Anda di halaman 1dari 2

SOAL KASUS PPH BADAN

PT. CIPTA SOLUSION yang didirikan sejak tahun 2015, beralamat di Jalan Kol. H. Burlian No. 15
Palembang adalah perusahaan jasa Event Organizer. PT. CIPTA SOLUSION sudah ditetapkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak per 17 September 2017 karena omsetnya telah melewati dari Rp. 4,8 Milyar per
tahun. Namun, meskipun sudah ditetapkan sebagai PKP, PT. CIPTA SOLUSION tidak menghitung pajak
masukan. Berikut adalah informasi keuangan PT. CIPTA SOLUSION untuk tahun 2019 :

Pendapatan jasa Rp.9.354.140.259

Harga Pokok Jasa Rp.4.483.312.207

Beban Operasional :

Beban gaji karyawan Rp.878.636.137

Biaya ATK Rp.25.975.500

Biaya transport dan BBM Rp.48.685.000

Biaya listrik dan telepon Rp.84.514.305

Beban penyusutan Rp.85.687.500

Biaya air PAM Rp.19.885.886

Biaya lain-lain Rp. 300.000.000

Pada Bulan April 2020 PT. CIPTA SOLUSION akan menyampaikan SPT Tahunan 2019, namun PT.
CIPTA SOLUSION belum menghitung jumlah pajak terhutangnya.

Informasi lain sbb :

a. Selama tahun 2019 diketahui terdapat bukti pemotongan/pemungutan PPH oleh pihak lain sbb :

1. PPH pasal 22 atas pendapatan jasa transaksi dengan bendaharawan negara Rp. 56.124.842
2. PPH pasal 23 atas pendapatan jasa dari pihak swasta Rp. 93.541.403
3. PPh pasal 24 yang diterima penjulan jasa di Luar Negeri sebesar Rp. 12.000.000

b. Untuk tahun 2019, PT. CIPTA SOLUSION telah mengangsur PPH pasal 25 setiap bulan dari bulan
April 2019 sampai Maret 2020 sebesar Rp. 10. 000.000 per bulan

c. PPN yang telah disetor sendiri oleh PT. CIPTA SOLUSION di tahun 2019 adalah Rp. 467.707.013.
Untuk transaksi dengan bendaharawan negara, pihak lawan transaksi sdh menyetorkan sendiri
PPN sebesar Rp. 374.165.610, bukti penerimaan pajak elektronik (BPE) sdh diterima.

Pertanyaan :

1. Apakah PT. CIPTA SOLUSION masih memiliki hutang PPN yang masih harus disetor untuk
transaksi di tahun 2019? Jika ada, berapa jumlahnya?
2. Susunlah Laporan Laba Rugi tahun 2019, kemudian hitunglah Pajak Penghasilan Badan yang
Kurang Bayar (KB) atau Lebih Bayar (LB)!

Catatan : untuk menghitung PPH Badan, gunakan UU PPH pasal 31 E (karena omset berada di
antara nilai Rp. 4.8 Milyar dan 50 Milyar.

----------------------------------------------------------selamat mengerjakan------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai