DOSEN PEMBIMBING
Dr.Erwin Azizi Djayadipraja,SKM,.M.Kes
OLEH
KELOMPOK I
KELAS : K1 KESMAS
Puji yukur kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahn
ya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul“Pengambilan Sampel
Lingkungan ”salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang telah mengarahkan kita ke jalan yang lurus.
Makalah ini di susun dan di ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti proses belajar mengajar antara mahasisiwa dan dosen di STIKES
MANDALA WALUYA KENDARI.
Selama penyusunan dan pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada
berbagai pihak yang sudah berkenan membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat di terima, dan bermanfaat bagi kami serta bagi
para pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tanggung jawab yang mendasar bagi petugas pengambil sampel
lingkungan adalah merencenakan serta menerapkan jaminan mutu dan pengendalian
mutu pengambilan sampel lingkungan, sehingga dapat menghasilkan data dengan
validitas tinggi. Jaminan mutu pengendalian sampel lingkungan adalah keseluruhan
kegiatan yang system matis dan terencana yang diterapkan dalam pengambilan
sampel lingkungan sehingga memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa data
yang dihasilkan memenuhi suatu persyaratan mutu dan dapat diterima oleh pengguna.
Jaminan mutu yang ditetapkan harus meliputi semua aspek dalam pengambilan
sampel lingkunagan yang mencangkup ases men dan pengendalian mutu .
Asesmen mutu Adalah suatu proses untuk menentukan mutu data pengambilan
sampel termasuk hasil pengukuran lapangan melalui evaluasi pengendalian mutu atau
audit unjuk kerja tahapan proses pengambilan sampel.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Organisasi
Salah satu komponen yang sangat penting dalam jaminan mutu pengambilan
sampel lingkugan adalah penanggung jawab pengambil sampel merupakan suatu
kesatuan yang secara legal dapat dipertanggung jawabkan dalam struktur organisasi.
3
b. Pelatihan
Merupakan suatu persyaratan mutlak bahwa semua personel yang terlibat dalam
pengambilan sampel lingkungan harus mempunyai kopetensi yang memadai . karena
itu, manajemen suatu organisasi pengambilan sampel lingkungan merumuskan
sasaran pendidikan, pelatihan, dan keterampilan bagi seluruh personel.
4
tahapan proses pengambilan sampel harus di rekam. Rekaman tersebut
harus mencangkup prosedur pengambilan sampel, identifikasi
pengambilan sampel, kondisi lingkungan dan diagram atau bentuk yang
ekuivalen lainnya yang di perlukan untuk mengidentifikasi lokasi
pengambilan sampel.
d. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan
1. Pencegahan
2. Perbaikan
5
2.3 Pengendalian Mutu
Jika hasil konsentrasi blanko lapangan kurang dari atau sama dengan limit deteksi
metode pengujian yang di gunakan, ini berarti lingkungan sekitar pengambilan
sampel tidak memberikan konstribusi kontaminan. Namun bila hasil konsentrasi
blanko melebihi limit deteksi metode, ini berarti lingkungan sekitar pengambilan
sampel memberikan konstribusi kontaminan.
6
b. Blanko media (media blank)
Blanko peralatan air bebas analit yang di isikan ke dalam peralatan pengambil
sampel yang telah di cuci sesuai persyaratan teknis dan di diamkan beberapa saat
kemudian air blanko tersebut di analisis sesuai parameter yang akan di ambil di
lapangan.Blanko peralatan bertujuan untuk mendeteksi berbagai kontaminasi yang di
mungkinkan bersumber dari peralatan pengambilan sampel yang di gunakan.Dengan
kata lain, blanko peralatan di gunakan untuk menverifikasi efektivitas prosedur
pencucian peralatan pengambilan sampel serta untuk mengecek kontaminasi silang.
Karena itu blanko eralatn di sebut juga blanko pembilasan (equipment rinsate blank).
Jika hasil pengujian, menunjukan konsentrasi blanko peralatan kurang dari atau
sama dengan limit deteksi metode pengujian yang di gunakan, ini berarti peralatan
pengambilan sampel bebas kontaminan dan dapat digunakan untuk pengambilan
sampel berikutnya dan sebaliknya.
Bila hasil pengujian menunjukka konsentrasi blanko perjalanan kurang dari atau
sama dengan limit deteksi metode pengujian yang di gunakan, dapat di artikan bahwa
tidak ada kontaminasi silang antar sampel selama perjalanan dari lapangan ke
laboratorium. Namun jika konsentrasi blanko perjalanan lebih besar dari limit deteksi
metode, ini menunjukkan telah terjadi kontaminasi silag antar sampel selama
perjalanan dari lapangan ke laboratorium.
8
d. Sampel control (control sample)
Sampel control adalah sampel yang mempunyai matriks yang hamper sama
dengan matriks sampel yang di uji yang di ambil pada waktu yang bersamaan dengan
pengambilan sampel di dekat lokasi di mana pengambilan sampel di lakukan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10