Anda di halaman 1dari 62

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

&
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PENGERTIAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
1. Pernyataan yg menggambarkan respon aktual/potensial
klien thd masalah kesehatan dimana perawat mempunyai
lisensi dan kompeten untuk mengatasinya (Potter &
Perri,1997)
2. Suatu pernyataan yg menjelaskan respon manusia (status
kesh/resiko perubahan pola) dr individu/kelompok dimana
perawat scr akontabilitas dpt mengidentifikasi &
memberikan intervensi scr pasti untuk menjaga status
kesehatan ,membatasi, mencegah,merubah pola
(Carpenito,2000)
PENGERTIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Masalah kesehatan aktual & potensial dimana berdasarkan
pendidikan & pengalamannya,dia mampu & mpy
kewenangan utk memberikan tindakan
keperawatan,kewenangan berdasarkan standar praktik &
etika keperawatan (Gordon,1976)
4. Keputusan klinik ttg respon individu,keluarga,masyarakat ttg
masalah kesehatan aktual/potensial sebagai dasar seleksi
intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan askep sesuai
dg kewenangan perawat (NANDA,1990)
TANDA
DEFENISI
KARAKTERISTIK DIAGNOSA
KEPERAWATAN

GEJALA

EMOSI & SPIRITUAL

DATA PERKEMBANGAN

INTELEKTUAL
Pemeriksaan data
PENGAMBILAN BERPIKIR Pengumpulan
KEPUTUSAN KRITIS informasi dr literatur
Pengorganisasian
pengamatan
Penelitian atas
pengalaman masa lalu
PROSES
DIAGNOSTIK

ANALISIS & IDENTIFIKASI MERUMUSKAN


INTERPRETASI DATA MASALAH DX KEP
LANGKAH MENENTUKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Klasifikasi & analisis data
2. Interpretasi data
3. Validasi data
4. Perumusan dx keperawatan
POLA RESPON
MANUSIA ( pertukaran,
PENGELOMPOKAN komunikasi, nilai-nilai,
DATA Pengetahuan..

POLA FUNGSI
KESEHATAN
(pola eliminasi,
nutrisi: metabolisme
Pola istirahat….
ANALISIS DATA

KENALI POLA & KECENDRUNGAN


• Tidak defekasi selama 4 hari
• Defekasi nyeri dg mengejan
• Feses terakhir kecil & keras
• Abdomen keras & distensi
BANDINGKAN DG STANDAR NORMAL
• Feses lunak, & berbentuk setiap hari
• Defekasi tdk nyeri
• Abdomen lunak & tdk distensi

BUAT KONKLUSI PERTIMBANGAN


Masalah eliminasi fekal
VALIDASI
DATA

INTERPRETASI
DATA

PENGELOM-
POKAN
DATA IDENTIFIKASI
MASALAH

PERNYATAAN DX KEP
INTERPRETASI/IDENTIFIKASI KELEBIHAN &
MASALAH KLIEN

1. Menentukan kelebihan klien


2. Menentukan masalah klien
3. Menentukan masalah yg pernah dialami
4. Penentuan keputusan
a. Tidak ada masalah tapi perlu peningkatan
status & fungsi (kesejahteraan)
b. Masalah yg kemungkinan
c. Masalah aktual/resiko/sindrom
d. Masalah kolaboratif
IDENTIFIKASI MASALAH
Perawat mempertimbangkan data pengkajian &
memfokuskan pada data abnormal & yg berkaitan

LANGKAH
Identifikasi kebutuhan klien dg menentukan masalah
kesehatan aktual / resiko
Aktual : masalah dirasakan/dialami
RIsiko : Perawat mewaspadai pentingnya intervensi
pencegahan,ada kerentanan Klien pd penyakit /
kecelakaan
Ex : pascaoperasi,peroko,kelebihan BB beresiko thd
bersihan jln nafas tidak efektif yg b.d nyeri insisi
PERNYATAAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

A. FORMAT :

LABEL FAKTOR YG BERHUBUNGAN


DIAGNOSA KEP DG ETIOLOGI/KONDISI

• Diet serat yg tdk


• KONSTIPASI mencukupi
• Efek medikasi
• Penurunan aktifvitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
P+E+S
AKTUAL; RISIKO TINGGI

P= NANDA (9 POLA PERUBAHAN;


GORDON (11 POLA KESEHATAN)

E= PSMM (PATHOPHYSIOLOGY; SITUATION;


MATURATION; MEDICATION)

S= SIGN & SYMPTOMS


B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
ETIOLOGI DPT BERUPA DIAGNOSA MEDIS
Contoh : Nyeri b.d kanker payudara
Maka intervensi kep diarahkan pd faktor etiologi & label diagnosa
Contoh lain : nyeri b.d kerusakan integritas kulit sekunder
akibat insisi mastektomi
Intervensi kep diarahkan pd memperbaiki kenyamanan & kontrol
nyeri serta perawatan insisi
Contoh : data tdp penurunan serat,tidak defekasi selama 3
hari,bising usus menurun,abdomen bawah distensi,material
feces keras yg dieksresikan selama pemeriksaan rektal manual

Konstipasi b.d masukan serat terbatas


PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pengelompokan data Identifikasi keb. Klien Perumusan Dx Kep
• Diare selama 3 mgg
• Distensi abdomen Perubahan Kebutuhan Diare b.d penyebab yg
• Riwayat klg ttg kanker eliminasi tdk diket
lambung
• Penurunan BB 7,5 Kg
Penurunan BB yg Ketidakseimbangan
berlebihan nutrisi krg dr keb
• Anemia, Hb 10gr/dl tubuh b.d diare kronis
selama 3 minggu
• Riwayat merokok 40
pak per tahun Risiko thd komplikasi
• Sedikit perubahan pernapasan pasca Bersihan jln nafas tdk
emfisema yg tampak operasi efektif setelah
pd ronsen pembedahan b.d
imfesema paru
• Auskultasi ronkhi
kasar pd dinding paru
PERBEDAAN DIAGNOSIS MEDIS DAN KEPERAWATAN

Diagnosis Medis Diagnosis Keperawatan


• Fokus : faktor-faktor pengobatan • Fokus : reaksi/respon K thd tind
penyakit kep & tind medis/lainnya
• Orientasi : keadaan patologis • Orientasi : kebutuhan dasar
• Cendrung tetap,mulai sakit sd individu
sembuh • Berubah sesuai respon klien
• Mengarah pd tindakan medis yg
sebagian didelegasikan ke perawat • Mengarah pd fungsi mandiri
• Data dasar mencangkup sistem perawat dlm melaksanakan
fisiologi & personal serta sist sosial tindakan & evaluasinya
terbatas pd riwayat medis klg & • Data dasar global mencakup
ekonomi serta riwayat asuransi fisiologi,psikologis,sosiokultural,
Klien perkembangan spiritual klien
Diagnosis Medis Diagnosis Keperawatan

• Diagnosis medis melengkapi • Diagnosis keperawatan


diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa
keperawatan
• Tujuan utk mengidentifikasi & • Tujuan mengarahkan renc
merancang rencana pengo- keperawatan utk membantu
batan untuk penyembuhan Klien & klg beradaptasi dg
penyakit/proses patologis penynya & menghilangkan
masalah perawatan
kesehatan
COMMONEST NURSING PROBLEMS
B1: BREATHING - RESPIRATORY
Ineffective Airway Clearance; Ineffective Breathing
Pattern; Impaired Gas Exchanged

B2: BLOOD - CARDIOVASCULAR


Chest Pain; dyspnea; palpitations (cardiac output);
FVD; FVE

B3: BRAIN - NEURO


Increased Intracranial Pressure; risk for injury
B4: BLADDER - GENITOURINARY
Incontinance; unuri;

B5: GASTROINTESTINAL
Altered nutrition (less/more); Altered bowel elimination;
Swollowing

B6: BONE – MUSCULOSCELETAL - INTEGUMENT


Activity intolerance; risk contractur; AVN; Self-care defficit

PSYCHOSOCIAL
Anxiety; Ineffective – coping; communication; etc
TIPE DIAGNOSIS KEPERAWATAN (carpenito,2000:11-22)

Pengkajian fokus

Validasi : tanda & gejala mayor


Ya Tidak

Diagnosa Kep aktual Validasi faktor risiko

Dapatkah perawat mengidentifikasi Ya Tidak


faktor penyebab
Diagnosa Kep Apakah
resiko anda
Ya Tidak menduga
maslh
Catat Dx Kep bd Catat Dx Kep bd situasional
faktor penyebab faktor penyebab mungkin
yg tdk timbul
Tipe Diagnosis Keperawatan
Diagnosis aktual
• Diagnosis aktual di pilih jika klien/ pasien telah
memiliki masalah kesehatan yang
berhubungan dengan defisit, kelebihan, atau
stressor dalam satu area atau lebih
• Contoh : Nyeri kronis, Defisit volume cairan,
Ketidakseimbangan nutrisi kurang/ lebih dari
kebutuhan tubuh
Diagnosis Keperawatan Risiko
• Penilaian klinis bahwa individu, keluarga atau
komunitas lebih rentan untuk mengalami
masalah dibandingkan yang lain dalam situasi
yang sama/ serupa
• Contoh risiko tinggi cidera, Risiko kekurangan
volume cairan, risiko tinggi infeksi
Diagnosis Keperawatan Sejahtera
• Merupakan penilaian klinis tentang individu,
keluarga atau komunitas yang berada dalam
transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke
tingkat sejahtera yang lebih tinggi
• Contoh: Kesiapan ibu menyusui efektif
Komponen Diagnosis
Keperawatan
• Label/ Nama/ Defenisi
• Faktor-faktor yang berhubungan/ faktor risiko
• Daftar batasan karakterisitik
Komponen Diagnosis Aktual Diagnosis Risiko Diagnosis sejahtera
tinggi
Label Memberikan nama untuk sama Sama
diagnosis, frase singkat
atau istilah yg mewakili
pola: Kekurangan,
kerusakan,
ketidekefektifan
Defenisi Memberikan deskripsi yg Tidak ada Sama dengan
jelas dan tepat defenisi diagnosis
Ex.Kekurangan : tidak aktual
mencukupi dlm jumlah,
kualitas atau tingkat
Batasan Isyarat klinis yang Tidak ada Sama dengan
Karakterisitik mengelompok sebagai batasan
manifestasi dari diagnosis karakteristik
kep diagnosis aktual
Faktor yg Kondisi atau situasi yg Perilakuk, kondisi Sama dg faktor yg
berhubungan dapat menyebabkan atau yg menyebabkan berhubungan
menunjang suatu diagnosis klien lebih rentan dengan diagnosis
thd masalah aktual
Contoh diagnosis Keperawatan
• Ketidakefektifan menyusui : pernyataan saat
seorang ibu, bayi dan atau keluarga
mengalami ketidak puasan atau kesulitan
dalam proses menyusui
• Faktor-faktor yg berhubungan
- Prematuritas
- Kelainan payudara ibu
- Refleks isap bayi buruk
Contoh diagnosis Keperawatan (2)
- Pasangan/ keluarga tidak mendukung
- Kurang pengetahuan
- Riwayat gagal menyusui
• Batasan Karakteristik
- Proses menyusui yang tidak memuaskan
- Kelainan payudara ibu
- Refleks isap bayi buruk
- Menyusu < 7 kali dalam 24 jam
Format dasar Diagnosis Kep
• Nama atau label dapat di pilih dari taksonomi atau
sistem klasifikasi diagnosis Kep : NANDA yang telah di
sah kan
• Beberapa diagnosis keperawatan mencakup kata
uraikan setelah label, mis: Defisit pengetahuan:
penanganan demam
• Penambahan deskriptor khusus pada beberapa
diagnosis kep sesuai kebutuhan (spesifisitas), mis:
Hambatan mobilitas fisik: ketidakmampuaan berjalan
yang berhubungan dengan penurunan kekuatan
Format dasar Diagnosis Kep (2)
• Nama atau label dapat di pilih dari taksonomi atau
sistem klasifikasi diagnosis Kep : NANDA yang telah di
sah kan
• Beberapa diagnosis keperawatan mencakup kata
uraikan setelah label, mis: Defisit pengetahuan:
penanganan demam
• Penambahan deskriptor khusus pada beberapa
diagnosis kep sesuai kebutuhan (spesifisitas), mis:
Hambatan mobilitas fisik: ketidakmampuaan berjalan
yang berhubungan dengan penurunan kekuatan
Format dasar Diagnosis Kep (3)
• Bagian etiologi dari pernyataan diagnostik memberi
persepsi perawat tentang kondisi atau situasi yg
menunjang terjadinya masalah kesehatan
Format dasar Diagnosis Kep (4)
• Menggunakan kata “ berhubungan dengan”
menandakan hubungan antara masalah keperawatan
dengan faktor-faktor yang berhubungan
• Terdapat berbagai jenis faktor yang berhubungan
seperti lingkungan (bau, pencahayaan,kebisingan),
sosiologi (bahasa, finansial, sistem pendukung),
spiritual (ritual, keyakinan), fisiologis (Kelebihan,
kekurangan, hipotermia), psikologis (ketakutan,
kecemasan, herga diri rendah)
• Format 3 bagian PES (Problem, Etiologi, Simptom)
untuk menuliskan diagnosis keperawatan
Format dasar Diagnosis Kep (5)
• Huruf tersebut mewakili masalah kesehatan (P),
Etiologi (E), dan batasan kelompok tanda dan gejala
(S)
• Contoh diagnosis keperawatan dengan yang
dituliskan dengan format PES : Ansietas (P) yang
berhubungan dengan hospitalisasi (Etiologi) yang
ditandai dengan kegelisahan, insomnia, wajah
tegang, dan pernyataan tentang ketidakberdayaan
(tanda dan gejala)
Diagnosis Keperawatan
Pedoman untuk pernyataan
diagnosis keperawatan
Komponen diagnosis Keperawatan

Yg FAKTOR YG
RESPON MANUSIA berhubungan
BERHUBUNGAN
dengan

Yg ditunjukkan dengan:
TANDA DAN GEJALA
PERENCANAAN
MENILAI PRIORITAS
Memprioritaskan diagnosis kep berdasarkan:
 Masalah yg mengancam jiwa baik aktual
maupun yg mungkin terjadi
 Sumber-sumber materi, manusia dan waktu
dikaji
 Klien dilibatkan dalam menentukan prioritas
masalah
 Prinsip ilmiah dan praktik memberikan
rasional utk pengambilan keputusan
Masalah yang mengancam jiwa
Sumber-sumber waktu, manusia,
material
• Jumlah waktu yang di miliki perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan
• Jumlah personil, kualifikasi dan
ketrampilanperawat adekuat untuk mengatasi
masalah klien
• Apakah peralatan dan pendanaan mencukupi
untuk mengatasi masalah
Klien dilibatkan dalam menentukan
prioritas masalah
• Mempertimbangkan pehamaham klien
tentang masalah kesehatan, nilai-nilai, pikiran
dan perasaan klien, status kesehatan klien
secara umum, kemampuan klien untuk
menyelesaikan masalah
• Contoh : Rencana untuk membantu klien
berhenti merokok tidak akan berhasil ketika
klien tidak menghargai peningkatan kesehatan
Prinsip-prinsip ilmiah dan praktik
• Penilaian prioritas dipermudah dengan
penggunaan teori, model dan prinsip
• Menggunakan teori Hirarki kebutuhan
Maslow
Urutkan prioritas Diagnosis Kep ini!
Diagnosis Keperawatan Urutan prioritas Rasional
Kurang pengetahuan tentang
nutrisi kehamilan yang
berhubungan dengan kurang
terpaparnya informasi ttg nutrisi
?
selama kehamilan

Perubahan perfusi jaringan


serebral berhubungan dengan
massa di intrakranial ? ?

Ansietas berhubungan dengan


kehamilan pertama, ketakutan ?
yang tidak diketahui sumbernya
Urutan tepat prioritas Diagnosis Kep
Diagnosis Keperawatan Urutan prioritas Rasional
Kurang pengetahuan tentang 3 Masalah kesehatan laten
nutrisi kehamilan yang yang dapat diatasi
berhubungan dengan kurang bersamaan dengan
terpaparnya informasi ttg nutrisi masalah lainnya
selama kehamilan

Perubahan perfusi jaringan 1 Masalah yg paling


serebral berhubungan dengan mengancam jiwa saat ini
massa di intrakranial

Ansietas berhubungan dengan 2 Mengancam masalah


kehamilan pertama, ketakutan kesehatan mental dan
yang tidak diketahui sumbernya ancaman
terhadapkesehatan fisik
Identifikasi hasil
Tujuan jangka panjang
• Diagnosis Keperawatan : Ketidakseimbangan
nutrisi kurang darikebutuhan tubuh
berhubungan dengan anorekssia
• Tujuan jangka panjang : Pasien akan mencapai
status nutrisi yang adekuat dalam 1 bulan
(bisa di tulis capaian waktu, walau pasien
mungkin sudah tidak menjalani perawatan)
Tujuan jangka pendek (Kriteria hasil)
• Domain tujuan jangka pendek : kognitif,
afektif dan psikomotor
• Diagnosis Keperawatan : Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakseimbangan
asupan, makan yg berlebihan
• Tujuan jangka panjang: Klien akan
mengkonsumsi diet yg adekuat sesuai
panduan anjuran makanan selama 3 minggu
Tujuan jangka pendek (2)
1. Klien akan menyebutkan kembali piramida
pedoman makanan dan anjuran penyajian
dalam 3 hari (Kognitif)
2. Klien akan mengidentifikasi (menyatakan)
pentingnya diet seimbang dalam 1 minggu
(Afektif)
3. Klien akan menggunakan diet yg dianjurkan
sesuai pedoman dalam pola makannya
dalam 2 minggu (kognitif dan psikomotor)
Tujuan jangka panjang dan pendek
Diagnosis Keperawatan : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh yang berhubungan dengan asupan makann
tidak adekuat
Tujuan Jangka panjang : Klien akan mengkonsumsi diet yang seimbang dalam
1 bulan
Tujuan jangka pendek : Klien akan belajar konsumsi diet yg adekuat secara
teratur dalam 1 minggu
Diagnosis Keperawatan : Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan
penurunan tingkat kesadaran
Tujuan jangka panjang : Klien akan meningkatkan tingkat kesadaran
Tujuan jangka pendek : 1. Klien akan ikut terlibat dalam pengkajian tingkat
kesadaran setiap hari
2. Klien akan menerima stimuluspendengaran dan
taktil yg diberikan perawat minimal tiap 2 jam
Penulisan hasil yg berorientasi pasien
Diagnosis Keperawatan : Risiko tinggi kerusakan integritas kulit
Tujuan Keperawatan : Mencegah terjadinya kerusakan kulit

Hasil yang diharapkan pada : Tidak ada bukti kerusakan kulit pada daerah
pasien penonjolan tulang
Kriteria pengukuran hasil
Diagnosis Keperawatan : Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
gangguan neuromuskular

Tujuan Keperawatan : Pola napas pasien akan kembali efektif

Kriteria hasil : 1. Frekuensi pernapasan 16-20 kali per menit


2. Tidak ada sumbatan jalan napas
3. Tidak menggunakan otot0otot aksesori
4. Saturasi oksigen ≥ 90%
5. Gas darah arteri dalam rentang normal
6. Pasien tidak sesak
Hubungan masalah dan faktor yg berhubungan
dalam menentukan intervensi
KONSTIPASI Yang berhubungan PENURUNAN ASUPAN
dengan CAIRAN

RESPON APA YG
FAKTOR YG BERHUBUNGAN
PERLU DI RUBAH

HASIL YG INTERVENSI YG DIANJURKAN


DIHARAPKAN

-Peningkatan asupan cairan


BISA BAB SETIAP sampai 2500 ml per hari
HARI SELAMA 24 -Berikan asupan yg disukai
JAM (agar-agar, es the)
Pedoman menuliskan hasil
• Hasil harus berorientasi pada pasien
• Hasilharus realistis
• Hasil harus jelas dan ringkas
• Hasil harus dibuat secara bersama sama
(Mutual)
• Mempunyai batasan waktu
Intervensi keperawatan
• Intervensi kep didasarkan pada faktor yg
berhubungan dalam diagnosis keperawatan
• Contoh diagnosis kep “ Risiko tinggi kerusakan
integritas kulit yg berhubungan dengan
immobilitas” akan mendorong perawat
melakukan intervensi untuk mengatasi
imobilitas seperti memiringkan pasien,
membantu pasien turun dari tempat tidur
Intervensi keperawatan (2)
• Intervensi keperawatan harus spesifik
• Intervensi adalah alat untuk mengarahkan
perawatan yg dilakukan perawat
• Contoh intervensi perawat berencana
memberikan minum pada pasien yg berisiko
kekurangan cairan
“Anjurkan pasien untuk “Berikan 200 cc air minum setiap
seharusnya
banyak minum” 2 jam”
Intervensi Keperawatan (3)
• Intervensi harus terindividualisasi
• Intervensi harus berdasarkan pada kebutuhan
masing-masing pasien
• Seorang anak dan seorang lansia bisa saja
mempunyai diagnosis keperawatan yang
sama, namun intervensi bisa berbeda karena
didasarkan pada perbedaan usia dan
perkembangan (ex. Cemas pada anak dan
lansia)
Intervensi Keperawatan (4)
• Intervensi harus realistik bagi pasien dan perawat
• Mengimplementasikan intervensi dalam waktu yg
telah ditentukan harus dapat dilakukan oleh
perawat yg bertugas
• Misal: utk intervensi pada masalah keperawatan
risiko tinggi kerusakan integritas kulit dapat
berbeda untuk tiap perawat yg bertugas, “ kaji
kondisi kulit tiap 2 jam” (RN/ perawat terdaftar), “
Observasi kondisi kulit tiap 2 jam” (LPN/ assisten
perawat)
Intervensi Keperawatan (5)
• Semua intervensi harus di beri tanggal dan
inisial
• Internesi keperawatan dapat berupa
intervensi mandiri dan kolaboratif (ex.
Tindakan kolaboratif berikan injeksi tramadol
50 mg. iv.)
• Pernyataan rasional melakukan tindakan
keperawatan merupakan pendukung
intervensi
Kasus 1
• Seorang perempuan berusia 56 tahun diketahui menderita
Diabetes. Diabetesnya didiagnosis 3 tahun yg lalu, dia
mengunjungi klinik untuk mengobati penyakitnya secara tidak
teratur. Pasien mampu memberi (menyuntik) insulin sendiri,
tetapi pada saat pengkajian perawat menemukan data bahwa
pasien memberikan suntikan sendiri hanya di area paha,
terdapat bekas suntikan di area paha kanan. Pasien
mengatakan sudah di beri informasi tentang area
penyuntikan lain, namun lupa. Ia tidak menyadari pentingnya
merotasi . Pasien akan melakukan rotasi area suntikan jika ia
mengetahui di mana saja tempat suntikannya. Perawat
mengetahui adanya keinginan pasien untuk belajar mengenai
tempat suntikan insulin lainnya.
Bahasan Kasus 1
Diagnosis Keperawatan : Defisit pengetahuan: tempat penyuntikan insulin yg
berhubungan dengan kurangnya mengenal kebutuhan
ditandai dengan klien mengatakan hanya menyuntik
insulin di area paha, klien lupa area penyuntikan
lainnya, klien ingin mengetahui area lain penyuntikan
insulin, terdapat banyak bekas suntikan di area paha
kanan (6/12/2014)
Tujuan Keperawatan : Pasien akan meningkatkan pengetahuanmengenai
tempat penyuntikan insulin (13/12/2014)
Kriteria hasil : 1. Pasien akan membuat daftar tiga tempat yang
sesuai untuk penyuntikan insulin (6/12/2014)
2. Pasien dapat memperagakan penyuntikan insulin
dengan tempat yg berbeda (7/12/2014)

Intervensi Keperawatan: Rasional:


1.Diskusikan dengan pasien 1. Jika diberiakn penyuntikan ditempat yg sama
alasan merotasi tempat sepanjang waktu akan menimbulkan luka parut dan
penyuntikan insulin mengganggu absorbsi (Phipps, 1991)
Bahasan Kasus 1
Intervensi Keperawatan : Rasional tindakan
2.Diskusikan tempat 2.Pengajaran membutuhkan komunikasi efektif,
penyuntikan alternatif dan pengulangan memperkuat prose belajar ( Rorden,
jadwal rotasi dengan 1987)
menggunakan pamflet
(6/12/2014)

3.Perawat akan 3.Proses belajar terjadi melalui praktik-demonstrasi


memperagakan cara (Redman, 1993). Variasi tempat penyuntikan
penyuntikan di abdomen, menurunkan terjadinya luka parut dan meningkatkan
lengan dan bokong absorbsi (Phipps, 1991)
(13/12/2014)

4.Pasien akan memperagakan 4.Pembelajaran yg efektif membutuhkan partisipasi


cara suntikan di tiga area aktif dari peserta didik, evaluasi adalah bagian integral
(13/12/2014) dari pengajaran (Redman, 1993)
Latihan 1
Seorang perempuan berusia 46 tahun masuk Rumah
Sakit karena fraktur femur sinistra. Pasien menjalani
pembedahan 6 jam yang lalu. Pasien didampingi suami
dan 2 orang anaknya saat pengkajian. Pasien mengeluh
nyeri di kedua tungkai, skala nyeri 6, sesekali meremas
tangan suami yg berada di sampingnya, ekspresi wajah
meringis dan melindungi area yang nyeri, pasien sulit
menggerakkan tubuh. Pasien mengatakan cemas jika
tidak bisa beraktifitas lagi setelah pembedahan,
perilaku pasien gelisah, tekanan darah 140/90 mmHg ,
frekuensi napas 26 kali/ menit, frekuensi nadi 100 kali/
menit, suhu 37,5°C
Latihan 1…
• Lakukan pengelompokan data (Data subyektif
dan data obyektif) berdasarkan pengkajian
pada kasus 1
• Buat daftar diagnosis keperawatan
berdasarkan prioritas masalah
• Tentukan perencanaan dengan membuat
tujuan, kriteria hasil dan intervensi
keperawatan serta rasionalisasi tindakan

Anda mungkin juga menyukai