Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PELAPORAN KORPORAT

Kasus Pendapatan

Dosen:
Dr. Zuni Barokah, M.Comm.,Ak.,CA

Oleh :
Kelompok 2

Ade Maryam Derek 21/487273/EE/07547


Awanis Shabrina Saputra 21/487262/EE/07536
Dinda Permata Putri 21/487293/EE/07567
Fernanda Venturini Ronsumbre 21/487260/EE/07534
Juri Ben Aji 21/487302/EE/07573
Naufi Syafira Imran 21/487289/EE/07563

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
1. jelaskan secara ringkas, pengakuan pendapatan sesuai PSAK 72!
Jawaban :
Terdapat 5 model tahapan dalam mengakui pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan
1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan
2. Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan
3. Menentukan harga transaksi
4. Menngalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan
5. Mengakui pendapatan ketika ( atau selama) entitas memenuhi kewajiban
pelanggan.
Tahap 1: Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan
PSAK 72 mengatur bahwa entitas hanya mencatat kontrak dengan pelanggan
hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:
1. Para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak ( baik secara lisan, tertulis,
atau sesuai dnebgna praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk
melaksanakan kewajiban mereka masing-masing.
2. Entitas dapat megidentifikasi hak setiap pihak menngenai barang atau jasa
yangn akan dialihkan;
3. Entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa
yang akan dialihkan;
4. Kontrak memiliki subtansi komersial, (yaitu risiko, waktu atau jumlah arus
kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
5. Kemungkinan besar ( probable) entitas akan menagih imbalan yang akan
menjadi haknya dalam pertukaran barang dan jasa yang akan dialihkan ke
pelanggan.
Tahap 2: mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan
Setelah mengidentifikasi kontrak , entitas harus mengidentifikasi kewajiban
pelaksanaan atas kontrak tersebut. Kewajiban pelaksanaan sendiri merupakan
perjanjian yang ditetapkan dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa
yang berbeda atau serangkaian barang atau jasa yang berbeda yang secara
substansi sama dan memenuhi kriteria tertentu.
Barang atau jasa dapat dibedakan jika memenuhi dua kriteria berikut:
1. Pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang atau jasa itu
sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada
pelanggan ( yaitu barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan);
2. Janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dapat
diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak ( yaitu janji untuk
mengalihkan barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam konteks
kontrak tersebut).
Berikut indicator yang dapat digunakan untuk menilai apakah dua atau
lebih janji entitas untuk mengalihkan barangn atau jasa kepada pelanggan tidak
dapat diidentifikasikan secara terpisah:
1. Jasa yang sangat signifikan disediakan entitas untuk mengintregasikan barang
atau jasa dengan barang atau jasa lainnya yang dijanjikan dalam kontrak
2. Satu atau lebih barang atau jasa secara signifikan memodifikasi atau
dimodifikasi secara signifikan oleh, satu atau lebih barang atau jasa lain yang
dijanjikan dalam kontrak.
3. Masing – masing barang atau jasa dipengaruhi secara signifikan oleh satu atau
lebih barang atau jasa lain dalam kontrak.

Tahap 3: Menentukan harga transaksi


Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan entitas dalam menentukan harga
transaksi yaitu:
1. Imbalan Variabel
Besaran imbalan dapat bervariasi karena diskon, rabat,pengembalian dana,
kredit,konsesi harga,insentif,bonus kinerja, denda, atau item lain yang serupa.
Contohnya: jika produk dijual dengan hak retur atau adanya jumlah tertentu
yang dijanjikan sebagai bonus kinerja terhadap pencapaian tertentu.
2. Pembatasan atas imbalan variable
Entitas perlu mengevaluasi apakah ada pembatsan atas imbalan variable untuk
memastikan bahwa pendapatan yang diakui hanya sebatas nilai yang
kemungkinan besar tidak ada pembalikan jumlah pendapatan secara signifikan
Ketika ketidakpastian sudah diselesaikan.
3. Keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak (nilai waktu uang)
Dalam menentukan harga transaksi, jumlah imbalan yang dijanjikan perlu
disesuaikan dengan dampak nilai waktu uang.
4. Imbalan Non Kas
Entitas mengukur pembayaran non kas sebesar nilai wajarnya.
5. Utang Imbalan Kepada Pelanggan
Apabila entitas mempunyai jumlah terutang ke pelanggan, maka entitas
mengurangi harga transaksi sejumlah utang tersebut.

Tahap 4: Mengalokasikan Harga Transaksi Terhadap Kewajiban Pelaksanaan


Dalam Tahap ini, entitas mengalokasikan harga transaksi ketiap kewajiban
pelaksanaan dalam kontrak berdasarkan harga jual berdiri sendiri relative dari
barang atau jasa.
Tahap 5: Mengakui Pendapatan Ketika Entitas memenuhi Kewajiban
Pelaksanaan
Entitas mengakui pendapatan Ketika entitas menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada
pelanggan. Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diidentifikasi ditahap 2, pada
awal kontrak ditentukan apakah entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan
sepanjang waktu.

2. Jelaskan mengenai pengakuan pendapatan yang berasal dari subscription fee !


Jawaban :
Subscription Fee adalah biaya yang dikenakan setiap kali investor melakukan
transaksi pembelian. Subscription fee besarnya ditetapkan sebesar persentasi
tertentu dari nilai transaksi yang dikenakan langsung pada saat transaksi.
Pencatatan Pengakaun subscription fee setiap terjadi transaksi:
• Pencatatan dibuku besar
Jurnalnya:
Piutang subscription fee Rp. xxx
Pendapatan subscription fee Rp. Xxx
• Pencatatan dibuku pembantu dana
Tidak ada pencatatan
• Pencatatan dibuku pembantu efek
Tidak ada pencatatan

Jawaban Kasus PT Amanah

a. Jelaskan kriteria pengakuan pendapatan dan kapan PT Amanah dapat mengakui


pendapatannya?
Jawaban :
FASB mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan, yaitu:
1. Terealisasi atau cukup pasti terealisasi. Pendapatan baru dapat diakui
setelah pendapatan tersebut terealisasi atau cukup pasti terealisasi.
Pendapatan dapat dikatakan telah terealisasi bilamana produk barang atau
jasa, barang dagangan, atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan
kas atau klaim atas kas. Pendapatan dikatakan cukup pasti terealisasi
bilamana aset yang diterima atau ditahan mudah dikonversi menjadi kas
atau klaim atas kas yang cukup pasti jumlahnya. Aset dikatakan mudah
dikonversi bila mempunyai harga satuan yang tetap, tidak bergantung
bentuk dan penyajian barang dan daftar harga tersedia di suatu pasar aktif
yang mampu menyerap seluruh kuantitas barang aset yang tersedia di
perusahaan tanpa mempengaruhi harga pasar secara cukup berarti.
2. Terbentuk. Pendapatan baru diakui setelah terbentuk, pendapatan dapat
dikatakan telah terbentuk bila perusahaan telah melakukan secara
substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat
atau nilai yang melekat pada pendapatan. Pengakuan sebagai pencatatan
suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva,
kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Pengakuan itu
termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam
jumlahnya, dimana jumlah mencakup angka-angka ringkas yang
dilaporkan dalam laporan keuangan.
Dari kasus pengakuan pendapatan PT Amanah, toko Amanah ini menjual
AC secara mandiri dan juga menjual AC beserta beberapa layanan yaitu
instalasi dan pemeliharaan. Untuk pengakuan biaya PT Amanah, pada
transaksi penjualan AC secara mandiri akan diakui pada saat AC telah terjual
atau ditukarkan dengan kas ataupun diakui sebagai piutang. Hal ini memenuhi
kriteria terealisasi atau cukup pasti terealisasi, artinya Pendapatan baru dapat
diakui setelah pendapatan tersebut terealisasi atau cukup pasti terealisasi.
Pendapatan dapat dikatakan telah terealisasi bilamana produk barang atau jasa,
barang dagangan, atau aset lain telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau
klaim atas kas. Kemudian untuk transaksi penjualan AC dengan memberikan
layanan, pendapatannya akan diakui setelah layanan-layanan tersebut telah
terlaksana atau telah diselesaikan dan diterima oleh konsumen. Hal ini
memenhi kriteria terbentuknya pendapatan, yaitu Pendapatan baru diakui
setelah terbentuk, pendapatan dapat dikatakan telah terbentuk bila perusahaan
telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat
menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan.
b. Identifikasi kewajiban kinerja terpisah terkaitan dengan pendapatan PT Amanah.
Jawaban
Analisis:
1. Pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat dari setiap
barang dan jasa yang disediaakan oleh PT Amanah dari layanan instalasi
dan pemeliharaan.
2. Walaupun PT Amanah tidak mengirimkan barang dan jasa (AC dan
instalasi dan pemeliharaan) secara bersamaan, tidak mempengaruhi
kemampuan pelanggan untuk mendapatkan manfaat karena jasa
pemeliharaan merupakan hal yang bersifat rutin, dan juga dapat dilakukan
oleh pihak jasa lain karena jasa pemeliharaan di sediakan secara terpisah.
3. Walaupun PT Amanah tidak mengirimkan barang dan jasa (AC dan
instalasi dan pemeliharaan) secara bersamaan, tidak mempengaruhi
kemampuan pelanggan untuk mendapatkan manfaat karena jasa
pemeliharaan merupakan hal yang bersifat rutin, dan juga dapat dilakukan
oleh pihak jasa lain karena jasa pemeliharaan di sediakan secara terpisah.
Oleh karena itu kewajiban kinerja terpisah terkait dengan pendapatan PT
Amanah yaitu :
• Jasa Pemeliharaan
• Dukungan teknis
c. Tunjukkan jumlah pendapatan yang harus dialokasikan pada instalasi AC dan
untuk kontrak pemeliharaannya.
Jawaban:
PT. Amanah tidak mengakui pendapatan ketika pengendalian atas produk
dialihkan kepada pelanggan. Hal ini karena adanya hak pengembalian (right of
return) dan perusahaan tidak mempunyai bukti historis untuk mngestimasi tingkat
pengembalian karena PT. Amanah percaya bahwa kemungkinan besar
pemasangan peralatan untuk pelanggan akan dilakukan dengan memuaskan.
Dalam kontrak tersebut terdapat komponen pembiayaan signifikan, yang
terlihat dari perbedaan antara jumlah imbalan yang dijanjikan sebesar Rp
15.000.000 (12.600.000+2.400.000) dengan harga jual kas sebesar Rp
14.500.000. Dari informasi tersebut dapat dihitung suku bunga implisit sebesar
3.33%*
*(15.000.000-14.500.000)/15.000.000x100%=3,33%
d. Siapkan seluruh jurnal yang diperlukan untuk mengakui transaksi Amanah
beserta keterangannya.
Jawaban
Berikut adalah jurnal yang dicatat PT Amanah pada saat mengalihkan produk kepada
pelanggan :
Aset atas hak untuk memulihkan produk yang akan dikembalikan 15,000,000
Persediaan 15,000,000
(Tidak mencatat pendapatan)
Selama periode hak pengembalian, tidak ada bunga yang diakui karena belum ada
aset kontrak atau piutang yang telah diakui.
Ketika hilangnya hak pengembalian (dan tidak ada produk yang dikembalikan) :
Piutang 14,500,000
Pendapatan 14,500,000
Beban pokok penjualan 15,000,000
Aset atas hak untuk memulihkan produk yang akan dikembalikan 15,000,000

e. Dengan mengacu pada PSAK 72 dan IFRS 15, benarkah pengakuan pendapatan
saat ini menjadi lebih sulit dilakukan oleh perusahaan? (dibandingkan dengan SAK
mengenai pengakuan pendapatan sebelumnya) Jelaskan.
Jawaban :
Menurut pendapat kelompok kami pengakuan pendapatan saat menjadi lebih
sulit dilakukan oleh perusahaan.Jika PSAK 72 diterapkan khususnya pada sektor
perusahaan Real Estate maka dampak atas penerapannya antara lain :
✓ Bursa
Dimana deviden tidak bisa dibagikan setiap tahun karena perusahaan dalam
keadaan rugi, karena belum dapat melakukan pendapatan, harga pasar
saham sulit di prediksi karena pengakuan pendapatan harus menunggu
serah terima baru bisa diakui pendapatannya, presentasi manajemen emiten
menjadi pertanyaan, karena laporan keuangan rugi bertahun tahun, serta
laporan analisa rasio tidak dapat dilakukan karena pola pennyajian yang
berubah dari yearly base menjadi periodykal based.
✓ Kreditur
Kreditrul tidak tertarik untuk memberikan pinjaman ke sektor Real Estate
yang membutuhkan dana besar karena laporan keuangan pengembang
(debitur) yang mencatat rugi bertahun tahun sampai pengakuan pendapatan
dapat diakui dan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan
f. Perusahaan pada sector apakah yang terdampak oleh penerapan PSAK 72 ini?
Jelaskan !
Jawaban :
Berdasarkan penjelsan dari PSAK 72 ynag ada dalam modul CA pelaporan
korporat menyebutkan bahwa PSAK 72 membahas tentang pendapatan dari
kontrak pelanggan dimana berdasarkan standar tersebut harus
diimplementasikan pada entitas yang memiliki kontrak untuk menyediakan
barang atau jasa ke pelangan kecuali kontrak tersebut tidak berada dalam
ruang lingkup dari PSAK 72.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka perusahaan (sector) yang terdampak
oleh perusahaan atas penerapan PSAK 72 yakni seluruh sektor yang memiliki
kontrak dengan pelanggan selain kontrak tersebut tidak berada dalam ruang
lingkup PSAK 72.
Bagi perusahaan Kontraktor, property, ritel, maskapai penerbangan
kemungkinan dapat berdampak besar atas penerapan PSAK 72 namun tidak
hanya beberpaa perusahan tersebut, hampir semua perusahaan yang memiliki
kontrak dengan pelanggan akan terdampak atas penerapan PSAK 72. Bahkan
PT Telekomunikasi tbk sudah menerapkan PSAK 72 pada tahun 2018.
Dimana PSAK 72 mengubah cara pengakuan kontrak yang tadinya rigid (rule
based) menjadi berbasis prinsip. Dimana Pengakuan pendapatan kontrak tidak
berdasarkan uang muka yang sudah diterima. Berdasarkan PSAK 72
pengakuan pendapatan dapat dilakukan bertahap sepanjang umur kontrak (
over the time) atau pada titik tertentu (at a point of time). Dan kontrak nya
sendiri harus memenuhi sesuai dengan syarat syarat yang telah di atur dalam
PSAK 72. Serta pendapatan kontrak itu sendiri dapat diakui saat terjadinya
penyerahan asset ( at a point of time). Dan dengan adanya PSK 72 ini dapat
mempengaruhi volume dari pekerjaan yang cukup besar dikarenakan
perusahaan harus mempelajari ribuan kontrak yang dimiliki.

Selain itu, berdasarkan informasi dalam tangapan surat impilikasi PSAK 71,
72, 73 milik PLN menjelaskan dimana dampak implementasi PSAK 71, 72,
73 terhadap performa keuangan perusahaan pada periode laporan keuangan
per 31 maret 2020 terkait penilaian kajian PSAK 72 , tentang kontrak
pelanggan PT PLN yang tertuang dalam surat perjanjian jual beli Tenaga
Listrik (SPJBTL) yang mana tidak memiliki batasan waktu atau durasi
kontrak dan kontrak tersebut baru akan berakhir di saat pelanggan sudah tidak
menggunakan tenaga listrik. Oleh karena itu dalam penerapan pengakuan
pendapatan dari kontrrak pelanggan milik PT PLN yang menyangkut tentang
SPJBTL bersifat over the time, dimana PT PLN mengakui pendapatanya pada
saat listrik telah digunakan oleh pelanggan setiap bulannya, baik untuk
layanan listrik pasca bayar maupun prabayar. PT PLN juga menjelaskan
adanya resiko dan mitigasi atas penerapan PSAK 72 dalam mengakui
pendapatan dari kontrak pelanggan dimana salah satu resiko nya adalah
ketidaksiapan sumberdaya dan system informasi keuangan perusahaan
terhadap implementasi PSAK 72 dan pemutakhiran kebijakan akuntansi dan
proses bisnis di perusahaan merupakan salah satu mitigasi yang dinilai oleh
perusahaan atas pengimplementasian PSAK 72.

Referensi:
https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTO
CK/From_EREP/202003/2151ed620e_b570ba4795.pdf. Diakses pada 15 november
2021 jam 19.45 WIB.
https://investasi.kontan.co.id/news/standarisasi-akuntansi-baru-psak-71-72-dan-73-
berlaku-2020-ini-perbedaannya?page=all. Diakses pada 15 november 2021 jam 20.00
WIB
modul CA Pelaporran Korporat : iaiglobal.or.id/v03/files/modul/pk_19/ diakses pada
15 november 2021 jam 20.35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai