NEGARA F. APBD Belanja negara adalah semua pengeluaran APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja negara untuk membiayai belanja pemerintah Daerah adalah suatu daftar yang memuat pusat dan daerah. perincian sumber-sumber pendapatan Belanja pemerintah pusat terdiri dari: daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. 1) Pengeluaran rutin APBD sama saja dengan APBN, namun a. Belanja pegawai (gaji) dalam skala atau lingkup yang lebih kecil, b. Belanja barang yaitu pada tingkat provinsi dan c. Belanja modal kabupaten/kota. d. Pembayaran bunga utang dalam dan Fungsi APBD: luar negeri 1) Fungsi alokasi e. Subsidi APBD mengatur alokasi dana dari f. Pengeluaran rutin lainnya pendapatan daerah untuk belanja 2) Pengeluaran pembangunan daerah. a. Pembiayaan pembangunan 2) Fungsi distribusi b. Pembiayaan proyek APBD menyalurkan dana dari 3) Dana perimbangan (untuk daerah) pendapatan daerah ke berbagai sektor a. Dana bagi hasil sesuai keadaan daerah. b. Dana alokasi umum (DAU) 3) Fungsi otorisasi c. Dana alokasi khusus (DAK) APBD berfungsi sebagai dasar bagi 4) Dana otonomi khusus dan penyesuaian pemerintah daerah dalam menjalankan pendapatan dan belanja selama setahun. Pembiayaan lain yang dimasukkan ke dalam APBN antara lain: 4) Fungsi pengawasan 1) Perbankan dalam negeri APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK, dan instansi pelaksanaan pe- 2) Privatisasi ngawasan lainnya dalam menjalankan 3) Penjualan aset program restruktur fungsi pengawasannya. perbankan 5) Fungsi perencanaan 4) Surat Utang Negara APBN merupakan pedoman bagi 5) Pembiayaan luar negeri, misalnya nilai pemerintah daerah dalam menyusun tukar rupiah, produk domestik bruto perencanaan pemerintahan daerah. (PDB), dan harga minyak dunia. Tujuan APBD yang utama adalah sebagai Berdasarkan sifat, belanja negara terdiri dari: pedoman penerimaan dan pengeluaran 1) Belanja ekskausif, yaitu belanja untuk negara di daerah dalam rangka pelaksanaan membeli barang atau jasa yang langsung otonomi daerah dan untuk meningkatkan dikonsumsi atau dapat menghasilkan kemakmuran masyarakat. barang lain. G. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBD Contoh: kegiatan belanja pengadaan Dasar hukum mengenai penyelenggaraan bahan bakar dan vaksin untuk imunisasi. keuangan daerah dan APBD: 2) Belanja transfer, yaitu belanja untuk 1) UU No. 32 Tahun 2003 tentang kegiatan-kegiatan sosial yang tidak pemerintah daerah. produktif. 2) UU No. 33 Tahun 2003 tentang Contoh: sumbangan untuk korban perimbangan keuangan antara bencana alam, subsidi, beasiswa, dan pemerintah pusat dan daerah. lain-lain.
APBN DAN APBD 3
materi78.co.nr EKO 3 3) PP No. 105 Tahun 2000 tentang H. SUMBER PENDAPATAN DAERAH pengelolaan dan pertanggungjawaban Sumber pendapatan daerah terdiri dari: keuangan daerah. 1) Pendapatan asli daerah 4) Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 a. Pajak daerah tentang pedoman pengurusan dan b. Retribusi daerah penyusunan keuangan daerah dan APBD. c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah Langkah penyusunan APBD: d. Laba perusahaan milik daerah 1) RAPBD disusun oleh pemerintah daerah. 2) Dana perimbangan (dari APBN) 2) RAPBD kemudian diajukan pemerintah a. Dana bagi hasil daerah ke DPRD. Dana yang merupakan bagi hasil 3) DPRD dan pemerintah daerah mem- pengelolaan SDA negara. bahas RAPBD, dengan: b. Dana alokasi umum (DAU) a. Dari pihak pemerintah daerah Dana yang berfungsi sebagai dilakukan oleh Tim Anggaran pemerata kemampuan keuangan Eksekutif beranggotakan sekretaris daerah. daerah dan Bappeda. c. Dana alokasi khusus (DAK) b. Dari pihak DPRD dilakukan oleh Panitia Anggaran beranggotakan Dana yang berfungsi untuk anggota tiap fraksi. mendanai kegiatan khusus daerah yang disesuaikan dengan prioritas 4) DPRD membahas untuk menerima atau nasional. menolak ajuan RAPBD. 3) Pinjaman daerah c. Jika RAPBD diterima, maka RAPBD akan ditetapkan sebagai peraturan Adalah segala bentuk pinjaman yang daerah atau APBD. dilakukan oleh daerah kepada pemerintah pusat atau lembaga lainnya. d. Jika RAPBD ditolak, maka pemerintah daerah akan menggunakan APBD I. JENIS PEMBELANJAAN DAERAH tahun sebelumnya. Belanja daerah beragam tergantung Pelaksanaan APBN berupa penggunaan kebutuhannya masing-masing karena anggaran dilakukan menggunakan Daftar adanya otonomi daerah dan sistem Isian Kegiatan Daerah (Dikda) dan Daftar desentralisasi. Isian Proyek Daerah (Dipda) yang dibayarkan Belanja pemerintah daerah terdiri dari: dalam bentuk Surat Permintaan Pembayaran 1) Pengeluaran rutin (SPP) dan Surat Keputusan Otorisasi (SKO). a. Belanja pegawai (gaji) Pengawasan pelaksanaan APBD: b. Belanja barang 1) Pengawasan internal, dilakukan oleh c. Belanja pemeliharaan instansi-instansi dalam pemerintahan d. Belanja perjalanan dinas daerah. e. Belanja DPRD dan kepala daerah 2) Pengawasan eksternal, adalah f. Subsidi pengawasan tertinggi yang dilakukan oleh DPRD dan BPK. 2) Pengeluaran pembangunan
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD a. Pembiayaan operasional dan
dilakukan oleh pemerintah daerah kepada pemeliharaan pembangunan DPRD setiap selesai tahun anggaran dan b. Pembiayaan proyek pembangunan setiap tiga bulan sekali (triwulan).