Anda di halaman 1dari 3

Dampak Tidak Adanya Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Dampak tidak adanya persatuan dan kesatuan Dampak tidak adanya persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah negara akan terombang-ambing. Bahkan bisa
terpecah belah dan terjadinya konflik di mana-mana. Dampak yang paling parah, negara akan
runtuh. Dalam buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan
Sosial (2020) karya Elly M. Setiadi, proses pembentukan persatuan dan kesatuan di Indonesia
tidak lepas adanya penjajahan kolonial Belanda dan Jepang. Sebab, kelemahan bangsa sebagai
akibat mudahnya negara lain yang menginvasi sebuah negara karena semata-mata lemahnya
persatuan dan kesatuan antarsuku bangsa. Dari munculnya kesadaran akan pentingnya
persatuan dan kesatuan bangsa sebagai sarana untuk memperkokoh kekuatan bangsa.

Maka muncul pergerakan nasional sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah. Karena
perlawanan lokal seperti perang Aceh, perang Diponegoro tidak membuahkan hasil apa-apa. Titik
lemahnya bangsa terletak dari tidak terintegrasinya bangsa ini sebagai satu kesatuan.
Kesadaran kesatuan dan persatuan baru muncul setelah munculnya pemikir-pemikir modern
yang berpendidikan barat tentang pentingnya persatuan bangsa dan semangat nasionalisme.
Titik puncaknya di Proklamasikan Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Langkah itu mendapat dukungan dari seluruh komponen bangsa.

#Perpecahan bangsa

Jika rakyat Indonesia tida memiliki persatuan dan kesatuan, maka tidak akan terwujud
kemerdekaan yang di proklamasikan pada 17 Agustus 1945. Salah satu dampak tidak adanya
persatuan dan kesatuan adalah perpecahan bangsa. Karena setiap individu atau kelompok
merasa memiliki kepentingan sendiri dan tidak memedulikan kepentingan orang lain. Jika itu
tidak diantisipasi, tidak heran bangsa menjadi pecah.

#Melemahnya pertahanan dan keamanan

Tidak adanya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga akan
berdampak pada melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa. Ketika rakyat tidak lagi
bersatu malah bertikai sendiri, maka serangan dari luar akan mudah masuk. Mereka tidak hanya
masuk, tapi juga akan mempengaruhi rakyat.

#Terjadi konflik antar kelompok Konflik antar kelompok

akan terjadi ketika setiap individu atau kelompok tidak memiliki sikap persatuan dan kesatuan.

Mereka lebih mementingkan golongan atau sukunya masing-masing. Sebagai warga negara
harus menjaga dan mengamalkan sikap persatuan dan kesatuan di mana pun berada, baik di
keluarga, lingkungan masyarakat atau sekolah. Karena dengan adanya persatuan dan kesatuan
akan memperkokoh ketahanan dan keamanan negara dari ancaman luar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Tidak Adanya Persatuan dan
Kesatuan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/13/151500969/dampak-tidak-adanya-
persatuan-dan-kesatuan-dalam-kehidupan-berbangsa-dan?page=all#page2.
Penulis : Ari Welianto
Editor : Ari Welianto

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Cara Bangsa Indonesia Dalam


Memperkukuh Persatuan dan
Kesatuan
Pengertian ilmu

ilmu merupakan rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode
berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang
sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan
mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan
penerapan.

ILMU SEBAGAI AKTIVITAS PENELITIAN

Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan melakukan sesuatu
yang dilakukan oleh manusia. Ilmu tidak hanya satu aktivitas tunggal saja, melainkan sutau rangkaian
aktivitas sehingga merupakan sebuah proses. Rangkaian aktivitas itu bersifat rasional, kognitif, dan
teleologis.

ILMU SEBAGAI METODE ILMIAH

Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata
langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan
pengetahuan yang ada.

Menurut Sheldon J. Lachman mengurai metode ilmiah menjadi 6 langkah yang berikut :

1. Perumusan pangkal-pangkal duga yang khusus atau pernyataan-pernyataan yang khusus


untuk penyelidikan.
2. Perancangan penyelidikan itu.

3. Pengumpulan data.

4. Penggolongan data.

5. Pengembangan generalisasi-generalisasi.

6. Pemeriksaan kebenaran terhadap hasil-hasil, yaitu terhadap data dan generalisasi-


genralisasi.

ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN SISTEMATIS

Pengertian ilmu memang paling mudah dipahami sebagai pengetahuan. Di kalangan ilmuwan
maupun para filsuf pada umumnya ada kesepakatan bahwa ilmu adalah sesuatu kumpulan
pengetahuan sistematis.

Pengetahuan juga dapat digolongkan menjadi dua macam yakni :

- pengetahuan empiris murni yang menunjukkan adanya benda-benda berikut ciri-cirinya yang
dikenal manusia.

- dan pengetahuan priori murni yang menunjukkan hubungan-hubungan di antara hal-hal umum
yang memungkinkan orang membuat penyimpulan-penyimpulan dari fakta-fakta yang terdapat
dalam pengetahuan empiris

Anda mungkin juga menyukai