Bab 1
Bab 1
Makna strategis mengandung arti sangat penting dan sangat berpengaruh. KLHS mengevaluasi
kondisi dan rencana daerah yang sangat penting dan berpengaruh, karena komponen yang sangat
penting dan berpengaruh tersebut jika dibiarkan akan berdampak pada pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan. Pendekatan strategis yang digunakan dalam kebijakan, rencana,
dan/atau program dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang terjadi di masa depan,
merencanakan dan mengendalikan langkah-langkah yang diperlukan sehingga menjamin keutuhan
lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kini dan masa depan.
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek
Lingkungan Hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan
Lingkungan Hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
Pendahuluan | 1-1
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
kini dan generasi masa depan (Pasal 1 Ayat 3 UU 32 Tahun 2009 PPLH dan Pasal 1 Ayat 3 PP 46
Tahun 2016 KLHS).
Sebagaimana disebutkan dalam UU 32/2009 tentang PPLH Pasal 15 dan PP 46/2016 tentang
KLHS Pasal 2, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan
bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP).
Berdasarkan waktu analisis, KLHS terbagi dua, yaitu KLHS Ex-Poste (KLHS dilakukan setelah
KRP ada) dan Ex-Ante (KLHS dilakukan sebelum KRP ada).KLHS Ex-Poste berlaku untuk KLHS
RTR (Rencana Tata Ruang). KLHS RTR yang bersifat Ex-Poste memiliki karakteristik:
Dokumen KLHS merupakan hasil kerjasama seluruh anggota Kelompok Kerja (Pokja) KLHS dan
juga seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam proses FGD dan uji publik. Dokumen
KLHS diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan keinginan masyarakat Indonesia untuk
menjalankan transformasi peradaban masyarakat menuju kehidupan yang lebih adil, damai,
sejahtera dan berkelanjutan.
Tahapan penyelenggaraan KLHS untuk Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kawasan Industri
Terisi secara umum sama dengan proses penyelenggaraan KLHS yang diatur dalam Peraturan
Menteri LHK – RI No. 69 Tahun 2017. Hal yang secara khusus menjadi poin penting dalam KLHS
Pendahuluan | 1-2
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
RDTR yaitu terkait adanya pengecualian kewajiban menyusun dokumen Analsisi Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Pengecualian kewajiban menyusun AMDAL untuk usaha dan/atau
kegiatan yang berlokasi di daerah kabupaten/kota yang telah memiliki RDTR diatur dalam Permen
LHK 24/208. KLHS RDTR sendiri menjadi syarat dalam penyusunan dokumen KRP RDTR.
Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kawasan Industri Terisi adalah rencana secara terperinci
tentang tata ruang wilayah dalam kota Terisi yang dipengkapi dengan peraturan zonasi. Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan, sehingga dalam
penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Terisi ini diperlukan penyusunan KLHS (Kajian
Lingkungan Hidup Strategis).
1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan kegiatan penyusunan dokumen KLHS
RDTR Kawasan Perkotaan Terisi sebagai salah satu upaya untuk menjamin bahwa
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
perencanaan pembangunan.
1.2.2 Tujuan
Pendahuluan | 1-3
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
1.2.3 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a) Teridentifikasi isu strategis dan terumuskannya isu pembangunan berkelanjutan;
b) Teridentifikasi materi muatan KRP yang berpotensi menimbulkan pengaruh pada
lingkungan hidup;
c) Terkajinya review muatan KLHS;
d) Terumuskannya alternatif kebijakan maupun skenario kebijakan yang tersedia dan perlu
dipertimbangkan;
e) Tersusunnya rekomendasi tindak lanjut.
Pendahuluan | 1-4
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
k) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16
Tahun 2018 tentang Tentag Pedoman Penyusunan RDTR RDTR dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota;
l) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6
Tahun 2017 tentang Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah;
m) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 37
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten;
n) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 01/Prt/M/2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
o) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 Tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
p) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
q) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015;
r) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
s) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029;
a. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Indramayu Tahun 2018-2038
b. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu No. 3 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pembuatan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten
Indramayu No. 3 Tahun 2006 seri E.2) ;
Pendahuluan | 1-5
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Kriteria wilayah yang dijadikan dalam lingkup penentuan wilayah perencanaan RDTR
perkotaan ditetapkan pada :
a. Wilayah administrasi kecamatan dan desa atau kelurahan;
b. Kawasan fungsional, seperti bagian wilayah perkotaan / sub wilayah perkotaan;
c. Bagian wilayah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan;
d. Kawasan strategis kabupaten yang memiliki ciri kawasan perkotaan;
e. Bagian wilayah kabupaten yang berupa kawasan perdesaan dan direncanakan menjadi
kawasan perkotaan.
Berdasarkan kriteria dan lingkup wilayah perencanaan yang akan di jadikan RDTR
Perkotaan Terisi yakni mencakup sebagian Kecamatan Terisi, diantaranya meliputi :
1. Desa Rajasinga;
2. Desa Karangasem;
3. Desa Cibereng;
4. Desa Plosokerep;
5. Desa Kendayakan; dan
6. Desa Jatimulya
Lingkup pembagian wilayah perencanaan RDTR Perkotaan Terisi dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Tabel 1.1
Ruang Lingkup Pekotaan Terisi Tahun 2017
No Desa Luas (Ha) Persentase (%)
1 Rajasinga 687.05 15.91
2 Karangasem 367.79 8.52
3 Cibereng 382.62 8.86
4 Plosokerep 1732.23 40.12
5 Kendayakan 666.02 15.43
6 Jatimulya 481.63 11.16
Total 4317.34 100.00
Sumber : Materi Teknis RDTR Terisi, Tahun 2020
Pendahuluan | 1-6
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Pendahuluan | 1-7
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Pendahuluan | 1-8
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
c) Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) yang ada dalam dokumen
RDTR Terisi terhadap kondisi lingkungan hidup di kawasan tersebut
Pendahuluan | 1-9
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Pendahuluan | 1-10
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
5. Penjaminan Kualitas
Untuk rencana rinci, terutama RDTR kedalaman informasinya akan lebih detil sehingga
dalam rangka konsultasi publik sebaiknyamelibatkan hingga lapisan masyarakat yang
merasakan dampak pembangunan secara langsung.
Seperti dijelaskan dalam bab sebelumnya, proses pelaksanaan KLHS untuk semuajenis
rencana tata ruang dapat dilakukan dengan 3 (tiga) tipe pendekatan yang terintegrasi
yakni satu-kesatuan (embedded), paralel, dan setelah (Post). Dalampelaksanaannya
dapat dilakukan variasi dari ketiga pendekatan ini yang disesuaikandengan jadwal,
anggaran dan karakter dari RTR.
KLHS akan memberikan masukan terhadap kebijakan, rencana, dan program (KRP) pada
dokumen perencanaan tata ruang. KRP yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Masukan KLHS untuk Rencana Tata Ruang
Pendahuluan | 1-11
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Gambar 1.3 Kerangka Analisis Review KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Terisi
Pendahuluan | 1-12
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Pendahuluan | 1-13
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
3) Keadilan (justice) dijadikan nilai penting agar penyelenggaraan KLHS dapat menghasilkan
kebijakan, rencana dan program yang tidak mengakibatkan marjinalisasi sekelompok atau
golongan tertentu masyarakat karena adanya pembatasan akses dan kontrol terhadap
sumber-sumber alam atau modal atau pengetahuan.
Hasil yang diharapkan dari penerapan Review KLHS RDTR Kawasan Perkotaan Terisi adalah
tersusunnya laporan pelaksanaan KLHS yang memuat rekomendasi mitigasi dampak negatif
kebijakan dan/atau rencana pembangunan terhadap lingkungan hidup di Kecamatan Terisi
berdasarkan dari hasil analisa. Laporan Review Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RDTR
Kawasan Perkotaan Terisi bersifat interaktif yang dapat dan bahkan perlu dimutakhirkan oleh
SKPD terkait. Laporan KLHS ini diharapkan bermanfaat bagi penyusunan Rencana Tata Ruang
Daerah ataupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah Kabupaten
Indramayu berikutnya agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Dokumen-dokumen perencanaan dan lingkungan seperti halnya dokumen tata ruang, rencana
pembangunan dan status lingkungan hidup Kabupaten Indramayu merupakan referensi utama
yang dapat dijadikan baseline bagi analisis KLHS ini.
Pendahuluan | 1-14
REVIEW KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
KAWASAN INDUSTRI TERISI
Bab 1 Pendahuluan
Pada Bab ini menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, hasil yang di
harapkan, kerangka fikir penyusunan KLHS, ruang lingkup wilayah dan ruang
lingkup perjaan, landasan hukum penyusunan KLHS dan Sistematika pembahasan
Review KLHS Kawasan Industri Terisi.
Pada bab ini menguraikan tentang profil Kecamatan Terisi. Profil Kecamatan Terisi
terdiri dari kondisi fisik, kependudukan, penggunaan lahan, sarana dan prasarana,
perekonomian dan transportasi.
Pada bagian ini akan iuraikan mengenai tahap persiapan dan penyelenggaraan
KLHS. Tahap penyelenggaraan KLHS dimulai dari identifikasi isu Pembangunan
berkelanjutan sampai dengan Hasil analisis muatan KRP RDTR Kawasan Industri
Terisi.
Pendahuluan | 1-15