Latar Belakang
Tingkat kepuasan publik dengan layanan rumah sakit umum masih cukup
rendah, dengan hampir lebih dari itu 50% mengeluh tentang layanan yang
diterimanya. Permintaan kualitas layanan rumah sakit, pemerintah
memberlakukan kebijakan badan layanan publik lokal (LPSA) di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan LPSA.
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki tingkat pelayanan
publik yang kurang memuaskan, sebagai rumah sakit salah satu institusi yang
menyediakan layanan tersebut. Jumlah keluhan publik, terutama mereka yang
kecewa dengan layanan rumah sakit, dalam hal kualitas, kenyamanan dan
layanan. Layanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit pemerintah masih
dianggap rendah disebabkan oleh birokrasi yang terlalu rumit, kurangnya
dukungan sumber daya manusia dan kesulitan dalam mengukur kinerja dan
sistem manajemen keuangan untuk rumah sakit umum atau swasta yang kurang
dikelola dengan baik.
Teknik untuk menguji validitas data adalah teknik triangulasi. Data kualitatif
dianalisis dengan analisis tematik. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah bentuk pedoman wawancara, notebook, tape
recorder dan lembar observasi. Teknik untuk menguji validitas data adalah teknik
triangulasi. Data kualitatif dianalisis dengan analisis tematik. Alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah bentuk pedoman
wawancara, notebook, tape recorder dan lembar observasi. Teknik untuk menguji
validitas data adalah teknik triangulasi. Data kualitatif dianalisis dengan analisis
tematik.
HASIL
Ada sumber daya yang memadai dalam mengelola LPSA di Rumah Sakit Dr
Rasidin Padang, di mana personil yang terlibat adalah sebanyak 27 orang. Untuk
manajer LPSA, para pemimpin telah membagi pekerjaan dan fungsi utama sesuai
dengan latar belakang pendidikan pengalaman, dan masa kerja. Rumah sakit telah
berupaya meningkatkan kemampuan staf dalam memahami manajemen LPSA
dengan pelatihan. Ini dibuktikan dengan realisasi kegiatan pelatihan yang
dilakukan pada 2015 dan 2016, serta bukti sertifikat pelatihan. Ini berarti, rumah
sakit telah dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang tersedia yang dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, pengetahuan tentang LPSA
belum komprehensif untuk semua staf rumah sakit, karena kurangnya sosialisasi
LPSA kepada semua staf rumah sakit.
Standar Kebijakan
Komunikasi
Struktur birokrasi
DISKUSI
Implementasi pola tata kelola RSUD Dr. Rasidin Padang telah berjalan
dengan baik sesuai dengan Permendagri No 61/2007 Organisasi dan tata kelola
yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan organisasi, pengembangan misi dan
strategi, dan paradigma budaya organisasi dari unit organisasi di Rumah Sakit dr
Rasidin Padang. Implementasi sesuai dengan standar dalam LPSA di RSUD Undata
adalah Pola tata kelola, rencana strategis bisnis, rencana bisnis anggaran, laporan
keuangan yang dijalankan dengan baik.
Dari analisis kinerja keuangan, layanan, dan kualitas dan manfaat untuk
rumah sakit sebelum dan sesudah penerapan LPSA, terlihat bahwa ada
peningkatan anggaran, dan pendapatan RSUD Dr. Rasidin Padang, dan
peningkatan rumah sakit. kinerja layanan, dan peningkatan kualitas dan manfaat
bagi masyarakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusnadi bahwa
perubahan dalam status kelembagaan rumah sakit terbukti berpengaruh
signifikan terhadap kinerja layanan. Demikian pula, penelitian Meidyawati di
rumah sakit stroke nasional bahwa penerapan kebijakan LPSA telah memberikan
peningkatan pendapatan, dan kemandirian rumah sakit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Roza bahwa Implementasi
kebijakan agen layanan publik memiliki pengaruh pada kinerja layanan, tetapi
kurang memiliki pengaruh pada kualitas layanan.
KESIMPULAN