Anda di halaman 1dari 21

2.

2 Asuhan Keperawatan

A. NS (Nefrotik Syndrom)
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
 Umur : Lebih banyak pada anak-anak terutama usia pra-sekolah (3-6
tahun). Ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem imunitas
tubuh dan kelainan genetik sejak lahir.
 Jenis Kelamin : Anak laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan
dengan perempuan. Ini dikarenakan fase umur 3-6 tahun terjadi
perkembangan psikososial.
 Agama
 Suku/Bangsa
 Status
 Pendidikan
b. Identitas Penanggung Jawab
c. Riwayat Kesehatan
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
g. Observasi adanya manisfestasi sindrom nefrotik :
 Penambahan berat badan
 Edema
 Wajah sembab : Khususnya disekitar mata, timbul pada saat bangun
pagi dan berkurang di siang hari.
 Pembengkakan abdomen (asites)
 Kesulitan bernafas (efusi pleura)
 Pembengkakan labial (scrotal)
 Edema mukosa usus yang menyebabkan : Diare, anoreksia dan
absorbsi usus buruk.
 Peka rangsang
 Mudah lelah
 Letargi
 Kerentanan terhadap infeksi
 Perubahan urin : Penurunan volume, gelap dan berbau
h. Pemeriksan Fisik
 Pemeriksaan Head to toe
1) Tanda-tanda vital
- Mengukur tinggi dan berat badan : tanda-tanda retardasi
pertumbuhan.
- Memantau suhu : Hipertermia.
- Mengukur tekanan darah : penuruna tekanan darah ringan
atau normal.
- Memantau frekuensi pernapasan : anak mungkin terlihat
pucat dan mengalami gawat napas.
2) Inspeksi
- Mengamati tanda-tanda kongesti sirkulasi : sianosis perifer,
waktu pengisian kapiler memanjang, pucat, edema perifer,
kulit mengkilat, dan vera menonjol.
- Mengamati adanya distensi abdomen.
- Mengamati adanya tanda-tanda awal anselopati uremik,
mencakup latergi, konsentrasi yang buruk.
- Mengamati adanya tanda-tanda anomaly kongenital:
hipospodia, epispodia, abnormalitas telinga (telinga dan
ginjal terbentuk pada saat yang bersamaan didalam uterus),
hidung seperti berparuh dan dagu kecil.
3) Palpasi
- Palpasi ginjal untuk adanya nyeri tekan dan pembesaran.
- Palpasi kandung kemih untuk adanya distensi.
- Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri pinggan, abdomen
atau panggul.
 Pemeriksaan Laboratorium
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
b. Gangguan citra tubuh b.d penyakit (edema)
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
d. Kecemasan anak b.d lingkungan perawatan yang asing (dampak
hospitalisasi)
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d factor
biologis (hipoproteinemia) dan kurang asupan makanan (anoreksia)
f. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mokus dengan jumlah
berlebihan (efusi pleura)
g. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penekanan tubuh terlalu
dalam akibat edema
h. Ketidakefektifan pola nafas b.d nafas tidak adekuat
3. Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Kelebihan Setelah dilakukan tindakan Timbang berat badan setiap Estimasi penurunan edema
volume keperawatan selama … x 24 hari dan monitor status tubuh
cairan b.d jam, diharapkan kelebihan pasien
Jaga intake atau asupan Evaluasi harian keberhasilan
gangguan volume cairan tidak terjadi
yang akurat dan catat output terapi dan dasar penentuan
mekanisme dengan kriteria hasil :
tindakan
regulasi a. Terjadi penurunan edema
Kaji lokasi dan luasnya Menentukan intervensi lebih
b. Tidak terjadi peningkatan
edema lanjut
berat badan
Berikan cairan dengan tepat Mencegah edema tambah
parah
Berikan diuretic yang Diberikan dini pada fase
diresepkan dokter oliguria untuk mengubah ke
fase nonoliguria, dan
meningkatkan volume urine
2. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Bangun hubungan saling Memudahkan komunikasi
citra tubuh keperawatan selama … x 24 percaya dengan anak personal dengan anak
Monitor apakah anak bisa Mengidentifikasi respon anak
b.d penyakit jam, diharapkan gangguan citra
melihat bagian tubuh mana terhadap perubahan tubuhnya
(edema) tubuh dapat teratasi, dengan
yang berubah
kriteria hasil :
Identifikasi strategi – Respon orang tua
a. Citra tubuh positif
strategi penggunaan koping menentukan bagaimana
b. Mempertahankan interaksi
oleh orang tua dalam persepsi anak terhadap
sosial berespon terhadap tubuhnya
penampilan anak
Gunakan gambaran Mekanisme evaluasi dari
mengenai gambaran diri persepsi citra diri anak
Ajarkan untuk melihat Membantu meningkatkan
pentingnya respon keluarga citra tubuh anak
terhadap perubahan tubuh
anak dan penyesuaian di
masa depan, dengan cara
yang tepat
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Monitor keterbatasan Merencanakan intervensi
aktivitas b.d keperawatan selama … x 24 aktivitas, kelemahan saat dengan tepat
kelemahan jam, diharapkan intoleran beraktivitas
umum aktivitas dapat teratasi, dengan Catat tanda vital sebelum Mengkaji sejauh mana
kriteria hasil : dan sesudah aktivitas perbedaan peningkatan
a. Kelemahan yang berkurang selama aktivitas
b. Mempertahankan kemampuan
Lakukan istirahat yang Membantu mengembalikan
aktivitas semaksimal mungkin
adekuat setelah latihan dan energy
aktivitas

Berikan diet yang adekuat Membantu agar metabolisme


dengan kolaborasi ahli diet tetap stabil, karena
metabolisme juga
membutuhkan energi
4. Kecemasan Setelah dilakukan tindakan Validasi perasaan takut atau Perasaan adalah nyata dan
anak b.d keperawatan selama … x 24 cemas membantu pasien untuk
lingkungan jam, diharapkan kecemasan terbuka sehingga dapat
perawatan pasien menurun atau hilang menghadapinya
Pertahankan kontak dengan Memantapkan hubungan,
yang asing dengan kriteria hasil :
klien meningkatkan ekspresi
(dampak a. Pasien dapat kooperatif pada
perasaan dukungan yang
hositalisasi) tindakan keperawatan
terus-menerus
b. Komunikastif pada perawat
Upayakan ada keluarga Mengurangi ketakutan atau
c. Secara verbal mengatakan
yang menunggu kecemasan yang dihadapi
tidak takut
Anjurkan orang tua untuk Meminimalkan dampak
membawakan mainan atau hospitalisasi terpisah dari
foto keluarga anggota keluarga
5. Ketidakseim Setelah dilakukan tindakan Monitor kalori dan asupan Membantu dan
bangan keperawatan selama … x 24 makan mengidentifikasi defisiensi
nutrisi kurang jam, diharapkan dan kebutuhan diet
Lakukan atau bantu pasien Mulut yang bersih dapat
dari ketidakseimbangan nutrisi
terkait perawatan mulut meningkatkan nafsu makan
kebutuhan kurang dari kebutuhan tubuh
sebelum makan
tubuh b.d tidak terjadi, dengan kriteria Pastikan makanan disajikan Meningkatkan selera dan
factor hasil : secara menarik dan pada nafsu makan
biologis a. Nafsu makan klien suhu yang paling cocok
(hipoproteine meningkat untuk konsumsi secara
mia) dan b. Tidak terjadi hipoproteinemia optimal
kurang c. Porsi makan yang Kolaborasi dengan ahli gizi Diet yang tepat dapat

asupan dihidangkan dihabiskan untuk mengatur diet yang meningkatkan status nutrisi

makanan diperlukan pasien


6. Ketidakefekti Setelah dilakukan tindakan Monitor respirasi dan status Data dasar dalam menentukan
fan bersihan keperawatan selama … x 24 O2 intervensi lebih lanjut
jalan nafas jam, diharapkan bersihan jalan Auskultasi suara nafas, catat Suara nafas tambahan

b.d mokus nafas dapat dengan adanya


efektif, suara nafas mengidentifikasikan ada

dengan kriteria hasil : tambahan sumbatan dalam jalan nafas


Atur intake untuk cairan Mencegah edema bertambah
jumlah a. Klien mampu bernafas
parah
berlebihan dengan mudah Posisikan pasien semifowler Memaksimalkan ventilasi
(efusi pleura) b. Mampu mengidentifikasi dan
mencegah factor yang dapat Lakukan fisioterapi dada Membantu mengeluarkan
menghambat jalan nafas jika perlu sekret
7. Ketidakefekti Setelah dilakukan tindakan Berikan oksigen sesuai Meningkatkan perfusi
fan perfusi keperawatan selama … x 24 kebutuhan
jaringan jam, diharapkan perfusi jaringan Lakukan perawatan kulit, Menghindari gangguan
perifer b.d perifer efektif, dengan kriteria seperti pemberian lotion integritas kulit
penekanan hasil : Hindari terjadinya palsava Mempertahankan pasukan
tubuh terlalu a. Tekanan sistol dan diastole maneuver seperti mengedan, oksigen
dalam akibat dalam rentang yang menahan nafas dan batuk
edema diharapkan
b. Tingkat kesadaran membaik
8. Ketidakefekti Setelah dilakukan tindakan Berikan oksigen sesuai Mempertahankan oksigen
fan pola keperawatan selama … x 24 program arteri
nafas b.d jam, diharapkan pola nafas dapat Atur posisi pasien Meningkatkan pengembangan
nafas tidak efektif, dengan kriteria hasil : semifowler paru
Alat-alat emergensi Kemungkinan terjadi
adekuat a. Pasien dapat
disiapkan dalam keadaan kesulitan bernafas akut
mendemonstrasikan pola
baik
nafas yang efektif
Monitor jumlah pernapasan, Mengetahui status
b. Paien merasa lebih nyaman
penggunaan otot bantu pernafasam
dalam bernafas
pernapasan, batuk, bunyi
paru, tanda vital dan AGD
B. SNA (Syndrom Nefritik Akut)
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
 Umur : Lebih banyak pada anak-anak terutama usia pra-sekolah (3-6
tahun). Ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem imunitas tubuh
dan kelainan genetik sejak lahir.
 Jenis Kelamin : Anak laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan dengan
perempuan. Ini dikarenakan fase umur 3-6 tahun terjadi perkembangan
psikososial.
 Agama
 Suku/Bangsa
 Status
 Pendidikan
b. Identitas Penanggung Jawab
c. Riwayat Kesehatan
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
f. Kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
g. Pemeriksaan Fisik
Genitourinaria
 Urin keruh
 Proteinuria
 Penurunan urine output
 Hematuri
Kardiovaskular
 Hipertensi
Neurologis
 Letargi
 Iritabilitas
 Kejang
Gastrointestinal
 Anorexia
 Vomitus
 Diare
Hematologis
 Anemia
 Azotemia
 Hiperkalemia
Integument
 Pucat
 Edema
2. Diagnosa Keperawatan
a. Peningkatan volume cairan b.d oliguria
b. Perubahan status nutrisi (kurang dari kebutuhan) b.d anorexia
c. Intoleransi aktivitas b.d fatigue
d. Risiko kerusakan integritas kulit b.d immobilisasi dan edema
e. Kecemasan anak b.d lingkungan perawatan yang asing: dampak hospitalisai
f. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan retensi air & Hipernatremia
3. Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1. Peningkatan Klien dapat Timbang berat badan tiap hari, Peningkatan berat badan merupakan indikasi
volume mempertahankan monitor output urine tiap 4 jam adanya retensi cairan, penurunan output urine
cairan b.d volume cairan dalam merupakan indikasi munculnya gagal ginjal
Kaji adanya edema, ukur lingar Peningkatan lingkar perut dan pembengkakan
oliguria batas normal ditandai
perut setiap 8 jam, dan untuk pada skrotum merupakan indikasi adanya
dengan urine output 1-2
laki-laki cek adanya ascites
ml/kgBB/jam
pembengkakan pada skrotum
Monitor reaksi klien terhadap Diuretic dapat menyebabkan hypokalemia,
terapi diuretic, terutama bila yang membutuhkan penanganan pemberian
menggunakan tiazid/furosemide potassium
Monitor dan catat intake cairan Klien mungkin membutuhkan pembatasan
pemasukan cairan dan penurunan laju filtrasi
glomerulus, dan juga membutuhkan
pembatasan intake sodium

Kaji warna, konsentrasi dan Urin yang keruh merupakan indikasi adanya
berat jenis urin peningkatan protein sebagai indikasi adanya
penurunan perfusi ginjal
2. Perubahan Klien akan menunjukan Sediakan makan dan karbohidrat Diet tinggi karbohidrat biasanya lebih cocok
status nutrisi peningkatan intake yang tinggi dan menyediakan kalori esensial
(kurang dari ditandai dengan porsi Sajikan makan sedikit-sedikit Menyajikan makanan sedikit-sedikit tapi
kebutuhan akan dihabiskan tapi sering, termasuk makanan sering, memberikan kesempatan bagi klien
tubuh) minimal 80% kesukaan klien untuk menikmatinya makanannya, dengan
b.d anorexia menyajikan makanan kesukaannya dapat
meningkatkan nafsu makan
Batasi masukan sodium dan Sodium dapat menyebabkan retensi cairan,
protein sesuai order pada beberapa kasus ginjal tidak dapat
memetabolisme protein, sehingga perlu untuk
membatasi pemasukan cairan
3. Intoleansi Klien akan menunjukan Buat jadwal atau priode istirahat Dengan periode istirahat yang terjadwal
aktivitas b.d adanya peningkatan setelah aktivitas
fatigue aktivitas ditandai Sediakan atau ciptakan Jenis aktivitas tersebut akan menghemat

dengan adanya lingkungan yang tenang penggunaan energy dan mencegah kebosanan

kemampuan untuk Buat rencana atau tingkatan Tingkatan dalam perawatan dapat membantu
aktivitas atau dalam keperawatan klien agar klien dalam memenuhi kebutuhan tidurnya
menigkatnya waktu tidak dilakukan pada saat klien
beraktivitas dalam keadaan istirahat pada
malam hari
4. Risiko Klien dapat Sediakan kasur buda pada Menurunkan risiko terjadinya kerusakan kulit
kerusakan mempertahankan tempat tidur klien
integritas integritas kulit ditandai Bantu merubah posisi klien tiap Dapat mengurangi tekanan dan memperbaiki
kulit b.d dengan kulit tidak 2 jam sirkulasi, penurunan risiko terjadinya
kerusakan kulit.
immobilisasi pucat, tidak ada Mandikan klien tiap hari dengan Deodorant/sabun berparfum dapat
dan edema kemerahan, tidak ada sabun yang mengandung menyebabkan kulit kering, menyebabkan
edema dan keretakan pelembab kerusakan kulit.
pada kulit/bersisik Dukung/beri sokongan dan Menngkatkan sirkulasi balik dari pembuluh
elevasikan ekstremitas yang darah vena untuk mengurangi pembengkakan
mengalami edema
5. Kecemasan Kecemasan pasien Validasi perasaan takut atau Perasaan adalah nyata dan membantu pasien
anak b.d dapat menurun atau cemas untuk terbuka sehingga dapat menghadapinya
lingkungan hilang dengan kriteria
Pertahankan kontak dengan Memantapkan hubungan, meningkatkan
perawatan hasil :
klien ekspresi perasaan dukungan yang terus-
yang asing d. Pasien dapat
menerus
(dampak kooperatif pada
Upayakan ada keluarga yang Mengurangi ketakutan atau kecemasan yang
hositalisasi) tindakan
menunggu dihadapi
keperawatan
Anjurkan orang tua untuk Meminimalkan dampak hospitalisasi terpisah
e. Komunikastif pada
membawakan mainan atau foto dari anggota keluarga
perawat secara
keluarga
verbal mengatakan
tidak takut
6. Gangguan Klien akan menunjukan Monitor dan catat tekanan darah Untuk mendeteksi gejala dini perubahan
perfusi perfusi jaringan setiap 1-2 jam/hari selama fase tekanan darah dan menentukan intervensi
jaringan b.d serebral normal akut selanjutnya
retensi air ditandai dengan Jaga kebersihan jalan nafas, Serangan dapat terjadi karena kurangnya
dan tekanan darah dalam siapkan suction perfusi oksigen ke otak
hipernatremi batas normal, Atur pemberian anti hipertensi, Anti hipertensi dapat diberikan karena tidak
a penurunan retensi air, monitor reaksi klien terkontrol nya hipertensi yang menyebabkan

tidak ada tanda-tanda kerusakan ginjal

hypernatremia. Monitor status volume cairan Monitor sangat perlu karena perluasan
setiap 1-2 jam, monitor urine volume cairan dapat menyebabkan tekanan
output (N: 1-2 ml/kgBB/jam) darah meningkat
C. GNC (Glomerulonefritis kronik)
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Glomerulonefritis kronik ditandai oleh kerusakan glomerulus secara
progresif lambat akibat glomerulonephritis yang sudah berlangsung lama.
Penyakit cenderung timbul tanpa diketahui asal usulnya, dan biasanya
baru ditemukan pada stadium yang sudah lanjut
b. Identitas
Sering ditemukan pada anak umur 3-7 tahun dan lebih sering ditemukan
pada pria.
c. Riwayat Penyakit
 Dahulu
Adanya riwayat infeksi streptokokus beta hemolitik dan riwayat lupus
eritematosus (penyakit autoimun lain)
 Sekarang
Adanya keluaran kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak
sekitar mata dan seluruh tubuh, tidak nafsu makan, mual, muntah dan
diare yang dialami klien
d. Pemeriksaan Fisik
 Aktivitas atau istirahat
Gejala : Kelemahan (Malaise)
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus otot
 Sirkulasi
Tanda : Hipertensi, pucat dan edema.
 Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih (oliguria)
Tanda : Perubahan warna urine (kuning pekat, merah)
 Makanan atau cairan
Gejala : Edema, anoreksia, mual dan muntah
Tanda : Penurunan keluaran urine
 Pernafasan
Gejala : Nafas pendek
Tanda : Takipnea, dyspnea, peningkatan frekuensi, kedalaman
(Pernafasarn kusmaul)
 Nyeri (kenyamanan)
Gejala : Nyeri pinggang
Tanda : Perilaku berhati-hati/ distraksi dan gelisah
e. Pengkajian Berpola
 Pola nutrisi dan metabolic
Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium
dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh.
 Pola Eliminasi
Gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-sisa metabolisme tidak
dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium yang
menyebabkan oliguria, anuria, proteinuria, hematuria.
 Pola aktivitas dan latihan
Kelemahan otor dan kehilangan tonus karena adanya hyperkalemia.
 Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena
adanya uremia, keletihan, kelemahan malaise, kelemahan oto dan
kehilangan tonus
 Kognitif & perseptual
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa
gatal. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati
hipertensi.
 Persepsi diri
Klien cemas dan takut karena urine nya berwarna merah dan edema
dengan perawatan yang lama.
 Hubungan peran
Anak tidak dibesuk oleh teman-temannya karena jauh serta anak
mengalami kondisi kritis menyebabkan anak diam.
 Nilai keyakinan
Klien berdoa memohon kesembuhan pada tuhan
f. Pemeriksaan Diagnostik
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanis regulasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor
biologis
c. Resiko infeksi b.d penyakit kronis
d. Ketidakmampuan dalam aktivitas b.d penurunan protein dan disfungsi
ginjal
e. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang perawatan di rumah
dan kebutuhan evaluasi
f. Kecemasan anak b.d lingkungan perawatan yang asing: dampak
hospitalisasi
g. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b.d pengembangan paru tidak
optimal, perembesan cairan, kongesti paru sekunder perubahan membrane
kapiler alveoli dan retensi cairan intertisial dari edema paru
h. Gangguan citra tubuh b.d penyakit (edema)
3. Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1. Kelebihan volume cairan b.d Setelah dilakukan intervensi selama a. Monitor posisi edema klien
gangguan mekanis regulasi … x 24 jam kelebihan volume b. Monitor kadar albumin darah klien
cairan klien dapat teratasi, dengan c. Kolaborasi pemberian deuritik
kriteria hasil : d. Monitor intake dan output urin 24
a. Tidak ada edema jam
b. 24 jam intake dan output e. Monitor status hemodinamik
seimbang
c. Elektrolit urin dalam batas
normal
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan intervensi selama a. Monitor mual dan muntah pasien
kurang dari kebutuhan tubuh b.d … x 24 jam status nutrisi klien b. Anjurkan klien mengkonsumsi
factor biologis teratasi, dengan kriteria hasil : makan tinggi kalori dan protein
a. Intake nutrisi terpenuhi c. Monitor berat badan klien secara
b. Energi untuk aktivitas terpenuhi berkala
c. Ada peningkatan berat badan
d. Serum albumin dalam batas
normal (> 3,5 mg/dl)
3. Resiko infeksi b.d penyakit Setelah dilakukan intervensi selama a. Ajarkan pasien cara untuk
kronis … x 24 jam klien terhindar dari menghindari infeksi
resiko infeksi, dengan kriteria hasil : b. Anjurkan pasien dan keluarga untuk
a. Pasien mampu mengidentifikasi membatasi pengunjung
penyebab infeksi c. Ajarkan klien apa saja tanda dan
b. Pasien mampu mengontrol gejala infeksi
lingkungan d. Anjurkan klien untuk segera
c. Pasien mengenali tanda dan melaporkan apabila ada tanda
gejala infeksi infeksi
4. Ketidakmampuan dalam Setelah dilakukan intervensi selama a. Monitor adanya penurunan protein
aktivitas b.d penurunan protein … x 24 jam, toleransi aktivitas secara berlebihan (proteinuria)
dan disfungsi ginjal pasien akan meningkat, dengan b. Gunakan diet protein untuk
kriteria hasil : mengganti protein yang hilang
a. Mengikuti rencana aktivitas c. Berikan diet tinggi kalori
b. TD dalam batas normal tanpa d. Berikan latihan dalam batas
pengeluaran protein berlebihan aktivitas yang dianjurkan
e. Rencanakan aktivitas dengan
memberikan periode waktu istirahat
5. Kurang pengetahuan b.d kurang Setelah dilakukan intervensi, pasien a. Jelaskan perlunya merencanakan
informasi tentang perawatan di dan/ orangtua menunjukan waktu istirahat dan menghindari
rumah dan kebutuhan evaluasi pemahaman tentang perawatan kelelahan.
dirumah. b. Jelasan pada pasien dan/
keluarganya bahwa permainan diluar
rumah, olahraga dan aktivitas yang
berat harus dihindari sampai tidak
ditemukannya bukti penyakit pada
pemeriksaan mikroskopis.
c. Diskusikan diet : biasanya diet
teratur tanpa pembatasan.
d. Jelaskan perlunya menghindari
orang-orang yang terinfeksi.
e. Ajarkan nama obat, tujuan, waktu,
dosis dan efek samping obat.
6. Kecemasan anak b.d lingkungan Setelah dilakukan intervensi selama a. Validasi perasaan takut atau cemas
perawatan yang asing (dampak … x 24 jam kecemasan pasien b. Pertahankan kontak dengan klien
hositalisasi) dapat menurun atau hilang dengan c. Upayakan ada keluarga yang
kriteria hasil : menunggu
a. Pasien dapat kooperatif pada d. Anjurkan orang tua untuk
tindakan keperawatan membawakan mainan atau foto
b. Komunikastif pada perawat keluarga
secara verbal mengatakan tidak
takut
7. Resiko tinggi pola napas tidak Setelah dilakukan intervensi … x 24 a. Kaji factor penyebab pola nafas
efektif b.d pengembangan paru jam terjadi perubahan pola nafas, tidak efektif
tidak optimal, perembesan dengan kriteria hasil : b. Monitor ketat TTV
cairan, kongesti paru sekunder a. Pasien tidak sesak napas c. Istirahatkan pasien dengan posisi
perubahan membrane kapiler b. RR dalam batas normal 16-20 fowler
alveoli dan retensi cairan x/menit d. Ukur intake dan output
intertisial dari edema paru e. Manajemen lingkungan: lingkungan
tenang dan batasi pengunjung
8. Gangguan citra tubuh b.d Setelah dilakukan tindakan a. Monitor apakah anak bisa melihat
penyakit (edema) keperawatan selama … x 24 jam, bagian tubuh mana yang berubah
diharapkan gangguan citra tubuh b. Identifikasi strategi – strategi
dapat teratasi, dengan kriteria hasil : penggunaan koing oleh orang tua
a. Citra tubuh positif dalam berespon terhadap penampilan
b. Mempertahankan interaksi sosial anak
c. Gunakan gambaran mengenai
gambaran diri
d. Ajarkan untuk melihat pentingnya
respon keluarga terhadap perubahan
tubuh anak dan penyesuaian di masa
depan, dengan cara yang tepat
e. Monitor apakah anak bisa melihat
bagian tubuh mana yang berubah

Anda mungkin juga menyukai