Bab Iii - 2018407ei
Bab Iii - 2018407ei
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Produksi
interaksi satu dengan lainnya untuk mencapai satu tujuan. Salah satu
upaya umpan balik dari output ke input. Upaya umpan balik ini adalah dalam
rangka untuk menjaga kualitas output yang diinginkan sesuai dengan harapan
(expectation) produsen.
29
Soeharno, Teori Mikro Ekonomi, (Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2009), h. 67.
39
40
manajemen.30
berbentuk barang (goods) maupun jasa (services) dalam suatu periode waktu
Jika ditelaah lebih lanjut, pengertian produksi dapat ditinjau dari dua
sudut, yaitu:
hubungan antara keluaran (output=O) berupa barang dan jasa dengan masukan
(input=I) berupa sumber daya, manusia atau bukan, yang digunakan dalam
30
Masyhuri, Ekonomi Mikro, (Malang: Malang-UIN Press, 2007), h. 123-124.
41
O/I.31
produksi adalah mengolah input, baik berupa barang atau jasa, menjadi output
berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.
meliputi:
perusahaan.32
B. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang output dan
input, atau variabel yang dijelaskan (Y) dengan variabel yang menjelaskan
(X). Variabel yang dijelaskan adalah output (produksi) dan variabel yang
31
Irham Fahmi, Manajemen Produksi dan Operasi, (Bandung: Alvabeta,cv, 2012), h. 2-
3.
32
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h.
148.
42
menjelaskan adalah input (faktor produksi), atau sebagai variabel tak bebas
(Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yang dijelaskan biasanya
berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input. Dalam
pembahasan teori ekonomi produksi, maka telaahan fungsi produksi ini. Hal
X dapat diketahui dan sekaligus hubungan X1. . .Xn dan X lainnya juga dapat
diketahui.34
pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai
33
Masyhuri, op.cit, h. 130-131.
34
Soekartawi, Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb-Douglas,
(Jakarta: PT RajaGRafindo Persada, 2003), h. 17-18.
43
output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti
yang berikut:
Q = f (K, L, R, T)
Di mana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan
ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah
jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat
Q = F (K, L, X, E)
Dimana:
Q = output
35
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2005), h. 195.
44
keusahawanan)
kerja (labor) atau modal. Tanah dan tenaga kerja dikategorikan sebagai input
yang tidak diproduksi untuk menjadi input untuk proses produksi selanjutnya.
produksi berikutnya. Jadi modal adalah suatu output dari proses produksi yang
yang bersangkutan.
36
Sugiarto, Tedy, dkk, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 202-203.
37
T. Sunaryo, Ekonomi Manajerial Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Erlangga,
2001), h. 70.
45
fungsi atau bagian yang memiliki tugas dan kewajiban tertentu dan secara
tertentu
dependen, yaitu variabel yang nilainya ditentukan oleh faktor lainnya, dalam
hal ini proses dan input yang digunakan. Sebagai variabel dependen, nilai Y
sebagai kegiatan yang dilambangkan oleh fungsi (f), juga berada di bawah
input X dan proses f, bukan berfokus pada output Y yang berada di luar
kendali.38
C. Faktor-faktor Produksi
Dalam bahasa inggris, faktor produksi ini disebut dengan “input”. Macam
faktor produksi atau input ini, berikut jumlah dan kualitasnya perlu diketahui
oleh seorang produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk,
produksi (output). Hubungan antara input dan output ini disebut dengan
dengan:
Dimana:
38
Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern Operasi
Manufaktur dan Jasa, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), h. 2-4.
47
pertanian dan X dapat berupa lahan pertanian, tenaga kerja, modal dan
manajemen.39
ekonomi disebut faktor produksi. Faktor produksi adalah suatu fungsi atau
Dalam bebarapa buku teks faktor produksi/input ini dapat ditulis secara
matematis dengan:
Q = f (K, L, R, T)
Q = tingkat produksi
K = modal
R = kekayaan alam
T = teknologi
yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung
kepada jumlah modal, tenaga kerja, kekayaan alam, dan tingkat teknologi
39
Soekartawi, op.cit., h. 3-4.
48
barang.
Dalam teori ekonomi diambil pula satu asumsi dasar mengenai sifat
dari fungsi produksi, yaitu fungsi produksi dari semua produksi dimana semua
produsen dianggap tunduk pada suatu hukum yang disebut : The Law of
Diminishing Returns. Hukum ini mengatakan bahwa bila satu macam input
yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit yang ditambahkan tadi mula-
mula menaik tetapi kemudian setelah mencapai suatu titik tertentu akan
hakikatnya The Law of Diminishing Returns dapat dibedakan dalam tiga tahap,
yaitu:
cepat.
produksi. Faktor produksi dalam bahasa Inggris sering disebut output. Seorang
fungsi produksi. Dengan kata lain, hubungan antara variabel input sebagai
40
Nur Rianto Al Arif & Euis Amalia, Teori Mikroekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi
Islam dan Ekonomi Konvensional, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2010), h. 167-169.
49
dipengaruhi Y.
Macam faktor produksi secara teori dibagi menjadi empat yaitu lahan,
tenaga kerja, modal dan manajemen. Faktor produksi lahan dan tenaga kerja
sering disebut dengan input utama (mather is input). Sedangkan modal dan
manajemen adalah hasil modifikasi dari input utama dan sering dikatakan
1. Bahan Baku
dalam proses produksi. Namun yang lebih sering terjadi, bahan baku
dibeli dari perusahaan lain yang merupakan barang jadi dari sisi pemasok.
namun istilah ini terbatas pada bahan yang secara fisik akan dimasukkan
dalam barang yang sedang diproduksi. Karena bahan ini digunakan secara
langsung dalam produksi barang, maka bahan ini sering disebut sebagai
bahan baku langsung (direct materials). Kata bahan baku tidak langsung
41
Masyhuri, op.cit, h.125-126.
50
Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan
baku, dan mesin. Tanpa modal tidak mungkin dapat membeli tanah, mesin,
barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang
42
K. Fred Skousen, Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting, (Jakarta: Penerbit
Salemba Empat, 2009), h. 572.
43
M. Nafarin, op.cit, h. 202-203.
44
Suyadi Prawirosentono, Pengantar Bisnis Modern Studi Kasus Indonesia dan Anlisis
Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h.117.
51
terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar
dapat dikatakan bahwa antara ahli ekonomi dan pengusaha dapat berbeda
dalam memberi arti pada modal. Menurut ahli ekonomi modal adalah
dalam nilai uang. Modal dalam bentuk uang pada suatu usaha mengalami
yakni:
modal menurut bentuk fisiknya dan modal menurut asalnya. Modal dalam
bentuk fisik ditaruh di sebelah debit yang disebut pula modal aktif.
Sedangkan modal menurut bentuk asalnya ditaruh dalam bentuk nilai uang
45
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 1995), h. 18.
46
Suyadi Prawirosentono, op.cit, h. 118.
52
habis dalam satu kali berputar dalam proses produksi, dan proses
kurang dari satu tahun). Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa
aktiva lancar ialah aktiva yang dapat diuangkan dalam waktu yang
pendek.
tahan lama yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut
assets) dan “modal tetap” (fixed capital assets). Pengertian modal kerja
lain dari modal kerja ialah kelebihan dari aktiva lancar di atas utang
lancar.
53
mengalami perubahan-perubahan.
47
Bambang Riyanto, op.cit, h. 193.
54
pegawai dan lain sebagainya, di mana uang atau dana yang telah
dari satu tahun atau berjangka pendek. Masa perputaran modal kerja
48
Ibid, h. 57.
55
kerja.
Ada tiga macam konsep modal kerja. Ada tiga macam konsep modal
jangka pendeknya, maka modal kerja ini sering disebut modal kerja
yang segera jatuh tempo. Karena menurut konsep ini hutang lancar
56
kerja yakni (1) current income, (2) sesuai tujuan perusahaan dan
(3) satu periode akuntansi. Oleh karena itu yang masuk sebagai
Sedangkan efek atau surat berharga dan margin laba dari piutang
perusahaan.
kemampuan perusahaan.49
“modal kreditur/utang”.
modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau
atau sering juga disebut modal kreditur, adalah modal yang berasal dari
49
Sutrisno, op.cit, h. 43-46.
59
pendek”.50
3. Tenaga Kerja
yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja
a. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau
pekerjaan.
b. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari
cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan,
yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga
kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan. Beberapa hal
50
Bambang Riyanto, op.cit, h. 19-21.
51
Sadono Sukirno, op.cit, h. 6.
60
erat dengan kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, tingkat upah, dan
sebagainya.
berjalan.
perempuan.
e. Upah tenaga kerja perempuan dan laki-laki tentu beda. Perbedaan ini
52
Masyhuri, op.cit, h. 126-127.
61
Istilah tenaga kerja juga sangat luas, yaitu meliputi setiap orang
baik yang sudah mempunyai pekerjaan dalam hubungan kerja atau sebagai
(2) Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
(3) Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
(9) Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah
yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain
yang potensial untuk bekerja, berarti bahwa mereka bisa saja belum
produktivitas. Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa tujuan manajemen tenaga
kerja adalah:
53
Koesparmono Irsan Armansyah, Hukum Tenaga Kerja :suatu pengantar,(Jakarta:
Erlangga, 2016), h.26-27.
63
Tenaga kerja manusia adalah mereka yang mebuat ikatan kerja atau
manufaktur.55
waktu normal dengan waktu aktual menyelesaikan satu unit operasi oleh
4. Teknologi (Mesin)
54
T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, (Yogyakarta:
BPFE, 2011), h. 215-216.
55
Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin, op.cit, h. 31.
56
Ibid, h. 435-436.
64
“manajer teknologi”.
Definisi ini sangat luas dan mencakup hampir semua kegiatan manusia.
yang tersedia. Teknologi pabrik, ada tiga tingkatan, bila diidentifikasi atas
dunia. Tahun 2008, produksi CPO Indonesia sebesar 17, 1 juta ton. Perkiraan
tahun 2009, produksi CPO Indonesia sebesar 20,7 juta ton dan ekspor sebesar
15,7 juta ton. Peningkatan produksi ini juga telah meningkatkan devisa negara
selain migas.
berasal dari daging buah (mesokarp) berwarna merah. Jenis minyak ini dikenal
sebagai minyak kelapa sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Sedangkan
57
T. Hani Handoko, op.cit, h. 135-137.
58
Case & Fair, op.cit, h. 173.
66
minyak yang kedua berasal dari initi kelapa sawit, tidak berwarna, dikenal
yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. CPO berupa minyak sawit yang
ppm atau lebih, tetapi dalam minyak dari jenis tenera kurang lebih 500-700
Kandungan minyak tertinggi dalam buah adalah pada saat buah akan
margarin, biskuit, es krim dan minyak goreng, akan tetapi juga dimanfaatkan
industri karena memiliki susunan dan kandungan gizi yang cukup lengkap.
Industri yang banyak menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku adalah
59
Nina Yuniva, “ Analisa Mutu Crude Palm Oil (CPO) dengan Parameter Kadar Asam
Lemak Bebas (ALB), Kadar Air dan Kadar Zat Pengotor di Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan
Nusantara-v Tandun Kabupaten Kampar”, artikel di akses 7 april 2018 dari
http://scholar.google.com
67
Bahkan minyak sawit telah dikembangkan sebagai salah satu bahan bakar.60
Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia
tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam. Dalam bahasa Arab, artinya
produksi adalah al-intaj dari akar kata nataja, yang berarti mewujudkan atau
mengadakan sesuatu, atau pelayanan jasa yang jelas dengan menuntut adanya
yang terbatas.
guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan
manfaat baru atau lebih dari semula. Secara umum, produksi adalah
penciptaan guna (utility) yang berarti kemampuan suatu barang atau jasa
aktivitas ekonomi bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu dari rukun
konvensional, hanya saja lebih jauh Islam juga menambahkan nilai-nilai moral
sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual di pasar, tetapi lebih jauh
Artinya: berimanlah kamu kepada Allah dan Rsul-Nya dan infakkanlah (di
jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah Menjadikan kamu
sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di
antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah)
memperoleh pahala yang besar.61
sehingga peran dan kepemilikan dalam ekonomi dipegan oleh Allah. Konsep
61
Departemen Agama RI, op.cit, h. 538.
69
pemerasan, maka hal ini tidak memenuhi landasan ekonomi Islam. Dilihat dari
dan Hadis Nabi, ijma‟ dan qiyas. Kedua, tidak mengandung unsur mudharat
bagi orang lain. Ketiga, keluasan cakupan manfaat dalam ekonomi Islam yang
suatu barang atau jasa. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental,
sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat
62
Idri, Hadis Ekonomi (Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi), (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2016), h. 61-64.
70
berupa barang atau pun jasa”. Jadi, produksi adalah setiap usaha untuk
segala sesuatu yang membawa faedah lebih. Produksi ini terjadi karena ada
melekat padanya.
kepentingan manusia, yang sejalan dengan moral Islam, harus menjadi fokus
Qur‟an adalah alam dan kerja manusia. Fungsi manusia adalah sebagai
khalifah di muka bumi. Khalifah ini diberi amanat oleh Allah untuk
memakmurkan bumi.
63
Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008), h. 56.
64
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2015), h. 230-231.
71
Artinya: dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Shalih. Dia
berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu
selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan
menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan
kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhan-ku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa
hamba-Nya).”(QS. Huud: 61)66
kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan
65
Mohammad Hidayat, an Introduction to The Sharia Economic pengantar Ekonomi
Syariah, (Jakarta: Katalog Dalam Terbitan, 2010), h. 218-226.
66
Kementerian Agama Republik Indonesia, op,cit, h. 228.
72
menjadi dua jenis, yaitu faktor manusia dan faktor non-manusia. Yang
termasuk faktor manusia adalah tenaga kerja atau buruh dan wirausahawan,
sementara faktor non manusia adalah sumber daya alam, modal (kapital),
atas amal atau kerja (labour), tanah, land, dan modal (capital). Adapun
menurut M. Abdul Manan, faktor produksi hanya berupa amal (kerja) dan
modal bukanlah faktor dasar. Modal merupakan manifestasi dan hasil atas
diberikan menuntut adanya return, yang biasanya berupa bunga. Abu su‟ud
(wirausaha).
produksi menjadi empat, yaitu tanah (sumber daya alam), tenaga kerja
67
Idris, op.cit, h. 80-81.
73
pertama, tanah dengan segala potensinya, sebagai barang yang tidak akan
pernah bisa dipisahkan dari bahasan tentang produksi; kedua, tenaga kerja,
manajemen yang baik juga; kelima, teknologi, alat-alat produksi baik berupa
mesin, pabrik maupun yang lainnya; keenam, bahan baku ataupun material
dibedakan ke dalam empat golongan yaitu, tanah, tenaga kerja, modal dan
Q = f (K,L,R,T)
Di mana:
R = Kekayaan alam
68
Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir Riyadi, op.cit, h. 118-119.
74
suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah
1) Bahan Baku
alam, tanpa ada penggantinya. Ada juga yang memang dari alam akan
tetapi, bisa dicarikan bahan lain untuk mengganti bahan yang ada. Ketika
hal yang harus dipikirkan yaitu bahan baku. Karena jikalau bahan baku
tersedia dengan baik, maka produksi akan berjalan dengan lancar, jikalau
2) Modal
Modal ialah setiap hasil yang digunakan untuk produksi lebih lanjut.
Oleh sebab itu barang-barang konsumsi dan pemberian alam seperti tanah
modal yang abstrak dan konkrit, ada modal yang tetap, konstant, variabel
dan sebagainya.70
69
Ibid, h. 122.
70
Abdul Aziz, op.cit, h. 57.
75
suatu barang/jasa. Modal adalah sejumlah kekayaan yang bisa saja berupa
suatu kekayaan. Dalam Islam, modal suatu usaha haruslah bebas dari riba.
Dalam beberapa perolehan modal, Islam mengatur suatu sistem yang lebih
baik, dengan cara kerja sama mudharabah dan musyarakah. Hal ini untuk
menjaga hak produsen dan juga hak pemilik modal, agar tercapai suatu
pada adanya suatu mashlahah dalam suatu kerjasama yang dilakukan oleh
masing-masing pihak.71
3) Tenaga Kerja
kinerja para tenaga kerja. Sangat banyak sekali ajaran yang tertulis dalam
dan karyawan,dan lain sebagainya. Tenaga kerja yang memiliki skill dan
71
Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir Riyadi, op.cit, h. 120.
76
lainnya. Tanah, modal, mesin, manjerial yang baik tidak akan menhasilkan
4) Teknologi
mempunyai peranan yang sangat besar dalam sektor ini. Berapa banyak
lainnya dan lebih banyak yang bisa menghasilkan barang/jasa jauh lebih
72
Ibid, h. 119-120.
73
Ibid, h. 121.