Anda di halaman 1dari 18

KIMIA DASAR 1

KIMIA INTI
Januar Imam Dermawan
4001420067
IPA Terpadu
Pendidikan IPA

8 Desember 2020
08
1. Miranita Khusniati, S.Pd. ,M.Pd.
2. Risa Dwita Hardianti, S.Pd., M.Pd.

Anisa Fridayanti
a. Tujuan
1. Untuk memahami waktu paruh unsur dan hubungannya dengan kandungan unsur serta unsur
benda
2. Untuk mengetahui hubungan antara unsur benda dengan lapisan tanah tempat di temukannya
benda
3. Untuk mengidentifikasi umur benda berdasarkan unsur radioaktif yang digunakan

b. Tinjauan pustaka
Radioaktifitas mula-mula ditemukan oleh Beequerel tahun 1896.Pada tahun 1898 Pierre
Currier dan Marie telah menemukan bahwa Polonium dan Radium juga memancarkan radiasi yang
radioaktif. Radiasi radioaktif memiliki partikel sinar alpha atau partikel α, sinar beta atau pertikel β
dan sinar gamma atau partikel γ. Partikel alpha adalah partikel Helium yang terionisasi rangkap yaitu
atom-atom helium tanpa tanpa kedua elektron jadi partikel bermuatan dua kali muatan atom
Hidrogen. Partikel-partikel yang dipancarkan dari suatu inti atom yang radioaktif dengan suatu inti
atom yang radioaktif dengan suatu kerapatan bervariasi dari 0,1 sampai 0,01 kecepatan cahaya
sedangkan partikel beta lebih cepat dari partikel alpha. Radioaktif terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Radioaktif alam yang ditunjukan oleh elektron yang ditemukan di alam.
b. Radioaktif buatan yang ditunjukan oleh teknik modern transmutasi buatan dari elemen-elemen
yang lebih ringan dari elemen alam
(Muljono, 2003).
Umumnya jika sebuah bahan contoh mengandung N inti radioaktif, maka kita dapat
menyatakan ciri statistik dan proses peluruhan tersebut dengan mengatakan bahwa banyaknya
peluruhan per detik R (= - 4dN/dt) adalah sebanding dengan N, atau
𝑑𝑁
𝑑𝑡
= 𝜆𝑁 ............................................................................................................ (1)
Dimana λ yang di namakan kostanta disintegrasi mempunyai sebuah nilai karakteristik untuk tiap-
tiap inti radioaktif. Kita dapat menuliskan kembali persamaan 1 sebagai
𝑑𝑁
= −𝜆𝑑 ...................................................................................................................... (2)
𝑑𝑡
Yang dapat diintegralkan dengan mudah untuk menghasilkan
N = No e-λt ................................................................................................................................................................................... ..(3)
disini No adalah banyaknya inti radioaktif di dalam bahan contoh itu pada t=0. Kita melihat bahwa
pengurangan N dengan waktu mengikuti sebuah waktu eksponensial yang sama. Kita seringkali
berminat di dalam banyaknya peluruhan per satuan detik R (= dN/dt) dari bahan contoh tersebut
daripada di dalam N. Dengan mendeferensialkan 54-6 akan menghasilkan
R = R0 e-λt ..(4)
Dimana Ro adalah banyaknya peluruhan per satuan waktu pada t = 0. Pada mulanya kita
menganggap bahwa R=N sebanding satu sama lain.
Sebuah kuantitas yang menarik untuk ditinjau adalah waktu t1/12 yang dinamakan umur peluruhan
(half life) setelah mana kedua N dan R direduksi menjadi setengah nilai semula.
(Halliday, 1999)
Dari peristiwa peluruhan radioaktif memperlihatkan pada kita bahwa alam tidak memilih
secara sembarang hasil peluruhan atau reaksi yang terjadi, melainkan beberapa hukum tertentu yang
membatasi yang mungkin terjadi hukum tersebut disebut hukum kekekalan. Hukum kekekalan yang
diterapkan pada proses peluruhan yaitu.
1. Kekekalan energi. Hukum ini memberitahu kita mengenai peluruhan mana yang mungkin
terjadi dan kita dapat menghitung energi diam dan energi kinetik dari hasil peluruhan.
2. Kekekalan momentum linear. Jika inti yang meluruh pada awalnya diam, maka momentum
totalnya dari hasil peluruhan adalah nol.
3. Kekekalan momentum sudut. Ada dua jenis momentum sudut yaitu momentum sudut spin s
dan momentum sudut orbital.
4. Kekekalan muatan elektrik. Hukum ini mensyaratkan bahwa muatan elektrik total sebelum dan
sesudah peluruhan haruslah sama besar.
5. Kekekalan nomor masa. Jumlah nomor massa A tidak berubah dalam proses peluruhan atau
reaksi. Adapun jenis peluruhan yaitu terdiri dari peluruhan alfa, peluruhan beta, peluruhan
gamma.
(Kenneth, 1992)
Inti atom yang tidak stabil secara spontan akan berubah menjadi inti atom yang lebih stabil.
Proses perubahann tersebut dinamakan peluruhan radioaktif (radioactive decay). Dalam setiap proses
peluruhan akan dipancarkan radiasi. Bila ketidakstabilan inti disebabkan karena komposisi jumlah
proton dan neutronnya yang tidak seimbang, maka inti tersebut akan berubah dengan memancarkan
radiasi alfa atau radiasi beta. Sedangkan bila ketidakstabilannya disebabkan karena tingkat energinya
yang tidak berada pada keadaan dasar, maka akan berubah dengan memancarkan radiasi gamma.
a. Dalam peluruhan alfa (sebuah inti 4He) menurut reaksi :
A
z X N →ZA−−24 X , N −2. + 24He2 (5)
dimana x dan x, menyatakan jenis yang berbeda.
b. Dalam peluruhan beta
n → p + e − +  .................................................................................................. (6)
Peluruhan beta dapat pula terjadi dalam sebuah inti atom. Sebuah inti atom dengan Z proton dan N
neutron meluruh ke inti atom lain dengan Z + 1 proton dan N-1 neutron.
A
z X N → Z +A1 X , N −2. + e − +  ................................................................................. (7)
c. Berbeda dengan dua jenis peluruhan sebelumnya, peluruhan gamma tidak menyebabkan
perubahan nomor atom maupun nomor massa, karena radiasi yang dipancarkan pada peluruhan
ini adalah gelombang elektromagnetik (foton). Peluruhan ini dapat terjadi apabila energi inti atom
tidak berada pada keadaan dasar (ground state), atau pada bab sebelumnya dikatakan sebagai inti
atom yang isomer. Peluruhan ini dapat terjadi pada inti berat maupun ringan, di atas maupun di
bawah kurva kestabilan
(Frederick, 1994)
Setiap inti tak stabil akan meluruh menjadi bagian-bagian yang lain (inti baru dan partikel). Inti
tak stabil mula-mula disebut inti induk. Inti hasil peluruhan disebut inti hasil turunan. Proses
peluruhan ini merupakan proses statistik. Kebolehjadian suatu inti untuk meluruh pada suatu waktu
kewaktu berikutnya adalah tertentu. Untuk inti sejenis kebolehjadian meluruh ini adalah sama untuk
masing-masing inti dan boleh dikatakan tidak tergantung dari pengaruh luar
(Beiser, 1983)

c. Alat dan bahan


➢ Laptop atau ponsel
➢ Internet
➢ Link tautan virtual lab

d. Cara kerja
1. Waktu Paruh

Membuka Phet Memilih bagian Memilih isotop


Simulation Waktu Paruh C-14 → N-14

Mengklik tombol
Mengklik tombol Mengklik tombol
"tambah 10" sebanyak 3
pause atau 4 kali play

Memperhatikan grafik atom pada waktu Mengulangi langkah yang sama


paruh dan mencatat data pada tabel data pada isotop U-238 → Pb-206
pengamatan dan Custom
2. Tingkat peluruhan

Memilih bagian Memilih isotop


Membuka Phet
Tingkat
Simulation C-14 → N-14
peluruhan

Memperhatikan grafik
Menambah inti yang terbentuk, dan
pada wadah atom Mengulangi langkah yang
mencatat waktu dan sama pada isotop U-238
dengan menggeser jumlah kandungan → Pb-206 dan Custom
tombol ke kanan unsur tiap waktu paruh
pada tabel pengamatan

3. Pengukuran

Memilih benda
Membuka Phet Memilih bagian pohon dengan C-14
Simulation Pengukuran dan batu dengan U-
238

Memperhatikan kondisi pohon


Melakukan langkah yang
serta pergerakan grafik dan
sama pada batu
mencatat data pada tabel
4. Penentuan umur

Mengatur detektor/sensor ke arah


Membuka Phet Memilih bagian benda dan dapat mengukur
menggunakan C-14 atau U-238, jika
Simulation penentuan umur keduanya tidak terdeteksi maka
memilih custom

Menggeser panah hijau pada grafik


Melihat jumlah kanan / kiri sampai presentasenya Melihat jumlah
presentase pada sama dengan / mendekati jumlah
presentase yang tertera pada tahun pada grafik
detektor
detektor

Mengisi perkiraan umur pada kotak


dialog yang muncul pada layar. Jika Melakukan hal yang sama
pperkiraan umur benar maka akan pada semua benda dan
muncul emoticon senyum berwarna mencatat perkiraan umur
hijau, namun jika kurang tepat akan serta unsur yang digunakan
muncul emoticon warna merah

e. Data pengamatan
1. Waktu Paruh
Unsur Jumlah awal Jumlah waktu paruh
Carbon-14 → Nitrogen-14 40 14C 18 14C + 22 14N
Uranium-238 → Lead-206 30 238U 9 238U + 21 206Pb
Custom (A) → Custom delayed (B) 30 A 13 A + 17 B

2. Tingkat keluruhan
Unsur Waktu paruh (tahun) Jumlah unsur (%)
Carbon-14 → Nitrogen-14 I 5.730 14C = 54,2 14N= 45,8

II 11.250 14C = 27,7 14N= 72,3

III 17.500 14C = 13,7 14N= 86,3

Uranium-238 → Lead-206 I 4.500.000.000 238U = 50 206Pb = 50

II 9.000.000.000 238U = 25 206Pb =75

III 14.000.000.000 238U = 12,5 206Pb = 87,5

3. Pengukuran

Benda Unsur yang tersisa Lama waktu


Pohon I 59,1 % 5,700 Tahun
II 29,6 % 11,420 Tahun
III 14,9 % 17,100 Tahun
Batu I 50 % 4,459,000,000 Tahun
II 25,1 % 8,910,000,000 Tahun
III 12,6 % 13,345,000,000 Tahun

4. Penentuan umur
Benda Perkiraan umur (tahun) Unsur yang digunakan
Rumah 90 Karbon-14
Pohon hidup kecil 0 Karbon-14
Pohon hidup besar 0 Karbon-14
Rangka binatang 164 Karbon-14
Fosil pohon 235 Karbon-14
Tulang 1.504 Karbon-14
Gelas kayu 1.081 Karbon-14
Rangka manusia besar 2.209 Karbon-14
Rangka manusia kecil 40.900 Custom (100.000 tahun)
Tulang ikan 16.029 Karbon-14
Fosil ikan 28.180.000 Custom (100.000.000 tahun)
Trilobite 299.730.000 Custom (100.000.000 tahun)
Rangka dinosaurus 154.930.000 Custom (100.000.000 tahun)
Batu 1 159.280.000 Uranium-238
Batu 2 260.750.000 Custom (100.000.000 tahun)
Batu 3 488.580.000 Uranium-238
Batu 4 762.990.000 Uranium-238
Batu 5 1.260.000.000 Uranium-238

f. Pembahasan
Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap
kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan radio nuklida dan
transmutasi inti. Reaksi inti adalah suatu proses interaksi yang berlangsung dalam waktu ≤ 10-10
detik, antara inti atom sasaran dengan inti lain yang umumnya lebih ringan atau foton berenergi
kinetik tinggi sehingga menghasilkan suatu transformasi pada inti sasaran tersebut.
Reaksi Inti
1. Unsur (atau isotop dari unsur yang sama). Dikonversi dari unsur yang satu ke lainnya.
2. Proton, neutron, electron, dan partikel dasar lain dapat saja terlibat.
3. Reaksi diiringi dengan penyerapan atau pelepasan energy yang sangat besar.
4. Laju reaksi biasannya tidak dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan katalis
5. Reaksi transmutasi.
Reaksi inti dibagi menjadi 3 macam yaitu reaksi transmutasi, reaksi fisi, dan reaksi fusi.
1. Reaksi transmutasi ialah reaksi perubahan suatu nuklida menjadi nuklida lain yang dilakukan
dengan cara menembak atom suatu unsur dengan partikel ringan yang berenergi tinggi ( proton,
neutron, deuterium, alfa). Transmutasi inti berbeda dengan dari peluruhan radioaktif karena
transmutasi inti terjadi akibat tumbukan dua partikel.
2. Reaksi fisi adalah suatu reaksi pembelahan inti yang disebabkan oleh interaksi suatu unsur atau
bahan bakar dengan neutron.[4] Umumnya reaksi pembelahan (fisi) akan dilepaskan satu atau
lebih neutron yang akan bereaksi dengan inti lain dan menimbulkan reaksi pembelahan baru.
Reaksi pembelahan yang baru akan menghasilkan satu atau lebih neutron lagi dan seterusnya.
Sehingga terjadi reaksi pembelahan berantai.
3. Reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi yaitu reaksi penggabungan dua inti menjadi inti lain
yang lebih besar. Produk yang dihasilkan dari reaksi fusi tidak bersifat radioaktif sehingga lebih
aman penggunaannya. Saat ini mulai dilakukan pengembangan pembuatan unsur-unsur yang
lebih berat dari Uranium sebagai bahan bakar reaktor atom. Pada umumnya digunakan Uranium
238.

Stabilitas semua inti ditentukan oleh perbedaan antara tolakan elektrolitik dan tarikan jarak
pendek. Jika tolakan melebihi tarikan, inti akan meluruh (hancur), memancarkan partikel atau radiasi.
Jika tarikan melebihi tolakan, inti menjadi stabil. Faktor utama yang menentukan stabil atau tidaknya
sebuah inti adalah rasio neutron terhadap proton (n / p). Radioaktivitas adalah proses pemancaran
sinar alpha (α), beta (β), dan gamma (γ). Penggunaan reaksi inti, termasuk sebagai penanda dan
sumber radiasi di bidang kedokteran, pertanian, biologi dan lain-lain. Terdapat beberapa kelompok
efek radioisotop pada manusia dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kerusakan efek somatik,
kerusakan efek genetik, dan kerusakan efek genetik. Inti radioaktif adalah inti yang membusuk secara
spontan atau inti tidak stabil. Inti atom dapat pecah menjadi dua atau lebih partikel, melepaskan
energi. Energi yang dipancarkan dapat berupa partikel alfa, beta, atau gamma.
Istilah Radioaktif Dating (penanggalan radioaktif) digunakan ketika radiasi unsur radioaktif
digunakan untuk menentukan usia atau umur (penanggalan) bahan yang mengandung unsur
radioaktif tersebut. Misalnya, batu yang aslinya mengandung U238 dapat ditentukan dengan
menghitung kandungan Pb206 pada batuan hari ini. U238 akan berhenti memudar jika Pb206 terbentuk.
92U238 → 82Pb206 + 8 2He4 + 6 -1e0

Umur sisa mahluk hidup (fosil) dapat ditentukan dengan mengukur radioaktifitas atau laju
peluruhan C14 pada sisa mahluk hidup dan dibandingkan dengan laju peluruhan C14 pada mahluk
hidup sekarang (≈ laju peluruhan C14 semula). Penggunaan radiasi C14 untuk menentukan umur sisa
mahluk hidup ini disebut Radiokarbon Dating (penanggalan radiokarbon).
Fosil merupakan berbagai petunjuk atau bukti yang dapat digunakan sebagai jejak kehidupan
lampau yang ditemukan di berbagai lapisan tanah atau batuan. Umur fosil merupakan bagian
penting dari arkeologi karena dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara jenis batuan
antara satu tempat dengan tempat lain, mengetahui sejarah batuan sedimen di bumi, dan
membuktikan suatu teori. Perkembangan teori radioaktivitas merupakan salah satu media untuk
menghitung umur fosil yaitu penggunaan radioisotop. Radioisotop yang digunakan adalah
radioisotop C14 dan U238.
Karbon 14 adalah unsur radioaktif yang dibentuk oleh interaksi antara sinar kosmik dan nitrogen
di atmosfer. Ketika tumbuhan atau hewan mati dan proses metabolisme berhenti, jumlah C14 mulai
membusuk untuk membentuk N14, yang diukur dengan waktu paruh C14. Metode penanggalan
radiometrik ini dapat digunakan untuk mengukur umur suatu benda asalkan memiliki karbon-14
organik dan anorganik.
Pada praktikum yang pertama yaitu waktu paruh, terdapat tiga jenis isotop (C14 → N14 , U238 →
Pb206, Unsur A → Unsur B) dan di setiap isotop memiliki dua unsur yang berbeda. Pada jenis unsur
yang pertama yaitu C14 → N14, jumlah awal C adalah 40 dan N adalah 0. Saat mencapai waktu paruh
jumlah C14 menjadi 18 dan N menjadi 22. Untuk unsur yang kedua yaitu U238 → Pb206, jumlah awal
2U adalah 30 dan Pb adalah 0. Saat mencapai waktu paruh jumlah U238 menjadi 9 dan Pb206menjadi
31. Unsur yang ketiga yaitu Unsur A Unsur B, jumlah awal Unsur A adalah 30 dan Unsur B adalah 0.
Ketika mencapai waktu paruh jumlah Unsur A menjadi 13 dan Unsur B menjadi 17. Menurut teori,
hasil suatu unsur jika mencapai waktu paruh memiliki jumlah setengah dari jumlah unsur awal.
Ketidaksesuaian hasil praktikum di atas bisa saja terjadi karena faktor praktikan yang kurang teliti
dalam mencapai batas waktu paruh, ataupun .
Selanjutnya praktikum kedua tentang tingkat peluruhan, terdapat dua jenis isotop yaitu C14 →
N14 dan U238 → Pb206. Unsur C14 pada waktu paruh pertama dengan lama waktu 5.730 tahun, memiliki
jumlah unsur 54,2% untuk sisanya sebanyak 45,8% berubah menjadi unsur N14. Unsur C14 pada waktu
paruh kedua dengan lama waktu 11.250 tahun, memiliki jumlah unsur 27,7% untuk sisanya sebanyak
72,3% berubah menjadi unsur N14. Unsur C14 pada waktu paruh ketiga dengan lama waktu 17.500
tahun, memiliki jumlah unsur 13,7% untuk sisanya sebanyak 86,3% berubah menjadi unsur N14.
Unsur berikutnya U238 pada waktu paruh pertama dengan lama waktu 4.500.000.000 tahun, memiliki
jumlah unsur 52,8% untuk sisanya sebanyak 47,2% berubah menjadi unsur Pb206. Unsur U238 pada
waktu paruh kedua dengan lama waktu 9.000.000.000 tahun, memiliki jumlah unsur 25,8% untuk
sisanya sebanyak 74,3% berubah menjadi unsur Pb206. Unsur U238 pada waktu paruh ketiga dengan
lama waktu 14.000.000.000 tahun, memiliki jumlah unsur 13,1% untuk sisanya sebanyak 86,9%
berubah menjadi unsur Pb206. Menurut teori, jumlah dari unsur akan berkurang setengah setiap satu
satuan waktu paruh. Sehingga pada waktu paruh kedua, unsur akan berjumlah setengah dari jumlah
unsur waktu paruh pertama, atau berjumlah seperempat dari jumlah awal. Dan terus berkurang
jumlahnya sampai waktu paruh yang ketiga. Dari hasil praktikum didapatkan kesesuaian, yang
berarti data praktikum tersebut benar.
Praktikum yang ketiga tentang pengukuran, pengukuran dilakukan menggunakan benda pohon
dan batu. Mengukur lama waktu benda pohon menggunakan unsur C14. Saat memasuki waktu paruh
yang pertama unsur yang tersisa sebanyak 59,1% dengan lama waktu 5.700 tahun. Untuk waktu
paruh yang kedua unsur yang tersisa sebanyak 29,6% dengan lama waktu 11.420 tahun. Pada waktu
paruh ketiga unsur yang tersisa sebanyak 14,9% dengan lama waktu 17.100 tahun. Selanjutnya
mengukur lama waktu benda batu menggunakan unsurU238. Saat memasuki waktu paruh yang
pertama unsur yang tersisa sebanyak 50,% dengan lama waktu 4.459.000.000 tahun. Untuk waktu
paruh yang kedua unsur yang tersisa sebanyak 25,1% dengan lama waktu 8.910.000.000 tahun. Pada
waktu paruh ketiga unsur yang tersisa sebanyak 12,6% dengan lama waktu 13.345.000.000 tahun.
Menurut teori, jumlah dari unsur akan berkurang setengah setiap satu satuan waktu paruh. Jadi saat
waktu paruh kedua, unsur akan berjumlah setengah dari jumlah unsur waktu paruh pertama, atau
berjumlah seperempat dari jumlah awal. Dan terus berkurang jumlahnya sampai waktu paruh yang
ketiga. Dari hasil praktikum diatas menunjukan kesesuaian, yang berarti data praktikum tersebut
benar.
Dalam praktikum keempat, elemen Karbon-14 digunakan untuk menampilkan prediksi umur
benda, meliputi rumah, pohon kecil aktif, pohon aktif besar, tulang hewan, fosil pohon, tulang, gelas
kayu, tulang manusia besar dan tulang ikan. Unsur Uranium-238 digunakan untuk
merepresentasikan prediksi umur benda, antara lain batu 1, batu 3, batu 4, dan batu 5. Tujuan custom
(100.000.000 tahun) digunakan untuk merepresentasikan prediksi umur benda, termasuk fosil ikan,
tulang dinosaurus, batu 2, trilobita. Penggunaan khusus (100.000 tahun) digunakan untuk
menampilkan perkiraan usia tulang manusia kecil. Pada pohon hidup kecil dan besar, kandungan
karbonnya utuh dan tidak berkurang selama dekomposisi. Pada rumah, kandungan karbon-14 99,1%,
sehingga diperkirakan berumur 90 tahun. Pada kerangka hewan, kandungan karbon-14 berkurang
saat menjadi fosil atau 98,2%, sehingga diperkirakan berumur 164 tahun. Fosil pohon tersebut
memiliki kandungan karbon-14 sebesar 97,4%, sehingga diperkirakan berumur 235 tahun. Carbon-14
bone adalah 83,9%, sehingga diperkirakan berumur 1.504 tahun. Kaca tersebut memiliki kandungan
karbon-14 sebesar 88,2%, sehingga diperkirakan berumur 1081 tahun. Kerangka manusia yang besar
mengandung 76,6% karbon-14, sehingga diperkirakan berumur 2.209 tahun. Tulang, cangkir kayu,
dan kerangka manusia besar berada di atas tanah yang sama. Tulang ikan mengandung 14,4% karbon
14,4%, sehingga diperkirakan berumur 16.029 tahun, dan tulang ikan memiliki kandungan karbon 14
yang berkurang secara signifikan, membuatnya sangat tua. Jadi semakin sedikit karbon-14, semakin
tua benda tersebut. Rangka manusia kecil menggunakan custom (100 ribu tahun), taksiran umurnya
yaitu 40.900 tahun. Sedangkan benda yang ditemukan menggunakan custom (100 juta tahun) yaitu
fosil ikan, rangka dinosaurus, batu 2, dan trilobite yang memiliki taksiran umur berturut-turut yaitu
28.180.000 tahun, 154.930.000 tahun, 260.750.000 tahun, dan 299.730.000 tahun. Semakin dalam lapisan
tanah benda ditemukan umur benda semakin lama. Batu 1, batu 3, batu 4, dan batu 5 menggunakan
uranium-238 yang umurnya sangat tua dibandingkan dengan menggunakan karbon-14. Batu 1 kadar
uranium-238nya yaitu 97,9% sehingga taksiran umurnya yaitu 159.280.000 tahun. Batu 3 kadar
uranium-238nya yaitu 93,3% sehingga taksiran umurnya 488.580.000 tahun. Batu 4 kadar uranium-
238nya yaitu 89,4% sehingga taksiran umurnya 762.990.000 tahun. Batu 5 kadar uranium-238nya yaitu
82,3% sehingga taksiran umurnya 1.260.000.000 tahun. Jadi semakin dalam lapisan tanah
ditemukanya benda maka kadar uranium-238nya semakin berkurang yang menyebabkan umur
benda semakin tua.
Isotop unsur yang digunakan untuk memperkirakan umur benda yaitu ada karbon-14, uranium-
238, dan custom. Dapat menggunakan lebih banyak dari satu unsur karena dalam suatu benda masih
terdpat kandungan unsur tersebut sehingga masih dapat memperkiraan usia menggunakan lebih dari
satu unsur.
g. Kesimpulan
➢ Simpulan
1. Hubungan umur benda dengan lapisan tanah tempat benda itu berada sedemikian rupa
sehingga semakin dalam lapisan tanahnya, semakin tua benda tersebut, dan semakin luar
lapisan tanahnya maka semakin muda benda tersebut.
2. Untuk menentukan umur sebuah benda, bisa menggunakan elemen Carbon-14, Uranium-238,
atau jika keduanya tidak terdeteksi, bisa menggunakan opsi Custom. Penggunaan unsur
Uranium-238 menunjukkan prediksi umur benda yang relatif tua, sedangkan penggunaan
unsur Karbon-14 menunjukkan umur benda yang relatif muda.
3. Presentase yang dihasilkan detektor jika semakin besar maka semakin kecil umur benda.
Begitu pula sebaliknya semakin kecil presentase yang dihasilkan, maka semakin besar umur
benda tersebut.
➢ Saran
Adanya ketidaksesuaian pada hasil praktikum tentang waktu paruh bisa saja terjadi karena
faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu praktikan yang kurang teliti dalam mencapai batas
waktu paruh, dan faktor ekstern yaitu kondisi perangkat dan jaringan yang membuat lab maya
menjadi terhambat

h. Daftar pustaka
Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
http://www.academia.edu/download/51074767/Peluruhan_Zat_Radioaktif.pdf

Frederick Bouche & David L. Wallach. 1994. Thecnical Phisich. John Willench & Sonch. New York.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132107032/pendidikan/KONSEP+DASAR+FISIKA+MODERN.
pdf

Halliday, David, 2005. Fisika Dasar Jilid 2. Penerbit Erlangga : Jakarta


http://library.um.ac.id/free-contents/downloadpdf.php/buku/fisika-jilid-2-david-halliday-robert-
resnick-diterjemahkan-oleh-pantur-silaban-erwin-sucipto-11562.pdf

Krane, Kenneth.2011. Fisika Modern. UI-Press. Jakarta.


https://www.ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JPP/article/view/425

Muljono. 2003. Fisika Modern. Bandung. UPH.


https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2502

i. Pertanyaan
1. Isotop unsur apa yang digunakan untuk memperkirakan berapa umur sesuatu? Mengapa
ilmuwan menggunakan lebih dari satu jenis?
Jawab:
Unsur isotop yang digunakan adalah 14C dan 238U. Ilmuan menggunakan dua jenis unsur yang
berbeda dikarenakan pada unsur 14C memiliki waktu paruh sebesar 5.730 tahun. Sedangkan
untuk umur benda yang memiliki kisaran usia milyaran tahun menggunakan unsur 238U.
2. Perhatikan gambar disamping :
a. Bagaimana Anda memutuskan mana yang akan digunakan: Carbon-14 atau Uranium-238?

b. Bagaimana persentase membantu Anda memperkirakan usia?

c. Jika Anda tidak bisa membaca satu objek seperti fosil ikan , apa lagi yang
bisa Anda coba? Tentukan perkiraan usia fosil ikan dan jelaskan apa yang Anda lakukan
untuk memperkirakan usia fosil.
Jawab :
a. Jika saat menggunakan unsur 14C tidak muncul presentase, maka untuk mengetahui
perkiraan umur benda tersebut menggunakan unsur 238U. Begitu pula sebaliknya.
b. Nilai presentase yang muncul menunjukan kandungan unsur yang ada pada benda tersebut,
dengan menggeser grafik paruh waktu yang sudah tertera sampai menunjukan presentase
yang sama, maka akan muncul perkiraan waktu benda tersebut secara tepat.
c. Umur fosil ikan dapat diketahui dengan mengarahkan detektor ke fosil ikan kemudian
menggunakan unsur costum dengan perkiraan 100 juta tahun. Lalu akan muncul presentase
dan menggeser garis pada grafik sehingga muncul presentase yang sama, maka akan terlihat
perkiraan umur fosil ikan yaitu 27.850.000 tahun.
3. Jika Anda adalah ilmuwan forensik dan menemukan mayat terkubur, dapatkah Anda
menggunakan salah satu isotop dalam simulasi untuk mengetahui berapa lama orang tersebut
meninggal? Jelaskan.
Jawab:
Ya dapat, isotop unsur yang saya gunkanan adalah 14C karena memiliki waktu paruh sebesar
5.730 yang dimana sesuai dengan praktikum keempat, perkiraan umur rangka manusia
mencapai 2.205 tahun.
4. Apa jenis reaksi yang dialami Karbon-14 dan Uranium-238? Jelaskan bagaimana Anda
mengetahuinya dan tulis reaksi untuk masing-masingnya!
Jawab:
Reaksi pada C14 termasuk kedalam peluruhan  karena saat terjadi peluruhan di bantu oleh
sinar-, dengan persamaan sebagai berikut :

Sedangkan untuk U238 termasuk kedalam peluruhan sinar-, dengan persamaan sebagai berikut:

j. Link Video

https://youtu.be/cD2XgK8BhGo
k. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai