Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

RENCANA MANAJEMEN
A. KONDISI MANAJEMEN DAN STAF
Manajemen Puskesmas Haurpanggung memiliki hubungan
strategis dengan pihak-pihak :
1. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Puskesmas

Haurpanggung dengan pemerintah daerah Kabupaten Garut


melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dengan kebijakan
Bupati Kabupaten Garut sebagai penentu kebijakan strategis di
bidang kesehatan.
2. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Puskesmas

Haurpanggung dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan


Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia,

adalah

dalam

rangka

kebijakan

Provinsi

dan

kebijakan kesehatan nasional.


3. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Puskesmas

Haurpanggung dengan DPRD Kabupaten Garut adalah dalam


rangka pengkajian dan pengesahan peraturan daerah.
4. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Puskesmas

Haurpanggung dengan pihak distributor obat dan alkes dalam


hal pengadaan obat-obatan dan bahan habis pakai.
5. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Puskesmas

Haurpanggung dengan pihak masyarakat luas dalam kontribusi


penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan dan bantuan hibah
dari para tokoh alim ulama serta organisasi sosial masyarakat
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

77

6. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Puskesmas

Haurpanggung dengan pihak perusahaan swasta sebagai mitra


kerja dalam pelayanan kesehatan.
7. Hubungan

strategis

antara

Manajemen

Haurpanggung dengan pihak BPJS

Puskesmas

sebagai pihak yang

membiaya pasien yang dijamin oleh pihak BPJS tersebut


kaitanya dalam hal payment.
8. Karyawan Puskesmas Haurpanggung adalah asset yang sangat
berharga

karena

merupakan

motor

penggerak

pelayanan

fungsional di puskesmas.
1) Keadaan Pegawai Puskesmas Haurpanggung berdasarkan
jumlah per Januari 2015
No

Status

Jumlah

PNS

23

2
3

TKK/PHL
Sukwan

7
17

Jumlah

47

2) Komposisi Pegawai Puskesmas Haurpanggung Garut


berdasarkan tingkat Pendidikan Per 31
Januari 2015
No Jenjang
1
S-1
2
Diploma
3
SLTA
4
SLTP
5
SD
JUMLAH

PNS
9
7
6
1
0
23

TKK
1
2
4
1
0
8

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

Sukwan
1
9
5
1
0
16

Jumlah
11
18
15
3
0
47

78

3) Komposisi Pegawai Puskesmas Haurpanggung Garut


berdasarkan Golongan Per 31 Januari 2015
No Gol
1
IV
2
III
3
II
4
I
JUMLAH

Struktura

Fungsiona

l
0
2
0
0
2

Pelaksana Jumlah

3
11
2
0
16

0
1
4
0
5

3
14
6
0
23

4) Komposisi Pegawai Puskesmas Haurpanggung


berdasarkan Jabatan per 31 Januari 2015
NO
Jenis Jabatan
1
Eselon II/b
2
Eselon III/a
3
Eselon III/b
4
Eselon IV/a
5
Eselon IV/b
5
Jabatan Fungsional
6
Pelaksana
JUMLAH

Jumlah

1
1
18
3

5)Data Ketenagaan Di Puskesmas Haurpanggung Tahun


2015 Berdasarkan Jenis Ketenagaan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Kepegawaian
Dokter Umum
Dokter Gigi
Bidan
Perawat Umum
Perawat Gigi
Tenaga Kesehatan Lingkungan
Petugas Gizi
Petugas Lab
Asisten Apoteker
Petugas Imunisasi

Banyaknya
2 Orang
1 Orang
11 Orang
8 Orang
4 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
2 Orang
1 orang

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

Keterangan

79

11
Ketatausahan dan keuangan
12
Staf Obat
13
Bagian Pendaftaran
14
Bagian umum dan Kebersihan
15
Sopir
JUMLAH

B.

8
1
4
2
1

Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
47 Orang

PROYEKSI KEBUTUHAN SDM


Dari gambaran kondisi sumber daya manusia tersebut di

atas,

maka

program

pengembangan

sumber

daya

manusia

PUSKESMAS HAURPANGGUNG lima tahun ke depan diarahkan


pada pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio yang ideal,
hal ini juga terkait dengan kelengkapan sarana medis, kecukupan
dana, kesiapan gedung, fasilitas pendukung, dan lain-lain. Selain
itu, pengembangan sumber daya manusia juga diarahkan agar
memenuhi kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan perundangundangan

yang

berlaku

pasien/masyarakat
Pemenuhan

dapat

kebutuhan

agar

pelayanan

berjalan
tenaga

kesehatan

sebagaimana

kerja

kepada

mestinya.

disesuaikan

dengan

kebutuhan puskesmas dengan tetap memperhatikan penempatan


pegawai dari Pemerintahan Kabupaten Garut.
Untuk SDM di Puskesmas saat ini ada kekurangan, untuk 5
tahun kedepan diperkirakan kebutuhan SDM sebagai berikut :
Untuk

dokter

kebutuhan

dihitung

berdasarkan

jumlah

penduduk dimana dihitung 1 dokter untuk 10.000 penduduk,


sehingga dokter yang dibutuhkan sebanyak 3 orang. Sedangkan
untuk tenaga perawat dibutuhkan 1 perawat untuk 2500 orang,
sedangkan untuk tahun 2016 ada tambahan karena direncanakan

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

80

ada

tempat

perawatan.

Untuk

apoteker

harus

ada

karena

diperlukan untuk kebutuhan penyediaan obat, sedangkan ketika


ada tempat perawatan dibutuhkan pendamping.
Untuk Tenaga analis, rekam medik dan Gizi dibutuhkan
tambahan ketika ada tempat perawatan.

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

81

NO
1
2
3
4
5

Jenis Tenaga Kerja


Dokter
Dokter Gigi
Perawat Rawat Jalan
Perawat Rawat inap
Perawat Gigi

6 Bidan desa
7 Bidan Fungsional
8 Bidan Poned
9 Apoteker
Tenaga teknis
10 Kefarmasian
Tenaga Kesehatan

2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2
2
2
2
3
3
3
4
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
10
8
10
10
10
10
15
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

2014
1

2015
1

2016
1

2017
1

2018
1

2019
1

2020
1

11 Masyarakat
12 Sanitarian
13 Tenaga Gizi
NO
Jenis Tenaga Kerja
14 Tenaga Analis

2012

2013

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

82

15
16
17
18
19
20

Tenaga Administrasi
Tenaga Rekam medik
Tenaga Akuntansi
Cleaning Service
Tenaga Keamanan
Supir
Jumlah

11
4
2
2
1
1

10

14

17

18

21

2
2
2
0

7
3
2
2
0

9
3
2
2
0

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

10
3
2
2
0

83

12
4
2
2
1
1

12
4
2
2
1
1

12
4
2
2
1
1

12
4
2
2
1
1

22

22

22

22

C. PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SUB SISTEM


Pengembangan sub sistem adalah merupakan bagian dari
administrasi

kesehatan,

sistem

informasi

kesehatan,

ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan.


Unsur unsur utamanya adalah :
1. Administrasi kesehatan yang dijabarkan melalui fungsi manajemen
dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan
2. Informasi

kesehatan adalah hasil pengumpulan dan pengolahan

data untuk mengambil keputusan di bidang kesehatan


3. Ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai hasil dari
penelitian dan pengembangan
4. Hukum kesehatan
dipakai

sebagain

yaitu peraturan perundangan kesehatan yang


acuan

bagi

penyelenggaraan

pembangunan

kesehatan.
Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran lainnya adalah kondisi infrastruktur puskesmas
Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan dua indikator yaitu
ketersediaan peralatan dan ruangan.
Ketersediaan peralatan diukur dengan 3 Indikator yaitu (1)
kelengkapan peralatan, (2) kalibrasi, dan (3) kondisi peralatan pada
layanan rawat jalan, penunjang medis, dan non medis. Sedangkan
ketersediaan ruangan diukur dengan pemenuhan standar minimum
luas ruangan pada layanan rawat jalan, , penunjang medis, dan non
medis.
Kondisi ketersediaan peralatan tahun 2015 dibandingkan
dengan standar minimum digambarkan dalam tabel berikut:
Layanan
Rawat Jalan

Kelengkapan

Alat di

Kondisi

Alat
70%

Kalibrasi

Alat
80%

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

83

Penunjang Medis
75%
80%
Non Medis
Rata-rata
72.5%
80%
Dari tabel di atas, rata-rata kelengkapan alat baru mencapai 72.5%
dari standar minimum yang harus ada.Kalibrasi alat masih belum
dilakukan. Sedangkan kondisi peralatan 80% masih baik.
Kondisi ketersediaan ruangan tahun 2015 bila dinilai secara
kuantitas masih perlu beberapa ruangan lagi untuk kenyamanan
pelayanan dan pelaksanaan program pendukung.

Sedangkan

dilihat secara kualitas ruangan sangat membutuhkan renovasi


secepat

mungkin,

mengingat

bahaya

yang

mungkin

ditimbulkannya.
Dari kinerja indikator perspektif pelanggan di atas dapat
disimpulkan bahwa penyediaan sumber daya pelayanan berupa
SDM dan infrastruktur masih belum memadai dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
Kinerja keuangan adalah gambaran

posisi

keuangan

puskesmas baik dari sumber pendanaan maupun pembiayaan.


Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan indicator Sales
Growth Rate (SGR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur
kemampuan puskesmas menggali pendapatan fungsional dari jasa
layanan kesehatan. Rata-rata pertumbuhan pendapatan fungsional
Puskesmas Haurpanggung dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel Sales Growth Rate (SGR) Puskesmas Haurpanggung
Tahun 2010-2014
Tahun

Realisasi Pendapatan

Trend

Fungsional

Pertumbuhan

(Rp)
2010
2011
2012
2013

153219423
255778252
221985352

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

Naik
Naik
Turun
84

2014

705783833

Naik

Berdasarkan data 5 tahun tersebut di atas, tingkat pertumbuhan


pendapatan puskesmas (dengan dasar pengukuran pendapatan
tahun 2011 s.d tahun 2014 rata-rata menunjukkan kecenderungan
peningkatan
Atas dasar pengukuran kinerja internal yang diuraikan di
atas, selanjutnya data pengukuran dijadikan obyek analisis pada
masing-masing perspektif sebagai kekuatan atau kelemahan yang
dimiliki puskesmas dengan kesimpulan sebagai berikut:
N

Variabel

Kekuatan

Kelemahan

O
1
A

-1

-2

-3

PELANGGAN

1 Customer acquisition
2 Customer loyality

3 Number of complain

--

Sub Jumlah
B

PROSES BISNIS
INTERNAL
Qualty of Service

1 Mutu pelayanan

2-

1 Penyediaan SDM

-2

2 Pengembangan SDM

-2

3 Pengembangan

puskesmas

Sub Jumlah
C

PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

85

Infrastruktur
Sub Jumlah
D

-4

KEUANGAN

1 Sales Growth Rate

Sub Jumlah

-3

Pengembangan Unit Layanan 5 (lima) tahun kedepan.


Unit Layanan
Pelayanan

2016 2017 2018 2019 2020 Strategi

Pengadaan Dental Unit

Gigi

Perlengkapan
elektrik
Pengadaan

scheler
Bor

dan

Perlengkapan
Menambal
Pengadaan

Penambalan
Laser
Pengadaan

Pelayanan
KIA

Senam Ibu Hamil


Pengadaan Pojok Asi
Klinik Konseling pada

Anak Remaja
Pengadaan

Alat

Oksigen
Meja Pemeriksaan
Dopler
Lampu Sorot
Penyediaan Sterilisator
Pengadaan
Kegiatan

Rontgen

Foto Gigi
Penambahan

dengan

Perlengkapan IVA test


Pengadaan
Perlengkapan USG

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

86

Unit Layanan
Pelayanan

2016 2017 2018 2019 2020 Strategi

Pengadaan

Gizi

Klinik

Konseling Gizi
Pengadaan Food Model
Pengadaan
Alat

Anthropometri

Kefarmasian

Klinik Konseling Gizi


Pengadaan
Instalasi

Gizi
Pengadaan

Peralatan

Instalasi Gizi
Pengadaan Apoteker

Pengadaan

Tenaga

Teknis Kefarmasian
Rak Obat di Gudang
Ruangan pelayanan
yang lebih
memadai/berdekatan
dengan gudng
Pengadaan

Perlengkapan

Etiket

dan klip Plastik


Pengadaan

Perlengkapan

Unit Layanan
Pelayanan

untuk

Peracikan
Pengadaan

Pojok

Konseling
Pelaksanaan

visite

Pasien Rawat Inap


Pelaksanaan Pelayanan

Home Care
2016 2017 2018 2019 2020 Strategi

Penambahan

Laboratoriu
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

untuk

Satu

Orang Analis
87

Penambahan
jumlah
dan

Kunjungan
Pemeriksaan
Alat

Spektrofotometer
Penambahan

Alat

Hematologi
Penambahan

Alat

Urinometer
Pengadaan

Alat

yang

dan
Masih

Kurang
Pemeriksaan Golongan

Darah ke Sekolah
Pemeriksaan Hb
Golongan

laboratorium
Penambahan

Reagen

10

dan

Darah

di

Posyandu
Pemeriksaan Hb Sahli
dan Golongan Darah di

Puskesmas
Pemeriksaan

Asam

Urat, Cholesterol dan


GDS
Pelayanan BP

Pengadaan Sterilisator

Pengadaan Dokter
Unit Layanan 2016 2017 2018 2019 2020 Strategi

Cpymomanometer

Perlengkapan
Alat

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

Hecting
Stetoscop
Optalmockopi
Tempat Tidur
88

Baki

steril
Gunting bedah standar

Unit Layanan

tempat

lengkung 3
Gunting bedah ujung
tajam 3
Gunting bedah
stanujung tumpul 3
Gunting Pembuka
Jaitan
Kait/ Kuret Cerumen 2

Klem arteri 12 cm
lengkung tanpa gigi 3

Klem/pemegang jarum
jahit 18cc 3
Korentang lengkung

Kursi Roda

Lampu Kepala

Palu Reflex

Pincet Bedah

Pincet anatomi

Skalpel

Simprit gliselin

2016 2017 2018 2019 2020 Strategi

Penyehatan

Logam

Retraktor pembuka
mata
Standar Infus

Sudif Lidah

Tabung O2

Sanitarian Kit Lengkap

Lingkungan

A. STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN SDM DAN SUB SISTEM


Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

89

Untuk

pemenuhan

kebutuhan

SDM

dilakukan

dengan

rekruitmen normal sebagai Pegawai Negeri Sipil, tetapi karena


jumlahnya terbatas maka dilakukan juga rekruitmen karyawan
mandiri. Rekruitmen ini dilakukan melalui prosedur normal dengan
tes keahlian dan kompetensi.
Strategi sub sistem dilakukan dengan pembelian perangkat IT
yang bisa untuk sistem informasi yang menyeluruh dan terhubung
antar ruangan dan antar bagian. Untuk pemenuhan sub sistem
bisa juga dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ke 3, hibah
atau sumbangan dari pihak lain.
1) Program Pengembangan
Program pengembangan SDM pada PUSKESMAS HAURPANGGUNG
dijabarkan sebagai berikut: .
a.
Merintis
kegiatan-kegiatan
pengembangan

yang

mengarah

kepada

kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis

maupun administrasi melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah,


diskusi panel, seminar, simposium, lokakarya, penulisan buku,
studi banding, dll.
b.
Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang
potensial, terutama ke jenjang S1.
2) Pola Rekruitmen
Dokter, tenaga fungsional dan tenaga administrasi PUSKESMAS
HAURPANGGUNG dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil maupun
tenaga

profesional

non

Pegawai

Negeri

Sipil

sesuai

dengan

kebutuhan puskesmas.
Pola rekrutmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non
medis pada Puskesmas Haurpanggung adalah sebagai berikut:
(1) SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) di lingkungan Puskesmas dilaksanakan berdasarkan
Petunjuk Teknis Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di
Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

90

Lingkungan

Pemerintah

Kota

Bandar

Lampung,

dengan

tahapan sebagai berikut:


a. Persiapan Pengadaan Calon PNS
b. Pendaftaran
c. Pelaksanaan Ujian
d. Penentuan kelulusan
e. Pengangkatan
f. Pengendalian dan Pengawasan
g. Ketentuan Lain
(2) SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Rekrutmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang
lowong atau adanya perluasan organisasi dan perubahan pada
bidang-bidang

yang

sangat

mendesak

yang

proses

pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Daerah.


b. Tujuan rekrutmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang
profesional,

jujur,

bertanggung

jawab,

netral,

memiliki

kompetensi sesuai dengan tugas yang akan diduduki sesuai


dengan kebutuhan yang diharapkan serta mencegah terjadinya
unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam rekrutmen
SDM.
3) Disiplin Pegawai
a) SDM yang berasal dari PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai
Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan
yang ditentukan dalm peraturan perundang-undangan dan atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan
dijatuhi hukuman disiplin. Berdasarkan
tentang

disiplin

Pegawai

Negeri

Sipil,

PP No. 53 Tahun 2010


maka

bila

terdapat

pelanggaran disiplin atau indisipliner, pegawai negeri sipil yang


Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

91

bersangkutan akan di jatuhi hukuman disiplin sesuai dengan


tingkat hukuman disiplin yang terdiri dari : hukuman disiplin
ringan, sedang dan berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas : teguran lisan, teguran
tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman
disiplin sedang terdiri atas : penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dan
penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam
PP no 53 tahun 2010 adalah sebagai berikut : penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 3 tahun, pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasan dari
jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS.
b.SDM Yang Bukan berasal dari PNS
Jika terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner untuk SDM
yang berasal dari non PNS, maka tindakan atau sanksi yang
diberikan

sesuai

dengan

kebijakan

dari

Pimpinan

BLUD

Puskesmas Haurpanggung selaku Pimpinan di Unit kerja yang


bersangkutan, dengan petunjuk dan bimbingan dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Garut

Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Haurpanggung

92

Anda mungkin juga menyukai