Anda di halaman 1dari 6

PENDAPATAN

Dibuat Oleh:

Amrina Rusda

01044882326002

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI

2023
PEMBAHASAN

2.1 Kontrak dengan Pelanggan

PSAK 72 diterapkan terhadap kontrak untuk menyediakan barang atau jasa kepada

pelanggan. Yang dimaksud dengan pelanggan adalah pihak yang berkontrak dengan

entitas untuk memperoleh barang atau jasa yang merupakan output dari aktivitas normal

entitas dalam pertukuran dengan imbalan.

Secara khusus, ruang lingkup PSAK 72 mencakup seluruh kontrak dengan pelanggan,

kecuali hal berikut:

1. Kontrak sewa dalam ruang lingkup PSAK 73 Sewa;

2. Kontrak asuransi dalam ruang lingkup PSAK 62 Kontrak Asuransi;

3. Instrumen keuangan dan hak atau kewajiban kontraktual lain dalam ruang lingkup

PSAK 71 Instrumen Keuangan;

4. Pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama untuk memfasilitasi

penjualan kepada pelanggan atau pelanggan potensial

2.2 Pengakuan Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan

PSAK 72 memperkenalkan model 5 tahap dalam pengakuan pendapatan dari kontrak

dengan pelanggan, yaitu:

2.2.1 Tahap 1: Mengidentifikasi Kontrak dengan Pelanggan

PSAK 72 mengatur bahwa entitas hanya mencatat kontrak dengan

pelanggan apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:


1. Para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak dan berkomitmen

untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing

2. Entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau

jasa yang akan dialihkan

3. Entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau

jasa yang akan dialihkan

4. Kontrak memiliki substansi komersial

5. Kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi

haknya dalam pertukuran barang atau jasa yang akan dialihkan ke

pelanggan.

2.1.2 Tahap 2: Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan

Setelah mengidentifikasi kontrak, entitas harus mengidentifikasi kewajiban

pelaksanaan atas kontrak tersebut. Apa yang dimaksud dengan kewajiban

pelaksanaan? Kewajiban pelaksanaan adalah perjanjian yang ditetapkan dalam

kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang berbeda atau serangkaian barang

atas jasa yang berbeda yang secara substansi sama dan memenuhi kriteria tertentu.

Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan jika memenuhi dua kriteria berikut:

1. Pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik barang atau jasa itu

sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada

pelanggan; dan

2. Janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan dapat

diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak

2.1.3 Tahap 3: Menentukan harga transaksi


Harga transkasi adalah jumlah imbalan yang diharapkan menjadi hak entitas dalam

pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dianjikan kepada pelanggan,

tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan entitas dalam menentukan harga transaksi

adalah:

- Imbalan variable

Besaran imbalan dapat bervariasi karena diskon, rabat, pengembalian dana, kredit,

konsesi, harga, insentif. Bonus kinerja, denda atau item lain yang serupa

- Pembatasan atas imbalan variable

Entitas perlu mengevaluasi apakah ada pembatasan atas imbalan variable untuk

memastikan bahwa pendapatan yang diakui hanya sebatas nilai yang kemunginan

besar tidak ada pembalikan jumlah pendapatan secara signifikan ketika ketidakpastan

sudah diselesaikan

- Keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak

Dalam menentukan harga transaksi, jumlah imbalan yang dijanjikan perlu

disesuaikan dengan dampak nilai waktu uang, apabaila waktu pembayaran yang

disepakati dalam kntrak memberikan pelanggan atau entitas manfaat signifikan

berupa pendanaan atas pengalihan barang atau jasa kepada pelanggan

- Imbalan non kas

Entitas mengukur pembayaran non kas sebesar nilai wajarnya

- Utang imbalan kepada pelanggan

Apabila entitas mempunyai jumlah terutang ke pelanggan, maka entitas mengurangi

harga transaksi sejumlah utang tersebut, kecuali jika utang tersebut adalah untuk

pertukaran barang atau jasa yang berbeda dari pelanggan ke entitas


2.1.3 Tahap 4: Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan

Dalam tahap 4, entitas mengalokasikan harga transaksi ke tiap kewajiban

pelaksanaan dalam kontrak berdasarkan harga jual jual berdiri sendiri relative dari

barang atau jasa. Apa yang dimaksud dengan harga jual berdiri sendiri? Harga jual

berdiri sendiri adalah harga barang atau jasa yang dijanjikan dijual secara terpisah.

Bukti terbaik dari harga jual berdiri sendiri adalah harga barang atau jasa yang dapat

diobservasi ketika entitias menjual abrang dan jasa secara terpisah dalam keadaan

serupa kepada pelanggan serupa.

2.1.3 Tahap 5: Mengakui pendapatan ketika entitas memenuhi kewajiban

pelaksanaan

Entitas mengakui pendapatan ketika entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan

dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. Untuk

setiap kewajiban pelaksanaan yang diidentifikasi di Tahap 2, pada awal kontrak

ditentukan apakah entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu

atau pada suatu waktu tertentu.

Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang wakrtu dan oleh

karena itu menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan juga mengaui pendapatan

sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:

1. pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang

disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban pelaksanaannya

tersebut

2. kinerja entitias mencipatakan atau meningkatkan asset yang dikendalikan

pelanggan selama asset tersebut diciptakan atau ditingkatkan


3. kinerja entitas tidak menciptakan suatu asset dengan penggunaan alternative

bagi entitas dan entitas memiliki ha katas pembayaran yang dapat dipaksakan atas

kinerja yang telah diselesaikan sampai saat ini

jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu sesuai sebagaimana

dijelaskan diatas, maka entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu

tertentu.

Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu maka perlu

dilakukan pengukuran kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan.

Berdasarkan PSAK 72, terdapat 2 metode untuk mengukur kemajuan tersebut, yaitu:

1. metode output

metode output mengaui pendapatan berdasarkan pengukuran langsung atas nilai

barang atau jasa yang dialihkan kepada pelanggan sampai saat ini secara relative

terhadap sisa barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak

2. metode input

metode input mengakui pendapatan berdasarkan usahaz atau input entitas atas

penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara relative terhadap total input yang

diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pelaksanaan tersebut

Anda mungkin juga menyukai