Penyebab tersering mitral stenosis adalah endokarditis reumatik, 77-99%, akibat reaksi
yang progresif dari demam rematik oleh infeksi stretokokus. Penyebab lainnya walupun jarang
yaitu stenosis mitral congenital, vegetasi dari systemic lupus eritematosus (SLE), deposit
amiloid, mucopolysaccharhidosis, rheumatoid arthritis (RA), wipple’s disease, fabry disease
akibat obat fenfluramin/phentermin serta kalsifikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut
akibat proses degenerative. Endokarditis rheumatika manifestasi utamanya ke jantung
penyebabnya lebih imunologik dari pada infeksi bacterial langsung, tapi mekanismenya masih
belum jelas, diduga antigen streptokok merangsang pembentukan antibody yang juga reaktif
terhadap jaringan jantung. Insidensi endokarditis rheumatika menurun di negara-negara maju
seperti Amerika sedangkan insidensi cenderung meningkat di negara-negara berkembang seperti
di Indonesia.6
Epidemiologi
Mitra Stenosis merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kongestif di negara-
negara berkembang. di Amerika Serikat, prevalensi dari stenosis mitral telah menurun seiring
dengan penurunan insidensi demam rematik. Pemberian antibiotic seperti penicillin pada
streptococcal pharyngitis turut berperan pada penurunan insidensi ini. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan di berbagai negara di Indonesia, penyakit jantung valvular menduduki urutan ke
2 setelah penyakit jantung koroner dari seluruh jenis penyebab penyakit jantung.
Katup mitral adalah katup jantung yang paling banyak terkena pada pasien jantung
rematik. Perbandingan wanita dengan pria yang terkena ialah 2:1 dengan gejala biasanya timbul
antara umur 20 sampai 50 tahun maupun usia lanjut. Gejala dapat pula Nampak sejak lahir, tetapi
jarang sebagai defek tunggal. Mitral stenosis congenital lebih sering sebagai bagian dari
deformitas jantung kompleks pada bayi. Penyebab kematian pada penderita yang tidak mendapat
pengobatan yaitu : gagal jantung 60-70%, emboli sistemik 20-30 , emboli paru 10%, infeksi 1-
5%.6