Disusun oleh :
Kelompok 5
Deswinta Hutabarat (163010062)
Dwi Nur Candra (163010060)
Futri Ade Cilia (163010067)
Intan Pratiefi (163010072)
Muhammad Fadlil Asysyukri (163010078)
Nurafni Oktaviana (163010087)
Suryadi (163010099)
Tiara Indrian Deslani (163010100)
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Green (Notoatmodjo, 2007), promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang direncanakan untuk
memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Upaya kesehatan juga dilakukan oleh puskesmas, karena
puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan dasar yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui pemberdayaan
kesehatan, tokoh masyarakat dan lintas sektoral untuk mempromosikan
berbagai program-program kesehatan.
Program-program kesehatan perlu disosialisasikan secara terus
menerus, karna perubahan tingkah laku masyarakat yang cepat berubah.
Seringkali pelaksanaan program kesehatan atau penyuluhan kesehatan
mengalami berrbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu
perubahan pola fikir masyarakat kearah yang lebih baik lagi.
Dari berbagai hambatan promosi kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian khusus adalah tentang metode dan prinsip yang
digunakan dalam promosi kesehatan. Dengan metode yang benar maka
materi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima, dicerna, dan
diserap oleh sasaran.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana model promosi kesehatan?
2. Bagaimana prinsip promosi kesehatan?
1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui model dan prinsip promosi kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana model promosi kesehatan kelompok,
masa, dan hambatan/kelemahan media.
b. Untuk mengetahui prinsip promosi kesehatan kelompok, masa, dan
hambatan/kelemahan media.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1.3 Hambatan/Kelemahan Media
Beberapa alat peraga yang biasa digunakan dalam kegiatan penyuluhan
kesehatan adalah:
a) Papan pengumuman (Bulletin Board)
Papan pengumuman adalah papan ukuran yang biasa
ditempel di dinding puskesmas , rumah sakit, balai desa, atau
kantor kecamatan untuk membertitahukan informasi kepada
masyarakat. Kelemahan papan pengumuman ini adalah dapat
dengan mudah dicoret-coret karena ia ditempel di dinding dan
tanpa pengawasan khusus serta memudahkan orang untuk
melepaskan informasi baik disengaja maupun tidak disengaja.
b) Poster
Poster adalah pesan singkat yang ditampilkan dalam bentuk
gambar yang menarik untuk membuat pembaca merasa tertarik
sehingga bisa mempengaruhi seseorang tersebut untuk bertindak.
Tetapi kelemahan dari poster ini adalah harus memperhatikan
dengan benar agar dapat menyerap makna yang terdapat dalam
poster dan itu membutuhkan waktu yang agak lama.
c) Leaflet
Leafler adalah selembar kertas yang berisi tulisan dengan masalah
khusus untuk sasaran dengan tujuan tertentu. Kerugian leaflet
adalah bila cetaknya tidak dibuat menarik maka orang akan malas
membaca dan menyimpannya, apalagi jika hurufnya terlalu kecil
itu bisa membuat individu yang kurang lancar membaca atau buta
huruf sulit untuk mengerti.
d) Flash Cards
Flash cards merupakan beberapa kertas/kartu dengan ukuran 25 x
30 cm yang berisi suatu masalah atau program tertentu. Kerugian
menggunakan flash card yaitu karna ukurannya kecil flash card
mudah tercecer dan flash card hanya bisa digunakan dalam
pembelajaran kelompok kecil.
4
e) Flip chart
Flip chart adalah beberapa chart yang telah disusun secara
berurutan dan berisikan tulisan dengan gambar yang disatukan
dengan ikatan atau ring spiral pada bagian pinggir sisi atas.
Kekurangan menggunakan flip chart ini adalah membutuhkan
waktu dalam membuat media pembelajaran, dan hanya cocok
untuk pembelajaran kelompok kecil.
5
a) Kelompok Besar
Yang dimaksud dengan kelompok besar yaitu apabila
peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk
kelompok besar ini seperti ceramah, seminar, demonstrasi, dan
praktik.
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang
pembicara didepan sekelompok pengunjung atau pendengar.
Metode ceramah dapat digunakan untuk sasaran yang memiliki
tingkat pendidikan tinggi maupun rendah. Metode caramah adalah
cara yang sering digunakan karena metode ceramah dapat
membantu penerima informasi memperoleh informasi dengan
mudah, membantu penerima informasi menyatukan informasi
dengan sumber yang berbeda, ceramah dapat dilakukan pada
semua bidang serta lebih sederhana dibandingkan metode lainnya.
Sedangkan seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok
besar dengan pendidikan menengah ke atas, seminar adalah suatu
penyajian dari seorang yang sudah dipercaya atau dianggap ahli
yang membicarakan topik yang dianggap penting dan sedang
hangat diperbincangkan di masyarakat.
b) Kelompok Kecil
Yang dimaksudkan dengan kelompok kecil yaitu apabila peserta
kegiatan kurang dari 15 orang. Metode yang sering digunakan
untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola
salju, kelompok-kelompok kecil, role play, dan permainan
simulasi/peran.
6
media-media komunikasi seperti radio, televise, koran, majalah, situs
internet, dan lain-lain. Metode promosi kesehatan massa tidak
membedakan antar golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan lainnya, sehingga pesan-pesan
kesehatan dapat disampaikan kepada siapapun. Adapun metode
promosi kesehatan massa dapat berupa ceramah umum (misalnya pada
hari kesehatan nasional, menteri kesehatan menyampaikan pidato di
depan public dan memberikan pesan pesan tentang kesehatan). Pidato-
pidato kesehatan melalui media elektronik (baik tv maupun radio),
simulasi (informasi yang diberikan oleh dokter kepada pasiennya),
tulisan-tulisan di majalah atau koran (artikel, tanya jawab, dan konsul
tasi tentang kesehatan dan penyakit), penggunaan media cetak (koran,
majalah, leaflet, poster, dan sebagainya), dan penggunaan media luar
ruang (billboard, spanduk, umbul-umbul, dan sebagainya).
7
yang terampil, hanya berisikan orang-orang yang suka belajar dan
biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
d) Curah pendapat
Kelemahan dari curah pendapat adalah mudah lepas dikontrol,
harus dilanjutkan dengan evaluasi jika diharapkan efektif, mungkin
sulit membuat anggota mengerti bahwa segala pendapat dapat
diterima dan anggota cenderung mengadakan evaluasi segera
setelah diajukan satu pendapat.
e) Kelompok studi kecil
Kelemahan dari kelompok studi kecil adalah mungkin terbentuk
kelompok yang terdiri atas orang-orang yang tidak tahu apa apa,
diakui mungkin berputar-putar, mungkin terdapat pemimpin yang
lemah, laporan mungkin tidak tersusun dengan baik, perlu belajar
sebelumnya bila ingin mencapai hasil yang baik, dan biasanya
banyak memakan waktu untuk persiapan.
f) Bermain peran
Kelemahan dari bermain peran adalah berpotensi memunculkan
masalah asosiasi dengan pemerannya, banyak yang tidak senang
memainkan suatu peran, membutuhkan pemimpin yang terlatih,
terbatas pada beberapa situasi saja, dan kesulitan melakukan suatu
peran.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Hati, suci. 2008. Pengaruh strategi promosi kesehatan terhadap tingkat Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Kecamatan
Patumbak Kabupaten Deli Serdang. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Saraswati, lia karisma. 2011. Pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan
tentang kanker seriks dan partisipasi wanita dalam deteksi dini kanker
serviks. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sulistyowati, Lily S. 2011. Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Syafrudin, dan fratidhina yudhia. 2009. Promosi kesehatan untuk mahasiswa kebidanan.
Jakarta: Trans Info Media.
10