Anda di halaman 1dari 14

ANGIOMA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Pediatri Obsgyn dari
dosen pengampu : Atik Handariati, SSt., Ft., Ftr

Disusun oleh :
Kelompok 16

1. Krisna Wisnu A.Y NIM 20.012


2. Maya Erliyana NIM 20.028
3. Rama Anugrah T NIM 20.029

AKADEMI FISIOTERAPI RS DUSTIRA


CIMAHI
Tahun ajaran 2020/2021
JL.dr. Dustira No. 1 Cimahi Jawa Barat, Telp. 022-6648345
e-mail : akfisrsdustira@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah dengan judul “GANGGUAN PERTUMBUHAN INTRAUTERIN”,
serta kepada pihak terkait yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan makalah banyak  menemui kesulitan
dikarenakan keterbatasan  referensi dan keterbatasan penulis sendiri. Dengan adanya
kendala dan keterbatasan maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Cimahi, 07 November 2021

Penulis

Kelompok 16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2

BAB I......................................................................................................................................5

PENDAHULUAN...................................................................................................................5

1.1 Latar belakang...............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5

1.3 Tujuan............................................................................................................................6

1.4 Revelensi kasus gangguan pertumbuhan intrauterine...................................................6

BAB II.....................................................................................................................................7

PEMBAHASAN.....................................................................................................................7

2.1 Definisi Gangguan Pertumbuhan Intrauterin................................................................7

2.2 Mekanisme terjadinya gangguan pertumbuhan intrauterine.........................................7

2.3 Pemeriksaan gangguan pertumbuhan intrauterine........................................................7

2.4 Patologi..........................................................................................................................9

BAB II...................................................................................................................................12

PENUTUP.............................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12

3.2 Saran............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Intrauterine fetal death merupakan kematian perinatal. Intrauterine fetal death atau
kematian janin dalam rahim adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan
350 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau
lebih. Prinsip dasar dari kematian janin merupakan hasil akhir dari gangguan
pertumbuhan janin, kegawatdaruratan janin, atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis
sebelumnya sehingga tidak terobati. Intrauterine Fetal Death (IUFD) dapat disebabkan
oleh faktor maternal, fetal dan kelainan patologis plasenta. Faktor maternal yang
menyebabkan kejadian intrauterine fetal death antara lain, kehamilan post term (>42
minggu), umur ibu tua, diabetes melitus tidak terkontol, sistemik lupus eritematosus,
infeksi, hipertensi, preeklampsia, eklampsia, hemoglobinopati, penyakit rhesus, ruptura
uteri, sindrom antifosfolipid, hipotensi akut ibu, kematian ibu. Usia yang ideal bagi
seorang wanita untuk hamil dan melahirkan adalah dalam rentang 20-30 tahun.
Kejadian intrauterine fetal death meningkat pada usia maternal >35 tahun sebesar 1,5
kali dan juga pada usia <20 tahun terutama pada usia di bawah 16 tahun sedangkan
pada usia maternal >40 tahun terjadi peningkatan kejadian intrauterine fetal death pada
ras Afrika-Amerika, pada ibu infertil, riwayat bayi dengan berat badan lahir rendah,
infeksi ibu (ureplasma urealitikum), obesitas, dan ayah berusia lanjut. Hal ini
disebabkan karena menurunnya perfusi uteroplasenta, komplikasi penyakit kronis
selama kehamilan dan mekanisme lain yang belum jelas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi kehamilan abdominal?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya kehamilan abdominal?
3. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan?
4. Bagaimana patologi kehamilan ekopatik (abdominal)?
5. Apa etiologi kehamilan ekopatik (abdominal)?
6. Apa patofisiologi kehamilan ekopatik (abdominal)?
7. Bagaimana tanda dan gejala kehamilan abdominal?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui informasi yg terdapat pada
kasus kelainan kehamilan abdominal (kehamilan ektopik)

1.4 Revelensi kasus gangguan pertumbuhan intrauterine


Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka Kematian Bayi (AKB) yang
cukup tinggi yaitu 25,5% pada tahun 2016.1 Angka Kematian Bayi merupakan salah
satu indikator yang sangat penting untuk menilai status kesehatan anak, status
kependudukan dan kondisi perekonomian wilayah tertentu. Angka kematian bayi
merefleksikan besarnya masalah kesehatan yang berakibat langsung terhadap kematian
bayi, seperti diare, infeksi saluran pernafasan, atau kondisi prenatal, dan juga
merefleksikan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat secara umur.2 Dua per tiga dari AKB adalah
kematian neonatal dan dua per tiga dari kematian neonatal tersebut adalah kematian
perinatal.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung pada tahun 2015, penyebab
terbesar kematian bayi pada masa perinatal (0-6 hari) adalah karena asfiksia (37,14%)
dan 50% dari kematian perinatal adalah kelahiran mati, kematian pada masa neonatal
(7-28 hari) dengan penyebab terbesar karena BBLR (28,18%) dan kematian pada masa
bayi (>28hari - <1 tahun) paling sering disebabkan karena pneumonia (10%), diare
(11%), infeksi (11%), dan penyebab lainnya (82%).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gangguan Pertumbuhan Intrauterin

IUGR (Intra Uterine Growth Retriction) adalah sebuah kondisi ketika pertumbuhan
bayi berhenti sebelum dilahirkan sehingga bayi terlihat kecil dan tidak memiliki
pertumbuhan yang normal seperti pola pertumbuhan janin yang normal.Dalam
pemeriksaan dengan USG maka ukuran bayi akan terlihat lebih kecil disertai dengan
berat badan bayi yang sangat rendah. Hal itu akan dilihat oleh dokter berdasarkan usia
kehamilan yang mengacu pada usia janin yang sebenarnya.

2.2 Mekanisme terjadinya gangguan pertumbuhan intrauterine

Mekanisme fisiologis yang menjelaskan hubungan usia maternal dan kejadian


Intrauterine Fetal Death terutama berfokus pada penuaan dan insufisiensi plasenta.
Usia ibu tua saat kehamilan menyebabkan peningkatan timbulnya lesi sklerlotik yang
merupakan faktor penyebab terjadinya perfusi yang rendah dan gangguan distribusi
nutrisi ke janin. per tiga dari AKB adalah kematian neonatal dan dua per tiga dari
kematian neonatal tersebut adalah kematian perinatal. Intrauterine Fetal Death
merupakan kematian perinatal dan dapat disebabkan oleh faktor maternal, fetal dan
kelainan patologis plasenta.

2.3 Pemeriksaan gangguan pertumbuhan intrauterine

Diagnosis pasti Intrauterine Fetal Death ditegakkan melalui pemeriksaan USG.


Riwayat dan pemeriksaan fisik memiliki nilai terbatas dalam menegakkan diagnosis
IUFD. Melalui anamnesis didapatkan gerakan janin menghilang. Pada pemeriksaan
pertumbuhan janin didapatkan tinggi fundus uteri tidak sesuai usia kehamilan, berat
badan ibu menurun, dan lingkar perut ibu mengecil. Dengan foto radiologik setelah 5
hari tampak tulang kepala kolaps, saling tumpang tindih, tulang belakang hiperfleksi,
edema sekitar tulang kepala, gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah.
Apabila diagnosis kematian janin telah ditegakkan, penderita harus segera diberikan
informasi mengenai kemungkinan penyebab dan rencana penatalaksanaannya serta
direkomendasikan untuk segera diintervensi. Bila kematian janin lebih dari 3 - 4
minggu kadar fibrinogen dengan kecenderungan koagulopati, akan lebih rumit apabila
kematian terjadi pada salah satu bayi kembar.8 Apabila diagnosis kematian janin telah
ditegakkan maka dilakukan:
 Pemeriksaan tanda-tanda vital.
 Pemeriksaan darah perifer, fungsi pembekuan, golongan darah ABO,
Rhesus, dan gula darah.
 Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta rencana
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluaraganya. Bila belum
ada kepastian penyebab kematian, hindari memberikan informasi yang tidak
tepat.
 Memberikan dukungan mental dan emosional kepada pasien. Sebaiknya
pasien didampingi oleh orang terdekatnya dan yakinkan bahwa besar
kemungkinan dapat lahir pervaginam.
 Membicarakan rencana persalinan pervaginam dengan cara induksi maupun
ekspektatif pada keluarga pasien sebelum pengambilan keputusan.
 Bila pilihan ekspektatif: tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu dan
yakinkan bahwa 90% persalinan spontan terjadi tanpa komplikasi.
 Bila pilihan manajemen aktif: induksi persalinan menggunakan oksitosin
atau misoprostol. Seksio sesarea dipilih jika bayi letak lintang.
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk melihat dan melakukan ritual
keagamaan pada janin yang meninggal
2.4 Patologi
Adapun patologi dari intra uterine dari beberapa segi pandang adalah sebagai
berikut:
A. Etiologi
Sebagian besar penelitian menunjukkan etiologi intra uterine fetal
death (IUFD) tidak diketahui secara pasti. Hampir 50% kasus IUFD tidak
ditemukan etiologi spesifiknya. Secara umum, penyebab kematian janin dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor penyebab yaitu faktor maternal, fetus dan plasenta.

1) Faktor Maternal
Faktor etiologi maternal yang berperan terhadap terjadinya IUFD:
 Hipertensi pada kehamilan:
riwayat hipertensi sebelumnya, preeklampsia, atau eklampsia
 Diabetes gestasional tidak terkontrol
 Penyakit autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik, sindrom
antifosfolipid
 Infeksi, seperti toxoplasma, rubella, sitomegalovirus, herpes simpleks
 Gangguan hematologi, seperti hemoglobinopati, anemia, penyakit Rh
 Ruptur uteri
 Trauma maternal atau kematian maternal
 Usia maternal yang lebih tua
 Kehamilan postterm (> 42 minggu)
 Malnutrisi
 Obesitas

2) Faktor Fetal
Faktor penyebab fetal di antaranya:
 Kehamilan multiple
 Hydrops fetalis
 Kelainan kongenital, misalnya hidrosefalus kongenital atau anensefali
 Kelainan genetik atau kelainan kromosom
 Perkembangan janin terhambat (Intra Uterine Growth Restriction /
IUGR)

3) Faktor Plasental
Faktor penyebab plasenta dan membran di antaranya:
 Solusio plasenta
 Ketuban pecah dini
 Plasenta previa
 Perdarahan fetomaternal
 Insufisiensi plasental

B. Patofisiologi
Patofisiologi intra uterine fetal death (IUFD) berupa kegagalan mekanisme
unit fetomaternal yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, misalnya sindrom
antifosfolipid, insufisiensi plasenta, solusio plasenta, atau villitis kronik berat.
Penyebab ini bervariasi tergantung usia gestasi pasien.
IUFD yang terjadi pada trimester kedua lebih umum disebabkan oleh
sindrom antifosfolipid, sedangkan pada trimester akhir, kematian janin lebih umum
disebabkan oleh gangguan pada plasenta, berupa insufisiensi plasenta, solusio
plasenta, atau villitis kronik berat. Selain itu, perdarahan pada plasental
(endovaskulitis hemoragik /HEV) juga dapat menyebabkan kematian pada janin.
HEV dapat berkaitan dengan hipertensi pada kehamilan dan preeklampsia.
Gangguan-gangguan pada plasenta tersebut dapat menyebabkan terhambatnya
distribusi nutrisi pada janin sehingga terjadi dekompensasi pada janin serta
kematian.
C. Tanda dan Gejala

UGR menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Ibu hamil yang


mengandung janin dengan IUGR belum tentu merasakan keluhan dan gejala
spesifik. Namun, ukuran perutnya mungkin akan lebih kecil jika dibandingkan
kehamilan dengan janin yang tumbuh dengan normal.

Tanda utama IUGR adalah ukuran janin yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan usia gestasinya. Ukuran ini meliputi perkiraaan berat badan, panjang
badan, dan ukuran lingkar kepala. Janin yang mengalami IUGR umumnya
memiliki perkiraan berat badan di bawah 10 persentil jika dibandingkan dengan
usia gestasinya.
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
IUGR (Intra Uterine Growth Retriction) adalah sebuah kondisi ketika pertumbuhan
bayi berhenti sebelum dilahirkan sehingga bayi terlihat kecil dan tidak memiliki
pertumbuhan yang normal seperti pola pertumbuhan janin yang normal. Dalam
pemeriksaan dengan USG maka ukuran bayi akan terlihat lebih kecil disertai dengan
berat badan bayi yang sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang
cepat agar bayi dapat lahir dengan normal. Dalam melakukan percobaan dengan
menggunakan metode SVM Multiclass dengan 4 kernel dan menghasilkan nilai akurasi
96% Semoga dengan adanya percobaan ini dapat menolong pihak Rumah Sakit dalam
menangani Ibu hamil dengan bayi dalam kondisi IUGR

3.2 Saran
Dalam penulisan protap ini mungkin masih banyak kesalahan, saya sangat
mengharapkan saran dan bimbingan dari Dosen pengajar dan teman- teman dalam
penulisan protap selanjutnya. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasikan secara benar dan tepat ilmu tersebut, sebagai tambahan ilmu
pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Salafia C, Popek E. Mechanical Pathophysiology of the placenta. Glob libr women’s
med. 2008. Diunduh dari: https://www.glowm.com/section_view/heading/Mechanical
%20Pathophysiology%20of%20the%20Placenta/item/151
2. Nappi L, Trezza F, Bufo P, Riezzo I, Turillazzi E, Borghi C, et al. Classification of stillbirths is
an ongoing dilemma. J Perinat Med. 2015.
3. Stillbirth Collaborative Research Network Writing Group. Causes of death among stillbirths.
JAMA 306(22):2459–68. 2011.
4. Flenady V, Wojcieszek AM, Middleton P, Ellwood D, Erwich JJ, Coory M, et al. Stillbirths:
Recall to action in high-income countries. Lancet 387(10019):691–702. 2016.
5. National Vital Statistics Report (NVVS). Cause of fetal death: Data from the fetal death report,
2014. National Vital Statistics Reports vol 65 no 7. October 31 2016. Available at
https://www.cdc.gov/nchs/data/nvsr/nvsr65/nvsr65_07.pdf
6. Sharma, D., Shastri, S., Sharma, P. (2016). Intrauterine Growth Restriction: Antenatal
and Postnatal Aspects. Clinical Medicine Insights: Pediatrics, DOI:
10.4137/CMPed.S40070.
7. Faraci, M., et al. (2011). Fetal growth restriction: current perspectives. Journal of
Prenatal Medicine, 5 (2), pp. 31-33.
8. American Academy of Family Physicians (2018). Family doctor. Intrauterine Growth
Restriction.
9. American Pregnancy Association (2019). Pregnancy Complication. Intrauterine Growth
Restriction (IUGR); Small for Gestational Age (SGA).
10. Conoway, B. National Institute of Health (2018). U.S. National Library of Medicine
MedlinePlus. Intrauterine growth restriction.
11. Hirsch, L. Kids Health (2014). For Parents. Intrauterine Growth Restriction (IUGR).
12. American International Medical University (2018). Diseases & Management.
Intrauterine growth restriction (IUGR): Symptoms, Causes, Diagnosis, Management,
Complications & Prevention.
13. Freeborn, D., Trevino, H., Burd, I. University of Rochester Medical Center (2019).
14. Health Encyclopedia. Low Birth Weight.
Mayo Clinic (2019). Patient Care & Health Information. Amniocentesis.
Lucile Packard Children’s Hospital Stanford (2018). Medical Services. Fetal Monitoring.
Tobah, Y. B. Mayo Clinic (2017). Healthy Lifestyle. Pregnancy week by week.
Babycentre (2019). Average fetal length and weight chart.
BabyMed (2019). Estimated Fetal Weight & Growth Percentile Calculator.
Pagano, T. WebMD (2018). Intrauterine Growth Restriction (IUGR).
Ross, M. G. Medscape (2018). Fetal Growth Restriction.
Shiel Jr, W. C. MedicineNet (2018). Stages of Pregnancy: Week by Week.

Anda mungkin juga menyukai