UAS - Sistem Pemasyarakatan Indonesia - Moch Fachri Muzhaffar
UAS - Sistem Pemasyarakatan Indonesia - Moch Fachri Muzhaffar
Dalam Periode Dr. Sahardjo mendapatkan gelar Honoris Causa yang mana
beliau dikenal dengan gagasannya saat itu “Pohon Beringin Pengayoman” yang
mana dalam hal ini setiap narapidana wajib diberikan pemenuhan hak-hak nya
dan agar layak mendapatkan kehidupan dan penghidupannya kelak, selain itu
dalam konferensi lembang bandung dinyatakan bahwasannya Pemasyarakatan
merupukan suatu alat untuk mengintegrasikan narapidana dengan masyarakat
karena pada dasarnya mereka adalah makhluk Tuhan yang berhak
mendapatkan hak yang sama.
Hal yang sangat dikenal pada periode ini ada berubahnya Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan menjadi Direktorat Bina Tuna Warga, perombakan ini terjadi
dengan dibentuknya panitia kerja untuk menyusun naskah rencana Undang-
Undang Pokok Pemasyarakatan , namun hasilnya nihil tidak berkelanjutan.
Selain itu pada masa pemsayarakatan yang kedua dikenal sebagai ‘trial and
eror” karen sistem yang berjalan saat itu tidak maksimal dan masih dalam
tahap pembenahan dari sistem sebelumnya.
Pada Periode ini dikembalikannya lagi dari Bina Tuna Warga menjadi
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, hal ini ditandai dengan adanya lokakarya
evaluasi sistem pemasyarakatan yang mana menghasilkan “kerangka dasar
pembinaan” bagi narapidana. Pada masa ini pembenahan terkait dengan
bangunan fisik lembaga pemasyarakatn mulai dilakukan dan juga program
pembinaan kemandirian sudah muali mengalami perubahan , kerjasam dengan
pihak ketiga muali terjalin guna peningkatan kualitas dan kuantitas dari
program yang ada. Pemasyarakatan saat ini lebih mengarah kepada program
pembinaanm dan juga pembimbingan bagi setiap warga binaan
pemasyarakatan sehingga mewujudkan sistem pemsayarakatan yang
berdasarkan pancasila.