0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Bab ini membahas penilaian kinerja pelayanan publik seperti rumah sakit dengan menggunakan tiga konsep yaitu penilaian, responsibilitas, dan akuntabilitas. Standar Operasional Prosedur (SOP) digunakan sebagai pedoman untuk menilai efektivitas dan efisiensi rumah sakit. Bab ini juga menggambarkan penerapan SOP di Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kota Kendari dan menemukan pelayanan kesehatan tidak se
Bab ini membahas penilaian kinerja pelayanan publik seperti rumah sakit dengan menggunakan tiga konsep yaitu penilaian, responsibilitas, dan akuntabilitas. Standar Operasional Prosedur (SOP) digunakan sebagai pedoman untuk menilai efektivitas dan efisiensi rumah sakit. Bab ini juga menggambarkan penerapan SOP di Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kota Kendari dan menemukan pelayanan kesehatan tidak se
Bab ini membahas penilaian kinerja pelayanan publik seperti rumah sakit dengan menggunakan tiga konsep yaitu penilaian, responsibilitas, dan akuntabilitas. Standar Operasional Prosedur (SOP) digunakan sebagai pedoman untuk menilai efektivitas dan efisiensi rumah sakit. Bab ini juga menggambarkan penerapan SOP di Rumah Sakit Umum Daerah Abunawas Kota Kendari dan menemukan pelayanan kesehatan tidak se
Penilaian kinerja pelayanan public merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi atau instansi dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja ini sebagai suatu input untuk perbaikan peningkatan kinerja selanjutnya. Penilain kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas dan kualitas, efisiensi pelayanan dan motivasi. Misalnya rumah sakit, birokrat pelaksanaan dan melakukan penyesuaian anggaran untuk mendorong rumah sakitt agar lebih memprioritaskan kebutuhan pasien terhadap pelayanan dan layanan dalam pelayanan public. Untuk mengukur kinerja rumah sakit dapat menggunakan tiga konsep, diantaranya penilaian, responbilitas, dan akuntabilitas. Konsep penilaian ini bersumber dari data pasian rumah sakit, yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan pelayanan dan layanan Kesehatan yang diberikan. Konsep responbilitas dilakukan dengan prinsip adminisrasi yang sesuai dengan kebijakan rumah sakit. Responsibilitas dapat dinilai dengan mencocokkan pelaksanaan kegiatan dengan prosedur administrasi dan ketenuan yang berlaku untuk melaksanakan akuntabilitas rumah sakit. Akuntabilitas rumah sakit ini bersumber pada laporan keuangan yang disesuaikan dengan pedoman keuangan, kebijakan keuangan dan SOP yang belaku. Data akuntabilitas dapat diperoleh dari rumah sakit setempat yang bersumber dari unit – unit usaha dan administrasi. bagian keuangan pada khususnya. Ada enam indikator dalam pengukuran kinerja organisasi publik terdiri dari tujuan, struktur, reward, mekanisme tata kerja, tata hubungan dan gaya kepemimpinan (Weisbord et al., 2013).
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Penilaian atau pengukuran kinerja organisasi atau instansi publik dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Standar internal yang bersifat prosedural ini disebut dengan SOP. Rumusan SOP ini relevan karena sebagai tolak ukur dalam menilai efektivitas dan fisiensi rumah sakit dalam melaksanakan program kerja. Konseptual prosedur ini sebagai langkah untuk menuju suatu proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan proses kerja. Prosedur operasional standar adalah proses standar sebagai Langkah untuk melakukan aktivitas kerja. SOP berfungsi membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematik, dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu SOP juga sebagai kebijakan dan peraturan yang berlaku umum untuk menjelaskan proses pelaksanaan akivitas yang berlangsung. SOP secara umum merupakan gambaran untuk melakukan langkah kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan rumah sakit dalam meningkatkan profit. SOP juga sebagai suatu dokumen yang memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang efektif dan efisien berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan dokumen manajemen untuk memastikan porses layanan dan pelayanan rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.prosedur suatu kegiatan yang efektif dan efisien berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan dokumen manajemen untuk memastikan porses layanan dan pelayanan rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tahap penting dalam penyusunan SOP adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan melakukan prosedur kerja. Ketigaa tahap tersebut bertujuan untuk menyusun prosedur kerja dalam membuat pedoman organisasi. Dilihat dari ruang lingkup penyusunan SOP dilakukan setiap satuan unit kerja dan menyajikan langka serta prosedur yang spesifik, berkenaan dengan tupoksi masing-masing unit kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja layanan dan pelayanan rumah sakit secara efektif dan efisien. Berdasarkan pada prinsip penyusunan SOP di atas, didasarkan pada tipe unit usaha dan dokumen organisasi. Proses penyusnan SOP dilakukan dengan memperhatikan aspek untuk menyusun dalam bentuk flow chart dengan menggunakan simbol yang menggambarkan urutan. langka kerja, serta aliran dokumen, tahapan mekanisme, dan waktu kegiatan. Setiap satuan unit kerja memiliki SOP sesuai dengan rincian tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja. Penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) di RSUD Abunawas Kota Kendari Penerapan SOP yang benar, memiliki bukti fisik jika tenaga medis menunjukkan sikap ramah dan sopan saatt melayani pasien. Karena jika SOP tersebut diterapkan maka bisa menimbulkan rasa puas pada pasien akan pelayanan yang didapatkan. Studi juga menemukan bahwa pelayanan yang berkualitas membawa dampak besar terhadap loyalitas atau kesetiaan pasien. Implemenasi pelaksanaan pelayanan Kesehatan di RSUD Abunawas Kota Kendari telah dilakukan sesuai dengan penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) dari UU rumah sakit. Walaupun dalam pelayanannya sering ditemukan pasien mengeluh atas pelayanan rumah sakit. Keluhan pelayanan rumah sakit ini didapat dari hasil dokumentasi media. Berikut kasus yang ditemukan di RSUD Abunawas, seperti yang terjadi melalui sorotsutra.com yang terbit pada tanggal 26 Februari 2022, dimana keluarga pasien bukannya mendapat pelayanan yang ramah, tetapi malah mendapat bentakan atau perkataan kasar disertai nada suara tinggi dari dua tenaga medis. Bukankah SOP memiliki aturan yang seharusnya tenaga medis harus bisa berkata yang sopan dan mengedepankan pelayanan yang ramah dan mengedepankan pelayanan yang baik sehingga pasien dan tentu saja keluarganya bisa tenang dan nyaman, bukan malah membuat kekalutan. Pada kasus diatas dapat dilihat bahwa penanganan pasien tersebut, tidak sesuai dengan SOP yang berlaku, dimana keluarga pasian mendapatkan pelayanan yang buruk dari tenaga medis RSUD Abunawas. UU rumah sakit merupakan salah satu payung hukum yang dapat menjadi landasan dalam melakukan pelayanannya. Sedangkan, UU Tenaga Kesehatan menjadi landasan bagi tenaga Kesehatan untuk melaksanakan praktiknya. Oleh karena itu, pengetahuan akan aturan di dalam UU tersebut wajib dimiliki oleh masing – masing orang yang memiliki tanggung jawab dalam bidang layanan Kesehatan sehingga tidak akan terjadi kasus seperti diatas. Kasus tersebut memperlihatkan bahwa apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai SOP yang baik dan cenderung kurang sopan, maka pasian tidak akan puas karena tidak sesuai dengan loyalitas yang mereka inginkan. Akan berbeda jika pelayanan yang diberikan sangat memperhatikan SOP dan memberikan yang terbaik untuk pasian maka pasian akan merasa puas dengan rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya memberikan pelayanan yang terbaik harus dimiliki setiap tenaga medis atau pelaku pelayanan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional