Anda di halaman 1dari 1

BERLATIHLAH SENI UNTUK MELATIH INTUISI

Dunia medis di jaman dahulu menganggap bahwa perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri tidaklah
besar. Namun, pada saat ini, perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan tidak hanya menjadi pengetahuan
yang diakui bersama oleh para praktisi medis pada umumnya, tetapi juga menjadi sebuah cabang ilmu
pengetahuan yang khusus diteliti.

Fungsi otak kiri adalah untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung.
Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak
kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain
sebagainya. Otak kanan bertanggungjawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan
refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggungjawab terhadap emosi (EQ).

Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan
serta kurang kemampuan manajerial. Pendidikan saat ini kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri.
Sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi dan
kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum dimana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri.

Seni Untuk Merangsang Otak Kanan Kita


Sudah saatnya kita musti mengoptimalkan kehebatanotak kanan meski sebelumnya guru di sekolah lebih
banyakmerangsang dan mengajarkan kemampuan otak kiri. Lantasbagaimana sajakahlatihanmengasah
kemampuan otak kanan?

Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan kecerdasan otak kanan. Berikut ini
beberapa tips yang barangkali bisa dilakukan:
 Pertama, bangkitkan kemampuan bawah sadar kita. Latihan ini sederhana saja, misalnya
dengarkan jenis musik lembut dengan mata terpejam, bayangkan dan rasakan alunan
musiclembut itu. Jaga kesadaran ikuti irama musik tersebut.
 Kedua, bangkitkan minat pada aktivitas di alam terbuka. Dekatkan tubuh kita dengan alam
dengan beragam aktivitas, misalnya jalan-jalan di pegunungan atau di pantai, berenang,
memancing, bersepeda dan sebagainya.
 Ketiga, lebih mendekatkan pada hal-hal yang reflektif. Misalnya keagamaan, bagi seorang
muslim sholat malam (tahajud), dzikir dalam hati (qolbu) yang bisa dilakukan di mana dan kapan
saja diyakini cepat merangsang kecerdasan otak kanan. Kegiatan meditasi atau yoga juga
disarankan untuk menumbuhkan kemampuan otak kanan ini.
 Keempat, biasakan senantiasa mengelola reflek gerak tubuh kita. Untuk meningkatkan otak rasa
ini kesadaran terhadap reflek tangan, kaki, mata, hidung, mulut dan sebagainya yang pada
situasi tertekan tertentu muncul tiba-tiba musti juga dikelola dengan proporsional. Sadar atau
tidak pada situasi stres atau emosi, gerak reflek bagian tubuh tertentu kita kadang-kadang sulit
dikendalikan, misalnya mulut gemetar (tremorik). Nah, kesadaran untuk selalu mengelola bagian
tubuh itulah yang musti dilakukan. Sekalipun latihan ini sulit namun dengan niat keras bukan
mustahil kita mampu senantiasa menyadari setiap gerak reflek yang biasa terjadi.
 Kelima, berlatih berpikir secara menyebar (divergen), meloncat-loncat, tidak lurus (linier),
berbeda (different) dan upayakan selalu gembira. Banyak sekali latihan yang bisa dilakukan,
misalnya membaca kumpulan humor, kegiatan melukis, melihat gambar-gambar atau film-film
kartun, melontarkan dan mendengarkan joke atau banyolan-banyolan lucu.

Anda mungkin juga menyukai