Anda di halaman 1dari 18

MODUL PERKULIAHAN

Proses
Penyesuaian
Modul Standar untuk digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas Widyatama

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

05
Ekonomi Bisnis Akuntansi 01110003 Yogo Heru Prayitno, S.E., M.Si., Ak., CA
Erly Sherlita, S.E., M.Si., Ak., CA
Dr. Achmad Fadjar, S.E., M.Si., Ak., CA
Aida Wijaya, S.E., M.Si., Ak., CA
R. Ait Novatiani, S.E., M.Si., Ak., CA

Abstract Kompetensi

Asumsi periodisasi mengharuskan Mahasiswa mampu menjelaskan


laporan keuangan dibuat secara dasar akrual, asumsi periodisasi,
periodik. Dengan dasar akrual, perlu matching expense with revenue,
matching expense with revenue ke alasan perlunya proses penyesuaian
dalam periode yang sama, sehingga dan menyiapkan jurnal penyesuaian
perlu dilakukan proses penyesuaian untuk prepaid dan accrual.
di setiap akhir periode. Jenis
penyesuaian diklasifikasikan ke
dalam prepaid dan accrual.
‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran
2 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Proses Penyesuaian (Adjusting Process)
Proses adjustment tidak pernah melibatkan arus kas, baik kas masuk maupun kas
keluar, karena arus kas yang terkait dengan transaksi bisa sudah terjadi atau justru belum
terjadi. Secara umum proses penyesuaian dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yakni:
1. Defferal  dalam kategori ini transaksi yang melibatkan arus kas mendahului jurnal
adjustment.
2. Accrual  dalam kategori ini transaksi yang melibatkan arus kas belum terjadi,
adjustment dijurnal terlebih dahulu.

Kedua kategori penyesuaian tersebut, masing-masing dapat dikelompokkan lagi menjadi 2


kelompok, sebagai berikut:
1. Kategori deferral:
a. Prepaid/prepayment expense  arus kas keluar sudah terjadi, berikutnya
baru dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengakui beban.
b. Unearned revenue  arus kas masuk sudah terjadi, berikutnya baru
dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan
2. Kategori accrual:
a. Accrued revenue  pendapatan sudah harus diakui tetapi arus kas belum
masuk, sehingga perlu dilakukan adjustment atas pengakuan revenue.
b. Accrued expense  beban sudah terjadi tetapi arus kas belum keluar,
sehingga perlu dilakukan adjustment atas pengakuan expense.

Apabila digambarkan berupa timeline/garis waktu, masing-masing kategori jurnal


penyesuaian adalah sebagai berikut:

As
Transaksi Awal Lewat periode Adjustment adjusted
Entry

Dr. Aset Dr. Expense


Cr. Aset Aset
Cr. Cash expense
Gambar 5.2
Kategori Deferral – Prepayment

Pada gambar 5.2 digambarkan bahwa transaksi awal yang terjadi adalah perolehan suatu
aset dengan membayar sejumlah kas (misalnya sewa dibayar dimuka). Setelah lewat

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
beberapa waktu, aset tersebut sudah habis manfaatnya (sebagian ataupun seluruhnya). Di
akhir periode, dihitung berapa nilai manfaat yang sudah habis tersebut untuk menetapkan
jumlah expense, kemudian dibuat jurnal penyesuaian ( berapa sewa dibayar dimuka yang
berubah menjadi beban sewa). Setelah jurnal penyesuaian, nilai aset dan expense sudah
menjadi nilai yang seharusnya.

As
Transaksi Awal Adjustment adjusted
Lewat periode
Entry

Dr. Cash Dr. Liability


Cr. Revenue Liability
Cr. Liability revenue

Gambar 5.3
Kategori Deferral – Unearned

Pada gambar 5.3. transaksi awal adalah penerimaan kas atas barang atau jasa yang belum
diserahkan (misalnya menerima kas untuk sewa diterima dimuka). Penerimaan kas tersebut
menyebabkan timbulnya liabilitas, suatu kewajiban bahwa penerima kas harus menyerahkan
barang atau jasa di masa depan. Setelah periode tertentu berjalan, sebagian/seluruh
barang/jasa sudah diserahkan, sehingga penjual boleh menjurnal bahwa kewajibannya
berkurang dan sudah boleh diakui sebagai adanya pendapatan.

As
Kesepakatan/ Lewat Adjustment
adjusted Penyelesaian
perjanjian periode Entry

No Entry Dr. Receivable Dr. Cash


Cr. Revenue receivable Cr. receivable
revenue

Gambar 5.4
Kategori Accrual – Revenue

Dalam Gambar 5.4. kejadian yang mendahului adalah suatu kesepakatan atau perjanjian
untuk penjualan dimana barang atau jasa yang dipertukarkan akan diserahkan sebagian-
bagian selama periode tertentu. Di awal kesepakatan tersebut belum ada jurnal, karena
belum ada uang yang diterima dan belum ada barang/jasa yang diserahkan. Setelah

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
beberapa waktu, barang/jasa diserahkan. Sampai pada saat akhir periode, diperhitungkan
berapa barang/jasa yang sudah diserahkan untuk mengakui adanya revenue dan mencatat
timbulnya piutang. Arus kas masuk baru akan terjadi setelah jurnal penyesuaian.

As
Kesepakatan/ Lewat Adjustment
adjusted Penyelesaian
perjanjian periode Entry

No Entry Dr. Expense Dr. Liability


Cr. Liability Expense Cr. cash
liability

Gambar 5.5
Kategori Accrual – Expense

Dalam Gambar 5.4. kejadian yang mendahului adalah suatu kesepakatan atau perjanjian
untuk membeli jasa yang akan diterima sebagian-bagian selama periode tertentu. Di awal
kesepakatan tersebut belum ada jurnal, karena belum ada uang yang diserahkan dan belum
ada jasa yang diterima. Setelah beberapa waktu, jasa diterima/dikonsumsi. Sampai pada
saat akhir periode, diperhitungkan berapa jasa yang sudah diterima untuk mengakui adanya
expense dan mencatat timbulnya utang. Arus kas keluar baru akan terjadi setelah jurnal
penyesuaian.

Contoh transaksi pada Yazici Advertising A.S. sudah berakhir di tanggal 31 Oktober 2020.
Proses penyesuaian dilakukan pada saat Yazici menyusun Trial Balance per 31 Oktober
2020, untuk menyiapkan laporan keuangan. Pada tanggal tersebut, trial balance Yazici
menunjukkan saldo sebagai berikut:

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Sumber: Weygandt, Kimmel, Kieso.

Dari beberapa pos tersebut, kita identifikasi beberapa hal yang kemungkinan sudah tidak
up-date, yang disebabkan antara transaksi awal dengan tanggal akhir periode sudah
lewat beberapa waktu. Mungkin di masa tersebut sudah ada kejadian-kejadian yang
mempengaruhi posisi keuangan, tetapi belum dicatat.

Ulasan atas pos-pos yang mungkin memerlukan adjustment diuraikan sebagai berikut:
1. Pos supplies yang tampil di trial balance adalah harga perolehan. Sangat mungkin
pembelian supplies dilakukan sekaligus banyak. Setiap kali ada yang
mengambil/menggunakan supplies (pensil, ballpoin, tinta printer, dst.) biasanya tidak
akan langsung dijurnal oleh bagian akunting. Artinya, di akhir periode kita perlu
menghitung secara fisik berapa unit sisa supplies, dikalikan dengan harga per unit,
akan diperoleh nilai supplies yang masih ada. Yang sudah habis terpakai harus
dicatat menjadi expense.
2. Prepaid insurance adalah harga yang dibayarkan untuk coverage periode tertentu.
Jika sudah lewat periodenya, tentunya sudah tidak ada lagi manfaatnya, sehingga
untuk masa yang telah lewat tersebut harus dihitung untuk dijurnal menjadi expense.
3. Equipment memiliki masa manfaat yang relatif panjang. Dalam akuntansi periode
yang disebut panjang adalah yang lebih dari setahun. Nilai equipment yag tampil di
trial balance tersebut adalah nilai awal ketika manfaatnya masih maksimal.

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Setelah digunakan selama beberapa waktu, manfaatnya sudah tidak lagi maksimal,
sehingga perlu dilakukan jurnal adjustment untuk menurunkan nilainya. Penurunan
nilai tersebut menunjukkan ada sejumlah manfaat yang habis atau susut sehingga
harus dicatat ke dalam pos beban penyusutan (depreciation expense).
Konsep penyusutan adalah merupakan konsep alokasi beban dan berdasarkan pada
matching expense with revenue. Ketika aset tetap dimanfaatkan, ada revenue yang
dihasilkan, pada saat yang sama ada expense yang harus dikorbankan.
Manfaat aset tetap dianggap terbatas (kecuali tahan), yakni sebatas masa
menghasilkan manfaat, dengan demikian alokasi cost (beban penyusutan) juga akan
dicatat sepanjang periode aset tetap menghasilkan manfaat.
Namun penurunan manfaat tersebut tidak langsung dicatat menghapuskan pos aset
tetap (tidak seperti pada kasus supplies yang habis terpakai), karena secara fisik dan
fungsi relatif masih tetap, hanya performanya mungkin turun. Contohnya, mobil.
Setelah beberapa lama digunakan mungkin performanya sudah tidak lagi prima, tapi
bukan berarti lantas bannya copot satu atau tuas persnelingnya hilang. Secara fisik
dan fungsi relatif masih tetap, hanya manfaatnya yang berkurang.
Penurunan manfaat aset tetap tidak dijurnal menghapuskan/mengkredit aset tetap
(tidak seperti pada supplies, misalnya), namun penurunan manfaat tersebut
ditunjukkan dengan membuat pos kontra (contra account) yakni akumulasi
penyusutan (accumulated depreciation). Pos tersebut fungsinya adalah mengurangi
pos aset tetap. Pos aset tetap saldo normalnya ada di debit, maka contra account
selalu memiliki saldo normal di kredit. Pos akumulasi penyusutan mengurangi pos
aset tetap, dan hasil pengurangan tersebut diistilahkan sebagai nilai buku (book
value).
Perlu diperhatikan pula bahwa penurunan manfaat dari alokasi cost (penyusutan)
tidak sama dengan penurunan nilai (valuation). Book value tidak untuk menunjukkan
nilai pasar dari aset tetapnya. Masalah penurunan nilai (impairment in value) akan
dibahas lebih mendalam dalam materi akuntansi keuangan menengah.
4. Notes payable merupakan janji untuk membayar sejumlah uang di masa
mendatang. Seringkali notes payable timbul dari transaksi meminjam uang. Atas
notes payable tersebut seringkali timbul bunga. Setelah lewat masa dari saat
pengakuan utang (awal meminjam uang) sampai ke akhir periode, perlu dihitung
berapa jumlah bunga yang sudah terjadi, oleh karena itu harus dibuat adjustment
untuk mencatat adanya beban bunga tersebut.
5. Accounts Payable adalah janji untuk membayar di masa mendatang yang timbul
dari transaksi pembelian barang. Umumnya atas accounts payable tidak

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
menimbulkan bunga, juga jumlahnya tidak akan berubah akibat berlalunya waktu,
karena itu umumnya tidak memerlukan jurnal adjustment.
6. Unearned Service Revenue adalah kewajiban (liabilitas) yang timbul ketika
perusahaan menerima uang atas jasa yang belum diserahkan. Biasanya penyerahan
jasa tersebut terjadi berangsur-angsur selama periode tertentu, atau bisa juga pada
saat-saat tertentu. Jika penyerahan jasa terjadi pada suatu titik di saat-saat tertentu
(sering diistilahkan sebagai point of sale), maka bisa saja pada titik saat tersebut
langsung dibuat jurnal untuk mengurangi kewajiban dan mengakui pendapatan.
Namun untuk kasus dimana penyerahan jasa terjadi seiring berlalunya waktu
(misalnya dalam kasus menyewakan lahan), maka akan lebih efisien jika pengakuan
pendapatan dan berkurangnya kewajiban dicatat di setiap akhir periode saja (tidak
dilakukan tiap hari). Jadi untuk hal ini perlu ditinjau transaksi yang telah/pernah
terjadi kemudian mungkin harus dibuat jurnal penyesuaian.

Berkenaan dengan Trial Balance Yazici Advertising tersebut, diasumsikan kasus per kasus
sebagai berikut:

1. Deferral – Prepayment:
Yazici Advertising membeli supplies pada tanggal 5 Oktober sharga $2,500 dan dicatat
dengan mendebit pos Supplies. Saldo tersebut muncul sebagai saldo di Trial Balance 31
Oktober. Pada tanggal 31 Oktober perusahaan melakukan tutup buku dan melakukan
perhitungan fisik atas supplies. Hasil perhitungan fisik menunjukkan masih terdapat
supplies yang belum dipakai senilai $1,000.

Perhitungan:
Saldo sebelum AJE $ 2,500  nilai aset awal periode
Saldo seharusnya $ 1,000  nilai aset akhir periode
Artinya supplies yang terpakai (expired) senilai $ 1,500  harus menjadi expense

Dalam kasus ini, aset (supplies) harus berkurang senilai $1,500 dan diubah
pencatatannya menjadi expense (supplies expense) karena manfaatnya sudah habis.

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Supplies expense $ 1,500
Cr. Supplies $1,500

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Jika dilihat mutasi pos supplies di buku besar adalah sebagai berikut:
Buku Besar Supplies
5 Oct Pembelian supplies 2,500
31 Oct AJE 1,500
31 Oct Saldo setelah AJE 1,000

2. Deferral – Prepayment:
Pada tanggal 4 Oktober, Yazici Advertising membayar $600 untuk asuransi kebakaran
selama setahun, terhitung 1 oktober. Transaksi tersebut dicatat dengan mendebit pos
prepaid insurance.

Perhitungan:
Saldo asuransi sebelum AJE $ 600  nilai aset awal periode
Sudah terpakai 1 Okt – 31 Okt (1 bulan)/
sudah expired senilai 1/12 x 600 = 50  harus dicatat sebagai expense
Saldo setelah AJE $ 550

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Insurance expense $ 50
Cr. Prepaid insurance 50

Jika dilihat mutasi pos prepaid insurance di buku besar adalah sebagai berikut:
Buku Besar Prepaid Insurance
4 Oct Pembelian asuransi 600
31 Oct AJE 50
31 Oct Saldo setelah AJE 550

3. Deferral – Unearned:
Pada tanggal 2 Oktober, Yazici Advertising menerima $1,200 dari R. Knox untuk jasa
advertising yang harus diselesaikan sampai dengan Desember 31 (selama 3 bulan).
Ketika penerimaan kas terjadi, Yazici mencatatnya sebagai kewajiban pada pos
Unearned Service Revenue (klasifikasi liability).
Sampai tgl 31 Oktober, telah terjadi pelaksanaan jasa advertising selama sebulan.

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Perhitungan:
Saldo unearned sebelum AJE untuk 3 bln $ 1,200  nilai liability awal periode
Sudah dilaksanakan 2 Okt – 31 Okt (1bln)
senilai 1/3 x 1,200 = 400  harus dicatat sebagai revenue
Saldo setelah AJE $ 800

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Unearned advertising revenue $ 400
Cr. Advertising Revenue $ 400

Jika dilihat mutasi pos unearned advertising revenue di buku besar adalah sebagai
berikut:
Buku Besar Unearned Advertising Revenue
2 Oct Penerimaan kas 1,200
31 Oct AJE 400
31 Oct Saldo setelah AJE 800

4. Deferral – Prepaid (depreciation):


Di trial balance nampak bahwa Yazici memiliki equipment senilai $ 5,000. Equipment
tersebut diperkirakan berapa lama akan menghasilkan manfaat bagi perusahaan,
kemudian diperhitungkan jumlah penyusutan setiap periodenya dengan menggunakan
metode tertentu (perhitungan penyusutan akan dipelajari dalam materi selanjutnya).
Asumsikan bahwa Yazici Advertising menghitung penyusutan dan menghasilkan jumlah
sebesar $480 per tahun. Pencatatan penyusutan dilakukan untuk bulan Oktober.

Perhitungan:
Penyusutan selama 1 bulan = 1/12 x $480 = $40

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Depreciation expense $ 40
Cr. Accumulated Depreciation - Equipment $ 40
Dari jurnal tersebut alokasi cost menjadi beban akan dilaporkan di laporan laba rugi,
yakni pada pos depreciation expense.

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Sedangkan pos accumulated depreciation – equipment (saldo kredit) akan dilaporkan di
laporan posisi keuangan, sebagai contra account dari pos equipment (saldo debit),
sebagai berikut:
Equipment $ 5,000
Accumulated depreciation - equipment 40
Book Value $ 4,960

Dengan cara jurnal demikian, maka saldo equipment tidak akan berubah sebesar cost-
nya (harga perolehannya), namun tetap dapat diketahui dari nilai bukunya bahwa sudah
ada manfaat yang berkurang (berubah menjadi expense).

5. Accrual – revenue:
Selain menerima kas sebelum memberikan layanan jasa advertising, Yazici juga
terkadang melakukan yang sebaliknya, yakni memberikan layanan jasa advertising
tetapi belum menerima bayaran. Beberapa layanan tersebut belum dibuat tagihannya
sampai akhir bulan sehingga belum dijurnal. Sepanjang bulan oktober, Yazici telah
memberikan layanan jasa advertising senilai $200, pada akhir bulan membuat faktur
untuk penagihannya.

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Account Receivable $ 200
Cr. Advertising Revenue $ 200

Jika dilihat mutasi pos Account Receivable di buku besar adalah sebagai berikut:
Buku Besar Account Receivable
1 Oct Saldo awal 0
31 Oct AJE 200
31 Oct Saldo setelah AJE 200

Setelah piutang dicatat, penerimaan kas atas pembayaran akan terjadi setelahnya.

6. Accrual – expense:
Di Trial Balance tampak bahwa Yazici memiliki utang wesel (note payable). Note
payable merupakan janji tertulis untuk membayar atau surat utang. Note payable
tersebut ditandatangani oleh Yazici pada tanggal 1 Oktober, dengan syarat pembayaran
nominal 5,000, umur 3 bulan, artinya pokok utang tersebut seluruhnya harus dibayar 3

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
bulan setelah tanggal 1 Oktober (jatuh tempo 1 Januari). Dengan demikian note payable
tersebut termasuk note payable jangka pendek (kurang dari setahun jatuh temponya).
Selain itu, syarat berikutnya adalah bahwa note payable tersebut berbunga 12% per
tahun. Artinya, sejak 1 Oktober sampai 31 Oktober telah berjalan 1 bulan beban bunga.
Beban bunga tersebut harus diakui (= dicatat = dijurnal) meskipun belum dibayarkan.
Pembayaran bunga atas note jangka pendek biasanya dilakukan bertepatan/bersamaan
pada waktu jaruh temponya.
Jadi terkait dengan adanya note payable, Yazici harus mencatat jurnal penyesuaian
untuk bunga yang masih harus dibayar.

Perhitungan besar bunga:


Beban bunga yang sudah terjadi adalah sejak 1 Oktober sd 31 Oktober (1 bulan). Bunga
per tahun 12%. Besarnya bunga dihitung berdasarkan pada nominal $5,000.
1/12 x 12% x $5,000 = $50

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Interest expense $ 50
Cr. Interest payable $ 50

7. Accrual – expense:
Yazici biasa membayar upah dan gaji mingguan di hari Jumat, untuk 5 hari kerja dalam
seminggu. Kebetulan tanggal 31 Oktober adalah hari Rabu. Artinya belum waktunya
untuk pembayaran gaji dan upah. Meskipun demikian beban gaji dan upah selama 3 hari
(Senin s.d. Rabu) harus diakui (= dicatat = dijurnal). Jumlah gaji dan upah seminggu
yang biasan dibayarkan adalah sebesar $2,000 per minggu untuk 5 hari kerja.

Perhitungan:
Senin s.d. Rabu (3 hari) = 3/5 x $2,000 = 1,200

31 Oktober - Jurnal adjustment:


Dr. Salaries & wages expense $ 1,200
Cr. Salaries & wages payable $ 1,200

A. Neraca Lajur Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance) dan


Persiapan Penyusunan Laporan Keuangan

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Setelah proses penyesuaian dilakukan, semua jurnal diposting ke buku besar, kemudian
saldo dari buku besar perlu disusun kembali trial balance yang baru, yang disebut adjusted
trial balance. Adjusted trial balance diperiksa kembali, apakah saldo yang ada sudah tepat,
sudah benar, sudah up-date, sudah balance. Jika saldo sudah benar, maka proses
berikutnya adalah menyiapkan laporan keuangan (Gambar 5.6).

Gambar 5.6 – Proses Akuntansi


Sumber: Weygandt, Kimmel, Kieso

As Adjusted Trial Balance untuk Yazici Advertising adalah sebagai berikut:

Sumber: Weygandt, Kimmel, Kieso

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


13 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Saldo dari as adjusted trial balance disusun ke dalam laporan keuangan, yakni Income
Statement, kemudian Retained Earning Statement, dan Statement of Financial Posisiton,
sebagaimana berikut ini:

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


14 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
B. PENYESUAIAN DALAM PENDEKATAN LABA RUGI
Pada dasarnya, membuat jurnal penyesuaian adalah melakuan updating terhadap saldo
yang ada di trial balance agar as adjusted trial balance menrupakan saldo yang benar.
Artinya, kita harus berhati-hati ketika memeriksa pos-pos di trial balance, yang mana saja
yang perlu dilakukan adjustment, karena belum tentu pencatatan awal dilakukan pada pos
yang seharusnya.
Dalam pembahasan mengenai jurnal penyesuaian kelompok deferral di atas, diasumsikan
bahwa jurnal awal dicatat ke dalam pos laporan posisi keuangan, yakni:
a. perolehan aset dicatat ke pos aset, contoh: membeli supplies didebit ke pos supplies
b. penerimaan uang muka dicatat ke pos liabilitas, contoh: menerima uang muka
advertising dikredit ke pos unearned advertising revenue.

Namun terkadang jurnal awal dilakukan bukan pada pos-pos tersebut, melainkan pada pos
di laporan laba rugi, seperti berikut ini:
a. perolehan aset dicatat sebagai expense (karena dianggap manfaatnya pendek, akan
segera menjadi beban), contoh: membeli supplies didebit ke pos supplies expense
(Gambar 5.7)
b. penerimaan uang muka dicatat ke pos revenue (karena dianggap akan segera
diserahkan jasanya), contoh: menerima uang muka advertising dikredit ke pos
advertising revenue (Gambar 5.8)

Apabila di Trial Balance yang muncul adalah pos-pos laba rugi, maka jurnal penyesuaian
akan dicatat berbeda dengan yang dipelajari di atas. Jika digambarkan adalah sebagai
berikut:

As
Transaksi Awal Lewat periode Adjustment adjusted
Entry

Dr. Expense Dr. Aset


Cr. Expense Aset
Cr. Cash expense
Gambar 5.7
Kategori Deferral – Expense

Mengacu pada contoh di atas, Yazici Advertising membeli supplies senilai $2,500 pada
tanggal 5 Oktober yang dicatat dengan mendebit Supplies Expense. Pada akhir bulan

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


15 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
ditemukan masih ada supplies fisik senilai $1,000. Pada 31 Oktober harus dilakukan jurnal
penyesuaian untuk mengakui adanya supplies yang belum menjadi expense, sehingga
jurnal adjustment yang harus dibuat adalah sbb:

Perhitungan:
Saldo expense sebelum AJE $ 2,500
Supplies masih ada 1,000  expense terlalu banyak catat
Expense seharusnya (setelah AJE) 1,500

31 Oktober – adjustment:
Dr. Supplies 1,000
Cr. Supplies expense 1,000

Di Buku Besar akan tampak sebagai berikut:

Berikutnya adalah gambaran untuk transaksi deferral yang dicatat ke dalam revenue
sebagaimana gambar 5.9 berikut ini:

As
Transaksi Awal Adjustment adjusted
Lewat periode
Entry

Dr. Cash Dr. Revenue


Cr. Unearned Liability
Cr. Revenue revenue

Gambar 5.8
Kategori Deferral – Revenue

Contoh adalah ketika Yazici Advertising menerima uang $1,200 dari R. Knox untuk jasa
yang belum dilaksanakan, semua dicatat sebagai revenue dikredit. Padahal pada akhir
bulan masih ada jasa senilai $800 yang belum dilaksanakan. Untuk kasus ini, perlu
dilakukan jurnal penyesuaian sebagai berikut:

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


16 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Perhitungan:
Saldo revenue sebelum AJE $ 1,200
Kewajiban yang seharusnya masih ada 800
Revenue seharusnya (setelah AJE) 400

31 Oktober – adjustment:
Dr. Service Revenue 400
Cr. Unearned Advertising Revenue 400

Di Buku Besar akan tampak sebagai berikut:

Apapun jurnal awal yang dilakukan, fokus dari jurnal adjustment adalah untuk
mendapatkan saldo yang benar. Perbandingan antara kasus melalui pendekatan neraca
dan pendekatan laba rugi dapat dilihat seperti berikut ini:

Pendekatan Neraca Pendekatan Laba Rugi

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


17 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka
- Weygandt, Kimmel, Kieso, Financial Accounting, IFRS 4th Edition, John Willey & Sons,
2015.
- Warren, Carl S., James M. Reeve, Jonathan E. Duchac, Accounting, 23rd Edition, South-
Western CENGAGED Learning, 2009.

‘20 Pengantar Akuntansi 1, 2020 Biro Akademik dan Pembelajaran


18 Aida Wijaya http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai