Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DAN PROMOSI TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE SELAMA COVID-19 ERA 4.0

Asyam Bahy S1

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,


Universitas Muhammadiyah Malang

Abstrak

Revolusi industri 4.0 telah merubah gaya pembelian dan pemasaran di seluruh
penjuru dunia. Sosial distancing pada pandemi covid-19 memunculkan perilaku
konsumen baru, hal ini juga membuka peluang baru dalam promosi produk.
Promosi secara online dan digital branding dapat di maksimalkan di masa
pandemi ini. Promosi online juga menjadi wadah untuk mengkomunikasikan
produk kepada pelanggan. Adanya revolusi industri 4.0 ini sangat menguntungkan
pada saat pandemi ini, karena pada dunia bisnis dibutuhkan e-commerce agar
memberikan kemudahan bagi penjual dan konsumen. Artikel ini akan membahas
mengenai perubahan perilaku konsumen terhadap pembelian online di masa
covid-19. Para pelaku bisnis pada saat lebih mengoptimalkan pemasaran online
dan digital branding untuk mempromosikan kepada konsumen atau wadah untuk
mengkomunikasikan produk kepada pelanggan. Tujuan yang akan dicapai dalam
penulisan artikel ini ialah memberikan penjelasan seberapa jauh tentang faktor
promosi merupakan faktor yang kuat sebagai perubah perilaku konsumen yang
dulunya kebanyakan konsumen melakukan pembelian secara offline (di toko
langsung), sekarang pada saat pandemi covid-19 kebanyakan konsumen
melakukan pembelian secara online.
Kata Kunci: Promosi, Perubahan Perilaku Konsumen, Pembelian Online

PENDAHULUAN
Virus covid-19 sangat terasa apalagi pada dunia bisnis dan ekonomi.
Dalam waktu yang cukup singkat perubahan dalam pola pemasaran sangat terasa
disaat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi pandemi
corona COVID-19 yang diikuti dengan penerapan social distancing memunculkan
perubahan perilaku konsumen baru, tetapi di satu sisi ternyata membuka peluang
bagi bisnis perbankan, finansial, dan jasa keuangan untuk memacu pemasaran.
hasil analisa yang dilakukan pada situasi pandemi seperti saat ini rupanya
memunculkan perilaku konsumen baru, yang berbeda-beda di setiap negara
kawasan Asia Tenggara. Bisnis perbankan, finansial dan service keuangan
memiliki kesempatan yang besar dan tepat untuk melakukan pemasaran pada saat
ini. Para kalangan industri dapat memanfaatkan ruang digital untuk melakukan
promosi kepada pengguna loyal, bahkan menjangkau pengguna baru. Promosi
yaitu upaya untuk memberitahu dan menawarkan suatu produk ataupun jasa
kepada calon konsumen dengan tujuan mempengaruhi agar membeli dan
menggunakan produk tersebut. Pemerintah telah menetapkan bencana besar
covid-19 dan belum ada batas kapan pandemi ini akan berakhir. Tentunya
pemasar haru dapat menyikapi ini dengan sangat cepat dan tanggap dengan
melakukan strategi yang cocok pada masa saat ini, baik pada saat pandemi
berlangsung sampai pandemi sudah berakhir. Pemasar harus bisa secepat mungkin
untuk putar otak agar bisa memasarkan produknya ke konsumen. Agar brand tetap
bertahan pada saat pandemi virus corona, para pelaku bisnis mengoptimalkan
pelaksanaan pemasaran online dan digital branding sebagai sarana untuk
mempromosikan kepada konsumen atau wadah untuk mengkomunikasikan
produk kepada pelanggan. Perusahaan yang menggunakan teknik pemasaran
modern seperti onlinemarketing, viralmarketing, pemasaran mesin pencari dan e-
mailmarketing akan jauh lebih berhasil dalam memenuhi kompetisi (Gautam,
2012).
Sudah menjadi kewajiban bagi perusaan untuk mampu memahami
perilaku konsumen sesuai dengan pasar sasarannya. Hal ini dikarenakan
kesuksesan perusahaan bergantung pada perilaku konsumennya sesuai dengan
tanggung jawab perusahaan sebagai organisasi yang harus memenuhi kebutuhan
dan keinginan para konsumennya. Menurut pernyataan Donni, 2017:62 “Perilaku
konsumen adalah perilaku yang ditampilkan oleh konsumen saat mereka mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Perilaku tersebut dapat ditampilkan oleh
konsumen akhir”. Keunggulan belanja online banyak yang dapat dirasakan bagi
penggunanya, juga tentu sangat berguna melihat situasi dan kondisi saat ini yaitu
wabah Virus Corona atau Covid-19. Covid-19 ini memaksa semua orang untuk
melakukan segala kegiatan dengan cara Work From Home (WFH) atau
melakukan segala aktivitas dari rumah. Tak hanya menawarkan kemudahan bagi
konsumen, kemudahan yang ditawarkan tentunya akan meningkatkan hasrat
dalam pembelian secara online. Apalagi dalam keadaan saat ini yang memaksa
semua orang untuk melakukan perbelanjaan secara online.

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 – INOVASI DESTRUKTIF


Angela Merkel (2014) mengungkapkan bahwa “Revolusi industri 4.0
adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri
melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri
konvensional” jadi, revolusi industri 4.0 merupakan era industri yang unsur
didalamnya saling berkomunikasi secara langsung dan pada waktu yang sa,a,
kapan saja dengan memanfaatkan teknologi internet dengan maksimal guna
mencapai tujuan kreasi nilai baru.
Di indonesia sendiri sudah diterapkan revolusi industri ini dalam lim tulang
punggung revolusi industri 4.0 di Indonesia, yakni (1) makanan dan minuman, (2)
tekstil, (3) otomotif, (4) elektronik, dan (5) kimia. Contohnya pada kebijakan e-
smart IKM yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dalam melakukan
penjualan dan promosi di platform digital yang sangat bermanfaat di masa
pandemi covid-19 ini.
GENERASI Z DAN GENERASI ALPHA
Generasi Z adalah generasi termuda yang baru memasuki angkatan kerja.
Generasi tersebut biasanya disebut dengan generasi internet atau Igeneration.
Generasi Z lebih banyak berhubungan melalui media sosial. Generasi Z dan
Alpha merupakan generasi yang sudah sangat mengenal dan menguasai teknologi
seperti smartphone dan merupakan generasi yang kreatif.
Generasi alpha yakni generasi dimana anak – anak yang terlahir pada
generasi milenial (2011 – 2025) generasi ini, paling akrab dengan teknologi
digital dan merupakan generasi yang paling cerdas dibandingkan generasi
generasi sebelumnya. Generasi Alpha atau disingkat dengan sebutan Gen A ini
merupakan generasi paling akrab dengan internet sepanjang sejarah. Bahkan para
ahli seperti Mc Crindler telah memprediksi generasi Alpha akan kebergantungan
dengan gadget yang bisa menimbulkan beberapa efek negatif seperti kurangnya
bersosialisasi, kurang daya kreativitas dan juga bersikap individualis. Tak hanya
itu, Gen A menginginkan hal-hal yang instan dan kurang menghargai proses.
Keasyikan mereka dengan gadget membuat mereka suka melupakan peranan
sosial.
Perkembangan anak (generasi alpha) di era 4.0. Dengan ini mengubah pada cara
memandang dan pola hidup pada masyarakat yang semula konvensional menjadi
inkonvensional. Terlebih pada pertumbuhan teknologi, mau tidak mau masyarakat
dituntut untuk berevolusi. Mengingat pada aspek kehidupan, peran keluarga
sangatlah penting dalam menuju proses pertumbuh kembang anak. Jika pada
generasi alpha, maka peran keluargalah yang pasti terdiri dari dua generasi yakni
generasi Y dan Z yang pastinya lebih cenderung sebagai pengambil keputusan,
sedangkan pada generasi veteran dan X berperan sebagai konselor dan
pendamping sehingga dapat menghasilkan kolaborasi antara generasi dan juga
dapat menghasilkan new brainstorming terhadap generasi alpha.

LOYALITAS PELANGGAN E-COMMERCE


Saat ini, semua orang dapat megakses dan menemukan segala informasi
diseluruh dunia dengan cepat dan mudah melalui teknologi internet sehingga
sekarang internet menjadi salah satu kebutuhan bagi semua orang, terdapat
keuntungan dalam penggunaan internet yaitu bisnis ssecara online. Oleh karena
itu perusahaan atau perorangakan akan terus berlomba-lomba untuk memasarkan
produknya secara online. E-commerce menurut Baum (2000) E-commerce, yakni
suatu teknologi, aplikasi dan juga proses bisnis dimana akan menghubungkan
perusahaan, konsumen, serta komunitas melalui proses transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang akan dilakukan secara
elektronik. Kemunculan e-commerce yang semakin berkembang membuat
kemudahan pada masyarakat yang saat ini mengungkan segala sesuatu nya dapat
dilakukan dengan mudah, cepat dan praktis. Adapun kesulitnya yang dialami
pelaku bisnis online untuk menarik pembeli atau konsumen baru serta
mempertahankannya agar tidak mudah berpaling ke toko online lainnya yaitu
karna mudahnya dalam mengakses berbagai e-commerce yang membuat
konsumen dapat membandingkan satu pedagang dengan pedagang yang lainnya.
Salah satu faktor yang membuat peningkatan profit perusahan yaitu loyalitas
pelanggan. Loyalitas pelanggan merupakan hal penting yang dapat
memepengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian kembali dan kemudian
akan mempermudah dalam mempromosikan e-commerce baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada seluruh masyarakat. Sementara itu untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan dapat di tandai dengan repurchase intention dan
word of mouth salah satunya dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal apa
saja yang mampu meningkatkan komitmen konsumen.

STRATEGI PROMOSI YANG COCOK PADA MASA PANDEMI DI ERA


4.0
Selama masa pandemi covid-19, banyak UKM bahkan perusahaan yang
harus menata ulang promosi perusahaan agar bisa tetap bertahan pada masa
pandemi ini. Krisis ekonomi yang berlangsung kurang lama ini membuat seluruh
perusahaan memodifikasi promosi pemasaran, contohnya dengan lebih
meningkatkan promosi melalui media sosial. Media sosial menjadi wadah yang
sangat tepat untuk mempromosikan produk selama pandemi karena banyaknya
konsumen yang melakukan WFH.
Ada beberapa strategi pemasaran atau promosi yang dapat dilakukan selama
pandemi covid-19, yaitu :
1. Memberikan dukungan selagi mempromosikan produk, seperti
memberikan beberapa persen dari penjualan barang untuk membantu
perawatan pasien covid-19
2. Kemberikan informasi sebagai selingan dalam promosi produk. Contohnya
dalam postingan instagram, selipkan informasi tentang pandemi covid-19
dipostingan tersebut.
3. Kemberikan informasi sebagai selingan dalam promosi produk. Contohnya
dalam postingan instagram, selipkan informasi tentang pandemi covid-19
dipostingan tersebut.
4. Promosi di berbagai sosial media. Melakukan promosi di berbagai sosial
media dapat meningkatkan rasa penasaran pada konsumen.
Dengan strategi promosi tersebut membuat perusahaan akan tetap bertahan dan
tidak akan bangkrut di masa pandemi meskipun pendapatan yang didapatkan tidak
sebanyak sebelum adanya pandemi. Maka dari itu semua manajer pemasaran
perusahaan harus bisa memutar balik otak agar produk atau jasa mereka bisa tetap
dipasarkan ke konsumen, semua para pelaku bisnis juga harus bisa menyikapi
permasalahan tersebut dengan cepat dan tepat untuk mengubah strategi
promosinya, agar tidak terjadi drop (penurunan) penjualan yang tinggi karena
adanya sistem social distancing, dimana orang-orang tidak bisa melakukan
pembelian produk atau jasa secara langsung di perusahaan.

PROGRAM LOYALITAS YANG DIUSULKAN


Loyalitas pelanggan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
perusahaan, dengan adanya loyalitas pelanggan perusahaan akan bisa tetap
bertahan lama karena kunci utama kesuksesan perusahaan ditandai dengan
banyaknya pelanggan yang loyal. Di manapun anda pasti akan menemukan
banyak perusahaan yang menggunakan program loyalitas, seperti memberikan
kartu memeber keapa pelanggan, kemudian memberikan barang gratis sebagai
hadiah setelah membeli dengan jumlah pembelian tertentu atau memberikan
diskon pada barang tertentu. Ada bebrapa program loyalitas yang mempengaruhi
keputusan pembelian online konsumen yang telah menjadi pelanggan lama di
perusahaan.
Pertama, misalnya perusahaan memberikan diskon harga kepada pembeli
yang melakukan transaksi dengan minimal harga yang ditentukan atau
memberikan memberikan gratis 1 barang atau buy 2 get 1. Kemudian juga bisa
dengan memberikan gratis ongkir dan juga cashback kepada pelanggan yang
sudah melakukan pembelian sebanyak lima kali. Tujuan dari program value brand
ini adalah meningkatkan kesetian konsumen dan terus berlangganan dengan
produk yang ditawarkan perusahaan.
Kedua, Memiliki ciri khas. Dengan memiliki ciri khas yang berbeda dan
lebih menonjol dari pesaing, bisa meningkatkan dan menarik lebih banyak
pelanggan. Contohnya memiliki nilai ‘unik’ namun tetap memiliki manfaat pada
kemasan produk dapat meningkatkan loyalitas konsumen.
Ketiga, membuat program seperti pada tokopedia yaitu program tokopoint.
Program ini bisa mendata seberapa besar loyalitas dari konsumen dan juga dari
program ini, konsumen bisa mengumpulkan point yang bisa di tukar dengan
barang yang ada diaplikasi tersebut. Hal ini terbukti bisa meningkatkan loyalitas
pelanggan.
Daftar Pustaka
Iranita 2019, Peranan Faktor Promosi Dalam Memasarkan Produk
Terhadap Perilaku Pembelian Online Di Masa Pandemi COVID-19, Jurnal
Bahtera Inovasi, Vol 4, nomor 1, Desember 2020
Kementrian Perindustrian RI, Making Indonesia 4.0, Strategi RI Masuki
Revolusi Industri Ke-4, https://kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-Indonesia-
4.0:-Strategi-RI-Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4
Shak Fadlurrohim, Asmar Husein, Liya Yulia, Hery Wibowo, Santoso Tri
Raharjo Memahami, Perkembangan Anak Generasi Alfa Di Era Industri 4.0,
Jurnal Pekerjaan Sosial, Februari 2020
Kurnia Khafidhatur Rafiah, Analisis Pengaruh Kepuasan Pelanggan dan
Kepercayaan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan dalam Berbelanja melalui
E-Commerce di Indonesia,
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/altijarah/article/view/3621/8149
Jurnal Entrepreneur, 7 Strategi Pemasaran Produk di Tengah Pandemi
Corona, https://www.jurnal.id/id/blog/7-strategi-pemasaran-produk-ukm-saat-
krisis-virus-covid-19/
Daniel Nugraha, Strategi Promosi yang Tepat Selama PSBB Tahap 2,
https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/6252/
Brian Van Buren, Cara membuat program loyalitas pelanggan,
https://www.microsoft.com/id-id/microsoft-365/business-insights-
ideas/resources/how-to-create-a-customer-loyalty-program
BUKTI PLAGIASI
- Abstrak
- Pendahuluan
- Revolusi Industri 4.0
- Generasi Z dan generasi Alpha

- Loyalitas Pelanggan E-Commerce


- Strategi Promosi yang Cocok Pada Masa Pandemi di Era 4.0
- Program Loyalitas yang Diusulkan

Anda mungkin juga menyukai