Anda di halaman 1dari 5

5.

1 Implikasi Penelitian
5.1.1 Implikasi Teoritis
Beberapa implikasi teoritis yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil
pembahasan penelitian ini, baik secara teoritis dan empiris sebagai berikut:
1. Integritas yang diindikasikan dengan Manajemen, produk dan proses
memiliki pengaruh terhadap Budaya Korporat. Hal ini merupakan
akumulasi hasil penelitian yang dilakukan Bharadwaj G Bharadwaj, dkk,
2000. dalam penelitian yang berjudul Budaya Korporat in Service
Industries : A Comceptual Mode and Reasearch propotions, Journal of
Marketing Vol 57 (Oct 2000)), menyatakan bahwa sustainable
competititve advantage ini dipengaruhi oleh variabel Integritas yang
dibentuk oleh indikator-indikator Integritas Manajemen, Integritas produk
dan Integritas proses.
2. Hasil penelitian ini secara teoritis mendukung Teori teward Levine. 2006.
tentang High performance creating culture agreement, handbook of
business strategy, Strategic Management Journal, yang membahas
variabel-variabel perilaku organisasi yang menciptakan buaya organisasi
yang baik akan memberikan dapak yang positif terhadap Daya saing bagi
perusahaan.
3. Hasil penelitian ini secara empiris mendukung pendapat Wahyono, 2002,
Orientasi Pasar Dan Penghargaan kepada SDM: Pengaruh Terhadap
Kinerja Pemasaran, Indonesian Journal of Marketing Science
mengemukakan bahwa salah satu indikator variabel Penghargaan kepada
SDM adalah kePenghargaan kepada SDMan, produk teknis (penataan) dan
juga proses dalam pelayanan., dari ketiga tersebut di indikasikan nantinya
apabila ditingaktkan akan dapat meningktakan Daya saing bagi
perusahaan.
4. Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Weill, P., Broadbent, M.,
2000. Managing IT infrastructure: a strategic choice. In: Zmud, R.W.,
(Ed.), Framing the Domains of IT Management, Pinnaflex Educational
Resources, Cincinnati, OH, Management Research News yaitu tentang
Dimana peneliti diatas berpendapat bahwa selain variabel utama penelitian
ini, faktor-faktor lain yang berpengaruh Budaya Korporat yaitu It
perfomrance. Dengan adanya Profesionalisme dipastikan perusahaan akan
mampu bersaing dengan beberapa pesaing dan bahkan dapat lebih tinggi
dari beberapa pesaing yang ada.
5. Hasil penelitian ini Menolak pendapat Powell Thomas C & Micallef Anne
Dent , 2003. Information Technology As Competitive Advantage : The
Role Of Human, Bussines And Technology Resources yaitu tentang
Dimana peneliti diatas berpendapat bahwa selain variabel penelitian ini
Profesionalisme tidak berpengaruh terhadap Budaya Korporat. Akan tetapi
dalam penelitian ini Profesionalisme dipastikan perusahaan akan mampu
bersaing dengan beberapa pesaing dan bahkan dapat lebih tinggi dati
beberap pesaing yang ada.

5.1.2 Implikasi Manajerial


1. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Integritas yang diterapkan oleh
perusahaan BRI dengan melakukan Integritas produk, proses dan juga
manejemen mempunyai pengaruh terhadap Budaya Korporat. Hal tersebut
dilihat ketika produk yang berbeda diterapkan dan juga proses serta
manjemen yang berbeda diterapkan memungkinkan untuk menambah
respon nasabah untuk datang dan melakukan kerjasama dengan lembaga
BRI . Hal ini merupakan aspek penting bagi BRI apabila ingin bisa terus
bersaing dengan para pesaing.
2. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Profesionalisme memberikan
pengaruh positif secara terhadap Budaya Perusahaan. Sehingga hasil
penelitian ini menolak hasil penelitian yang dilakukan oleh Powell
Thomas C & Micallef Anne Dent , 2003 di atas yang menyatakan bahwa
kinerja teknologi informasi yang tidak mendukung SCA.
3. Hasil penelitian ini juga menjelaskan Kepuasan nasabah dan juga
Penghargaan kepada SDM mampu membuat suatu strategi yang bisa
membuat perusahaan BRI dapat bersaing dengan lembaga sejenis lainya.
Dan dari situ dapat di ketahui bahwa Kepuasan nasabah yang baik dan
juga di dukung dengan beberapa Penghargaan kepada SDM produk
proses, serta Penghargaan kepada SDM manjerial yang dilakukan
tentunya mamapu menghasilkan kemampuan Daya saing perusahaan
pegasian syari’ah yang ada di kota Mojokerto.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara budaya korporat yang terdiri dari variabel Integritas,
Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladan dan Penghargaan Kepada
SDM dengan Produktivitas Kerja Karyawan. Integritas, Profesionalisme,
Kepuasan Nasabah, Keteladan dan Penghargaan Kepada SDM mempunyai
hubungan yang positif terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
2. Uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel Integritas,
Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan dan Penghargaan Kepada
SDM berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Hasil dari
uji t signifikansi menunjukkan bahwa variabel Integritas, Profesionalisme,
Kepuasan Nasabah, Keteladanan dan Penghargaan Kepada SDM secara
parsial mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan. Hal ini berarti terdapat
hubungan yang nyata antara Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah,
Keteladanan dan Penghargaan Kepada SDM terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan.
3. Dari lima variabel independent yang diteliti, variabel Keteladanan adalah
variabel yang dominan pengaruhnya terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

6.2. SARAN-SARAN
Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang ada, maka diharapkan:

1. Karyawan tetap memiliki sikap mental dan berperilaku sesuai dengan budaya
korporat yang ada karena hal ini memberi kontribusi cukup besar dalam
pelaksanaan budaya korporat yang pada akhirnya akan mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan.
2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Keteladanan memberikan
pengaruh yang dominan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan sehingga
harus dipertahankan. Sedangkan variabel

Anda mungkin juga menyukai