Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PRAKTIK PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMERIKSAAN


LABORATORIUM WILAYAH TAMBANG DAN WISATA

DOSEN PEMBIMBING
Dr.Erwin Azizi Djayadipraja,SKM,.M.Kes

OLEH
KELOMPOK I

LA ODE SAILENDRA K201801007


MASIRA MARDALENA WANI K201801015
SUKMAWATI K202801017
SARTI K201801023

KELAS : K1 KESMAS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


MANDALA WALUYA
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

    Puji yukur kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahn
ya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul“Pengambilan Sampel
Lingkungan ”salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW yang telah mengarahkan kita ke jalan yang lurus.
Makalah ini di susun dan di ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mengikuti proses belajar mengajar antara mahasisiwa dan dosen di STIKES
MANDALA WALUYA KENDARI.
Selama penyusunan dan pembuatan makalah ini, kami banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada
berbagai pihak yang sudah berkenan membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat di terima, dan bermanfaat bagi kami serta bagi
para pembaca pada umumnya.

Kendari, 02 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3 Tujuan ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaminan Mutu..............................................................................3


2.2 Komponen Jaminan Mutu .............................................................................3
2.3 Pengendalian Mutu ....................................................................................5
2.4 Audit Pengambilan Sampel ...........................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................10


3.2 Saran ....................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu tanggung jawab yang mendasar bagi petugas pengambil sampel
lingkungan adalah merencenakan serta menerapkan jaminan mutu dan pengendalian
mutu pengambilan sampel lingkungan, sehingga dapat menghasilkan data dengan
validitas tinggi. Jaminan mutu pengendalian sampel lingkungan adalah keseluruhan
kegiatan yang system matis dan terencana yang diterapkan dalam pengambilan
sampel lingkungan sehingga memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa data
yang dihasilkan memenuhi suatu persyaratan mutu dan dapat diterima oleh pengguna.
Jaminan mutu yang ditetapkan harus meliputi semua aspek dalam pengambilan
sampel lingkunagan yang mencangkup ases men dan pengendalian mutu .

Asesmen mutu Adalah suatu proses untuk menentukan mutu data pengambilan
sampel termasuk hasil pengukuran lapangan melalui evaluasi pengendalian mutu atau
audit unjuk kerja tahapan proses pengambilan sampel.

Tujuan jaminan mutu dan pengendalian mutu pengambilan sampel lingkungan


adalah memastikan bahwa tahapan proses pengambilan sampel dapata berjalan secara
efektif dan efisien dengan cara mengendalikan kesalahan-kesalahan (errors) yang
mungkin terjadi. Kesalahan kesalahan yang harus dihindari dalam pengendalian
sampel yang kurang tepat adalah : perubahan sampel sebelum dianalisis karena
kontaminasi, adanya perubahan secara fisika, kimia atau biologi, serta rekaman dan
pelabelan sampel yang kurang memadai.

1
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang di maksud dengan jaminan mutu?


2. Apa yang di maksud dengan pengendalian mutu?
3. Apa saja komponen jaminan mutu?
4. Apa yang di maksud dengan audit pengendalian sampel?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan jaminan mutu.
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pengendalian mutu.
3. Untuk mengetahui apa saja komponen jaminan mutu.
4. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan audit pengendalian sampel.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaminan Mutu

Jaminan mutu pengendalian sampel lingkungan adalah keseluruhan kegiatan yang


system matis dan terencana yang diterapkan dalam pengambilan sampel lingkungan
sehingga memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa data yang dihasilkan
memenuhi suatu persyaratan mutu dan dapat diterima oleh pengguna. Jaminan mutu
yang ditetapkan harus meliputi semua aspek dalam pengambilan sampel lingkunagan
yang mencangkup ases men dan pengendalian mutu .

2.2 Komponen Jaminan Mutu

Jaminan mutu pengambilan sampel merupakan bagian yang penting dalam


menghasilkan data pengajian yang valid. Dengan jaminan mutu yang baik, data yang
dihasilkan dapat dibuktikan secara teknis dan dapat dipertahankan secara
hukum(Scuros,M..1994). Sehubungan dengan hal tersebut,penanggung jawab
pengambilan sampel lingkungan harus mengetahui komponen jaminan mutu detail
sehingga pengambilan sampel lingkugan dapat dilakukan terencana dengan system
tematis. Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk dalam komponen jaminan
mutu pengambilan sampel lingkungan yang harus dikembangkan, diimplementasikan
dan diterapkan agar menghasilkan data lapangan yang akurat sehingga dapat
menggambarkan kondisi lingkungan yang sebenarnya.

a. Organisasi

Salah satu komponen yang sangat penting dalam jaminan mutu pengambilan
sampel lingkugan adalah penanggung jawab pengambil sampel merupakan suatu
kesatuan yang secara legal dapat dipertanggung jawabkan dalam struktur organisasi.

3
b. Pelatihan

Merupakan suatu persyaratan mutlak bahwa semua personel yang terlibat dalam
pengambilan sampel lingkungan harus mempunyai kopetensi yang memadai . karena
itu, manajemen suatu organisasi pengambilan sampel lingkungan merumuskan
sasaran pendidikan, pelatihan, dan keterampilan bagi seluruh personel.

Pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pengambilan sampel


lingkungan meliputi tiga hal:

1. Keterampilan: Tentang apa yang harus dilakukan, Bagaimana, Kapan, dan


urutan tahapan yang benar termasuk tahapan mikro maupun makro dalam
pengambilan sampel lingkungan.
2. Pengetahuan : Tentang apa yang harus diketahui atau informasi penting
yang dibutuhkan untuk melakukan tugas pengambilan sampel lingkungan
serta informasi untuk memberikan pengertian yang lebih baik dan
penyelesaian permasalahan yang timbul.
3. Perilaku: Yang meliputi perubahan kebiasaan atau kelakuan yang berasal
dari pengertian dan pengetahuan sehingga meningkatka kesadaran,
motivasi maupun kerjasama dalam pegambilan sampel lingkungan.
c. Dokumentasi pengambilan sampel lingkungan
1. Prosedur pengambilan sampel lingkungan
Dokumentasi pengambilan sampel lingkungan meliputi rencana
pengambillan sampel, prosedur pengambilan sampel, pelabelan,
transportasi, penerimaan, penanganan,perlindungan,dan penyimpanan.
2. Rekaman pengambilan samp;el lingkungan
Untuk alasan ketertelusuran dan sebagai bahan interprestasi hasil, setiap

4
tahapan proses pengambilan sampel harus di rekam. Rekaman tersebut
harus mencangkup prosedur pengambilan sampel, identifikasi
pengambilan sampel, kondisi lingkungan dan diagram atau bentuk yang
ekuivalen lainnya yang di perlukan untuk mengidentifikasi lokasi
pengambilan sampel.
d. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan

Pada dasarnya pemeliharaan peralatan pengambilan sampel dapat di golongkan


menjadi :

1. Pencegahan

Pencegahan bertujuan untuk menghindari dari kerusakan peralatan, karena itu


pencegahan harus di laksanakan secara sistematis dan terencana. Adapun
pelaksaannya dapat meliputi pemeriksaan spesifikasi,kalibrasi, verifikasi,kebersihan
dan lain sebagainya.

2. Perbaikan

Perbaikan di lakukan bila ada kerusakan terhadap peralatan .bagaimanapun


juga, pencegahan lebih baik dari pada aperbaikan.Berikut adalah beberapa
keuntungan pemeliaharaan pencegahan.

a. Mengurangi biaya kaarena kerusakan


b. Menjaga kelancaran kegiatan pengambilan sampel lingkungan
c. Efesiensi peralatan meningkat
d. Jumlah suku cadang yang di perlukan berkurang
e. Umur pakai peralatan bertambah
f. Terhindar dari kesalahan yang di sebabkan oleh peralatan
g. Jaminan peralatan selalu dalam keadaan layak pakai.

5
2.3 Pengendalian Mutu

Untuk menjamin bahwa data pengambilan sampel lingkungan representative


dan valid, setiap tahapan proses kegiatan harus di pantau melalui pengendalian mutu.
Salah satu cara pendekatan yang di gunakan adalah hazard analsis.Pendekatan ini
merupakan cara yang sangat sistematis untuk semua pengendalian yang di perlukan
dengan menetapkan seluruh tahapan pada setiap proses pengambilan sampel
lingkungan. Sampel pengendalian mutu lapangan yang di tetapkan harus di
perlakukan sebagaimana sampel yang di ambil dari lapangan.

a. Blanko lapangan (field blank)

Blanko lapangan di gunakan untuk tujuan mendeteksi keberadaan kontaminan


yang berasal dari lingkungan sekitar lokasi pengambilan sampel.setelah kegiatan
pengambilan sampel selesai di lakukan, blanko lapangan di awetkan dan di
perlakukan sama halnya dengan sampel yang di ambil dari lapangan dan di bawa lagi
ke laboratorium untuk di analisis (Liabastre,et al.1994;Kith.1990;lewis, 1988).

Dalam penerapannya, blanko lapangan sangat tergantung situasi dan kondisi di


sekitar lokasi pengambilan sampel.

Jika hasil konsentrasi blanko lapangan kurang dari atau sama dengan limit deteksi
metode pengujian yang di gunakan, ini berarti lingkungan sekitar pengambilan
sampel tidak memberikan konstribusi kontaminan. Namun bila hasil konsentrasi
blanko melebihi limit deteksi metode, ini berarti lingkungan sekitar pengambilan
sampel memberikan konstribusi kontaminan.

6
b. Blanko media (media blank)

Blanko media di terapkan untuk mendeteksi kontaminasi berkaitan dengan adanya


kontak media yang di gunakan dengan sampel saat pengambilan sampel di lapangan.
Blanko media meliputi antara lain :

1.blanko peralatan(aquipment blank)

Blanko peralatan air bebas analit yang di isikan ke dalam peralatan pengambil
sampel yang telah di cuci sesuai persyaratan teknis dan di diamkan beberapa saat
kemudian air blanko tersebut di analisis sesuai parameter yang akan di ambil di
lapangan.Blanko peralatan bertujuan untuk mendeteksi berbagai kontaminasi yang di
mungkinkan bersumber dari peralatan pengambilan sampel yang di gunakan.Dengan
kata lain, blanko peralatan di gunakan untuk menverifikasi efektivitas prosedur
pencucian peralatan pengambilan sampel serta untuk mengecek kontaminasi silang.
Karena itu blanko eralatn di sebut juga blanko pembilasan (equipment rinsate blank).

        Jika hasil pengujian, menunjukan konsentrasi blanko peralatan kurang dari atau
sama dengan limit deteksi metode pengujian yang di gunakan, ini berarti peralatan
pengambilan sampel bebas kontaminan dan dapat digunakan untuk pengambilan
sampel berikutnya dan sebaliknya.

2.Blanko Wadah (container blank)

        Blanko wadah bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya kontaminasi yang


berasal dari wadah yang akan di gunakan untuk pengambilan sampel lingkungan.
Blanko ini juga dapat mengetahui kesempurnaan proses pencucian wadah sampel
(container rinsate blank).Bila hasil pengujian menunjukkan konsentrasi blanko wadah
kurang dari atau sama dengan limit deteksi metode pengujian yang di gunakan, ini
berarti wadah bebas kontaminan dan dapat di gunakan untuk wadah sampel dan
sebaliknya.
7
3.Blanko penyaring (filter blank)

  Bila penyaringan di perlukan dalam proses analisis, misalnya untuk pengujian


logam terlarut, maka penggunaan blanko penyaring harus di terapkan untuk
mendeteksi keberadaan kontaminasi yang berasal dari kertas saring maupun peralatan
saring. Blanko penyaringan merupakan air bebas analit yang di lewatkan pada filter
yang telah di cuci sesuai prosedur yang di tetapkan.Dalam hal ini, blanko penyaring
di sebut juga sebagai (filter rinsate blank).Bila hasil pengujian menunjukkan
konsentrasi blanko penyaring kurang dari atau sama dengan limit deteksi metode
pengujian yang di gunakan ,ini berarti peralatan penyaringan termasuk kertas saring
bebas kontaminan dan dapat di gunakan untuk proses penyaringan sampel. Namun
jika konsentrasi blanko penyarig lebih besar dari limit deteksi metode, ini berarti
masih ada kontaminan ,sehingga peralatan penyaringan harus di cuci ulang.

c. Blanko perjalanan (Trip Blank or Transport Blank)

Blanko perjalanan di gunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi


selama pengumpulan sampel di lapangan dan transportasi dari lokasi pengambilan
sampel ke laboratorium.Blanko perjalanan merupakan air bebas analit yang di
siapkan di laboratorium.Blanko tersebut di bawa ke lokasi pengambilan sampel , di
diamkan tanpa di paparkan selama pengambilan sampel dan di bawa kembali ke
laboratorium dalam satu ice box dengan sampel serta di analisis sebagaimana sampel
sesungguhnya.

Bila hasil pengujian menunjukka konsentrasi blanko perjalanan kurang dari atau
sama dengan limit deteksi metode pengujian yang di gunakan, dapat di artikan bahwa
tidak ada kontaminasi silang antar sampel selama perjalanan dari lapangan ke
laboratorium. Namun jika konsentrasi blanko perjalanan lebih besar dari limit deteksi
metode, ini menunjukkan telah terjadi kontaminasi silag antar sampel selama
perjalanan dari lapangan ke laboratorium.
8
d. Sampel control (control sample)

Sampel control adalah sampel yang mempunyai matriks yang hamper sama
dengan matriks sampel yang di uji yang di ambil pada waktu yang bersamaan dengan
pengambilan sampel di dekat lokasi di mana pengambilan sampel di lakukan.

e. Sampel Terbagi (split sample)

Penerapan analisis sampel terbagi perlu di pertimbangkan, karena tidak semua


parameter dapat di lakukan split, misalnya analisis parameter BOD serta minyak dan
lemak.Sampel terbagi di gunakan untuk pengecekan kinerja analitik, khususnya
penentuan presisi.Apabila nilai presisi yang di peroleh tidak memenuhi batas
keberterimaan, tindakn perbbaikan di lakukan untuk menemukan akar penyebab
masalah.

f. Sampel duplikat lapangan (field duplicate sample)

Sampel duplikat lapangan di gunakan untuk pengecekan presisi secara


keseluruhan proses pengambilan sampel dan analisis di laboratorium.Sampel duplikat
merupakan sampel independen yang di ambil pada waktu yang hamper sama dari titik
pengambilan sampel yang sama.

2.4 Audit Pengambilan Sampel

Audit pengambilan sampel adalah suatu proses untuk memantau penerapan


terhadap system mutu pengambilan sampel dengan melakukan penilaian sistematik
dan mandiri untuk menetapkan apakah kegiatan mutu dan hasil yang berkaitan sesuai
dengan pengaturan yang di rencanakan serta apakah pengaturan-pengaturan terseebut
di terapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

jaminan mutu pengendalian sampel lingkungan adalah keseluruhan kegiatan yang


system matis dan terencana yang diterapkan dalam pengambilan sampel lingkungan
sehingga memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa data yang dihasilkan
memenuhi suatu persyaratan mutu dan dapat diterima oleh pengguna. Jaminan mutu
yang ditetapkan harus meliputi semua aspek dalam pengambilan sampel lingkunagan
yang mencangkup ases men dan pengendalian mutu . Tujuan jaminan mutu dan
pengendalian mutu pengambilan sampel lingkungan adalah memastikan bahwa
tahapan proses pengambilan sampel dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan
cara mengendalikan kesalahan kesalahan (error) yang mungkin terjadi.

3.2 Saran

  Sebagai manusia yang penuh dengan kesalahan, penulis menyadari bahwa


makalahini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah ini lebih baik
lagi di masa yang akan datang.

10

Anda mungkin juga menyukai