Referat Mata Retinopathy of Prematurity
Referat Mata Retinopathy of Prematurity
BAB I
PENDAHULUAN
Retinopati prematuritas (ROP) adalah suatu penyakit yang secara primer hanya muncul
pada bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah. Kelainan ini
disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal pada retina, yaitu
lapisan jaringan saraf yang menyebabkan sulit untuk melihat. Kelainan ini dapat
menyebabkan ablasio retina dan mengarah pada kebutaan.
BAB II
ISI
Lapisan-lapisan retina mulai dari sisi dalamnya adalah sebagai berikut (gambar 1):
Gambar 2.
A centralis retinae
Vaskularisasi retina
II.2. FISIOLOGI
Retina adalah jaringan mata yang paling kompleks. Sel-sel batang dan kerucut di
lapisan fotoreseptor mengubah ransangan cahaya menjadi suatu impuls saraf yang
dihantarkan oleh jaras-jaras penglihatan ke korteks penglihatan oksipital. Vaskularisasi
yang baik akan sangat mendukung fungsi retina yang baik. 4
Pada masa embriologi, vaskularisasi retina dimulai pada 16 minggu setelah gestasi.
Proses vaskularisasi retina berlangsung secara sentrifugal dari nervus opticus,
mengikuti gelombang mesenkimal sel spindle dan mencapai ora serata nasalis pada
usia gestasi 32 minggu dan ora serata temporalis pada usia gestasi 40-42 minggu atau
saat aterm (gambar 3).1
II.3.1. Definisi
neonatal yang membuat bayi prematur (lahir kurang dari 32 minggu) dan berat
badan lahir rendah (kurang dari 1500 gr) dapat bertahan, insiden dari ROP
makin meningkat. 1
II.3.2. Etiologi
II.3.4. Patogenesis
proliferasi endotel dan formasi kapiler. Kapiler baru ini akan membentuk
pembuluh darah retina yang matur. Pembuluh darah koroid yang sudah
terbentuk pada 6 minggu masa gestasi memperdarahi seluruh bagian retina
yang avaskular. Pembuluh darah retina akan lengkap mencapai bagian ora
serata nasal pada usia gestasi 32 minggu, dan lengkap mencapai bagian
temporal pada usia gestasi 40-42 minggu atau usia aterm. Pada bayi yang lahir
prematur, terutama pada usia gestasi kurang dari 30 minggu, pembentukan
pembuluh darah retina terhenti sebelum terbentuk sempurna, sehingga hal ini
menyebabkan penyakit ROP muncul.2,3
Skrining dilakukan rutin untuk semua bayi dengan berat lahir 1500 gr atau
kurang dan bayi-bayi yang mendapat terapi oksigen tambahan jangka panjang,
untuk mencari kemungkinan adanya ROP. Evaluasi pertama dilakukan sesuai
usia gestasi pada saat bayi lahir.
II.3.6. Diagnosis
Oftalmoskopi
ROP dikategorikan parah berdasarkan zona pada retina yang terkena (gambar
4). Semakin rendah zona dan semakin tinggi stadium penyakit ini yang
ditemukan pada pemeriksaan funduskopi masing-masing mata, maka tingkat
keparahannya semakin tinggi pula. 5
Zona 1
Area ini memanjang dua kali jarak dari saraf optic ke macula dalam
bentuk lingkaran. ROP yang terletak pada zona 1 (bahkan pada stadium
1, imatur) dianggap kondisi yang kritikal dan harus dimonitor dengan ketat
Area ini sangat kecil dan perubahan pada area dapat terjadi dengan
sangat cepat, kadangkala dalam hitungan hari. Tanda utama dari
perburukan penyakit ini bukanlah ditemukannya neovaskularisasi tetapi
dengan ditemukan adanya pembuluh darah yang mengalami peningkatan
dilatasi. Vaskularisasi retina tampak meningkat mungkin akibat
meningkatnya shunting arteriovena.
Zona 2
Zona 2 adalah area melingkar yang mengelilingi zona 1 dengan nasal ora
serrata sebagai batas nasal.
Zona 3
Zona 3 adalah bentuk bulan sabit yang tidak dicakup zona 2 pada bagian
temporal.
Pada zona ini jarang terjadi penyakit yang agresif. Biasanya, zona ini
mengalami vaskularisasi lambat dan membutuhkan evaluasi dalam setiap
beberapa minggu.
Banyak bayi yang tampak memiliki penyakit pada zona 3 dengan garis
demarkasi dan retina yang nonvascular. Kondisi ini ditemukan pada balita
dan dapat dipertimbangkan sebagai penyakit sikatrisial. Tidak ditemukan
adanya penyakit sekuele dari zona ini.
Stadium
Stadium 0
Bentuk yang paling ringan dari ROP. Merupakan vaskularisasi retina yang
imatur. Tidak tampak adanya demarkasi retina yang jelas antara retina
yang tervaskularisasi dengan neovaskularisasi. Hanya dapat ditentukan
perkiraan perbatasan pada pemeriksaan.
Stadium 1
Stadium 2
Tampak ridge luas dan tebal yang memisahkan area vaskular dan
avaskular retina.
Pada zona 1, apabila ada sedikit saja tanda kemerahan pada ridge, ini
merupakan tanda bahaya. Apabila terlihat adanya pembesaran pembuluh,
Stadium 3
Stadium 4
Stadium ini adalah ablasio retina subtotal yang berawal pada ridge. Retina
tertarik ke anterior ke dalam vitreous oleh ridge fibrovaskular
Stadium 4A tidak mengenai fovea
Stadium 4B mengenai fovea
Stadium 5
II.3.8. Penatalaksanaan
Terapi medis
Terapi medis untuk ROP terdiri dari skrining oftalmologis terhadap bayi-
bayi yang memiliki faktor resiko. Terapi-terapi lainnya yang pernah dicoba dapat
berupa mempertahankan level insulinlike growth factor (IGF-1) dan omega-3-
polyunsaturated faity acids (PUFAs) dalam kadar normal pada retina yang
sedang berkembang.4,5
Terapi bedah
Saat ini, terapi bedah laser lebih disukai daripada krioterapi karena
dipertimbangkan lebih efektif untuk mengobati penyakit pada zona 1 dan
juga menghasilkan reaksi inflamasi yang lebih ringan. Fotokoagulasi
dengan laser tampaknya menghasilkan outcome yang kurang lebih sama
dengan krioterapi dalam masa 7 tahun setelah terapi. Sebagai tambahan,
dalam data-data mengenai ketajaman visus dan kelainan refraksi, terapi
laser tampaknya lebih menguntungkan dibandingkan krioterapi, dan juga
telah dibuktikan bahwa terapi laser lebih mudah dilakukan dan lebih bisa
ditoleransi oleh bayi.2,5
II.3.9. Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
ROP penyebab utama kebutaan pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) atau
sangat rendah (BBLSR). ROP terjadi akibat kepekaan pembuluh darah retina di masa
perkembangan terhadap oksigen konsentrasi tinggi mengakibatkan tingginya tekanan
oksigen retina sehingga memperlambat perkembangan pembuluh darah retina dan
menimbulkan daerah iskemia pada retina
Terapi untuk ROP terdiri dari skrining oftalmologis terhadap bayi-bayi yang
memiliki faktor resiko. Satu-satunya pencegahan yang benar-benar bermakna adalah
mencegah kelahiran premature dengan perawatan antenatal yang baik. Semakin matur
bayi dilahirkan semakin kecil kemungkinan bayi tersebut menderita ROP
DAFTAR PUSTAKA