Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EFI KRISTIANI HULU

NIM : 031219866

TUGAS 2

1. Polisi Inggris menyatakan, 39 mayat yang ditemukan dalam kontainer truk pada Oktober lalu
diidentifikasi warga negara Vietnam. Diberitakan AFP Kamis (7/11/2019), polisi setempat
menyatakannya setelah melakukan pemeriksaan dibantu otoritas dari negara Asia Tenggara
itu. Kedutaan Besar Vietnam di London menyatakan "sangat sedih" dengan kebenaran 39
mayat yang ditemukan pada 23 Oktober lalu di kontainer truk. Kepolisian Essex, Inggris,
yang melakukan penyelidikan, mengumumkan keluarga jenazah 31 pria dan 8 perempuan itu
sudah diberi tahu. Para korban ditemukan ketika truk itu sampai ke pelabuhan luar London
setelah menumpang feri dari Belgia pada 23 Oktober dini hari. Polisi Essex awalnya yakin
bahwa jenazah yang ditemukan adalah warga negara China, hingga sejumlah keluarga
Vietnam mengaku khawatir ada kerabat mereka yang ikut. Kementerian Keamanan Umum
Vietnam juga membenarkan korban berasal dari negara mereka, dengan lokasi tersebar di
enam provinsi. Polisi Inggris pun menjerat si sopir yang berasal dari Irlandia Utara dengan
tuduhan pencucian uang, pembunuhan, hingga membantu migran illegal. Pertanyaan:

Uraikanlah perjanjian internasional yang menjadi sumber hukum untuk mencegah


dan menindak kejahatan perdagangan manusia!

Jawaban :
Terdapat beberapa pengaturan hukum internasional mengenai tindak pidan perdagangan
orang. Ada empat perjanjian internasional pendahulu yang terkait dengan human trafficiking
ini, yaitu :
1) Persetujuan Internasional tanggal 18 Mei 1904 untuk penghapusan perdagangan budak
kulit putih (International Agreement for the Suppression of White Slave Traffic).
Dokumen ini diamandemen dengan protokol PBB pada tanggal 3 Desember 1948.
2) Konvensi Internasional tanggal 4 Mei 1910 untuk penghapusan perdagangan budak kulit
putih (International Convention for the Suppression of White Slave Traffic),
diamandemen dengan protokol tersebut di atas.
3) Konvensi Internasional tanggal 30 September 1921 untuk penghapusan perdagangan
perempuan dan anak (Convention of on the Suppression of Traffic in Women and
Children), diamandemen dengan protokol PBB tanggal 20 Oktober 1947.
4) Konvensi Internasional tanggal 22 Oktober 1933 untuk penghapusan perdagangan
perempuan dewasa (International Convention of the Suppression of the Traffic in
Women of Full Age), diamandemen dengan protokol PBB tersebut di atas.
Adapun larangan human trafficking secara internasional telah banyak instrumen yang
mengaturnya, terdapat berbagai instrumen internasional yang berkaitan dengan masalah
human trafficking. Instrumen – instrumen yang dimaksud yaitu antara lain :
1) Universal Declaratin of Human Rights ;
2) International Covenant on Civil and Political Rights;
3) International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights;
4) Convention on the Rights of the Child and its Relevant Optional Protocol;
5) Convention Concerning the Prohibiton and Immediate Action for the Elimination of the
Worst Forums of Child Labour ( ILO No. 182 );
6) Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women;
7) United Nations protokol to Suppress, Prevent, and Punish Trafficking in Against
Transnational Organized Crime;
8) SARC Convention on Combating Trafficking in Women and Children for Prostitusion.

2. Pengadilan internasional HAM Ad hoc dibentuk berdasarkan Resolusi DK PBB karena


adanya ketidakmampuan (unwilling) dan ketidakmauan (unable) pengadilan nasional dalam
mengadili pelanggaran HAM berat di negaranya, sebagaimana terjadi di Rwanda maupun
Yugoslavia.
a) Jelaskan indikator unwilling (ketidakmampuan) Pengadilan Nasional dalam mengadili
pelanggaran HAM Berat!

Jawaban :
Indikator unwilling adalah negara yang tidak mau membantu atau menangani kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya dan dianggap sebagai negara yang tidak
memiliki kemauan menegakkan HAM.

b) Jelaskan indikator unable (ketidakmauan) Pengadilan Nasional dalam mengadili


pelanggaran HAM Berat!

Jawaban :
Indikator unable adalah pembunuhan; pemusnaha ,perbudakan ,pengusiran atau pemindahan
penduduk , penganiayaan terhadap suatu kelompok, penghilangan orang secara paksa; atau
kejahatan apartheid

c) Jika pelaku pelanggaran HAM telah diadili oleh Pengadilan Nasional setempat, apakah
Pengadilan Internasional Ad-hoc memiliki yurisdiksi untuk mengadili orang tersebut?
Jelaskan!

Jawaban :
Jika diterjemahkan secara bebas, ICC adalah badan peradilan independen yang memiliki
jurisdiksi terhadap individual yang diduga melakukan genosida, kejahatan terhadap
kemanusiaan, dan/atau kejahatan perang.
ICC dibentuk berdasarkan Statuta Roma 2002. Pasal 5 ayat (1) Statuta Roma
2002 menegaskan bahwa jurisdiksi tindak pidana yang menjadi kewenangan ICC adalah:
1. Genosida;
2. Kejahatan terhadap kemanusiaan;
3. Kejahatan perang;
4. Agresi.
 
Pasal 11 ayat (1) Statuta Roma 2002 kemudian menambahkan bahwa:
 
The Court has jurisdiction only with respect to crimes committed after the entry into force of
this Statute.
 
Sehingga, ICC hanya memiliki jurisdiksi terhadap kejahatan yang dilakukan setelah
berlakunya Statuta Roma 2002 pada 1 Juli 2002.
 
ICC memiliki jurisdiksi terhadap kejahatan yang terjadi di wilayah negara pihak Statuta
Roma 2002 atau kejahatan yang dilakukan oleh warga negara pihak Statuta Roma 2002
sebagaimana diterangkan Pasal 12 ayat (2) Statuta Roma 2002.
Menjawab pertanyaan Anda, berdasarkan Pasal 12 ayat (3) Statuta Roma 2002, negara
non-pihak atau yang tidak meratifikasi Statuta Roma 2002 dapat membuat deklarasi untuk
menerima jurisdiksi ICC, khusus untuk perkara terkait.
 
Selain itu, ICC hanya memiliki jurisdiksi terhadap orang perseorangan, dengan batasan
umur yang ditentukan Pasal 26 Statuta Roma 2002:
 
The Court shall have no jurisdiction over any person who was under the age of 18 at the
time of the alleged commission of a crime.
 
Yang berarti bahwa ICC tidak memiliki jurisdiksi terhadap individu yang berumur di bawah
18 tahun ketika melakukan kejahatannya.
Pelaksanaan Jurisdiksi ICC
Pasal 17 ayat (1) huruf a Statuta Roma 2002 berbunyi:
 
Having regard to paragraph 10 of the Preamble and article 1, the Court shall determine
that a case is inadmissible where:
a. The case is being investigated or prosecuted by a State w hich has jurisdiction over
it,  unless the State is unwilling or unable genuinely to carry out the investigation or
prosecution;
 
Sesuai ketentuan tersebut, ICC akan menyatakan perkara tertentu tidak dapat diterima, salah
satunya, jika perkara tersebut sedang diinvestigasi atau dituntut oleh negara yang memiliki
jurisdiksi untuk menanganinya, kecuali negara tersebut memang tidak
berkeinginan (unwilling) atau tidak mampu (unable) untuk melakukan investigasi atau
penuntutan.

3. Kepolisian Belanda berhasil menangkap seorang tersangka penembakan gedung Kedutaan


Besar Arab Saudi di Den Haag. Seperti dilansir Associated Press, Jumat (13/11), menurut
juru bicara Kepolisian Belanda, Steven van Santen, aparat berhasil menangkap tersangka
yang merupakan seorang lelaki berusia 40 tahun usai kejadian. Tersangka, kata van Santen,
dibekuk di kota Zoetermeer.  Kementerian Luar Negeri Belanda menyatakan mereka terus
berkoordinasi dengan kedutaan Saudi. Kedutaan Besar Saudi mengutuk penembakan itu dan
memuji tindakan tanggapan yang cepat dari aparat keamanan Belanda. Selain itu, pihak
kedutaan meminta supaya seluruh warga Saudi yang berada di Belanda untuk waspada.
Insiden penembakan ini terjadi setelah ledakan di taman pemakaman khusus korban Perang
Dunia I di Jeddah pada Selasa lalu. Akan tetapi, belum sampai saat ini belum ditemukan
kaitan antara ledakan dan penembakan itu.

Pertanyaan:
a) Jelaskan apa yang dimaksud sebagai yurisdiksi ekstra territorial!

Jawaban :
Yurisdiksi ekstrateritorial berbicara mengenai kemampuan hukum dari suatu negara untuk
melaksanakan kedaulatan atau kewenangannya di luar wilayahnya.
Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar yang berdasarkan
hukum Internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara.

b) Analisalah apakah yurisduksi ekstrateritorial berlaku pada kasus tersebut?

Jawaban :
Yurisduksi ekstrateritorial berlaku pada kasus tersebut, karena Kepolisian Belanda
menangkap seorang tersangka penembakan gedung Kedutaan Besar Arab Saudi di Den
Haag. Dimana negara belanda dapat menganggap sebuah pelanggaran di Den Haag, Arab
Saudi sebagai sebuah kejahatan yang dilakukan dalam perbatasan mereka. Yurisdiksi
ekstrateritorial adalah sebuah dasar untuk menangkap dan menuntut para pelaku yang
melarikan diri dari suatu negara dan pulang ke negaranya sendiri karena mencoba untuk
menghindar dari penuntutan.

Anda mungkin juga menyukai