ASKEP HIPERBILIRUBINEMIA
DISUSUN OLEH
PRANITI
NIM PO 7120 321237
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian :
Jam pengkajian :
Ruang/kelas :
No.Registrasi :
Tgl.MRS :
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Gol. Darah :
Alamat :
b. Identitas penanggung jawab
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Gol. Darah :
Alamat :
Hubungan dengan klien :
2. Keluhan utama
a. Keluhan utama
Keluhan atau gejala saat awaldilakukan pengkajian pertama kali yang utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
Faktor yang melatarbelakangi atau mempengaruhi keluhan
Sifat terjadiny agejala (mendadak, perlahan, terusmenerus/ serangan, hilang
timbul atau berhubungan dengan waktu)
Lokasi gejala dan siftanya (menjalar, menyebar, berpidah, ataumenetap )
Berat ringanya keluhan dan perkembannya apakah menetap ataucenderun
bertambah/berkurang
Lamanya keluhan berlangsung atau mulai kapan dirasakan
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan
Pengobatan/perawatan yang telah diperoleh hingga akhirnya meminta
bantuan ke RSc.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat atau pengalama masa lalu tentang kesehatan atau
penyakityang pernah dialami trauma penyakit yang ada hubungannya
dengan penyakit yang sekarang diderita.
Riwayat masuk rumah sakit
Riwayat pemakian jenis obat, jumlah dosis, jumlah dosis terakhir.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan atau keperawatan anggota keluaraga,apakah Ada
yang menderita penyakit seperti yang dialami klien atau mempunyai
penyakit degenerative.
3. Pola fungsi kesehatan
a. Pola peresepsi kesehatan
Menjelaskan tentang pola yang dipahami klien tentang kesehatan dan
bagaimana kesehatan dikelola.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Pekajian nutrisi yang meliputi :
Antropometri (A) : BB, TB, LLA( data dari pemeriksaan fisik)
Biochemical (B) : hasil pemeriksaan laboratorium yang berkenaan
dengan status klien contoh : Hb,albumin,dll
Clinical (C) : tanda dan gejala klinis yang dapat diobservasi merujuk
ke pemeriksaan fisisk, contoh : konjugtiva anmis, rambuttipis
kemerahan dll.
Diet (D) : kaji pla mkan (ferkuensi, porsi makan, jenis
makanyangbiasa dikomsumsi)
Cairan
Pola minum ( frekuensi, jumlah, dan jenis cairan yangdikomsumsi)
Bila klien memakian infus catat berapa jumlah cairan yang masuk:
1) Pola eliminasi
2) Pola aktivitas dan latihan
3) Pola istirahat dan tidur
4) Pola peresepsi sensori dan kongnitif
5) Pola peran dan hubungan
6) Pola seksual reproduksi
7) Pola toleransi dan kopeng stres
8) Pola nilai dan keyakinan
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Keadaan secara umum yang tampak dari fisik klien ketika perawat
melakukan penkajian dan kesadaran secara kualitatif.
b. Pemeriksaan tanda
c. tanda vitalc.
d. Pemeriksaan wajahd.
e. Pemeriksaan kepala dan lehere.
f. Pemeriksaan toraks dan dada
Pemeriksaan paru
Pemeriksaan jantung
g. Pemeriksaan abdomen.
h. Pemeriksaan genetalia dan rektalh.
i. Pemeriksaan punggung dan tulang belakangi.
j. Pemeriksaan ektermitas/ muskoloskeletal j.
k. Pemeriksaan engaran/penghidu/tengorokank.
l. Pemeriksaan fungsi penglihatanl.
m. Pemeriksaan fungsi neurologi
Tingkat kesadaran (GCS)
Memeriksa tanda
tanda rangsanan otak
Memeriksa nervus carnialis
Pemeriksaan fungsi motorik
Memeriksa fungsi sensorik
Memeriksa reflek kedalaman tendon
Keluhan lain yang dirasakan
n. Pemeriksaan kulit
Integument
Pemeriksaan rambut
Pemeriksaan kuku
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi
B. Diagnosa Keperawatana.
a. Diagnosa keperawatan
1. Defisit volume cairan b.d kehilangan aktif volume cairan (evaporasi),
diare.
Definisi : penurunan cairan intraveskuler, interstisial, dan/ atau
intraselluler,ini mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan dengan
pengluran sodium.
a) Batasan karateristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit kering
Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah,
penurunan olumecairan/tekanan nadi
Pengisian vena menurun
Perubahan setatus mental
Konsentrasi urin meningkat
Kosentrasi tubuh meningkat
Hemotokrit mengigil
Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada hird
spacing)
b) Faktor faktor yang berhubungan
Kehilangan olume cairan secara aktif
Kegagalan mekanisme pengaturan
a) Batas karakteristik
Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal
Serangan atau konvulasi (kejang)
Kulit kemerahan
Pertambahan RR
Takikardi
Saat disentuh tangan terasa hangat
b) Faktor faktor yang berhubungan
Penyakit/ trauma
Peningkatan metabolisme
Aktivitas yang berlebihan
Pengaruh medikasi/ anastesi
Ketidakmampuan/ penurunan kemampuan untuk
berkringat
Terpapar dilingkungan panas
Dehidrasi
Pakian yang tidak tepat.
3. Hiperbilirubinemia neonatal
Definsi : akumulai biliruin tidak terkonjugasi didalam sikulasi (kurang
dari15ml/dl yang dapat terjadi setelah 24 jam kelahiran)
a) Batas karakteristik
Profil darah abnormal
Memar kulit
Membra mukosa kering
Sklera kuning
Kulit kuning sampai oranye
b) Faktor yang berhubungan
Defisi pola makan
Keterlambatan pengluaran meconium
Nutrisi bayi tidak adekuat
Populasi berisiko
Inkompatibilitas golongan darah AOB
Usia < 7 hari
Etnis amerika asl
Inkompatibilitas tipe darah
Etnis asia timur
Bayi menyusu ASI
Bayi berat badan lahir rendah
Diabetes militus maternal
Poplasi yang hidup di ketinggian
Bayi premature
Ikterik pada kakak sebelumnya
Inkompatibilitas rhesus (Rh)
Memar selama kelahiran yang sangat jelas
c) Kondisi terkait
Infeksi bakteri
Bayi dengan malfungsi hati
Bayi dengan defisien enzim
Perdarahan internal
Infeksi parenteral
Sepsis
Infeksi virus
C. Intervensi
Perencanaan adalah fase proses keperawatan yang penuh pertimbangan dan
sistematis dan mencakup pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah. Tujuan
dari pengkajian mengenai intervensi keperawatan sasaran utamanya adalah perawat.
Dengan mengetahui pentingnya dari intervensi/perencanaan keperawatan, perawat
akan sadar dan mampu meningkatkan penegetahuan dalam menyusun atau
menetapkan perencanaan yang akan diaplikasikan oleh klien di rumah sakit. Kajian
ini menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif ini bersifat memberikan
penjelasan dengan membuat analisis.
Hasil yang diharapkan dari kajian ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai intervensi keperawatan, agar perawat memiliki pengetahuan luas dalam
membuat perencanaan asuhan keperawatan yang tepat untuk meningkatkan kesehatan
klien di rawat jalan maupun rawat inap. Intervensi dibuat setelah tujuan jangka
panjang dan pendek ditetapkan.Jenis intervensi keperawatan antara lain : manajemen,
psikososial, pengajaran,konsultasi, dan observasi. Intervensi keperawatan dipilih
berdasarkan kebutuhan dan keperluan masalah. Mengkomunikasikan rencana asuhan
keperawatan dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan klien dan
mendokumentasikannya sebagai rekam medis.
D. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untukmelengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya
sudah berhasildicapai (Ignatavicius, 1994).
Fungsi Evaluasi yaitu:
Menemukan penyebab mengapa suatuproses keperawatan dapat berhasil ataugagal
(Alfaro-LeFevre, 1994),
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti
atau menghapus diagnosa keperawatan,tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yangingin dicapai adalah keputusan bersama
antara perawat dan klien (Yura & Walsh,1988)
Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana
tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara
optimal dan mengukur hasil dari proseskeperawatan.Penilaian keperawatan adalah
mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang
dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
2. Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapaiatau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan
4. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan
belum tercapai
Manfaat
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitasasuhan keperawatan
yang diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki ataumenyusun siklus baru dalam
proses keperawatan
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawabdalam pelaksanaan
keperawatan
Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Proses (evaluasi proses) : menilai jalannyapelaksanaan proses
keperawatan sesuai dengansituasi, kondisi dan kebutuhan klien. Evaluasi
prosesharus dilaksanakan segera setelah perencanaankeperawatan
dilaksanakan untuk membantukeefektifan terhadap tindakan.
2. Kriteria keberhasilan (evaluasi hasil/sumatif) :menilai hasil asuhan
keperawatan yangdiperlihatkan dengan perubahan tingkah laku
klien.Evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakankeperawatan secara
paripurna.
Teknik penilaian
1. Wawancara
2. Pengamatan
3. Studi dokumentasi