Anda di halaman 1dari 27

1 BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam dunia teknologi seperti sekarang ini banyak
menghasilkan dan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi
kita manusia yang hidupdi dunia ini, Kebutuhan manusia seperti
berbagai bidang semakin meningkat, untuk mencapai kebutuhannya
manusia diperhadapkan dengan berbagai masalah, tetapi dengan
prkembangan teknologi, dengan sangat cepat masalah-masalah
yang dihadapi dengan mudah dapat teratasi, setelah masalah satu
terselesikan timbul masalah yang lain. Sekarang kita diperhadapkan
masalah yang di akibatkanoleh kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang harus kita
banggakan, tetapi disampingitu kita harus dapat menanggulangi
berbagai macam akibat yang akan timbul yang dapat merugikan kita
manusia dan lingkungan alam sekitar seperti halnya dampak emisi
gas buang, yang pada akhirnya dapat menimbulkan akibat yang lebih
berat jika tidak dapat teratasi.
Demikian pula masalah seperti pada Sistem Pendingin, JIka
yang kecil tidak dapat diperhatikan maka hal tersebut akan membuat
kita menjadi Kerepotan.
1.2 Rumusan Masalah
 Pengertian Sistem Pendingin?
 Skema Sistem Pendingin Diesel?
 Komponen-komponen dan Fungsin Sistem Pendingin?
 Faktor-faktor yang mempengarui Sitem Pendingin?
 Skema Sistem pendingin Engine CAT?
1.3 Batasan masalah
Permasalahan yang di angkat dalam laporan praktek kerja lapangan
ini di batasi pada “Sistem Pendingin Engine C18”

1.4 Tujuan Praktek


 Sebagai salah satu keajiban untuk memenuhi kurikulum pada
jurusan Teknik Alat Berat dan sebagai syarat kelulusan Program
Studi SMK N 2 BITUNG

1
 Siswa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
dunia industri dengan menambah observasi langsung ke
lapangan industri.
1.5 Manfaat Praktek

 Mahasisawa dapat menambah keahlihan dan keterampilan


dalam bidang teknologi yang berkembang, Memahami proses
kerja yang sebenarnya secara langsung pada dunia industri.

1.6 Mertodologi Kerja Praktek

Melaksanakan Praktek Setiap Hari Senin-Jumat.

 Jam Kerja : 08:00-12:00

 Jam Istirahat : 12:00-13:00

 Jam Kerja : 13:00-17:00

2
2 BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan


PT Trakindo adalah perusahan penyalur (Dealer) resmi alat-alat
berat produk Caterpilar, sebuah perusahan produsen alat berat
terkemuka di dunia asal Amerika. Cakupannya meliputi industri
pertambangan, minyak dan gas bumi, konstruksi, kehutanan dan
pertanian, serta power system. Selain itu, disamping sebagai dealer
alat berat PT Trakindo Utama juga menyediakan jasa servis
komperhensif dan maintenance, layanan prna jual, jaminan
ketersediaan komponen dan penjualan komponen original
Caterpillar.
Selama lebih dari 40 tahun, Trakindo telah mengalami
perjalanan panajang yang membanggakan untuk tumbuh dan
menjadi “The Customer ServicesCompany“ yang menyediakan solusi
jasa kelas dunia untuk alat berat merek Caterpillar. Produknya
meliputi, excavator, dozers, loader,offhigway trucks, graders,
industrial engines, dan generator sets.
PT Trakindo Utama didirikan pada tanggal 23 Desember 1970
oleh Achmad Hadiat Kismet hamami, Nugroho, SH, dan Drs. Utomo
Josodihardjo, dengan pertama kali berkantor pusat di JI. Me, Pasar
Minggu, Jakarta selatan. Pada tahun 1992, Trakindo membangun
gedung kantor baru milik sendiri di JI.Cilandak KKO, yang
sebelumnya kontraktor pertambangan. Trakindo mendirikan PT Cipta
Krida Bahari, anak perusahan yang bergerak pada layanan jasa
logistic.
Perusahan ini juga mendapatkan beberapa penghargaan
diantaranya pada tahun 2007 PT Trakindo Utama menerima sertifikat
OHSAS 18001:2007, yang menunjukan komitmen perusahan
terhadap Safety Health and Environment. Saat ini,Trakindo telah
mendapatkan penghargaan yang sama untuk 11 cabang yang lain.
PT Trakindo Utama diakui sebagai salah satu dealer dengan
peringkat bintang 5 untuk contamination control, sertab pada tahun
2009, SOS Trakindo mendapat penghargaan dari KAN (Komite
Akreditasi Nasional).

3
2.2 Visi dan Misi Perusahan
1. Visi :
 Menjadikan penyedia solusi jasa kelas dunia untuk
peralatan Caterpillar”

2. Misi :
 Membangun perusahan yang mampu menciptakan
lapangan kerja berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat
Indonesia, dengan mengusung nilai-nilai berikut ini:
 Pengembangan kompetensi karyawan secara
berkelanjutan
 Mengupayakan pertumbuhan finensial, intelektual, dan
investasi kembali ke dalam bisnis yang dijalankan,dan
 Mempertahankan standar kode etik yang tinggi dalam
aktivitas bisnis.

4
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Fanny Mamahit

PUSAT KOMANDO

SHE COORDINATOR STAF HUMAS

Gregory Kalesaran PENANGGUNG JAWAB UMUM Thea Laksita Rimbi

Arya Fahrian

KORDINATOR TKTD

Jefta Hendrik Rorong

WORKSHOP PARTS / WAREHOUSE BULDING LANTAI 2

SATGAS PEMADAM SATGAS PEMADAM SATGAS PEMADAMTOP MANEGEMENT

Sammy Manorek Fitra Fauzi Wongso Bernhard Manansang

ANGGOTA ANGGOTA SATGAS EVAKUASI

Wendy KidBAB III


Alexander Enrico Andrew Ulipi Erik Cristian Tilaar

SATGAS EVAKUASI SATGAS EVAKUASI ANGGOTA


LANDASI
Stenly A. Rarungkuan Jefta Devi Malasai Hendra Mendome

SATGAS P3K SATGAS P3K SATGAS P3K

Firstiani Ingly Rembet Irma Badulahi Merry N.L

SATGAS INSPEKSI SATGAS INSPEKSI SATGAS INSPEKSI

Alhert Dedy Tongka Matius Mambua. M Donald Robby Maqndey

SATGAS

Elisa W. Marcus

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

5
URAIAN STRUKTUR

 Branch Manager
1) Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan pusat.Mengawasi
dan mengkoordinasi setiap kegiatan operasional perusahaan.
2) Mengorganisir dan memimpin (menurut rencana perusahaan,
prinsip, dan kebijakan).
3) Memiliki pengetahuan atau keahlian di dalam operasi
perusahaan untuk menyediakan
4) Membuat keputusan yang tepat, mampu melakukan negoisasi
danberkomunikasi dengan pihak eksternal secara efektif.

 Staff General Affair


1) Menginput uang lembur bagi karyawan yang telah bekerja
lembur.
2) Mengurusi local purchase order atau pembelian barang yang
akan diberikan tiap divisi yang telah membuat purchase request
(PR).
3) Mengelolea petty cash untuk pembelian barang-barang guna
pemeliharaan fasiltas perusahaan maupun kebutuhan yang lain.
4) Mencatat absensi dan proses cuti tahunan pimpinan serta
karyawan.

 HRD Supervisor
1) Menyeleksi dan menginterview calon karyawan baru
2) Mengadakan training untuk karyawan baru maupun karyawan
lama.
3) Membuat kontrak atau perjanjian kerja karyawan.
4) Mengawasi kinerja karyawan baru.
5) Bertugas sebagai mediator bila terjadi masalah di perusahaan.

 Accounting Supervisor
1) Menginput data keuangan ke dalam DBS (dealer Business
System).
2) Mengontrol proses keuangan perusahaan
3) Membuat surat tagihan akhir kepada customer berdasarkan
rekening Koran yang telah dikirim kepada customer sebelumnya.
4) Menyusun laporan keuangan bulanan.
5) Memproses pengeluaran dan pemasukan dana perusahaan.

 Safety, Health and Environment Department (SHE)


1) Melaksanakan inspeksi cara kerja dan memeriksa kondisi area
kerja secara berkala.

6
2) Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan safety tools, jenis dan
kondisinya.
3) Merekomendasikan tindakan yang diperlukan untuk menurnkan
resiko kecelakaan.

 Product Support Sales Manager


1) Membawahi supervisor secara langsung.
2) Menentukan disetujui atau tidaknya untuk mengadakan stok
barang (forecast) yang akan dijual ke customer.
3) Mengontrol penjualan yang dilakukan oleh Product SupportSales
4) Representative (PSSR) setiap bulan yang sudah ditargetkan
dalam satu tahun.
5) Mengawasi pendapatan para sales dari hasil penjualan &service
yang dilakukan ke customer.

 Prime Product Sales Manager


1) Membawahi langsung sales dan staf dari Prime Product.
2) Menjual unit baru.
3) Membuat Continues Improvement Management (CIM) sehingga
ada target untuk membuat bisnis baru dengan customer atau
mencari customer baru.

 Service Manager
1) Memonitor kecepatan kerja dengan mengacu SOP (Standart
Operating Procedur).
2) Mengarahkan secara langsung pelaksanaan pekerjaan technical
maintance
3) Melakukan penyelesaian masalah (trouble shooting) atas
kesulitan dalam
4) Pelaksanaan instruksi kerja.
5) Melakukan pengawasan proses service operation management.

 Product Support Administration Coordinator


1) Membuat service estimate dan service quotation
2) Membuat permintaan kredit (Customer Credit request).
3) Merekap weekly call plan (perencanaan 1 minggu kedepan) dan
call report (laporan hasil kunjungan).
4) Menginput CTS (Custom Tract Service) dan CMES (Custom
Machine Service) ke database system trakindo.
5) Membuat CIM (Continues Improvement Management) setiap 1
minggu sekali.

7
 Customer Support agreement (CSA)
1) Membuat kontrak perawatan unit customer.
2) Membuat jadwal kerja perawatan unit customer.
3) Menyiapkan spare part dan teknisi untuk memaintenance unit
cutomer.

 Product Support Supervisor


1) Bertanggung jawab kepada Product Support Sales Manager.
2) Mengontrol sales activity.
3) Target sasaran penjualan semua PSSR menjadi target supervisor
pula.

 Product Support Sales representative (PSSR)


1) Menjual suku cadang dan jasa.
2) Menagih pembayaran terhadap customeryang belum melunasi
atau bahkan belum membayar sama sekali atas pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh pihak Trakindo.
3) Melaksanakan sales process secara benar dan tertulis;
4) Merencanakan target penjualan parts dan service serta
merencanakan kunjungan ke customer dalam satu tahun.

 Part Operation Supervisor


1) Bertanggung jawab terhadap Product Support Sales Manager.
2) Mengatur inventory part (mendatangkan atau mengirim suku
cadang dari atau ke cabang lain).
3) Memproses penjualan suku cadang.

 Counterman
1) Memproses permintaan suku cadang baik dari internal maupun
eksternal (service department dan customer).
2) Membuat penawaran suku cadang untuk customer.

 Staff Warehouse
1) Mengelola kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran
barang digudang secara tertib dan aman.
2) Menjaga kebersihan dan kerapian warehouse.
3) Mengetahui jenis-jenis barang yang disimpan di gudang.
4) Mengetahui prosedur dan peraturan penerimaan dan
pengeluaran barang di gudang.

8
 Prime Product Sales Administration
1) Membuat request new ID (identity) customer.
2) Merekap weekly call plan (perencanaan 1 minggu kedepan) dan
call report (laporan hasil kunjungan).
3) Menginput CTS (Custom Improvement Management) setiap 1
minggu sekali.

 Prime Product Sales Representative (PSSR)


1) Menjual unit baru.
2) Menagih pembayaran terhadap customeryang belum melunasi
atau bahkann belum membayar sama sekali atas pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh pihak Trakindo.
3) Merencanakan target penjualan parts dan service serta
merencanakan kunjungan ke customer dalam satu tahun
Mencapai target penjualan sesuai dengan kesepakatan kerja
yang telah dibuat.

 Service Administration
1) Membuat laporan hasil unit yang telah selesai dibongkar.
2) Membuat draft service quotation yang datanya sudah lengkap
kemudian meminta Product Support Adminitration untuk
membuat service quotation yang asli.
3) Memeriksa daftar harga spare parts sebelum diberikan ke
customer.

 Field Service Supervisor


1) Membawahi foreman langsung.
2) Mengatur apa saja pekerjaan dan lama waktu para teknisi
menyelesaikan pekerjaan tersebut yang ada dilapangan atau
ditempat customer.

 Engine Foreman
1) Mengatur dan menempatkan teknisi sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
2) Bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan teknisi khusus
dibidang engine.
3) Mencatat data pekerjaan teknisi.

 Machine Foreman
1) Mengatur dan menempatkan teknisi sesuai dengan kemampuan
masing-masing.

9
2) Bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan teknisi khusus
dibidang mesin.

 Technician
1) Bertanggung jawab kepada foreman.
2) Merawat dan memperbaiki unit (machine dan engine).

 Workshop Service Supervisor


1) Membawahi foreman langsung.
2) Mengatur apa saja pekerjaan dan lama waktu para teknisi
menyelesaikan pekerjaan tesebut Yang ada di workshop

 Supervisor Rental Store


1) Mengatur kerjanya para bawahan, membuat job desk para
bawahannya.
2) Bertanggung jawab atas hasil kerja bawahannya dan memberi
motivasi pada bawahannya.
3) Membuat pleaning pekerjaan untuk kedepannya yaitu pleaning
harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

 Sales Represetative
1) Melakukan proses penjualan dalam rangka memenuhi target
yang ditetapkan perusahaan untuk mencari dan memperoleh
potential buyer yg membutuhkan kendaraan roda empat dengan
memberikan pelayanan yang terbaik agar tercapai kepuasan
pelanggan.
2) Memberi harga untuk pelanggan yang akan menyewa alat berat.
3) Menagih saat pelanggan ada tunggakan.

 Administration Rental Store


1) Membuat invoice penagihan untuk pelanggan dari system DBS
(Dealer Business System).
2) Membuat perjanjian atau rental aggrement untuk yang menyewa
alat berat.
3) Membuat RFI (Request For Invoice)
4) Memasukan data ECR (Equipment Condition Report) ke system
DBS (Dealer Business System) dan excel dan Merapikan dan
mengefile dokumen
5) Mengerjakan tugas yang telah di berikan supervisor.

 Planner Yard man


1) Memeriksa unit yang akan di kirim ke pelanggan.

10
2) Memperbaiki unit yang sedang trobel saat unit ada di pelanggan.
3) Membuat laporan pengecekan setiap.

11
2.4 Tujuan Perusahaan
Tujuan Utama PT TRAKINDO Adalah Untuk Mencapai
Pertumbuhan Dan Profitabilitas Usaha Yang Konsisten.Untuk itu
TRAKINDO Berupaya Mewujudkan Dengan Meningkatkan Kemitraan
Berkelanjutan Dengan Para Pemasok Kami,Memanfaatkan Kemajuan
Teknologi,Dan Menjadi Warga Komunitas Dunia Usaha Yang Baik.
2.5 Sistem Kerja
Sistem Kerja PT TRAKINDO Adalah Mengutamakan
Keselamatan Kerja Dengan Menggunakan APD “Alat Pelindung Diri”
Dan Melaksanakan Pekerjaan Dengan Bersih Yang Sesuai Aturan
Yang Ada.

12
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Sistem Pendingin


Engine diesel tergantung pada system pendingin untuk dapat
mencapai performa maksimum dan usia pakai yang lama. Sistem
pendingin Engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu engine
agar selalu berada pada suhu operasi, hal itu diperlukan karena
engine akan beroperasi optimum pada suhu operasinya. Sistem
pending mensirkulasi cairan pendingin keseluruh engine untuk
membuang panas yang timbul akibat pembakaran dan gesekan.
Sistem pendinginan menggunakan dasar pemindahan panas , panas
selalu pindah dari sumber panas yang lebih tinggi ke sumber panas
yang lebih rendah (dingin). Sumber panas dan media pemindahan
panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila perbedaan
suhu tersebut semakin jauh maka semakin banyak panas akan
berpindah.

Gambar 3.1 Sistem Pendinginan dan Penyebaran Energi

Pendinginan engine mengacu pada prinsip konduksi, konveksi dan


radiasi dari energy panas agar engine bekerja pada suhu yang tepat.
Coolant menerima panas yang dilepaskan oleh komponen-komponen
besipada engine seperti engine block, cylinder head dan lain-lain.
Coolant kemudian di alirkan oleh water pump dari engine menuju

13
radiator. Pada radiator, energy panas dipindahkan secarakonveksi
keudara yang melintasi finsradiator. Sebagai tambahan,engine juga
memancarkan sejumlah panas ke atmosfer secara langsung dalam
bentuk panas yang dilepaskan engine ke udara sekeliling engine.

3.2 Cara Kerja Sistem Pendingin Engine


Sistem pendingin pada engine dibuat agar dapat bekerja pada
temperatur yang normal setelah motor hidup dan menjaga agar
engine dapat bekerja pada temperatur kerja
Sistem pendinginan engine menggunakan prinsip pemindahan panas
secara konduksi, konfeksi, dan radiasi panas diserap secara
konduksi dari metal disekeliling cilynder dari katub dari kepala
cilynder menuju cairan pendingin. Permukaan logam dengan cairan
pendingin terjadi perpindahan panas secara konveksi dan di dalam
cairan pendingin terjadi sentuhan dan perpindahan panas sehingga
air menjadi panas dalam kantong-kantong air pendingin yang terletak
di dalam block cilynder

3.3 Komponen–Komponen Sistem Pendingin


 Water Pump
Water pump berfungsi mensirkulasikan cairan pendingin
(coolant) supaya mengalir keseluruh system pendinginan dan
menyerap panas yang timbul. Beberapa jenis Waterpump
digerakkan langsung oleh gear yang berada pada front housing
dan ada juga yang digerakkan oleh Vee beltyang terhubung ke
pulley dibagian depan crankshaft.

Gambar 3.3.1 Water Pump

14
 Oil Cooler
Dari saluran keluar water pump,cairan pendingin mengalir ke
oil cooler. Oil cooler terdiri dari satu setabung dalam rumahnya.
Pada contoh ini cairan pendingin mengalir melalui tabung-tabung
membuang panas oli yang ada di sekeliling tabung. Oil cooler
membuang panas dari oli pelumas sehingga sifat-sifat dan
konsentrasi oli tetap terpelihara.

Gambar 3.3.2 Oil Cooler

 Jacket Water
Saluran coolant yang terdapat di sekeliling block engine dan
cylinder head disebut jacket water. Jacket water merupakan
ruangan besar pada block dan head yang mengelilingi cylinder
pada engine.

Gambar 3.3.3 Jacket water

15
Ruangan ini normalnya dipenuhi coolant untuk menjaga agar
suhu engine merata. Karena seluruh permukaan jacket water
terdiri dari logam besi maka air sebagai media pendingin harus di
campur dengan zat kimia anti karat atau disebut juga coolant
conditioner.

 Water Temperatur Regulator

Gambar 3.3.4 Water Temperatur Regulator

Water temperatur regulator atau thermostat mengatur aliran


coolant menuju radiator. Saat engine dalam kondisi dingin,
thermostat menutup aliran air menuju radiator dan coolant dari
engine akan dialirkan menuju water pump melalui by passtube
lalu kembali ke engine. Ini akan membantu agar engine dapat
mencapai suhu kerja dengan cepat. Saat engine panas,
thermostat akan mengalirkan air menuju radiator untuk
didinginkan sebelum memasuki engine. Thermostat tidak secara
penuh membuka atau menutup, tetapi berada dalam posisi
keduanya untuk mempertahankan agar suhu engine tetap
konstan. Suhu engine yang tepat sangatlah penting. Engine yang
terlalu dingin tidak akan bekerja menghasilkan suhu yang cukup
tinggi untuk mendapatkan pembakaranyang effisien danakan
menyebabkan munculnya endapan pada sistem pelumasan
engine. Engine yang terlalu panasakan menyebabkan engine
panas (overheat) dan menyebabkan kerusakan yang serius pada
engine.

16
 Radiator

Gambar 3.3.5 Radiator

Radiator merupakan komponen sistem pendingin yang


melepaskan panas padacoolant ke udara. Radiator memiliki tube
sebagai tempat mengalirnya coolant, yang umum nya dari atas ke
bawah. Pada bagian bawah radiator terdapat hose yang
menghubungkan radiator dengan pompa. Pada tube terdapat fins
untuk membantu mempermudah melepaskan panas ke udara saat
udara melewati fins radiator. Ukuran radiator sudah
diperhitungkan oleh pabrik sesuai kemampuannya membuang
panas yang sangat ditentukan oleh performa engine. Aliran udara
diperoleh dari kipas (fan) yang digerakkan oleh Vee belt atau fan
motor

 Fan (Kipas)

17
Gambar 3.3.6 Fan (Kipas)
Pemindahan panas melalui radiator adalah dengan bantuan
kipas, kipas menambah aliran udara melewati tabung dan sirip
radiator. Ada2 tipe kipas, hisap (suction) dan tiup (blower), kipas
hisap (suction) (1) menarik udara melalui radiator dan kipas tiup
(blower) (2) menekan udara melalui radiator. Beberapa engine
menggunakan tali kipas untuk mengerakkan kipas, pompa air
atau komponen lainnya. Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan
putar kipas turun, Ini akan mengurangi aliran udara melewati
radiator dan akan menurunkan kemampuan system pendingin.

 Radiator Cap

Gambar 3.3.6 Radiator Cap


Komponen sistem pendingin yang mungkin paling dilupakan
adalah radiator cap (pressure cap). Pressure cap memiliki relief
valve yang menjaga agar tekanan pada sistem pendingin tidak
melebihi tekanan yang di inginkan. Pressure cap
mempertahankan tekanan pada sistem pendingin.

Sistem pendingin dibuat bertekanan dengan tujuan :


1) Supaya aman beroperasi pada daerahketinggian.

2) Sistem pendingin dapat beroperasi pada temperatur diatas


temperatur titik didih air yang normal karena pada beberapa
engine yang dilengkapi dengan safety device, sehingga
apabila temperature coolant naik melebihi titik didih air maka

18
dengan adanya radiator cap, cairan pendingin tidak
mendidih.
3) Dengan adanya tekanan pada sistem pendingin maka
gelembung udara yang dapat menyebabkan kavitasi relatif
berkurang
Pada saattekanan mencapainilai pembukaanreliefvalve maka
airdanudara yang bertekanan akan dibuang atau ditampung bila
enginemenggunakanreservoir. Prosesini berlangsung untuk
mencegah tekanan yang berlebihan pada sistem pendingin.
Valve pada radiator cap juga mencegah kevakuman pada
sistem,valve membuka ketika tekanan di sistem lebih rendah 1
Psi di bawah tekanan atmosfer dan membiarkan udara masuk
ke dalam sistem atau coolant yang ditampung pada reservoir
kembali masuk ke radiator.

19
3 BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Sistem Pendingin Pada Engine Diesel


Engine diesel tergantung pada system pendingin untuk dapat
mencapai performa maksimum dan usia pakai yang lama. Masalah
pada sistem pendingin meliputi kebocoran kecil,keluhan pada
konsumsi bahan bakar, keausan engine yang cepat atau kerusakan
yang parah secara tiba-tiba. Bila aliran coolant pada engine berhenti
baik sebentar apalagi dalam jangka waktu cukup lama, maka hal ini
beresiko munculnya kerusakan yang signifikan pada engine
Sistem pendingin engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu
engine agar selalu berada pada suhu operasi. Hal itu diperlukan
karena engine akan beroperasi optimum pada suhu operasinya.
Sistem pendingin mensirkulasikan cairan pendingin keseluruh
engine untuk membuang panas yang timbul akibat pembakaran dan
gesekan. Sistem pendinginan menggunakan dasar pemindahan
panas. Panas selalu pindah dari sumber panasyang lebih tinggi ke
sumber panas yang lebih rendah (dingin). Sumber panas dan media
pemindahan panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila
perbedaan suhu tersebut semakin jauh maka makin banyak panas
akan berpindah.

4.2 Skema Sistem Pendingin Engine

Gambar 4.2 SkemaSistemPendinginEngine

20
Komponen-komponen dasar sistem pendingin adalah :
1) Water pump
2) Oil cooler
3) Lubang-lubang pada engine block dan cylinder head
4) Temperaturregulatordanrumahnya
5) Radiator
6) Radiator cap
7) Hose serta pipa-pipa penghubung.
Tambahan kipas, umumnya digerakkan oleh tali kipas terletak
dekat radiator berguna untuk menambah aliran udara sehingga
pemindahan panas lebih baik.

4.3 Perawatan Sistem Pendingin


Perawatan sistem pendingin merupakan hal yang sangat penting
dilakukan, karena berdampak secara langsung kepada umur engine
dan biaya opersi. Konsekuensi dan pemilihan cairan pendingin yang
tidak tepat dan perawatan yang tidak baik akan menimbulkan
kerusakan serius dan besarnya biaya rekondisi engine.

4.4 Coolant and Additive


Air yang sesuai dengan standar harus di campur dengan
supplement coolant additive atau disebut dengan coolant conditioner
sebanyak 6-8% dari volume sistem pendingin apabila tidak
menggunakan anti freeze dan sebanyak 3-6% dari volume sistem
pen dingin apabila menggunakan antifreeze.
Umur pemakaianSCAadalah 3000 jam dan harus diperiksa
konsentrasinya setiap 250 jam. Fungsi dariSCA adalah:
1) Menghindari korosi
2) Menghambat terbentuknyamineral deposit
3) Menghindari kavitasi
4) Mencegah timbulnya busa (foaming)

21
Gambar 4.4 Supplemet coolant additi

4.5 Suplement Coolant Additive Element

Gambar 4.5 Supplement coolant additive element

Supplement coolant additive element merupakan coolant


conditioner yang berbentuk filter, fungsinya sama dengan SCA yang
berbentuk cairan. SCA element dibuat dengan tujuan lebih
memudahkan dan mempersingkat proses perawatan.
Coolant conditioner element terdiri dari dua macam yaitu :
1) Initial precharge element
Element ini dipasang saat pertama kali (initial). Apabila system
pendingin menggunakan Diesel Engine Antifreeze coolant
(DEAC), element jenis ini tidak perlu lagi dipasang.

22
2) 250 Hours maintenance element
Element ini dipasang setiap 250 jam baik itu pada system
pendingin yang menggunakan
DEAC ataupun hanya air biasa.
Setiap 3000 jam system pendingin harus dikuras dan
dibersihkan/dikuras menggunakan CATcooling system cleaner

4.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi system pendingin


Kemampuan system pendingin dalam menjaga temperature operasi
engine sangat tergantung kepada faktor-factor dibawah ini :

1. Faktor lingkungan
Pada saat temperatur daerah sekeliling engine (ambient
temperatur) tinggi, maka temperatur cairan pendingin naik. Hal
ini disebabkan oleh karena jumlah panas yang dipindahkan dari
radiator ke udara sekitar menjadi berkurang.
Ke tinggian suatu engine beroperasi dari permukaan laut
berpengaruh terhadap pendinginan engine. Saat ketinggian
meningkat, kerapatan udara menurun sehingga volume aliran
udara ke core radiator berkurang.

2. Faktor kondisi operasi


Mengoperasikan engine pada kondisi lug atau torque converter
stall dalam waktu yang lama dapat menyebabkan panas engine
berlebihan (overheating). Kelebihan beban (overload) yang
terjadi pada engine menimbulkan panas yang berlebihan,
Fenomena ini terjadi karena pada kondisi engine lug
menyebabkan kecepatan engine turun sehingga dalam kondisi
yang bersamaan kecepatan kipas (fan) dan water pump juga
turun. Hal ini mengurangi aliran udara ke radiator dan panas
yang dapat di pindahkan ke udara sedikit. Oleh karena itu
metode pengoperasian yang benar sangatlah penting untuk
menghindari masalah pada system pendingin.

23
4 BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Pengalaman penulis dapatkan selama mengikuti
kegiatan prektek kerja lapangan (PKL), ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan,
 Dalam memperlakukan suatu pekerjaan sangatlah
dibutuhkan ketelitian, kecepatan dan kesabaran agar dapat
menghasilkan kwalitas kerja baik.
 Perawatan unit haruas dilakukan secara berkala agar
kondisi unit selalu dalam keadaan baik.

4.2 Saran
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.Trakindo
Utama Manado penulis dapat mengetahui bagaimana proses kerja
pada industri,penulis memiliki beberapa saran kompetensi sebagai
berikut :

Bagi siswa SMK N 2 Bitung


a. Harus mengikuti semua aturan yang ada dalam
melaksanakan PKL dan menggunakan alat (APD) sesuai
dengan fungsinya.
b. Mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja (k3)
pada waktu melakukan pekerjaan, selain itu alat-alat
penunjang keselamatan harus ditingkatkan .

24
DAFTAR PUSTAKA

[1] https://www.metalindoengineering.com/Diakses tanggal 01 Mei2019

[2] https://www.bppp-tegal.com

[3] https://www.trakindo.co.id

25
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai