Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS SWOT RUMAH SAKIT TYPE C DI


INDONESIA
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas individu Mata
Kuliah “ Manajemen Administrasi Rumah Sakit “

Di Susun Oleh :
Nama : Kurnia Sandi
NIM : 1810104533
Program Studi : S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat ( IKM )

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
STIKES SEBELAS APRIL SUMEDANG
TAHUN AKADEMIK
2018-2019

Rumah Sakit Bersalin Nabasa


Rumah Sakit & Klinik • Pontianak
Rumah sakit Nabasa merupakan rumah sakit bersalin (RSB)
tipe C milik Swasta yang terletak di wilayah Kota Pontianak,
Kalimantan Barat. Rumah sakit ini memiliki layanan
unggulan dalam bidang kebidanan yang didukung oleh
layanan dokter spesialis serta ditunjang dengan fasilitas
medis lainnya.
Fasilitas dan Layanan
1. Ambulance
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Farmasi / Apotek
4. Ruang Bersalin
5. Ruang Operasi
6. Instalasi Gizi
- 15 -
7. Bidan dan Perawat
8. Dokter Umum
Penunjang Medis
1. Ultrasonografi (USG)
2. Elektrokardiogram (EKG)
Rawat Jalan
Poliklinik umum dan poliklinik spesialis memberikan
pelayanan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Berikut ini merupakan daftar layanan poli yang ada di
rumah sakit Nabasa :
1. Poliklinik Umum
2. Spesialis Penyakit Dalam
3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
• Fertilitas Endokrinologi Reproduksi
4. Spesialis Anak
Rawat Inap Pasien
1. Perawatan Khusus dan Intensif
• NICU / HCU
• Ruang Isolasi
• Ruang Perawatan Bayi
2. Perawatan Umum
• Ruang Perawatan Kelas Super VIP
• Ruang Perawatan Kelas VIP
• Ruang Perawatan Kelas I
• Ruang Perawatan Kelas II
• Ruang Perawatan Kelas III
Dokter di Rumah Sakit Bersalin Nabasa

dr. I Nyoman Sudiatmika, Sp.A

Spesialis Anak

Dr. dr. Pinda Hutajulu, Sp.OG-KFER

- 16 -
Spesialis Kebidanan Kandungan
Alamat :
Jl. Sei Raya Dalam No. 65, Pontianak
Kalimantan Barat - Indonesia
Nomor Telepon :
(0561) 582809
Peta Lokasi
Lihat peta dan menunjukkan arah ke lokasi
PENGUKURAN KINERJA PADA RSB NABASA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN
SWOT
Hans Hara Silalahi

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 78124


E-mail: hanssilalahi1996@gmail.com
Abstrak: Rumah Sakit Bersalin Nabasa merupakan rumah sakit swasta yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit ini ditujukan terkhusus untuk kesehatan ibu dan anak.
Permasalahan yang terjadi pada RSB Nabasa yaitu banyaknya pesaing yang bergerak di bidang pelayanan
kesehatan ibu dan anak sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan guna menaikkan nilai
akreditasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka pengukuran kinerja perlu dlilakukan agar dapat membuat usulan
strategi guna meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit. Cara penyelesaian masalah yang dapat
digunakan yaitu dengan metode Balanced Scorecard yang terdiri dari 4 perspektif antara lain perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran.
Empat perspektif pada metode Balance Scorecard menunjukkan hasil bahwa penilaian skor bernilai 4
dengan rata-rata penilaian yaitu 0,25. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja RSB Nabasa berada pada
penilaian “Cukup”. Dari ke 4 perspektif tersebut, perspektif yang perlu dilakukan peningkatan yaitu pada
perspektif keuangan dan perspektif proses bisnis internal. Perspektif keuangan mengalami rasio naik turun
pada indikator current ratio dan rasio efisiensi. Naik turun nya rasio tersebut disebabkan oleh pengeluaran
RSB Nabasa yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pada perspektif proses bisnis internal, indikator
rawat inap masih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan yaitu AvLOS, TOI, BTO
dan BOR sehingga perlu dibuat suatu strategi agar dapat memenuhi standar Dinas Kesehatan. Pada
perspektif pelanggan, indikator kepuasan pelanggan mendapat nilai sebesar 89,77 pada hasil kuesioner
dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa pasien sangat puas terhadap kinerja RSB Nabasa. Pada
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, indikator kepuasa pegawai mendapat nilai sebesar 77,94 pada
hasil kuesioner dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa pegawai merasa puas untuk bekerja di RSB
Nabasa. Indikator retensi pekerja dan produktivitas pekerja mendapatkan nilai 1 dimana hasil ini
menunjukkan bahwa kedua indikator tersebut memiliki kinerja yang bagus. Usulan strategi merupakan
suatu cara untuk meningkatkan kinerja RSB Nabasa. Metode yang digunakan untuk membuat usulan
strategi yaitu analisis SWOT. Pembuatan analisis SWOT akan mempertimbangkan visi misi rumah sakit
dan hasil dari pengukuran kinerja yang telah dilakukan. Dari hasil analisis SWOT didapatkan 7 usulan
strategi yang dapat diterapkan oleh RSB Nabasa untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
bersaing dengan kompetitor lainnya.

Kata Kunci : Rumah sakit, Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard.

- 17 -
1. Pendahuluan
Saat ini daerah Pontianak dan Kubu Raya memiliki beberapa rumah sakit maupun klinik yang
dapat dikunjungi oleh ibu yang ingin melahirkan. Untuk daerah Pontianak terdapat 18 tempat dengan
spesifikasi 3 rumah sakit bersalin dan 15 klinik sedangkan untuk daerah Kubu Raya terdapat 7 tempat
dengan spesifikasi 3 rumah sakit bersalin dan 4 klinik. Rumah Sakit Bersalin Nabasa merupakan salah
satu rumah sakit bersalin yang terdapat di daerah Kubu Raya. RSB Nabasa telah berdiri pada tahun
2011 dan memiliki 32 kamar yang terdiri dari 12 kamar pasca operasi, 7 kamar untuk perawatan ibu, 6
kamar untuk perawatan anak, 1 kamar VIP dan 1 kamar 1 isolasi. RSB Nabasa termasuk ke dalam
rumah sakit tipe C namun sudah terakreditasi oleh Dirjen Kesehatan dan mendapatkan 2 bintang serta
memiliki penilaian yang baik dari masyarakat. Hal ini tampak dari banyaknya pasien yang datang ke
rumah sakit tersebut.
Namun RSB Nabasa memiliki banyak pesaing baik dari rumah sakit bersalin ataupun klinik
bersalin yang ada di daerah Pontianak ataupun Kubu Raya. RSB Nabasa perlu untuk menjaga loyalitas
pelanggan agar tingkat kepercayaan pelanggan tetap terjaga. Berdasarkan misi dari RSB Nabasa,
segmentasi pasar dari RSB Nabasa yaitu masyarakat dari golongan menengah ke bawah, namun
dengan seiring perkembangan zaman maka loyalitas pelanggan yang harus dijaga juga harus
berkembang. Segmentasi pasar akan bergeser menjadi masyarakat golongan menengah ke atas
sehingga RSB Nabasa perlu untuk melakukan suatu cara untuk menjaga loyalitas pelanggan serta
mengembangkan segmentasi pasar. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan
pengukuran kinerja. Melalui pengukuran kinerja, RSB Nabasa dapat mengetahui bagian mana yang
perlu ditingkatkan atau yang perlu dipertahankan kinerja nya sehingga dapat mempertahankan loyalitas
pelanggan.
Pengukuran kinerja menjadi sangat penting agar perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor yang
lainnya. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan di RSB Nabasa dikarenakan tipe rumah sakit yang masih
tipe C sehingga perlu untuk menjaga loyalitas pelanggan dan bersaing dengan rumah sakit lainnya. 2.
Tinjauan Pustaka
a. Rumah Sakit
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
tahun 2014, rumah sakit adalah suatu institusi berbasis pelayanan kesehatan dimana pelayanan yang
diselenggarakan kepada perorangan dilakukan secara paripurna. Pelayanan yang disediakan yaitu rawat
jalan, rawat inap dan gawat darurat. Berdasarkan jenisnya, rumah sakit ini terbagi menjadi dua, yaitu rumah
sakit umum dan rumah sakit khusus. Perbedaan antara kedua jenis rumah sakit ini terletak pada jenis
pelayanannya, dimana pelayanan yang terdapat pada rumah sakit umum ditujukan pada semua bidang dan
jenis penyakit sedangkan pelayanan pada rumah sakit khusus ditujukan hanya pada bidang atau jenis
penyakit tertentu baik dari segi displin ilmu, umur, organ atau jenis penyakit.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit tahun
2014, berdasarkan pelayanannya rumah sakit di Indonesia diklasifikasikan ke dalam 4 klasifikasi berikut:
1. Rumah Sakit Umum Kelas A
2. Rumah Sakit Umum Kelas B
3. Rumah Sakit Umum Kelas C
4. Rumah Sakit Umum Kelas D
Berdasarkan kepemilikannya menurut PMK
No. 147 /MENKES/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit, rumah sakit di Indonesia diklasifikasikan
ke dalam 2 klasifikasi berikut:
1. Rumah Sakit Publik
2. Rumah Sakit Privat
b. Kinerja
Menurut Devani (2016), kinerja merupakan suatu gambaran tingkat pelaksanaan pencapaian
berdasarkan suatu program kebijakan atau pelaksanaan untuk mewujudkan visi dan misi serta sasaran
organisasi atau sekelompok orang yang dituangkan dalam strategi perencanaan suatu organisasi atau
sekelompok orang. Performance atau yang sering disebut pengukuran kinerja adalah gambaran dari tingkat
keberhasilan pelaksanaan dari suatu program kebijakan atau kegiatan untuk mewujudkan visi, misi tujuan
dan sasaran untuk dituangkan pada strategi perencanaan suatu organisasi.

- 18 -
Adapun manfaat dalam pengukuran kinerja adalah sebagai berikut (Lynch dan Cross, 1993):
1. Menilai kinerja berdasarkan keinginan pelanggan sehingga akan memberikan dampak bagi pelanggan
yaitu pelanggan akan merasa lebih dekat perusahaan dan membuat seluruh orang dalam organisasi
mengetahui keinginan pelanggan dan perusahaanpun akan memberikan kepuasan kepada pelanggan.
2. Memberikan motivasi kepada pekerja agar pelayanan yang dilakukan merupakan bagian dari mata-
rantai pelanggan dan supplier internal.
3. Mengidentifikasi kemungkinan yang akan menjadi pemborosan sekaligus mendorong usaha-usaha
pengurangan terhadap pemborosan yang mungkin terjadi (deduction of waste).
4. Proses pembelajaran organisasi harus dipercepat maka hal yang perlu dilakukan adalah menyusun
suatu tujuan strategi yang biasanya belum jelas menjadi lebih konkret.
5. Membangun konsensus untuk membentuk perubahan dengan memberi bonus atas perilaku ataupun
pekerjaan yang diharapkan.
c. Balanced Scorecard
Balanced Scorecard diciptakan agar bisa mengatasi masalah yang berhubungan dengan kelemahan
sistem pengukuran kinerja eksekutif yang biasanya hanya fokus terhadap perspektif keuangan saja dan
cenderung tidak mengukur dari perspektif non keuangan. Menurut Kaplan dan Norton (1996) mengatakan
bahwa Balanced
Scorecard tersebut berguna untuk mengukur kinerja eksekutif ukuran yang secara luas meliputi empat
perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Adapun penjelasan tiap perspektif dapat dilihat pada daftar dibawah ini:
1. Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan digunakan dikarenakan kinerja keuangan berperan penting dalam kelangsungan
kesejahteraan perusahaan. Pengukuran kinerja finansial yang di ukur yaitu seperti:
a. Peningkatan pendapatan
b. Current ratio
c. Rasio efisiensi
2. Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan pada Balanced Scorecard terdiri dari dua kelompok pengukuran,
yaitu:
a. Kelompok pengukuran inti konsumen
b. Kelompok pengukuran nilai konsumen 3. Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
Pengukuran pada dimensi ini dilakukan menggunakan rasio-rasio dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1171/Menkes/Per/VII/2011 berikut ini merupakan standar ketetapan untuk rawat inap antara lain:
a. Average Length of Stay
b. Bed Occupancy Ratio
c. Turn Over Internal
d. Bed Turn Over Rate
e. Gross Death Rate
f. Peningkatan pasien melahirkan BPJS
g. Peningkatan pasien melahirkan non BPJS
h. Peningkatan pasien umum BPJS
i. Peningkatan pasien umum non BPJS
4. Pengukuran Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Tujuan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah memberikan instruksi yang
memungkinkan tujuan dari ketiga perspektif lainnya dapat mencapai proses belajar dan tumbuhnya suatu
organisasi bersumber dari tiga kategori (Kaplan dan Norton, 2000), yaitu:
a. Retensi pegawai
b. Produktivitas pegawai
c. Kepuasan pegawai

- 19 -
Langkah-langkah mengerjakan pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard meliputi
empat perspektif. Pendekatan ini mengombinasikan antara peristiwa jangka pendek dengan tujuan strategi
jangka panjang. Menurut Kaplan dan Norton (2000) keempat proses tersebut adalah:

1. Menerjemahkan visi dan misi perusahaan.


2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategi balanced scorecard.
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, menyesuaikan berbagai inisiatif rencana bisnis yang
memungkinkan suatu organisasi agar terintegrasi antara rencana keuangan dan rencana bisnis mereka.
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategi.
d. Analisis SWOT
Teori Analisis SWOT merupakan suatu teori yang digunakan dalam perencanaan sesuatu hal yang
dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah singkatan S, W, O dan T dimana S berarti Strength atau kekuatan,
W berarti Weakness atau kelemahan, O berarti Opportunity atau kesempatan, dan T berarti Threat atau
ancaman. SWOT ini biasa difungsikan untuk menganalisa suatu kondisi dimana akan disusun sebuah
rencana untuk melakukan suatu program kerja (Alma, 2008).
Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun seluruh faktor strategi perusahaan. Matriks
ini menggambarkan secara rinci bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
berdasarkan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti, 2009). Adapun hasil dari matriks ini
adalah empat set kemungkinan alternatif strategi. Bentuk matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Matriks SWOT
Faktor-faktor
Internal (IFAS)
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor-faktor
Daftarkan 5-10 Daftarkan 5-10
Eksternal
faktor- faktor faktor- faktor
(EFAS)
internal internal
Strategi (WO)
Peluang (O) Strategi (SO)
Buat strategi
Buat strategi disini
Daftarkan 5-10 disini yang
yang menggunakan
faktor-faktor memanfaatkan
kekuatan untuk
peluang peluang
memanfaatkan
eksternal mengatasi
peluang
ancaman
Strategi (WT)
Ancaman (T) Strategi (ST) Buat strategi
Daftarkan 5-10 Buat strategi disini disini
yang
faktor-faktor yang menggunakan
meminimalkan
ancaman kekuatan untuk
kelemahan dan
eksternal mengatasi ancaman menghindari
ancaman
(Sumber: Rangkuti, 2009)
3. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan penjelasan alur atau tahapan penelitian yang dilakukan. Berikut
ini merupakan diagram alir penelitian pada gambar 1:
Gambar 1. Alur Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan balanced scorecard dan analisis SWOT. Adapun
langkah awal dalam penelitian ini yaitu penjabaran visi dan misi yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Penjabaran Visi, Misi dan Strategi
Visi Tujuan Strategi
Menjadi rumah sakit terbaik -Meningkatkan kualitas
dalam pelayanan kesehatan pelayanan rumah sakit
ibu dan anak se-Kalimantan -Meningkatkan pendapatan
Barat rumah sakit
-Efisiensi biaya rumah sakit

Misi
Meningkatkan kualitas -Mengurangi resiko
pelayanan ibu dan anak kematian yang dialami ibu

- 20 -
melahirkan
Meningkatkan kesiapan -Meningkatkan
sebagai pusat rujuikan kepuasan
primer ibu dan anak dalam masyarakat
Gerakan Sayang Ibu -Meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap rumah
sakit
Meningkatkan kualitas SDM -Meningkatkan
tenaga kesehatan terutama komitmen pegawai
dalam pelayanan Distribusi rumah sakit
Neonatal Emergency -Meningkatkan kepuasan
Komprehensif pegawai rumah sakit
Meningkatkan pemanfaatan
Rumah Sakit oleh
-Mempermudah masyarakat
masyarakat terutama soal
dalam berobat di rumah sakit
ekonomi menengah ke
bawah

Selanjutnya dilakukan pembuatan strategic map untuk mengaitkan berbagai tujuan strategi. Adapun
diagram tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Perspektif finansial 9 Meningkatkan
Efisiensi biaya
pendapatan rumah sakit

7
Meningkatkan kepuasan Meningkatkan kepercayaan
Perspektif pelanggan masyarakat masyarakat
6
5
6

Mempermudah masyarakat Mengurangi resiko


dalam urusan berobat di kematian yang dialami
rumah sakit ibu melahirkan

3 4

Perspektif proses bisnis Meningkatkan kualitas


internal pelayanan rumah sakit

Meningkatkan komitmen
pegawai rumah sakit

Perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan 1

Meningkatkan kepuasan
pegawai rumah sakit

Gambar 2. Diagram Sebab Akibat


Berdasarkan diagram diatas, maka selanjutnya dibuat ukuran hasil strategi yang dapat dilihat pada tabel 3
berikut: Tabel 3. Ukuran Hasil Strategi
Perspektif Tujuan Strategi Ukuran Hasil
Strategi
Finansial • Meningkatkan • Peningkatan
pendapatan pendapatan
rumah sakit • Current
• Efisiensi biaya Ratio
rumah sakit • Rasio
Efisiensi
Pelanggan • Meningkatkan  Kepuasan
kepuasan pelanggan
masyarakat
• Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
Proses Bisnis • Meningkatkan • Indikator
Keinternal kualitas mutu
pelayanan rumah operasional
sakit rumah sakit
• Mengurangi • Peningkatan
resiko kematian pasien
yang dialami ibu melahirkan
melahirkan BPJS
• Mempermudah • Peningkatan
masyarakat dalam pasien
urusan melahirkan

- 21 -
berobat di non BPJS
rumah sakit • Peningkatan
pasien umum
BPJS
• Peningkatan
pasien umum
non BPJS
Pertumbuhan  Meningkatkan  Kepuasan
dan kepuasan Pekerja
Pembelajaran pegawai
 Meningkatkan • Retensi
komitmen pekerja
pegawai
• Produktivitas
pekerja

Selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja menggunakan balanced scorecard dengan 4 perspektif yaitu
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Tabel 4. Rekapitulasi Penilaian Kinerja


Adapun rekapitulasi pengukuran kinrja menggunakan balanced scorecard dapat dilihat pada tabel 4
berikut:
Tahun
Perspektif
No Rata-rata Kriteria Bobot
2015 2016 2017
Peningkatan pendapatan 132,93% 139,34% 136,13% Bagus 1
1 Keuangan Current ratio 7,56% 48,24% 47,61% 34,47% Cukup 0
Rasio efisiensi 81,35% 85,45% 84,63% 85,04% Cukup 0

2 Pelanggan Kepuasan pelanggan 89,77% Sangat 1


Puas

3 Proses Bisnis Peningkatan 197,07% 171,04% 184,06% Bagus 1


Internal pasien
melahirkan BPJS
Peningkatan pasien 124,66% 96,24% 110,45% Cukup 0
melahirkan non BPJS
Peningkatan 166,25% 144,55% 155,40% Bagus 1
pasien umum
BPJS
Peningkatan 98,60% 103,84% 101,22% Cukup 0
pasien umum
non BPJS
AvLOS 1,93 2,07 2,05 2,02 Kurang -1
BOR 0,22 0,57 0,97 0,59 Kurang -1
BTO 41,83 101,00 172,75 105,19 Kurang -1
TOI 6,79 0,28 0,47 2,51 Kurang -1
GDR 0 0 0 0 Bagus 1

Kepuasan Pekerja 77,94% Puas 1


Pertumbuhan dan
4 Retensi Pekerja 24,29% 19,48% 7,41% 0,1705788 Bagus 1
Pembelajaran
Produktivitas Pekerja 61.512.189 74.335.342 98.460.329 78.102.620 Bagus 1
Total Skor 4

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan Penentuan usulan strategi dilakukan bahwa kinerja
Rumah Sakit Bersalin Nabasa menggunakan analisis SWOT. Langkah awal yang “Cukup” sehingga
strategi untuk meningkatkan dilakukan yaitu pembuatan uraian faktor pada kinerja RSB Nabasa perlu
dilakukan. SWOT berdasarkan hasil output balanced scorecard
yang dapat dilihat pada tabel 5 berikut :

Tabel 5. Uraian Faktor Strategis


Faktor Strategis Uraian Faktor Strategis

- 22 -
Strength • Memiliki pertumbuhan pelanggan yang bagus
• Memiliki tingkat kepuasan pegawai yang tinggi
• Memiliki tingkat produktivitas pegawai yang tinggi
• Memiliki peningkatan pendapatan yang tinggi setiap tahun 
Memiliki retensi pegawai yang bagus
Weakness • Memiliki jumlah tempat tidur yang tidak terlalu banyak
• Memiliki ruang tunggu yang tidak terlalu luas
• Memiliki rasio efisiensi yang cukup rendah
• Belum menerapkan sistem komputerisasi untuk setiap layanan
Opportunity • Sudah dikenal luas oleh masyarakat
• Sudah mendapatkan akreditasi oleh Dinas Kementrian Kesehatan
• Mendapatkan penilaian yang bagus dari masyarakat
Treatment • Memiliki banyak pesaing untuk rumah sakit bersalin
• Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin cepat
 Loyalitas konsumen yang selalu berubah-ubah

Berdasarkan tabel 5 diatas, maka dibuatlah usulan EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis strategi
berdasarkan IFAS (Internal Strategic Factor Summary) atau faktor strategi eksternal. Adapun Analysis
Summary) atau faktor strategi internal dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6. Usulan Strategi SWOT


IFAS Strength Weakness
 Memiliki pertumbuhan pelanggan  Memiliki jumlah tempat tidur yang
yang bagus tidak terlalu banyak
 Memiliki tingkat kepuasan  Memiliki ruang tunggu yang tidak
pegawai yang tinggi terlalu luas
 Memiliki tingkat produktivitas  Memiliki rasio efisiensi yang
pegawai yang tinggi cukup rendah
 Memiliki peningkatan pendapatan  Belum menerapkan sistem
yang tinggi setiap tahun komputerisasi untuk setiap layanan
 Memiliki retensi pegawai yang
bagus
EFAS
Opportunity
 Sudah dikenal luas oleh
masyarakat  Melakukan pelatihan kepada
pegawai untuk menjaga kualitas
 Sudah mendapatkan
pelayanan
akreditasi oleh Dinas  Membuat situs web yang berisi
 Membuat kegiatan yang bersifat informasi mengenai RSB Nabasa
Kementrian Kesehatan
refreshing untuk menghilangkan
 Mendapatkan penilaian
rasa penat saat bekerja
yang bagus dari
masyarakat
Treament
 Memiliki banyak
pesaing untuk rumah
sakit bersalin  Melakukan sosialisasi kepada
 Menerapkan pelayanan/program
 Perkembangan teknologi
baru bagi ibu hamil
masyarakat
dan sistem informasi  Menambah jumlah kapasitas tempat
yang semakin cepat tidur bagi ibu melahirkan
 Loyalitas konsumen
yang selalu berubah-
ubah

Berdasarkan penjabaran tabel 6 diatas, maka Perspektif Pelanggan

didapatlah usulan strategi yang telah dijabarkan pada tabel 7 berikut:


Tabel 7. Penjabaran Usulan Strategi SWOT
Tujuan Jangka Pendek
Perspektif Pelanggan
• Membuat poster tentang pentingnya keselamatan ibu hamil di RSB Nabasa
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
• Merencanakan agenda senam pagi untuk pegawai rumah sakit sekali seminggu
• Pemberian penghargaan kepada pegawai rumah sakit yang berprestasi
• Memberikan bingkisan kepada pegawai rumah sakit pada saat hari raya keagamaan

- 23 -
Tujuan Jangka Menengah
Proses bisnis internal
• Membuat web ataupun sosial media yang berisi mengenai informasi-informasi yang ada di RSB Nabasa seperti program yang
dimiliki rumah sakit, fasilitas yang dimiliki rumah sakit, jumlah tenaga kerja dan informasi
umum RSB Nabasa  Menambah jumlah kapasitas tempat tidur
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
• Mengadakan pelatihan tenaga kerja kepada setiap pegawai RSB Nabasa setiap satuan waktu tertentu

• Melakukan kegiatan seminar kepada masyarakat khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah Kubu Raya dan Pontianak
Tenggara tentang pentingnya
keselamatan ibu hamil
Tujuan Jangka Panjang Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
• Merencanakan pelaksanaan kegiatan rekreasi bagi pegawai rumah sakit
• Penambahan jumlah tenaga kerja di RSB Nabasa
Perspektif Proses Bisnis Internal
• Merencanakan anggaran untuk melakukan penambahan jumlah fasilitas di rumah sakit
• Menerapkan pelayanan rumah sakit berbasis online seperti konsultasi ibu hamil melalui media elektronik

5. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka usulan strategi yang dapat diberikan berdasarkan
analisis SWOT ada 12 usulan dimana usulan tersebut dibagi menjadi 3 bagian yaitu tujuan jangka pendek
yang terdiri dari 4 usulan strategi, tujuan jangka menengah yang terdiri dari 4 usulan strategi dan tujuan
jangka panjang yang terdiri dari 4 usulan strategi. Kedua belas usulan strategi tersebut didasarkan pada
faktor internal yang didapat dari hasil pengukuran kinerja dan faktor eksternal yang dimiliki oleh RSB
Nabasa yang diperoleh melalui hasil observasi. Melalui usulan strategi tersebut diharapkan kinerja RSB
Nabasa tetap baik dan bahkan semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta
[2]
Devani, Vera. 2016. Pengukuran Kinerja Perpustakaan Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard. Riau: Sultan Syarif Kasim
[3]
Kaplan, Robert S dan Narton, David P. 2000. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi.
Jakarta: Erlangga.
[4]
Kaplan, Robert S, dan Narton, David P. 1996. Balance Scorecard, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi,
Terjemahan: Pasla Yosi Peter R. Penerbit : Erlangga. Jakarta
[5]
Lynch, Richard L. dan Cross, Kelvin. 1993. Performance Measurement System, Handbook of
Cost Management.New York : Warren Gorham Lamont [6]Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit tahun 2014
[7]
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/Menkes/Per/VII/2011
[8]
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Mulai • Bagaimana kinerja RSB Nabasa?


• Bagaimana strategi untuk meningkatkan kinerja RSB Nabasa?

Studi Literatur Tujuan Penelitian


• Rumah Sakit • Mengukur Kinerja menggunakan Balanced Scorecard
• Kinerja • Menyusun strategi berdasarkan analisis
• Balanced Scorecard SWOT
• SWOT

Penentuan Indikator
Studi Lapangan
• Menerjemahkan visi dan misi ke dalam tujuan strategi
• Observasi  Wawancara
• Membuat hubungan sebab akibat tujuan strategi
• Menentukan indikator hasil strategi
Perumusan Masalah

- 24 -
A

Biografi

Hans Hara Silalahi, lahir di Medan, Indonesia, pada 22 Juni 1996. Anak kedua dari empat bersaudara dari
pasangan suami istri bapak Biston Silalahi dan ibu Nurmita Situmorang. Peneliti bertempat tinggal di jalan
Parit Haji Husin 2 Komp Wanabhakti 4 no B7 kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak. Pendidikan
yang telah ditempuh peneliti yaitu SD Swasta Budi Murni 6 Medan lulus tahun 2008, SMP Swasta Budi
Murni 1 Medan lulus tahun 2011, SMA Swasta Budi Murni 01 Medan lulus tahun 2014 dan sejak 2014
peneliti telah menjadi mahasiswa teknik industri di fakultas teknik Universitas Tanjungpura dan berhasil
menyelesaikan pendidikannya. Peneliti menerima gelar sarjana teknik (S.T) dari Universitas Tanjungpura
pada tahun 2019.

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtinUNTAN/a
rticle/view/33725
A

Pengumpulan Data
 Visi Misi Rumah Sakit
 Data laporan keuangan
tahunan
 Jumlah pegawai
 Jumlah pasien
 Fasilitas yang dimiliki
 Penyebaran kuesioner

Apakah Data tidak


Sudah Valid ?

Ya

Apakah Data
Sudah Reliabel ?
tidak
Ya

Pengolahan Data
 Pengukuran kinerja
berdasarkan 4 perspektif
Balance Scorecard

Membuat usulan strategi


dengan analisis SWOT

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

- 25 -

Anda mungkin juga menyukai