DI RUANG OPERASI
1. Definisi
Gigi impaksi atau gigi terpendam adalah gigi yang erupsi normalnya
patologik, sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna dan tidak
mencapai oklusi normal di dalam deretan susunan gigi-geligi lain yang sudah
erupsi.
(Gambar 1). Gigi anterior juga dapat mengalami impaksi, tetapi jarang
ditemukan.4 Pada gigi posterior, yang sering mengalami impaksi ialah gigi-
gigi molar ketiga (48 dan 38) mandibula; molar ketiga (18 dan 28) maksila;
premolar (44, 45, 34 dan 35) mandibula; dan premolar (14,15,24 dan 25)
maksila.
kaninus maksila dan mandibula (13, 23, 33 dan 43), dan insisivus maksila dan
impaksi atau tidak sangat penting dipahami masa erupsi masing-masing gigi
Etiologi gigi impaksi Terjadinya gigi impaksi dapat disebabkan oleh banyak
Kausa lokal
atau abses
anakanak
Kausa usia
Faktor usia juga turut berperan dalam menyebabkan terjadinya gigi impaksi
tanpa harus disertai kausa lokal, yaitu antara lain: kausa prenatal (faktor
3. Klasifikasi
hubungan antara ramus mandibula dan molar kedua, yaitu dengan cara
Terdapat tiga kelas yang dikemukakan pada klasifikasi ini (Gambar 2-4).
Kelas I, yaitu ukuran mesio-distal molar ketiga lebih kecil dibandingkan jarak
antara distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula (Gambar 2). Kelas II,
yaitu ukuran mesio-distal molar ketiga lebih besar dibandingkan jarak antara
distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula (Gambar 3). Kelas III, yaitu
seluruh atau sebagian besar molar ketiga berada dalam ramus mandibula
(Gambar 4).
Diagnosis klinis dari impaksi molar tiga dapat ditegakkan dengan melihat
posisi gigi tersebut dalam lengkung rahang. Jika sama sekali tidak terdapat
gigi molar tiga pada lengkung rahang, maka diperlukan pemeriksaan
impaksi gigi molar tiga. Pemeriksaan ini juga berguna untuk melihat
Pencitraan ini dapat memberikan gambaran tiga dimensi dari sudut dan posisi
gigi molar tiga, serta hubungannya dengan struktur anatomis lain yang
berdekatan dengannya. Pencitraan ini terutama dibutuhkan saat gigi molar tiga
5. penatalaksanaan medis
dokter gigi. Karena jika dibiarkan, gigi yang terinfeksi akan menimbulkan
komplikasi, seperti periodontitis, abses gigi atau gusi, nyeri hebat, maloklusi
atau susunan gigi tidak beraturan, terbentuknya plak gigi, dan kerusakan saraf
tahun. Pada usia ini, akar gigi belum berkembang sempurna, sehingga lebih
mudah diangkat. Seiring bertambahnya usia, akar gigi dan tulang semakin
kuat, sehingga proses pengangkatan gigi menjadi semakin sulit, dan proses
atau operasi gigi bungsu. Tindakan ini dilakukan apabila lokasi gigi berada
di dalam gusi.
1. Fokus pengkajian
Keluhan utama yang paling sering dirasakan adalah rasa sakit dan
2. Diagnosa Keperawatan
Pra operatif
Tujuan dan Kriteria
Diagnosa Intervensi
Hasil
Ansietas Setelah dilakukan Persiapan pembedahan
berhubunga tindakan keperawatan (1.14573)
n dengan diharapkan tingkat Observasi
krisis ansietas menurun 1. Identifikasi kondisi umum
situasional dengan kriteria hasil: klien
1. Verbalisasi 2. Monitor tanda-tanda vital klien
kebingungan (tekanan darah, frekuensi nadi,
menurun (5) suhu dan frekuensi
2. Verbalisasi khawatir pernapasan)
terhadap kondisi
yang dihadapi Terapeutik
menurun (5) 1. Puasakan minimal 6 jam
3. Perilaku gelisah sebelum pembedahan
menurun (5)
Edukasi
1. Jelaskan tentang prosedur,
waktu dan lamanya operasi
Intra Operasi
Risiko syok Setelah dilakukan Pencegahan Syok (1.02068)
berhubunga tindakan keperawatan Observasi
n dengan diharapkan tingkat syok 1. Monitor status
kekurangan menurun dengan kardiopolmunal
volume Kriteria Hasil : 2. Monitor status oksigenasi
cairan 1. Kekuatan nadi 3. Periksa riwayat alergi
meningkat (5) Terapeutik
2. Tingkat kesadaran 1. Berikan oksigen untuk
meningkat (5) mempertahankan saturasi
3. Saturasi oksigen >94%
meningkat (5) 2. Pasang jalur IV, jika perlu
4. Frekuenesi nadi Kolaborasi
membaik (5) 1. Kolaborasi pemberian IV
2. Kolaborasi pemberian
Transfusi darah
Post operasi
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1.08238)
berhubunga tindakan keperawatan Observasi
n dengan diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi PQRST nyeri
agen
menurun dengan kriteria 2. Identifikasi faktor yang
pencedera
fisik hasil : memperberat nyeri
1) Keluhan nyeri Terapeutik
menurun (5) 1. Berikan teknik non
2) Meringis menurun faramakologis untuk
(5) mengurangi rasa nyeri
3) Sikap protektif Edukasi
menurun (5) 1. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgesik
7. komplikasi
yang tidak erupsi dengan sempurna atau tidak erupsi langsung, sering
1. Perikoronitis
2. Resorpsi akar
Tekanan dari gigi M3 impaksi yang menimpa akar gigi yang berdekatan
akan menyebabkan resorpsi akar. Proses ini meskipun belum jelas, namun
sama halnya dengan proses resorpsi gigi primer yang berlaku selama
Karies gigi dapat terjadi pada gigi M3 mandibula atau di molar kedua yang
berdekatan, paling sering di garis servikal gigi. Hal ini juga sering terjadi
pada aspek distal gigi molar kedua.1 Oleh karena ketidakmampuan pasien
diakses oleh dokter gigi restoratif, karies pada gigi molar kedua dan ketiga
1. Definisi
WOC IMPAKSI GIGI
Kebutuhan Nutrisi kurang dari Klien tidak nafsu makan atau Kesulitan dalam mengunyah
kebutuhan tubuh klien malas makan
Risiko infeksi
Invasi bakteri
Nyeri akut
Risiko Infeksi
Penurunan
Kesadaran
Risiko Jatuh