Makalah Ikm Kelompok 1
Makalah Ikm Kelompok 1
OLEH :
KELOMPOK 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
ii
Kendari, 3 desember 2020
Penulis,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….…i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Tinjauan Pustaka..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1 Angka Kematian Ibu (AKI) ....................................................................3
2.2 Jumlah Kematian Ibu 5 Tahun Terakhir ................................................3
2.2.1Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Sulawesi Tenggara………………
4
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
(Jampersal) pada tahun 2011. Dari program–program yang dirintis oleh
pemerintah Indonesia tujuannya hanya satu yaitu menurunkan AKI dan
AKB di Indonesia. Akan tetapi pada kenyataannya, AKI, tidak sesuai
dengan target yang diharapkan. Permasalahan yang ada di
masyarakat membuat capaian menurunkan AKB dan meningkatkan
kesehatan ibu berjalan lambat (Uswatun Chasanah, 2015).
1.3 Tujuan
Mengetahui Faktor Risiko dan Penyebab serta Upaya Preventif yang
Dapat Dilakukan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu di Provinsi
Sulawesi Tenggara.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berhubungan dengan tingginya jumlah persalinan yang ditolong oleh
tenaga terampil(70- 90%), namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi
di Indonesia, sebagai mana ditampilkan pada tabel 1, yang
menunjukkan ratarata persentase tenaga terampil yang mendampingi
persalinan cukup tinggi ( 83,1% ) , namun tidak diikuti oleh penurunan
angka kematian ibu (359 per 100.000 kelahiran) pada tahun 2012.
4
Kematian
NO Kab/Kota Kematian Kematian
Ibu
Ibu Hamil Bersalin Ibu Nifas Jumlah
1 Buton 3 6 3 12
2 Muna 6 3 2 11
3 Konawe 0 3 3 6
4 Kolaka 4 9 2 15
5 Konawe
Selatan 0 8 1 9
6 Bombana 2 1 2 5
7 Wakatobi 0 2 0 2
8 Kolaka Utara 0 6 0 6
9 Buton Utara 0 0 2 2
10 Konawe Utara 1 1 1 3
11 Kota Kendari 1 1 1 3
12 Kota Bau-bau 3 4 3 10
Jumlah 20 44 20 84
5
Meiwita Budhiharsana dalam jurnal “Angka Kematian Ibu : Faktor
Penyebab dan Upaya Penanganannya”, Sali Susiana, hingga tahun
2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000
kelahiran hidup. Padahal, target AKI Indonesia pada tahun 2015
adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Kepala Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto
Wardoyo, dalam acara Nairobi Summit dalam rangka ICPD 25
(International Conference on Population and Development ke25) yang
diselenggarakan pada tanggal 12-14 November 2019 menyatakan
bahwa tingginya AKI merupakan salah satu tantangan yang harus
dihadapi Indonesia sehingga menjadi salah satu komitmen prioritas
nasional, yaitu mengakhiri kematian ibu saat hamil dan melahirkan.
6
seluruh penduduk. Sistem rujukan dari rumah ke Puskesmas dan ke
rumah sakit juga belum berjalan dengan optimal. Faktor lain yang
mempengaruhi tingginya AKI adalah akses jalan yang buruk ke
tempat pelayanan kesehatan. Bappenas (2010: 90) menambahkan
faktor lain, yaitu faktor budaya di daerah tertentu. Secara nasional,
menurut Detty S. Nurdiati, pakar Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan, penyebab AKI paling tinggi adalah pendarahan.
Sedangkan menurut McCharty J. Maine DA sebagaimana dikutip
Nurul Aeni (2013), kematian ibu merupakan peristiwa kompleks yang
disebabkan oleh berbagai penyebab yang dapat dibedakan atas
determinan dekat, determinan antara, dan determinan jauh
Determinan dekat yang berhubungan langsung dengan kematian ibu
merupakan gangguan obstetrik seperti pendarahan,
preeklamsi/eklamsi, dan infeksi atau penyakit yang diderita ibu
sebelum atau selama kehamilan yang dapat memperburuk kondisi
kehamilan seperti penyakit jantung, malaria, tuberkulosis, ginjal, dan
acquired immunodeficiency syndrome. Determinan dekat secara
langsung dipengaruhi oleh determinan antara yang berhubungan
dengan faktor kesehatan, seperti status kesehatan ibu, status
reproduksi, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan perilaku
penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan. Determinan jauh
berhubungan dengan faktor demografi dan sosiokultural.
7
penelitian Pertiwi (2012) yang menunjukkan bahwa persentase
persalinan dibantu oleh dukun, persentase rumah tangga berperilaku
hidup bersih sehat, dan persentase sarana kesehatan di tiap
kabupaten/kota di Jawa Timur berpengaruh secara signifikan
terhadap jumlah kematian ibu. Penelitian Aristia (2011) juga
menyatakan bahwa persentase rumah tangga berperilaku hidup
bersih sehat berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kematian
ibu.
8
Pada Lini Rujukan Kegawatdaruratan melahirkan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa angka
kematian ibu baik di seluruh dunia maupun di Indonesia masih sangat
tinggi. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor salah satunya
masih sulitnya akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil. Terutama bagi
perempuan miskin di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK) salah satunya di provinsi Sulawesi Tenggara yang.
Oleh karena itu, diperlukan adanya tindakan preventif untuk
menanggulangi permasalahan ini sehingga kedepannya dapat
ditanggulangi dan angka kematian ibu dapat diminimalisir.
3.2 Saran
Terkait dengan kesimpulan diatas, kami menyarankan dan
menghimbau kepada pemerintah, aparatur sipil negara, dan seluruh
elemen masyarakat khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara untuk
bersama-sama melakukan upaya preventif guna menanggulangi masalah
kematian ibu hamil.
1
0
DAFTAR PUSTAKA
Jayanti, Krisnita Dwi Dan Hari Basuki. 2016. “Faktor Yang Memengaruhi
Kematian Ibu (Studi Kasus Di Kota Surabaya)”. Jurnal Wiyata Vol. 3
(Hlm. 47). Surabaya: Universitas Airlangga.
1
1
Sofia, Sri Kusumo Hapsari, Dan Sumardiyono. 2016. “Pencegahan
Kematian Ibu Dan Anak Melalui Penekatan Strategi Komunikasi
Pada Program EMAS (Expanding Maternal And Neonatal
Survival)”. Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 14 (Hlm. 179-188).
Sumarmi, Sri. 2017. “Model Sosio Ekologi Perilaku Kesehatan Dan
Pendekatan Continuum Of Care Untuk Menurunkan Angka
Kematian Ibu”. The Indonesia Journal Of Public Health Volume 12
(Hlm. 129-141). Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga.
1
2