Anda di halaman 1dari 2

Anion

Tujuan :

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisis dan
identifikasi jenis-jenis anion dalam sampel.

Dasar teori

analisis anion dalam sampel tidak ada penggolongan secara spesifik seperti halnya dalam
analisis kation. Beberapa sampel yang akan dianalisa jenis anionnya dan diperkirakan
mengandung logam berat harus direaksikan terlebih dahulu dengan natrium karbonat.
Tujuannya adalah untuk mengendapkan logam berat sebagai garam karbonat, sehingga
anionnya terpisah dan membentuk garam natrium yang larut sehingga dapat dilakukan
analisis.

Kation

Tujuan :

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat memisahkan kation kation
golongan 1 dan mengidentifikasi keberadaan kation-kation tersebut.

Dasar teori :

Analisis kation secara kualitatif secara sistematis telah berkembang cukup lama.
Penggolongan kation telah dilakukan oleh Karl remigius fresenius pada tahun 1897, yang
dikenal dengan metode H2S. Beberapa modifikasi telah dilakukan untuk memudahkan
pemisahan dan pengidentifikasian kation-kation dalam suatu sampel, diantaranya penggunaan
H2S diganti dengan Na2S.

Penggolongan dan pemisahan kation didasarkan pada kemampuan kation membentuk suatu
endapan (yang memenuhi nilai KSP). Tahapan di dalam penggolongan dan pemisahan kation
adalah uji pendahuluan, pemisahan golongan, pemisahan kation dalam satu golongan dan uji
identifikasi.

Tahap pertama yang dilakukan adalah uji pendahuluan yang meliputi pemeriksaan fisik atau
organoleptis dan uji kelarutan. Apabila sampel dalam bentuk padatan maka untuk
memudahkan pemisahan dilakukan pelarutan sampel terlebih dahulu. Tahap kedua adalah
pemisahan kation ke dalam golongan, dengan menambahkan pereaksi pengendapan yang
selektif. Untuk memisahkan kation golongan 1 dengan kation golongan lain ditambahkan
dengan HCl, akan dihasilkan endapan.

Kation kation golongan 1 diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation golongan
1didasarkan pada fakta bahwa garam klorida dari kation golongan 1 tidak larut dalam suasana
asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan 1 terdiri atas Ag+,Hg +, dan Pb+. Garam
klorida dari kation golongan 1 adalah Hg2Cl2,AgCl dan PbCl2.

tahap selanjutnya adalah pemisahan masing-masing kation pada suatu golongan yang dapat
dilakukan menurut cara berikut: (1) PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl, berdasarkan
perbedaan kelarutan antara PbCl2, dengan Hg2Cl2 dan AgCl. Endapan PbCl2 larut dalam air
panas, Sedangkan Hg2Cl2 dan AgCl tidak larut dalam air panas; (2) Hg2Cl2 dan AgCl
dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2]
yang dibentuk dengan penambahan amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2
terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur Hg+ sedang
[Ag(NH3)2] tidak membentuk endapan.

Tahap terakhir dari analisis kation adalah identifikasi dari kation yang telah dipisahkan titik
identifikasi dilakukan untuk memastikan kan bahwa kation yang dimaksud memang
terkandung dalam sampel. Uji identifikasi terhadap kation dilakukan dengan menambahkan
suatu Reagen yang spesifik.

+
2.

Anda mungkin juga menyukai