Tugas 2 Hukum Pidana Internasional
Tugas 2 Hukum Pidana Internasional
1. Jurisdiksi International Criminal Court (ICC). ICC atau Mahkamah Pidana Internasional
berdasarkan artikel What is the International Criminal Court (ICC) and what is its
relationship with the UN? dari laman Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah:
“ The International Criminal Court (ICC) is an independent judicial body with jurisdiction
over persons charged with genocide, crimes against humanity and war crimes”.
Jika diterjemahkan secara bebas, ICC adalah badan peradilan independen yang memiliki
jurisdiksi terhadap individual yang diduga melakukan genosida, kejahatan terhadap
kemanusiaan, dan/atau kejahatan perang.
ICC dibentuk berdasarkan Statuta Roma 2002. Pasal 5 ayat (1) Statuta Roma 2002
menegaskan bahwa jurisdiksi tindak pidana yang menjadi kewenangan ICC adalah:
a. Genosida;
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan;
c. Kejahatan perang;
d. Agresi.
Pelaksanaan Jurisdiksi ICC berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf a Statuta Roma 2002
berbunyi:
Having regard to paragraph 10 of the Preamble and article 1, the Court shall determine that
a case is inadmissible where:
a. The case is being investigated or prosecuted by a State w hich has jurisdiction over it,
unless the State is unwilling or unable genuinely to carry out the investigation or
prosecution;
Sesuai ketentuan tersebut, ICC akan menyatakan perkara tertentu tidak dapat diterima, salah
satunya, jika perkara tersebut sedang diinvestigasi atau dituntut oleh negara yang memiliki
jurisdiksi untuk menanganinya, kecuali negara tersebut memang tidak berkeinginan
(unwilling) atau tidak mampu (unable) untuk melakukan investigasi atau penuntutan.
2. Jika terjadi benturan antara hukum internasional dan hukum nasional, negara yang menganut
aliran dualisme cenderung mengabaikan hukum internasional.