KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan ................................................................................................................ 1
Demografi............................................................................................................... 5
ii
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan................................................................................................. 33
Pembiayaan Kesehatan......................................................................................... 34
BAB VI PENUTUP
Penutup .................................................................................................................. 35
LAMPIRAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
TABEL JUDUL
iv
14. Jumlah Tenaga Teknik Biomedika, Keterapian Fisik, dan Keteknisian Medik
di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
15. Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2019.
16. Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
17. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk menurut Jenis Jaminan Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2019.
18. Persentase Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa untuk Kesehatan Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Ogan Ilir Tahun 2019.
19. Anggaran Kesehatan kabupaten/Kota.
20. Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Mekar
Sari kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
21. Jumlah Kematian Ibu Menurut kelompok Umur, Kecamatan, dan Puskesmas
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
22. Jumlah Kematian Ibu Menurut Penyebab, Kecamatan, dan Puskesmas
Mekar Sari Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
23. Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Ibu Nifas
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir 2019.
24. Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
25. Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur Yang Tidak
Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas Mekar Sari Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2019.
26. Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur (Hamil dan
Tidak Hamil) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2019.
27. Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
28. Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
29. Cakupan dan Proporsi Peserta KB Pasca Persalinan Menurut Jenis
kontrasepsi, Kecamatan, dan Puseksesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2019.
v
30. Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Neonatal Menurur Jenis
Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
31. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, da Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
32. Jumlah Kematian neonatal, Bayi, dan Balita Menurut penyebab Utama,
Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
33. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamtan,
dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
34. Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis kelamin, Kecamatan, dan
Pusekesmas Kabupaten Ogan ILir Tahun 2019.
35. Bayi Baru Lahir Mendapatkan IMD dan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi <
6 Bulan Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2019.
36. Cakupan pelayanan kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
37. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
38. Cakupan Imunisasi Hepatitis B0 (0-7 Hari) dan BCG Pada Bayi Menurut
Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun
2019.
39. Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hb 3, Polio 4, Campak/mr, dan Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi menurut jenis kelamin, kecamatan, dan Puskesmas
Kabupaten Ogan ilir Tahun 2019.
40. Cakupan Imunisai Lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan Campak/Mr2 pada Anak Usia
Dibawah dua tahun (Baduta) Menurut Jenis kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
41. Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
42. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
43. Jumlah Balita di Timbang Menurut jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
44. Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan ILir Tahun 2019.
vi
45. Cakupan pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Peserta Didik
SD/MI,SMP/MTS,SMA/MA Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten Ogan ILir Tahun 2019.
46. Pelayanan Kesehatan Gigi dan MULUT Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten Ogan lir Tahun 2019.
47. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada anak SD dan Setingkat Menurut
Jenis Kelamin, dan Pusesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
48. Pelayanan Keshatan Usia Produktif Menurut Jenis kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
49. Cakupan pelayanan Kesehatan usia lanjut Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
50. Puskesmas yang Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Kesehatn Keluarga
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
51. Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis
anak, Case Notification (CNR) per 100.000 Penduduk dan Case Detection
Rate (CDR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten
Ogan Ilir Thu 2019.
52. Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap Serta Keberhasialan
Pengobatan Tuberkulosis Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas, Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
53. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
54. Jumlah Kasus HIV Menurut Jenis kelamin dan Kelompok Umur Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2019.
55. Jumlah Kasus dan Kematian Akibat AIDS Menurut Jenis Kelamin dan
KELOMPOK Umur Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
56. Kasus Diare yang Dilayani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
puskesmas, Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
57. Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan puskesmas
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
58. Kasus Baru kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita kusta anak
<15 Tahun, Penderita kusta anak < 15 Tahun dengan Cacat Tingkat 2
Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
59. Jumlah Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut
Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan ilir
Tahun 2019.
vii
60. Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/Rft)
Menurut Jenis kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2019.
61. Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten Ogan ilir Tahun 2019.
62. Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat di Cegah dengan Imunisasi (PD3)
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir
Tahun 2019.
63. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang Ditangani < 24 jam
Kabupaten Ogan ilir Tahun 2019.
64. Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis kejadian Luar
Bias (KLB) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
65. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
66. Kesakitan dan kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
67. Penderita kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
68. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi menurut jenis kelamin,
Kecamtan, dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
69. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) Menurut Kecamatan
dan puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
70. Cakupan Deteksib Dini Kanker leher Rahim denagn Metode Iva dan Kanker
Payudara dengan Pemeriksaan KLinis (SADANSI) Menurut Kecamatan dan
Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
71. Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
72. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas
(Layak) Menurut Kecamatan dan puskesmas Kabupayen Ogan Ilir Tahun
2019.
73. Persentase Sarana Air Minum Yang Dilakukan pengawasan Kabupaten Ogan
Ilir Tahun 2019.
74. Penduduk dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi yang Layak (Jamban
Sehat) Menurut Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
75. Desa yang Melaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2015.
viii
76. Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) Memenuhi Syarat Kesehatan
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
77. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Kesehatan menurut
Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2019.
ix
Profil kesehatan Puskesmas Mekar Sari merupakan salah-satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat dan merupakan salah
satu sarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan
kesehatan.Profil Kesehatan Puskesmas Mekar Sari memuat berbagai data tentang
kesehatan yang meliputi data derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan
sumber dayakesehatan.
Profil Kesehatan Puskesmas Mekar Sari, gambaran situasi kerja tahun 2019
ini dibuat berdasarkan data terpilah yang bermanfaat untuk memberikan
gambaran kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan
terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan
dibidang kesehatan melalui analisis gender, yang diharapkan dapat digunakan
sebagai salah satu media untuk mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan
dibidang kesehatan dan memonitor pencapaian Puskesmas Mekar Sari.
Profil Puskesmas Mekar Sari Tahun 2019 ini terdiri dari 6 (enam ) Bab, yaitu :
Bab I - Pendahuluan.
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan profil Kesehatan Puskesmas Mekar
Sari serta sistimatika penyajiannya.
Bab VI - Penutup
Tabel 1
Jumlah Penduduk per Desa dalam wilayah Kerja Puskesmas Mekar Sari
Tahun 2019
NO DESA JUMLAH JMLH JUMLAH RATA- RATA-
PENDUDUK RUMAH KK RATA RATA
TANGGA JIWA/KK JIWA/
RUMAH
1 Mekar Sari 1.692 521 512 4,04 5,86
Sumber: Badan Pusat Statistik Kec. Rantau Alai Kab. OI, 2019
Sumber: Badan Pusat Statistik Kec. Rantau Alai Kab. OI, 2019
Secara garis umum, Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai
iklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei
sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan
November sampai dengan April. Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.159,25
mm dan rata-rata hari hujan 59 hari per tahun. Suhu udara berkisar antara 23O C
sampai 32OC. Kelembaban udara relatif berkisar antara 69% sampai98%.
Demografi
Puskesmas Mekar Sari memiliki wilayah kerja sebanyak 7 desa yang dapat
dilalui dengan jalan darat maupun sungai dengan jumlah penduduk 6.209 jiwa pada
tahun 2019 yang tersebar di seluruh desa di wilayah Puskesmas Mekar Sari. Dari
jumlah penduduk yang ada, desa dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu desa
Mekar Sari sebanyak 1.692 jiwa dan desa dengan penduduk paling sedikit yaitu
desa Sukananti sebanyak 408 jiwa.
Jumlah Kepala Keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari tahun
2019 sebanyak 1.981 KK, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.981.
KeadaanLingkungan
VISI
Terwujudnya "Masyarakat Rantau Alai yang Sehat Jasmani, Rohani dan
Mandiridalam rangka menuju Kabupaten Ogan Ilir sehat yang mendiri dan
berkeadilan”
MISI
1. Menjadikan masyarakat wilayah Puskesmas Mekar Sari sadar bahwa pencegahan
lebih baik daripada mengobati
2. Memfungsikan semua bentuk pelayanan di Puskesmas menuju pelayanan Prima
3. Menggerakkan semua tenaga untuk memberikan pelayanan dengan Ikhlas
bersahabat
4. Memberikan Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif dengan tidak mengabaikan
Rehabilitatif
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarak serta
lingkungan
6. Meningkatkan pengetahuan masyarakat agar Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) melalui promosi kesehatan
Selain itu, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan
tujuan sasaran pembangunan kesehatan ditetapkan indikator-indikator sebagai
berikut:
1. Meningkatkan umur harapanhidup
2. Menurunkan angka kematian(Mortalitas)
3. Menurunkan angka kesakitan(Morbiditas)
4. Menurunkan prevalensi gizi kurang pada anakbalita
3.1 AngkaKematian
3.1.1 Angka Kematian Neonatal per-1000 KelahiranHidup
Neonatal merupakan kehidupan yang terhitung mulai dari lahir hingga umur
28 hari.Pada tahun 2014 hingga 2019 angka kematian neonatal tidak ditemukan
(nihil) dari seluruh kelahiran hidup di wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari.
Pada kasus HIV dan kasus AIDS di wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari
tahun 2019 tidak ditemukan.
Tahun 2014 hingga tahun 2018 tidak ada kasus Sphylis yang ditemukan, akan
tetapi pada tahun 2019 ditemukan 1 kasus Sphylis pada ibu hamil.
Pada tahun 2013 dan tahun 2014 tidak ditemukan (nihil) kasus kusta pada
seluruh wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari. Namun, pada tahun 2015 terdapat 1
kasus kusta yang berada di Desa Sukamaju berjenis kelamin laki-laki dengan jenis
kasus Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah. Dari penemuan tersebut di tahun 2015
sebanyak 16,24% angka penemuan kasus baru kusta (NCDR/New Case Detection
Rate) per 100.000 penduduk. Pada tahun 2017 sampai 2019 tidak ditemukan (nihil)
kasus kusta diwilayah Puskesmas Mekar Sari.
Pada tahun 2018 dan 2019 tidak ditemukan (nihil) kasus kusta diwilayah
Puskesmas Mekar Sari.
Pada tahun 2019 dan tahun sebelumnya tidak ditemukan (nihil) penderita
Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) terdiri dari
kasus difteri, pertusis, tetanus non neonatorum, tetanus neonatorum, campak,
polio, hepatitis B.
Dari data yang ada tidak ditemukan kasus Penyakit Menular yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi(PD3I) di seluruh wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari
selama tahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.
Angka kematian akibat malaria di seluruh wilayah keja Puskesmas Mekar Sari
dari tahun 2014 hingga 2019 tidak ditemukan (nihil).
Pada tahun 2019 Cakupan Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani <24 jam di
seluruh wilayah keja Puskesmas Mekar Sari adalah nihil.
Agar tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari dapat
tercapai maka perlu dilakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan derajat
Profil Kesehatan Puskesmas Mekar Sari Tahun 2020 12
kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat.Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya
untuk tahun 2019 di Kabupaten OganIlir.
4.1 PelayananKesehatan
Sedangkan pada tahun 2016 kunjungan hamil K-1 96,8% dimana terdapat 161
kunjungan dari 166 sasaran. Tahun 2017 kunjungan hamil K-1 100% dimana
terdapat 161 kunjungan dari 161 sasaran.Untuk tahun 2018 kunjungan hamil K-1
sebesar 100% atau terdapat 169 sasaran yang melakukan kunjungan. Sedangkan
persentase cakupan kunjungan K-1 di tahun 2019 yaitu 97,2% atau hanya 5 dari
178 sasaran ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan hamil K-1.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan
tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(profesional). Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan didesa dan
Puskesmas, beberapa ibu hamil di antaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi
(Risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan.
Cakupan Program KIA yang berjalan di wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari
Tahun 2019
Desa
Cakupan Pelayanan Pkm
MS RA KB SM SN KP SNB
KI 100 98 98 95 100 100 95 95
K4 100 98 98 95 100 100 95 95
KIA Persalinan 100 93 100 100 100 100 100 100
Kunj.
100 97,5 100 94,1 100 100 100 100
Neonatal
Masa nifas mulai setelah persalinan selesai dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu.Seluruh alat genitalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan
dalam waktu 3 bulan.Pelayanan kesehatan pada ibu tidak hanya dilakukan selama
kehamilan dan persalinan, perawatan pasca persalinan juga diperlukan untuk
memantau kondisi kesehatan ibu setelah melahirkan.Pada masa tersebut, ada
beberapa komplikasi yang dapat mengancam kondisi kesehatan ibu seperti infeksi
post-partum, hipertensi,dsb.
Cakupan pelayanan nifas pada tahun 2013 sebesar93,7% dimana terdapat
224 ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan dari 239 sasaran ibu nifas.
Cakupan pelayanan nifas tahun 2014 adalah 92,8%, terdapat 142 ibu yang
mendapatkan pelayanan kesehatan pada masa nifas dari 153 sasaran ibu nifas.
Tahun 2015 adalah 95,6% terdapat 153 ibu yang mendapatkan pelayanan
kesehatan pada masa nifas dari 160 sasaran ibu nifas.
Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), target cakupan pelayanan
nifas adalah 100%. Tahun 2016 cakupan pelayanan nifas sebesar 91,8 % dimana
146 ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari 159 sasaran ibu nifas.
Untuk tahun 2017 cakupan pelayanan ibu nifas mencapai 100% yaitu sebanyak 154
sasaran ibu nifas. Sedangkan pada tahun 2018 cakupan pelayanan ibu nifas
mencapai hanya mencapai 100% yaitu sebanyak 162 dari 162 sasaran ibu nifas.
Pada tahun 2019 persentase cakupan pelayanan ibu nifas yaitu 98,2% atau
terdapat 161 dari 164 sasaran ibu nifas.
Fe 1 Fe 3
7%
10,30%
80,20%
Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah Bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram.Pada tahun 2019 tidak ditemukan bayi dengan berat lahir
rendah dari total 162 bayi baru lahir ditimbang. Sama seperti tahun sebelumnya
tidak ditemukan bayi dengan berat lahir rendah (nihil).
Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari)
minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari (KN1) dan satu kali lagi pada umur
8-28 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi : pelayanan kesehatan
neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini
dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu balita muda
(MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Pada tahun 2016, Cakupan kunjungan neonatus di wilayah kerja Puskesmas
Mekar Sari adalah 98,1 % untuk kunjungan neonatus lengkap (3 kali kunjungan)
dan 98,1 % kunjungan neonatus 1 (KN1). Hampir sama pada tahun sebelumnya
yaitu 2014 terdapat sebanyak 98,0% cakupan kunjungan lengkap (3 kali
kunjungan) dan 98,0 % kunjungan neonatus 1 (KN1). Sedangkan pada tahun 2017
dan 2018cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) dan kunjungan neonatus lengkap
(KN3) mencapai 100% atau sebanyak 154 jiwa pada tahun 2017 dan 162 jiwa pada
tahun 2018.Pada tahun 2019cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) mencapai 100%
sedangkan kunjungan neonatus lengkap (KN3) yaitu 98,8% atau sebanyak 159 dari
161 jiwa sasaran.
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah dicerna.ASI
memiliki kandungan yang dapat membantu penyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan
awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu
Profil Kesehatan Puskesmas Mekar Sari Tahun 2020 21
melindunginya bayi dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS – sindrom
kematian tiba-tiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa
terjadi. Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang
dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6bulan.
Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif pada tahun 2015 adalah
58,7% terdapat 91 bayi diberikan ASI eksklusif dari 155 jumlah bayi yang ada.
Namun di tahun 2016 persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif lebih tinggi
yaitu sebesar 63,3%.Pada tahun 2017 bayi yang mendapat asi eksklusif menurun
menjadi 40,4% atau sebanyak 59 bayi dari 146 bayi diberikan asi eksklusif. Pada
tahun 2018 bayi yang mendapat asi eksklusif menurun menjadi 32,9 % atau
sebanyak 27 bayi dari 82 bayi diberikan asi eksklusif. Sedangkan pada tahun
2019 persentase bayi yang mendapat asi eksklusif meningkat menjadi 51,2 % atau
sebanyak 42 bayi dari 82 bayi yang diberikan asi eksklusif.
Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29
hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali
pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi
dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan pertumbuhan, Stimulasi
Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada
bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI eksklusif dan Makanan
Pendamping ASI (MP ASI).
Persentase pelayanan kesehatan bayi di wilayah kerja Puskesmas Mekar
Sari tahun 2018 adalah 100% yang sama hal nya pada 3 tahun sebelumnya. Akan
tetapi pada tahun 2019, cakupan pelayanan kesehatan bayi menurun menjadi
99,4% atau terdapat 1 bayi dari 162 bayi yang tidak mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi.
Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0-11 bulan)
untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit,
kecacatan dan kematian.
Pada tahun 2018, cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Mekar Sariterdiri
dari imunisasi BCG sebesar 82,1%, DPT1+HB1 sebesar 97,78%, DPT3+HB3
sebesar 86,4%, Polio3 sebesar 97,77%, dan campak sebesar 97,78%. Sedangkan
dada tahun 2019, cakupan imunisasi bayi di Puskesmas Mekar Sari terdiri dari
imunisasi HB0 dan BCG sebesar 100%, DPT1+HB1 sebesar 97,88%, DPT3+HB3
sebesar 91,5%, Polio3 sebesar 97,94%, dan campak sebesar 90,1%.
JENIS IMUNISASI
100%
80% 100 97,88 91,5 97,94 90,1
60%
40%
20% JENIS IMUNISASI
0%
Bawah dua tahun atau lebih di kenal dengan sebutan Baduta merupakan
salah satu periode usia kalender manusia. Rentang usia baduta dimulai dari 0 (nol)
hari sampai dengan dua tahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 0
(nol) hari - 23 bulan.
Masa perkembangan anak sampai usia 3 tahun adalah masa kritis atau yang
disebut dengan golden age atau golden moment. Kurang lebih 80% perkembangan
otak manusia berada dalam periode ini. Perkembangan jumlah sel-sel yang tidak
cukup pada masa ini akan menyebabkan kekurangan sel-sel yang bersifat
permanen. Hal ini dapat mempengaruhi keseluruhan hidup dan masa depan anak.
Masa ini juga dapat dipandang sebagai periode “all or nothing”, periode anak
dapat berkembang sesuai dengan potensinya atau tidak sama sekali. Dalam
periode ini akan terjadi perkembangan otak, psikologi, sosial dan fisik. Begitu
pentingnya periode perkembangan pada masa ini, sehingga perlu mendapatkan
perhatian lebih dari orang tua.
Dua faktor penting perlu diperhatikan oleh orang tua dalam perkembangan
anak pada periode emas ini, yaitu faktor asupan gizi dan stimulasi. Asupan gizi
harus diperhatikan sesuai dengan usia perkembangan anak yaitu pemilihan jenis
makanan yang sesuai dengan perkembangan anak yaitu jenis makanan pada usia 6
bulan pertama kehidupan anak, umur masa transisi 4-6 bulan, umur 6-8 bulan,
umur 8-12 bulan, umur 1 tahun dan umur anak diatas 1 tahun sampai 2 tahun.
Sedangkan faktor stimulasi pada masa Golden Age juga perlu diperhatikan
oleh orang tua. Pada masa ini, anak akan menyerap apa saja yang dilihat,
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah satu
periodeusia manusia sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari 0 (nol)
hari sampai dengan limatahun atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 0
(nol) hari - 59 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.Balita
dapat diukur status gizi dan perkembangannya melalui penimbangan berat
badan.Balita yang sehat menunjukkan peningkatan berat badan sesuai usianya.
Cakupan Balita di timbang di wilayah kerja Puskesmas Mekar Sari mengalami
kemajuan yang signifikan. Pada tahun 2018 sebesar 71,3% balita ditimbang atau
sebanyak 685 balita dari 750 balita, sedangkan Balita yang mengalami gizi kurang
pada tahun 2018 sebanyak 26 balitaatau sek=itar 3,8%, dan balita yang mengalami
stunting sebanyak 20 balita atau sekitar 2,9%. Sedangkan pada tahun 2019
sebesar 84,3% balita ditimbang atau sebanyak 528 balita dari 626 balita,
sedangkan Balita yang mengalami gizi kurang pada tahun 2019 sebanyak 43 balita
atau sekitar 8,1%, balita yang mengalami stunting sebanyak 83 balita atau sekitar
15,7%, dan balita yang kurus sebanyak 36 balita atau 6.8%.
Balita gizi buruk adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB)
dan umur (U) dengan Z-score <-3 SD dan atau dengan tanda-tanda klinis
(marasmus, kwasiorkor dan marasmus- kwasiorkor).
Tanda klinis gizi buruk marasmus adalah tampak sangat kurus, wajah seperti
orang tua, iga gambang perut cekung, otot paha mengendor (Baggy Pant),
mengecilnya (atrofi) otot lengan dan tungkai.Tanda klinis gizi buruk kwasiorkor
adalah bengkak (edema) seluruh tubuh (terutama pada kedua punggung kaki),
wajah bulat (moon face) dan sembab, cengeng/ rewel/apatis, perut buncit
(Acites), bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.Balita yang
mengalami gizi buruk dan atau dengan tanda klinis seperti di atas memerlukan
perawatan kesehatan agar tidak berakibat fatal dan menyebabkan kematian.
Pada tahun 2018 dan 2019, cakupan balita gizi buruk di Puskesmas Mekar
Sari yang mendapatkan perawatan adalah 100% dengan jumlah temuan 2 balita
gizi buruk.
4.1.25 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat merupakan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan
kuratif sederhana seperti pencabutan gigi sulung, pengobatan dan penambalan
sementara gigi sulung dan gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun
dirujuk ke puskesmas minimal 2 kali dalamsetahun.
Sejak tahun 2018pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan
setingkat tidak dilakukan karena Puskesmas Mekar Sari tidak memiliki tenaga
dokter ataupun perawat gigi.
4.3 KeadaanLingkungan
4.3.1 Persentase RumahSehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi kriteria minimal
yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan
sampah, sarana pembuangan air limbah, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan
lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah, ventilasi rumah dan pencahayaan yang
baik (Kepmenkes Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan dan Permenkes Nomor 1077/PER/V/MENKES/2011 tentang
Pedoman Penyehatan Udara dalam RuangRumah).
Pada tahun 2017, persentase rumah sehat yaitu 40,01% pada tahun 2018
mengalami peningkatan menjadi 48,5% dan pada tahun 2019 sebesar 50,3%.
4.3.2 Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak
Pada tahun 2016, persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan yaitu sebesar 75%, namun tidak ada TPM yang diuji petik (nol).
Dan pada tahun 2017 persentase TPM yang memenuhi syarat kesehatan
menurut status higiene dan sanitasi sebesar 77,2% dan tidak ada TPM yang diuji
petik, dan pada tahun 2018 dan 2019 persentase TPM yang memenuhi syarat
kesehatan menurut status higiene dan sanitasi meningkat menjadi 100%.
5.2 TenagaKesehatan
5.2.1 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (Dokter Umum, Spesialis, Dokter Gigi)
di SaranaKesehatan
Tahun 2019, jumlah dan rasio tenaga medis pada sarana kesehatan terdiri
dari dokter umum sebanyak 1 orang dengan rasio 16,19 per-100.000 penduduk.
Tidak ada dokter gigi dan dokter spesialis lainnya.Jumlah dan rasio tenaga
kesehatan tahun 2019 sejalan dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun
2017 dan tahun 2018.
Jumlah tenaga keperawatan & bidan di sarana kesehatan tahun 2019 adalah
11 orang bidan yang terdiri dari bidan DI, DIII dan DIV dengan rasio 300 per-
100.000 penduduk. Sedangkan jumlah tenaga perawat sebanyak 12 orang dengan
rasio 173,91per-100.000 penduduk.
Jumlah tenaga ahli gizi di sarana kesehatan tahun 2013 hingga tahun 2018
hanya ada 1 orang tenaga DIII gizi dengan rasio 16,19 per-100.000 penduduk.
Sedangkan pada tahun 2019 jumlah tenaga ahli gizi juga hanya ada 1 orang tetapi
S1 Gizi.
Untuk tahun 2019 jumlah tenaga teknisi medis di sarana kesehatan adalah 0
(nihil), hal tersebut sejalan dengan tahun sebelumnya.
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 118 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 7 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 0 0 0 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga #DIV/0! Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 #DIV/0! Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan #DIV/0! per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin #DIV/0! Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 0 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 0 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 0 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 0 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 0 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 - % Tabel 6
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan #DIV/0! % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 100,00 % Tabel 18
46 Total Anggaran Kesehatan 931.936.487 Rp Tabel 19
47 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 100,0 % Tabel 19
48 Anggaran Kesehatan Perkapita #DIV/0! Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 81 80 161 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0,0 0,0 0,0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
51 Jumlah Kematian Ibu 0 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0,0 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97,2 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 97,2 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 97,2 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 97,2 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 98,2 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 98,2 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 98,2 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 98,2 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 67,4 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 92,4 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 96,3 % Tabel 29
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
sesuai standar #DIV/0! % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 312,83 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC #DIV/0! % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak #DIV/0! % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 92,31 100,00 94,12 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 92,31 100,00 94,12 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua kasus 184,62
TBC 200,00 188,24 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan 5,9 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita #DIV/0! % Tabel 53
102 Balita Pneumonia yang diberikan tatalaksana standar #DIV/0! % Tabel 53
103 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% #DIV/0! % Tabel 53
104 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 54
105 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 55
106 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 55
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 103,0 % Tabel 56
108 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 138,2 % Tabel 56
109 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 57
110 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 57
111 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
113 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
114 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! per 100.000 penduduk Tabel 58
115 Angka Prevalensi Kusta #DIV/0! per 10.000 Penduduk Tabel 59
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
116 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60
117 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60