Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROMKES

Disusun oleh :
Kelompok 5
Deswinta Hutabarat (163010062)
Dwi Nur Candra (163010060)
Futri Ade Cilia (163010067)
Intan Pratiefi (163010072)
Muhammad Fadlil Asysyukri (163010078)
Nurafni Oktaviana (163010087)
Suryadi (163010099)
Tiara Indrian Deslani (163010100)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kehadirat Allah Swt, hanya karena izin-


Nya makalah ini dapat diselesai tepat pada waktunya. Shalawat dan salam
penulis ucapkan kepada jujungan Nabi Muhammad saw beserta keluarganya,
para sahabatnya dan seluruh insan yang dikehendakinya. Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas Promosi Kesehatan. Materi di dalam
makalah ini menguraikan tentang model dan prinsip promosi kesehatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Promosi Kesehatan
Ibu Rahmi Pramulia F.S M. Kes. Berkat bimbingan beliau penulis dapat
mengerti tentang cara menyusun makalah yang baik serta sesuai dengan
kaidahnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun aspek lainnya. Jadi,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan membuka
wawasan pembaca, sehingga dapat memahami tentang model dan prinsip
promosi kesehatan dan pembaca dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dari makalah ini.

Pekanbaru, Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 3
A. Sejarah Komunikasi........................................................................ 3
BAB III PENUTUP................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Green (Notoatmodjo, 2007), promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk
memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Upaya kesehatan juga dilakukan oleh puskesmas, karena
puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan dasar yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui pemberdayaan
kesehatan, tokoh masyarakat dan lintas sektoral untuk mempromosikan
berbagai program-program kesehatan.
Program-program kesehatan perlu disosialisasikan secara terus
menerus, karna perubahan tingkah laku masyarakat yang cepat berubah.
Seringkali pelaksanaan program kesehatan atau penyuluhan kesehatan
mengalami berrbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu
perubahan pola fikir masyarakat kearah yang lebih baik lagi.
Dari berbagai hambatan promosi kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian khusus adalah tentang metode dan prinsip yang
digunakan dalam promosi kesehatan. Dengan metode yang benar maka
materi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima, dicerna, dan
diserap oleh sasaran.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana model promosi kesehatan?
2. Bagaimana prinsip promosi kesehatan?

1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui model dan prinsip promosi kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana model promosi kesehatan kelompok,
masa, dan hambatan/kelemahan media.
b. Untuk mengetahui prinsip promosi kesehatan kelompok, masa, dan
hambatan/kelemahan media.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Promosi Kesehatan


1. Media Promosi Kesehatan
Media Pendidikan atau promosi kesehatan adalah semua sarana atau
upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan
oleh komunikator,baik itu melalui media cetak, elektronika (TV, radio,
computer, dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya kearah positif terhadap kesehatan.
Promosi kesehatan tidak dapat terlepas melalui media karna melalui
media pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami,
sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut dan dapat
menerimanya dengan baik.
Dalam penyuluhan kesehatan dikelnal beberapa alat bantu peraga
yang sering digunakan atau disebut juga AVA (Audio Visual Aids). Alat
bantu ini mempermudah kegiatan penyuluhan. Salah satu manfaatnya
adalah mengurangi kejenuhan bagi sasaran dan bisa menyampaikan materi
secara bervariasi.
1.1 Promosi Kesehatan Kelompok
promosi kesehatan kelompok misalnya dirumah tangga, dikantor atau
sekolahan, itu bisa menggunakan media seperti leaflet, komik, benda
nyata (buah-buahan, sayur-sayuran), papan tulis, flipchart, poster,
leaflet, buku cerita bergmbar, kotak gambar gulung, dan juga boneka.

1.2 Promosi Kesehatan Masa


Promosi kesehatan massa misalnya dimasyarakat bisa menggunakan
media seperti poster, spanduk, flannel graph, dan boneka wayang.

3
1.3 Hambatan/Kelemahan Media
Beberapa alat peraga yang biasa digunakan dalam kegiatan penyuluhan
kesehatan adalah:
a) Papan pengumuman (Bulletin Board)
Papan pengumuman adalah papan ukuran yang biasa
ditempel di dinding puskesmas , rumah sakit, balai desa, atau
kantor kecamatan untuk membertitahukan informasi kepada
masyarakat. Kelemahan papan pengumuman ini adalah dapat
dengan mudah dicoret-coret karena ia ditempel di dinding dan
tanpa pengawasan khusus serta memudahkan orang untuk
melepaskan informasi baik disengaja maupun tidak disengaja.
b) Poster
Poster adalah pesan singkat yang ditampilkan dalam bentuk
gambar yang menarik untuk membuat pembaca merasa tertarik
sehingga bisa mempengaruhi seseorang tersebut untuk bertindak.
Tetapi kelemahan dari poster ini adalah harus memperhatikan
dengan benar agar dapat menyerap makna yang terdapat dalam
poster dan itu membutuhkan waktu yang agak lama.
c) Leaflet
Leafler adalah selembar kertas yang berisi tulisan dengan masalah
khusus untuk sasaran dengan tujuan tertentu. Kerugian leaflet
adalah bila cetaknya tidak dibuat menarik maka orang akan malas
membaca dan menyimpannya, apalagi jika hurufnya terlalu kecil
itu bisa membuat individu yang kurang lancar membaca atau buta
huruf sulit untuk mengerti.
d) Flash Cards
Flash cards merupakan beberapa kertas/kartu dengan ukuran 25 x
30 cm yang berisi suatu masalah atau program tertentu. Kerugian
menggunakan flash card yaitu karna ukurannya kecil flash card
mudah tercecer dan flash card hanya bisa digunakan dalam
pembelajaran kelompok kecil.

4
e) Flip chart
Flip chart adalah beberapa chart yang telah disusun secara
berurutan dan berisikan tulisan dengan gambar yang disatukan
dengan ikatan atau ring spiral pada bagian pinggir sisi atas.
Kekurangan menggunakan flip chart ini adalah membutuhkan
waktu dalam membuat media pembelajaran, dan hanya cocok
untuk pembelajaran kelompok kecil.

2. Metode Promosi Kesehatan


Metode dan teknik promosi kesehatan adalah suatu kombinasi antara
cara-cara atau metode dan alat-alat bantu atau media yang digunakan
dalam setiap pelaksanaan promosi kesehatan. Dengan perkataan lain,
metode dan teknik promosi kesehatan adalah dengan cara dan alat apa
yang digunakan pelaku promosi kesehatan untuk menyampaiakn pesa
pesan kesehatan atau mentransformasikan perilaku kesehatan kepada
sasaran atau masyarakat. Berdasarkan sasarannya metode dan teknik
promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:
2.1 Promosi Kesehatan Kelompok
Kelompok-kelompok dalam masyarakat, seperti rukun tetangga
(RT), pengurus Rukun Warga (RW), kelompok keagamaan,
perkumpulan seni, organisasi profesi, organisasi wanita, organisasi
siswa/mahasiswa, organisasi pemuda, dan lain-lain. Pendekatan ini
dilakukan bersama-sama dengan pemuda/tokoh masyarakat agar
kelompok-kelompok tersebut peduli dan menyetujui terhadap perilaku
yang sedang diperkenalkan. Bentuk dukungan ini dapat juga dilakukan
dengan tindakan yaitu dengan mempraktekkan perilaku yang
diperkenalkan.
Dalam memilih metode kelompok, harus memperhatikan
besarnya kelompok sasaran serta pendidikannya. Kelompok dibagi
menjadi dua yaitu kelompok kecil dan juga kelompok besar, maka dari
itu metode promosi kesehatannya akan berbeda pula.

5
a) Kelompok Besar
Yang dimaksud dengan kelompok besar yaitu apabila
peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk
kelompok besar ini seperti ceramah, seminar, demonstrasi, dan
praktik.
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang
pembicara didepan sekelompok pengunjung atau pendengar.
Metode ceramah dapat digunakan untuk sasaran yang memiliki
tingkat pendidikan tinggi maupun rendah. Metode caramah adalah
cara yang sering digunakan karena metode ceramah dapat
membantu penerima informasi memperoleh informasi dengan
mudah, membantu penerima informasi menyatukan informasi
dengan sumber yang berbeda, ceramah dapat dilakukan pada
semua bidang serta lebih sederhana dibandingkan metode lainnya.
Sedangkan seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok
besar dengan pendidikan menengah ke atas, seminar adalah suatu
penyajian dari seorang yang sudah dipercaya atau dianggap ahli
yang membicarakan topik yang dianggap penting dan sedang
hangat diperbincangkan di masyarakat.

b) Kelompok Kecil
Yang dimaksudkan dengan kelompok kecil yaitu apabila peserta
kegiatan kurang dari 15 orang. Metode yang sering digunakan
untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola
salju, kelompok-kelompok kecil, role play, dan permainan
simulasi/peran.

2.2 Promosi Kesehatan Masa


Metode pendidikan secara massa digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyaakat umum atau publik dengan membina dan memanfaatkan

6
media-media komunikasi seperti radio, televise, koran, majalah, situs
internet, dan lain-lain. Metode promosi kesehatan massa tidak
membedakan antar golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan lainnya, sehingga pesan-pesan
kesehatan dapat disampaikan kepada siapapun. Adapun metode
promosi kesehatan massa dapat berupa ceramah umum (misalnya pada
hari kesehatan nasional, menteri kesehatan menyampaikan pidato di
depan public dan memberikan pesan pesan tentang kesehatan). Pidato-
pidato kesehatan melalui media elektronik (baik tv maupun radio),
simulasi (informasi yang diberikan oleh dokter kepada pasiennya),
tulisan-tulisan di majalah atau koran (artikel, tanya jawab, dan konsul
tasi tentang kesehatan dan penyakit), penggunaan media cetak (koran,
majalah, leaflet, poster, dan sebagainya), dan penggunaan media luar
ruang (billboard, spanduk, umbul-umbul, dan sebagainya).

2.3 Hambatan/Kelemahan Media


a) Ceramah
Kelemahan dari ceramah adalah menghalangi respon dari
pendengar, hanya sedikit pengajar yang dapat menjadi pembicara
yang baik, pembicara harus menguasai pokok pembicaraan, dapat
menjadi kurang menarik, pembicara kurang dapat memanfaatkan
pendengar, sulit digunakan oleh anak-anak, daya ingat biasanya
terbatas, biasanya hanya satu indra yang dipakai, dan pembicara
tidak selalu dapat menilai reaksi pendengar.
b) Seminar
Kelemahan dari seminar adalah hanya cocok untuk sasaran
kelompok besar dengan pendidikan menengah keatas.
c) Diskusi kelompok
Kelemahan dari diskusi kelompok adalah tidak dapat dipakai
dalam kelompok yan besar, peserta memperoleh informasi yang
terbatas, diskusi mudah berlarut-larut, membutuhkan pemimpin

7
yang terampil, hanya berisikan orang-orang yang suka belajar dan
biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
d) Curah pendapat
Kelemahan dari curah pendapat adalah mudah lepas dikontrol,
harus dilanjutkan dengan evaluasi jika diharapkan efektif, mungkin
sulit membuat anggota mengerti bahwa segala pendapat dapat
diterima dan anggota cenderung mengadakan evaluasi segera
setelah diajukan satu pendapat.
e) Kelompok studi kecil
Kelemahan dari kelompok studi kecil adalah mungkin terbentuk
kelompok yang terdiri atas orang-orang yang tidak tahu apa apa,
diakui mungkin berputar-putar, mungkin terdapat pemimpin yang
lemah, laporan mungkin tidak tersusun dengan baik, perlu belajar
sebelumnya bila ingin mencapai hasil yang baik, dan biasanya
banyak memakan waktu untuk persiapan.
f) Bermain peran
Kelemahan dari bermain peran adalah berpotensi memunculkan
masalah asosiasi dengan pemerannya, banyak yang tidak senang
memainkan suatu peran, membutuhkan pemimpin yang terlatih,
terbatas pada beberapa situasi saja, dan kesulitan melakukan suatu
peran.

B. Prinsip Promosi Kesehatan


1. Promosi Kesehatan Kelompok
2. Promosi Kesehatan Massa
3. Hambatan/Kelemahan Media

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

9
DAFTAR PUSTAKA

Hati, suci. 2008. Pengaruh strategi promosi kesehatan terhadap tingkat Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Saraswati, lia karisma. 2011. Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan
tentang kanker seriks dan partisipasi wanita dalam deteksi dini kanker
serviks. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sulistyowati, Lily S. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Syafrudin, dan fratidhina yudhia. 2009. Promosi kesehatan untuk mahasiswa kebidanan.
Jakarta: Trans Info Media.

10

Anda mungkin juga menyukai