STUDI KASUS
Disusun Oleh:
A.13.18.0035
CIANJUR
2021
KATA PENGANTAR
studi kasus ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat-Nya hingga akhir jaman.
Studi kasus ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan
Cianjur. Studi kasus yang penulis ajukan ini berjudul “Asuhan Kebidanan
Lahir Pada Ny.Y G3P2A₀ Di PMB Ny.W Desa Pakuon Kecamatan Kecamatan
dan hambatan, akan tetapi masalah dan hambatan tersebut dapat penulis hadapi
dengan baik berkat adanya dorongan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
1. Drs. H.U Suryana, MM., MHA selaku ketua Yayasan Priangan Cianjur, yang
kasus yang menjadi salah satu syarat menempuh ujian akhir program studi
i
3. Ai Ana Rodiana, SST.,M.Keb selaku pembimbing yang telah membimbing
bimbingan dan motivasi yang sangat berharga bagi penulis dalam studi
kasus ini.
4. Ai Ana Rodiana, SST.,M.Keb selaku penguji dalam studi kasus ini yang telah
penulis.
dan PKK III dengan ketulusannya telah memberikan bimbingan, motivasi dan
7. Seluruh dosen dan staf D III Akademi kebidanan Cianjur yang telah
8. Ayahanda Iskandar dan Ibunda Yati Nurhayati tercinta serta kaka satu-
dan doanya dalam setiap langkah dan perjuangan yang selalu memberikan
dorongan semangat lahir dan batin kepada penulis, serta menjadikan penulis
9. Bripda Muhamad Andi Arief tersayang yang telah menjadi motivasi dan
Gina Amalia, Delia Siti Fatimah, Ajeng Novitasari, Halvi Hermawan yang
ii
11. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan XII Akademi Kebidanan
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan studi kasus ini.
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa studi kasus ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan
Penulis berharap studi kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Cianjur,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 7
1. Tujuan Umum 7
2. Tujuan Khusus 7
C. Manfaat Penelitian 8
3. Ibu/Klien 8
1. Definisi Kehamilan 9
2. Proses Kehamilan 10
3. Diagnosa Kehamilan 15
1. Definisi Persalinan 39
iv
2. Jenis Persalinan 39
4. Tanda-Tanda Persalinan 43
5. Proses Persalinan 45
8. Keluarga Berencana 84
7. Imunisasi 106
E. Pendokumentasian 108
v
4. Teknik Dokumentasi 110
A. Simpulan 222
vi
B. Saran 223
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.4 Kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil & ibu hamil.36
Tabel 3.1 Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.............. 115
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : Partograf
x
DAFTAR SINGKATAN
APGAR : Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration
Hb : Hemoglobin darah
HBV : Hepatitis B
xi
JVP : Jugular venous pressure
KB : Keluarga Berencana
KH : Kelahiran hidup
LH : Luteinizing hormone
SC : Sectio Caesaria
TT : Toksoid tetanus
USG : Ultrasonografi
VT : Vagina toucher
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2010).
Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu yang disebabkan oleh
proses produktif per 100.000 kelahiran hidup dan definisi Angka Kematian
berusia dibawah satu tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup (Prawirohardjo,
2010).
sekitar 810 wanita meninggal setiap hari di tahun 2017, karena komplikasi
1
2
maju yaitu hanya 11/100.000 kelahiran hidup. (Key facts. Maternal mortality,
¶ 1, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/maternal-mortality,
masih tinggi setiap harinya. Pada tahun 2016, 15.000 anak meninggal
tertinggi pada bulan pertama kelahiran, dengan 2,6 juta bayi meninggal pada
tahun 2016 mayoritas kematian ini terjadi pada minggu pertama kelahiran.
tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran
hidup dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus. Sedangkan untuk Angka
Kematian Bayi (AKB) mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kasus sebesar 151.200 kasus. Dari target SDGs sebesar 12/1000 kelahiran
hidup di tahun 2030. Hal ini menunjukan status kesehatan ibu di Indonesia
masih dibawah harapan, dimana target SDGs yaitu tahun 2030 sebesar 70
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2019.
Jumlah kematian ibu sebanyak 684 kasus atau 74,19 per 100.000 KH,
Depok, Kabupaten Cirebon dan Kota Bandung. Kematian ibu sebanyak 684
3
orang terjadi pada ibu hamil sebanyak 18,7%, ibu bersalin sebanyak
Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Barat di dapat dari jumlah
kematian bayi dibagi jumlah kelahiran hidup, dikali 1000 KH. Kematian bayi
Jabar, 2019).
data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Tahun 2020 jumlah
Kematian Bayi (AKB) menjadi 173 kasus. Sedangkan Angka Kematian Ibu
Dinkes Cianjur adalah 1/100 KH dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah
faktor, diantaranya kualitas perilaku ibu hamil yang tidak memanfaatkan ANC
serta kematian ibu dan anak karena adanya kehamilan beresiko tinggi yang
dua yaitu kematian langsung dan tidak langsung. kematian ibu langsung
ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau
kegawatdaruratan).
miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas
bagi ibu hamil, pemberian asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan
penurunan AKI dan AKB yaitu melakukan tugas dan kewenangan sesuai
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan cara salah satunya yaitu
standar dan kode etik kebidanan yang terintegritas dengan melakukan studi
Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir pada Ny. Y di PMB Ny.W Desa
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir pada Ny. Y di PMB
2021.
2. Tujuan Khusus
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny.Y di PMB
2021.
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny.Y di PMB
7
2021.
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir pada Ny. Y di PMB Ny.W Desa
3. Manfaat Asuhan
3. Ibu/Klien
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Kehamilan
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
cukup bulan, melalui jalan lahir namun kadang - kadang tidak sesuai
2. Proses Kehamilan
a. Pembuahan
8
9
dilalui sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronuklei
yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik dari wanita dan
getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba
b. Nidasi
belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri. Pada hari keempat hasil
disebut inner cell mass. Massa inner cell berkembang menjadi janin
2015).
c. Plasentasi
ke-7 saat jantung embrio mulai berdenyut. Pada akhir minggu ketiga,
1) Minggu ke-0
2) Minggu ke-4
3) Minggu ke-8
dengan baik. Perut muka dan bagian utama otak dapat dilihat.
Telinga terbentuk dari lipatan kulit tulang dan otot yang kecil
4) Minggu ke-12
5) Minggu ke-16
6) Minggu ke-20
menutupi tubuh dan menjaga minyak dari kulit. Alis, bulu mata
7) Minggu ke-24
30-32 cm.
8) Minggu ke-28
dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir. Kira-kira
9) Minggu ke-32
10) Minggu ke 36
3. Diagnosa Kehamilan
(Yulizawati, 2017).
akan kehamilan.
sicknes. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila
4) Pingsan (syncope)
menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi pada ibu
hamil.
15
5) Kelelahan (fatigue)
konsepsi.
6) Payudara tegang
7) Sering miksi
9) Pigmentasi kulit
hitam.
pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit
putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada
10) Epulis
papila ginggivae/gusi.
11) Varises
betis,serta payudara.
1) Pembesaran perut
2) Tanda hegar
uteri.
3) Tanda goodel
4) Tanda chadwick
5) Tanda piscaseck
mendekati persalinan.
7) Teraba ballottement
urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah
3) Bagian-bagian janin
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
USG (ultrasonografi).
4) Kerangka janin
a. Uterus
Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan sel ikat dan
elastic, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan
2017).
b. Serviks
(Yulizawati, 2017).
folikel baru juga tertunda. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama
6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai
(Yulizawati, 2017).
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot diperineum dan vulva, sehingga
e. Payudara (mammae)
f. Sistem endokrin
1) Estrogen
dan pada akhir kehamilan kadarnya kira kira 100 kali sebelum
hamil.
2) Progesteron
250 mg/hari.
luteum.
5) Pituitary Gonadotropin
plasenta.
6) Prolaktin
g. Sistem Kardiovaskuler
h. Sistem Pernapasan
i. Sistem Urinaria
2016).
j. Sistem Muskuloskletal
k. Sistem Pencernaan
(Prawirohardjo, 2016)
24
a. Trimester pertama
b. Trimester kedua
dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat
3) Pada trimester ini pula ibu dapat merakan gerakan janinnya dan
c. Trimester ketiga
dan waspada sebab pada saat itu ibu marasa tidak sabar
2) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik.
5) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
(Walyani, 2015).
1) Pemeriksaan pertama
terlambat haid.
2) Pemeriksaan ulang
persalinan.
penurunan BB.
29
menggunakan rumus :
TB (m)²
d) >29 : Obesitas
11,5-16 kg.
7-11,5 kg.
Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat
boleh ditekan).
Tinggi Fundus
Umur Menggunakan palpasi
Kehamilan Dalam Cm abdomen
12 - Teraba di atas simfisis pubis
16 - Di tengah, antara simfisis pubis
dan umbilicus
20 20 cm Pada umbilicus
24 24 cm -
28 28 cm Di tengah, antara umbilicus dan
prosesus sifoideus
32 32 cm -
36 36 cm Pada prosesus sifoideus
Sumber : Kementrian kesehatan RI (2016)
TT 4 hidup
Sumber : Kementrian kesehatan RI (2016)
mengganggu penyerapan.
detak/menit. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/ menit
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
a) Leopold I
b) Leopold II
33
melintang.
c) Leopold III
d) Leopold IV
Gambar 2.1
Leopold 1 - 4
(Sumber: Manuaba 2010 : 11)
34
a) Memeriksa kadar Hb
selama kehamilan:
diperlukan.
diberikan meliputi :
35
yaitu :
2016).
a. Kebutuhan Oksigen
polusi.
b. Kebutuhan Nutrisi
(a) Mandi
vagina.
37
(4) Pakaian
(5) Eliminasi
(6) Seksual
lebih nyenyak.
(9) Istirahat/tidur
1. Definisi Persalinan
janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
sering dan kuat yang nampaknya tidak saling berhubungan bekerja dalam
2. Jenis Persalinan
a. Persalinan Spontan
b. Persalinan Buatan
c. Persalinan Anjuran
a. Abortus
b. Partus immaturus
minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999
gram.
c. Partus prematurus
minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499
gram
minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih.
persalinan. Perlu diketahui ada dua hormon yang dominan saat hamil
a. Estrogen
mekanis.
b. Progesteron
b. Teori Oxitosin
persalinan.
tertentu.
d. Pengaruh Janin
e. Teori Prostaglandin
persalinan.
4. Tanda-Tanda Persalinan
a. Lightening
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk PAP. Sedangkan pada
3) Kesulitan berjalan
4) Sering berkemih
4) Durasi pendek
2016) adalah :
cervix.
serviks.
terputus.
dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau selaput janin
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang
5. Proses Persalinan
a. Tahapan Persalinan
a) Pengertian
Kesehatan, 2016).
b) Fase laten
c) Fase aktif
(5) His lebih kuat dan lebih cepat 2-3 menit sekali
(8) Pemantauan
Tenaga
Usaha mengedan Periksa nadi dan Periksa detak
tekanan darah jantung janin
Palpasi kontraksi selama 30 menit. setiap 15 menit
uterus (kontrol atau lebih
tiap 10 menit ) Respons sering dilakukan
Frekuensi keseluruhan pada dengan makin
Lamanya kala II: dekatnya
Kekuatan Keadaan kelahiran
dehidrasi
Perubahan Penurunan
sikap/perilaku presentasi dan
Tingkat perubahan
tenaga (yang posisi
memiliki)
Warna cairan
tertentu
Sumber : Kementrian Kesehatan RI, 2016.
b. Mekanisme Persalinan
normal yaitu:
dan penurunan janin lebih jauh tidak akan terjadi sampai awal
lurus dengan bidang pintu atas panggul (PAP). Dapat pula dalam
49
Asinklitismus anterior.
(3) Fleksi
defleksi.
pubis).
(5) Ekstensi
dilahirkan. Pada tiap his, vulva lebih membuka dan kepala janin
yang disebut putaran paksi luar. Putaran paksi luar ialah gerakan
bawah panggul.
(7) Ekspulsi
Gambar 2.2
Mekanisme Terjadinya Persalinan
(Sumber : Lowdermilk, 2006, Labor and Birth Processes)
persalinan yaitu :
relatif kaku, oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus
ligament
(a) Pelvis Mayor (flase pelvic), bagian pelvis diatas linea terminali
panggul.
3) Bidang Hodge
(2) Pada ibu : Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi
5) Passanger
kepala janin lebih lebar dari pada bagian bahu, kurang lebih
ketuban.
a) Janin
pemeriksaan dalam.
(punggung) ibu.
dan tungkai.
belakang
b) Plasenta
c) Air ketuban
1000-1500 cc.
cerviks.
d) Psikologis ibu
e) Penolong
58
a) Pengertian
lahir.
pelepasan meluas.
a) Pengertian
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan tetap terjaga pada tingkat yang
optimal
standar APN yakni membuat keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan
persalinan, dan rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
2017).
ibu dan keluarga tentang proses persalinan dan kelahiran bayi serta
optimal bagi ibu di setiap tahapan persalinan dan tahapan baru bagi
gejala dan tanda bahaya pada masa nifas pada ibu dan bayi baru
lahir.
vagina
c) Perineum menonjol
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
bersih.
pemeriksaan dalam.
63
larutan terkontaminasi)
lakukan amniotomi.
yang masih memakai sarung tangan yang kotor ke dalam larutan klorin
kedua tangan.
×/menit).
64
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
keinginannya.
dekontaminasikan temuan-temuan.
meneran.
meneran.
untuk meneran.
meneran.
pilihannya
pada ibu.
g) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
dalam waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau
posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit,
i) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 - 6 cm,
15. Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong
ibu.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan
yang lain di kepala bayi dan lakukan tekana yang lembut dan tidak
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika
a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior muncul di bawah
arcus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan
24. Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
resusitasi.
26. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
27. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan
28. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
menghendakinya.
31. Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen
oksitosin 10 unit I.M di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
35. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
(5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit
tersebut.
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
41. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan sgera
44. Menempatkan klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
0,5%.
pervaginam.
sesuai.
52. Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap
normal.
setelah dekontaminasi.
7. Pemantauan Partograf
2014)
dimulai pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk
yaitu:
1) Nama,umur
4) Tanggal dan waktu mulai dirawat atau jika dirumah tanggal dan
c. Kondisi janin
d. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks
f. Kontraksi Uterus
1) Oksitosin
h. Kondisi Ibu
1) Data dasar
2) Kala I
3) Kala II
4) Kala III
nifas berlangsung kira-kira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat genital baru
75
pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dan masa nifas berlangsung
lama akan makin membesar. Setelah plasenta lepas, otot rahim akan
perdarahan berhenti.
Selama hamil darah ibu relatif encer, karena cairan darah ibu
kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai ke-15
pascasalin
76
plasenta itu tidak dihasilkan lagi, sehingga terjadi produksi ASI. ASI
keluar 2-3 hari pasca melahirkan. Namun, hal yang luar biasa adalah
pembunuh kuman.
masa nifas.
1) Kunjungan 1
gram.
2) Kunjungan 2
pasca melahirkan.
istirahat.
tanda penyulit.
78
bayi, cara merawat tali pusat dan menjaga bayi agar tetap
hangat.
500 gram.
3) Kunjungan 3
pasca melahirkan.
istirahat.
tanda penyulit.
bayi, cara merawat tali pusat dan menjaga bayi agar tetap
hangat.
4) Kunjungan 4
a. Puerpurium dini
b. Puerpurium intermedial
c. Remote puerpurium
a. Fase Taking In
Pada saat itu, focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri.
c. Fase Letting Go
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini.
kondisi fisiknya.
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
sebagai berikut :
b. Kebutuhan Ambulasi
c. Kebutuhan Eliminasi
1) Miksi
kecil spontan setiap 3-4 jam. Ibu diusahakan buang air kecil
2) Defekasi
makanan yang cukup serat dan olah raga. Jika sampai hari ke 3
post partum ibu belum bisa buang air besar, maka perlu diberikan
1) Perawatan perineum
2) Perawatan payudara
susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
dimulai dari puting susu yang tidak lecet agar ketika bayi dengan
daya hisap paling kuat dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
f. Kebutuhan Seksual
hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
vagina, apabila sudah tidak terdapat rasa nyeri, maka aman untuk
b. Perdarahan Postpartum
jalan lahir yang volumenya lebih dari 500 ml dan berlangsung dalam
bayi lahir.
1) Bendungan ASI
meningkat.
2) Mastitis
8. Keluarga Berencana
a. Definisi KB
(BKKBN, 2014)
b. Macam-Macam KB
1) Kontrasepsi Alamiah
a) Definisi
b) Syarat
c) Cara kerja
d) Keuntungan
e) Keterbatasan
f) Efek Samping
3) Kondom
a) Definisi
saat bersenggama.
b) Cara kerja
perempuan.
89
c) Keuntungan
d) Keterbatasan
kontrasepsi.
sentuhan langsung).
e) Efek samping
a) Definisi
(1) Copper-T
(2) Copper-7
90
c) Mekanisme kerja
fallopi
uteri
uterus
d) Keuntungan
e) Keterbatasan
waktu.
f) Efek samping
5) Kontrasepsi hormonal
a) Pil
91
b) Suntik
2014).
6) Implant
a) Pengertian
b) Jenis-jenis
(1) Norplant
93
(2) Implanon
(4) Sinoplan
c) Mekanisme kerja
d) Keuntungan
e) Keterbatasan
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
4000 gram, dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Nurhasiyah,
2017).
uterin. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi dan peoses vital
94
pada bayi baru lahir yang paling dramatik dan cepat berlangsung adalah
(Nurhasiyah, 2017)
sebagai berikut:
g. Pernapasan ± 40-60x/menit.
k. Gerak aktif.
o. Genetalia testis sudah turun (pada laki-laki) dan labia mayora telah
2019) adalah:
a. Pencegahan Infeksi
dengan bayi.
belum dimandikan.
klem, gunting, penghisap lendir DeLee dan benang tali pusat telah
b. Melakukan penilaian
kering dan disiapkan pada perut bagian bawah ibu. Segera lakukan
4) Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas. Jika bayi tidak
keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta langkah
segera yang akan diambil. Hal yang perlu dinilai antara lain warna
tonus otot, dan pernapasan bayi, masing-masing diberi tanda 0,1 atau
Keterangan :
a) Evaporasi
97
b) Konduksi
c) Konveksi
d) Radiasi
Gambar 2.4
Mekanisme Kehilangan Panas Pada Bayi Baru Lahir
(Sumber : Dewi, 2011: 11)
d. Membebaskan Jalan Nafas
98
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi
hangat.
bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
5) Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya
ditempat.
Score).
atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
99
tubuh lainnya.
klorin 0,5%.
8) Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap
Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur
g. Pencegahan infeksi.
1) Memberi vitamin K
vitamin K pada bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu di
beri vitamin K per oral 1 mg/hari selama 3 hari, dan bayi beresiko
h. Identifikasi.
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus tetap di
oleh ibu. Saat bayi lahir dan tali pusat dipotong, bayi harus
terbentuk baik pada saat lair. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan
2016).
batang otak dan aktivitas refleks tulang belakang pada bulan pertama
Timbul jika ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi, lalu
2) Refleks babinsky
kekanan atau kiri jika diposisikan tengkurap. Reflek ini bisa diamati
Refleks ini timbul jika bayi dalam posisi berdiri akan ada
antra lain:
a. Sesak nafas
d. Malas minum
f. Kurang aktif
(Nurhasiyah, 2017).
106
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang
berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Istilah BBLR sama
(Sinta, 2019).
b. Asfiksia.
suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan
c. Hipotermi/hipertermi
Hipotermi adalah suhu tubuh bayi baru lahir yang tidak normal
bayi baru lahir normal adalah 36,5ºC - 37,5ºC (suhu aksila). Hipotermi
e. Ikterus
baru lahir. Semua bayi baru lahir akan mengalami proses “menjadi
dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir ini merupakan ikterus
(Nurhasiyah, 2017).
f. Tetanus neonatorum
nama Lockjaw, karena salah satu gejala penyakit ini adalah mulut
(Nurhasiyah, 2017).
108
lahir setelah tali pusat dipotong letakkan bayi tengkurap di dada ibu
sendiri, selimuti dan beri topi. Suami dan keluarga beri dukungan dan siap
dipisahkan dari ibunya dapat meningkatkan hormon stres sekitar 50% dan
menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi dan mencegah infeksi
ikterus bayi baru lahir. Kontak kulit ke kulit juga membuat bayi lebih
tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih baik (Sinta, 2019).
7. Imunisasi
apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
C. Pendokumentasian
1. Pengertian Dokumentasi
yang berguna untuk kepentingan Klien, bidan dan tim kesehatan dalam
bidan.
mengevaluasi tindakan.
klien.
2017).
bersifat klinis
d. Gunakan ejaan dan kata kata baku serta tata bahasa medis yang
e. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta untuk menghindari
terhapusnya catatan.
(Fauziah, 2010).
4. Teknik Dokumentasi
kesehatan
c. Metode Pendokumentasian
SOAP.
4) P adalah penatalaksanaan
D. Manajemen Kebidanan
penanganannya.
kondisi klien.
e. Penyusunan rencana
f. Pelaksanaan asuhan
g. Evaluasi