Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KONSENTRASI

BELAJAR MAHASISWA/I SEMESTER II KEPERAWATAN


INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN TAHUN 2018

yaninuraeni217@yahoo.com

Penulis : Yani Nuraeni (100314331)


Pembimbing : Ns. Armi., S.Kep., M.Kep
Penguji Utama : Ns. Yuli Erlina., S.Kep., M.Kes
Penguji I : Ns. Mila Sartika., S.Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI NERS

ISNTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN CIKARANG BEKASI

2018
ABSTRAK
Latar Belakang : Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi

hari, waktu sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi.

Sarapan dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan,

sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi

dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah. Selain itu,

mengonsumsi protein dan kadar serat yang tinggi juga dapat membuat seseorang tetap

merasa kenyang hingga waktu makan siang (Jetvig, 2010).

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh sarapan

pagi terhadap konsentrasi belajar mahasiswa semester II keperawatan Institut Medika

Drg. Suherman tahun 2018”.

Metode : Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen atau

percobaan. Penelitian quasi eksperimen adalah suatu penelitian dengan melakukan

percobaan (experiment) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang

timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperiment tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini variable independen dan dependen dinilai

secara simultan pada suatu saat sehingga tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2014).

Pada penelitian ini mahasiswa Institut Medika Drg. Suherman dinilai konsentrasi saat

melakukan sarapan pagi.

Hasil Penelitian : Hasil analisis rata-rata tidak sarapan pagi tentang konsentrasi

belajar adalah 7,00 dengan standar deviasi 0,739. Pada sarapan pagi didapatkan rata-

rata tingkat konsentrasi adalah 8,25 dengan standar deviasi 0,754. Terlihat nilai mean

perbedaan antara tidak sarapan pagi dan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar
adalah -1,250 dengan standar deviasi 0,305. Hasil uji statistik didapatkan p = 0,000

maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara tidak sarapan pagi

dengan sarapan pagi terhadap konsentrasi belajar.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini dapat

disimpulkan terdapat perbedaan signifikan pengaruh sarapan pagi terhadap

konsentrasi belajar mahasiswa semester II Keperawatan Institut Medika Drg.

Suherman.

Kata Kunci : Sarapan, Pengaruh , Konsentrasi.

Masa remaja merupakan ke masa dewasa yang meliputi

salah satu periode dari perubahan biologik, perubahan

perkembangan manusia. Masa ini psikologik, dan perubahan sosial.

merupakan perubahan atau Pada umumnya masa remaja

peralihan dari masa kanak–kanak dimulai pada usia 10 – 13 tahun


berakhir pada usia 18 – 22 tahun. Jumlah ini tentu bukan

Banyak remaja memiliki merupakan nilai mutlak, tetapi

kebiasaan tidak sarapan pagi. tergantung pula pada faktor

Mereka sering menggantikan umur, tinggi dan berat badan

makan pagi dengan makan siang maupun aktivitas yang dilakukan

yang berlebih atau memakan sehari-hari.

makanan kecil yang tinggi lemak


Makan pagi sering disebut
dan kalori dalam jumlah yang
sebagai sarapan, sarapan adalah
relatif banyak.
konsumsi makanan pertama kali

Menurut World Health dalam satu hari pada seseorang.

Organization (WHO) tahun 2015 Di seluruh dunia, kurang lebih

proposi pemenuhan zat-zat gizi terdapat 20 – 30% baik anak –

dalam sehari berasal dari sarapan anak maupun orang dewasa tidak

memberikan 14%, makan siang sarapan. Menurut kementerian

memberikan 44%, makan kesehatan RI pada pedoman gizi

selingan memberikan 14% seimbang banyak masyarakat

(masing-masing 7% untuk Indonesia yang belum

selingan pagi dan sore) dan membiasakan sarapan. Sarapan

makan malam memeberikan diketahui sebagai konsumsi

28%. Jika tidak ada makanan makanan pertama yang berperan

selingan di pagi hari, proporsi menyediakan energi bagi otak

sarapan adalah 20% dari dan dapat meningkatkan

kebutuhan zat gizi dalam sehari. kemampuan dalam proses


pembelajaran. Sarapan yang baik data Riset Kesehatan Dasar

terdiri dari pangan karbohidrat, (Riskesdas) tahun 2010, masih

pangan lauk – pauk, sayur – banyak anak yang tidak terbiasa

sayuran, buah – buahan, dan sarapan sehat, yaitu sekitar

minuman. Keanekaragaman lima 35000 anak usia sekolah (26.1%)

kelompok jenis pangan setiap yang hanya sarapan dengan air

hari atau setiap kali makan ini minum dan 44.6% asupan energi

sangat penting, karena dari sarapan kurang dari 15%

mempengaruhi mutu atau AKG energi.(Riskesdas, 2010).

kualitas gizi. (Kementrian


Pada suatu studi tentang
Kesehatan RI, 2014)
sarapan, Drajat Martianto, PhD.

Sarapan yang berkualitas, Pakar gizi dari Institute Pertanian

harus memenuhi gizi yang Bogor (IPB), menjelaskan,

seimbang sehingga sarapan sarapan yang tidak memadai,

sangat penting bagi remaja memungkinkan terjadi

karena sarapan berfungsi sebagai hipoglikemia yaitu rendahnya

sumber energi dan zat gizi agar kadar gula dalam darah. Hal ini

dapat berpikir, belajar, dan dapat mengakibatkan turunya

melakukan aktivitas secara tingkat konsentrasi belajar.

optimal. Sarapan akan


Konsentrasi merupakan
menyebabkan kadar gula darah
kemampuan seseorang dalam
kembali normal setelah 8—10
memusatkan perhatian pada satu
jam tidak makan. Hasil analisis
hal atau objek tertentu, dalam
waktu relatif lama. Kemampuan keperawatan yang berkualitas

berkonsentrasi sangat dibutuhkan pula. (Susanto, 2014).

dalam proses pembelajaran,


Mahasiswa keperawatan
khususnya pada jejang
dituntut untuk siap baik secara
pendidikan tinggi dan profesi.
mental, fisik, rohani maupun
Secara tidak langsung, hal
jasmani, untuk menempuh
tersebut dapat mempengaruhi
pendidikan keperawatan
hasil pembelajaran atau
sehingga mencapai tujuan yang
pekerjaan. Mahasiswa
diharapkan. Kesiapan fisik
keperawatan merupakan salah
termasuk konsentrasi merupakan
satu contoh yang membutuhkan
hal yang berperan besar dalam
konsentrasi tinggi dalam
menjalani kegiatan belajar di
melaksanakan proses
keperawatan. Salah satu faktor
pembelajaran. Pendidikan
penting yang mempengaruhi
keperawatan memiliki peran
yaitu sarapan. (Harjati, 2012)
yang sangat strategis dalam
Menurut Arnelia (2015)
mencetak tenaga keperawatan
perilaku makan remaja sangat
berkualitas. Perawat berkualitas
khas dan berbeda dibandingkan
akan memberikan pelayana
usia lainnya, yaitu : (a) tidak
kesehatan yang berkualitas pada
makan terutama makan pagi atau
masyarakat, dan tentunya
sarapan (b) kegemaran makan
perawat tersebut merupakan hasil
snacks dan kembang gula serta
didikan dari lembaga pendidikan
softdrink. Snacks (makan kecil)
umumnya dikonsumsi pada adalah mahasiswa pre-klinis,

waktu sore hari setelah pulang sedangkang 67,48% mahasiswa

sekolah. (c) makan cepat saji klinis. Hal-hal yang sering

sangat digemari, baik yang menjadi alasan meliputi masalah

langsung dibeli atau makanan finansial, sudah terbiasa, dan

yang dibawa dari rumah. keterbatasan waktu yang tersedia

Makanan modern ini dikonsumsi baik untuk sarapan maupun

sebagai bagian dari life style untuk menyiapkannya karena

(gaya hidup). Makanan ini kegiatan yang padat.

mengandung zat gizi yang tinggi


Hampir 50% remaja terutama
energi, lemak, serta protein. (d)
remaja akhir tidak sarapan.
gemar mengkonsumsi minuman
Penelitian lain juga membuktikan
ringan (soft drinks).
masih banyak remaja (89%) yang

Banyak mahasiswa menyakini kalau sarapan pagi

keperawatan sering melewatkan memang penting. Mereka yang

sarapan. Penelitian Dogbe dan sarapan secara teratur hanya

Abaidoo tentang sarapan pada 60%. Remaja putri malah

mahasiswa pre-klinis dan klinis melewati dua kali waktu makan

di University of Ghama Medical dan lebih memilih kudapan.

School menunjukan hasil bahwa Sarapan memyumbang 15 – 30%

total mahasiswa yang pemenuhan kalori dari kebutuhan

melewatkan sarapan sebesar sehari. Sangat disayangkan

71,92% dengan proposi 76,62% sebesar 26,1% anak Indonesia


hanya mengonsumsi minuman 2013 berjumlah 34 orang,

(air putih, teh, atau susu) dan menunjukan hasil adanya

sekitar 44,6% yang kurang atau hubungan signifikan antara

bahkan tidak sarapan. Banyak kebiasan sarapan pagi dengan

masyarakat Indonesia terutama konsentrasi belajar. Didapatkan

anak – anak, remaja dan dewasa hasil skor konsentrasi tidak

yang beranggapan salah sarapan 65,9 ± 8,6 yang

mengenai sarapan, mereka dikategorikan sebagai

mengira hanya mengonsumsi air konsentrasi sedang dan skor

putih, teh, kopi, susu, atau konsentrasi yang sarapan 7,5 ±

sepotong kue kecil untuk 8,6 yang dikategorikan sebagai

sarapan. Selain itu makan pada konsentrasi cukup baik.

jam 10 pagi atau jam istirahat


Berdasarkan hasil penelitian
sekolah atau kerja dianggap
yang dilakukan didukungan
sebagai sarapan. (Adriam M,
dengan hasil penelitian Widodo,
2012).
Wardoyo, Suntari, dan Widiniah

Hasil penelitian widodo dapat disimpulkan terdapat

tahun 2015 yang membahas pengaruh sarapan pagi terhadap

tentang pengaruh sarapan pagi konsentrasi belajar pada

terhadap skor konsentrasi pada mahasiswa/i.

mahasiswa kedokteran
Berdasarkan latar belakang
UNSOED. Peneliti melibatkan
diatas, maka peneliti tertarik
mahasiswa kedokteran angkatan
untuk meneliti lebih lanjut
tentang Pengaruh Sarapan Pagi 2. Pengertian Belajar

Terhadap Konsentrasi Belajar


Belajar adalah modifikasi
Mahasiswa/i Semester II
atau memperteguh kelakuan
Keperawatan Institut Medika
melalui pengalaman, yang
Drg. Suherman Tahun 2018.
artinya belajar adalah suatu

A. Konsentrasi Belajar proses dan bukan suatu hasil.

Belajar tidak hanya mengingat


1. Hakikat Konsentrasi
akan tetapi mengalami.
Menurut asal katanya,
3. Konsentrasi Belajar
konsentrasi atau concentrate

(kata kerja) berarti memusatkan, Konsentrasi belajar adalah

dan dalam bentuk kata bentuk terpusatnya perhatian siswa pada

kata benda, concentration artinya proses pembelajaran yang

pemusatan. Konsentrasi adalah berlangsung tanpa melakukan

pemusatan pikiran pada suatu hal hal-hal lain. Menurut Dimyati

dengan cara menyampingkan dan Mudjiono, “Konsentrasi

hal-hal lain yang tidak belajar merupakan kemampuan

berhubungan. Siswa yang memusatkan perhatian pada

berkonsentrasi belajar dapat pelajaran. Pemusatan perhatian

diamati dari beberapa tingkah tersebut tertuju pada isi bahan

lakunya ketika proses belajar belajar maupun proses

mengajar. memperolehnya.”Jika seorang

siswa tidak dapat berkonsentrasi


dalam belajar, bisa jadi ia tidak army alpha tentu peluang lulus

dapat menikmati proses belajar semakin besar jika dibandingkan

yang dilakukannya. dengan orang tidak mengenal

soal psikotes tes army alpha.


4. Tes Army Alpha

5. Faktor-Faktor Pendukung dan


Tes army alpha bertujuan
Penghambat dalam Konsentrasi
untuk mengukur tingkat
Belajar
kecerdasan, ketelitian dan

konsentrasi seseorang. Bentuk tes Faktor-faktor pendukung

army alpha adalah pilihan konsentrasi belajar seorang siswa

berganda (multiple choice), dipengaruhi oleh 2 faktor yakni:

namun tidak sedikit para peserta


a. Faktor internal
psikotes yang tidak mampu
Faktor internal adalah sesuatu
menyelesaikan secara tuntas
hal yang berada dalam diri
dalam pengisian soal-soal
seseorang. Beberapa factor internal
psikotes ini karena para peserta pendukung konsestrasi belajar adalah
1) Jasmani : (a) kondisi badan yang
tidak paham dengan cara
normal menurut standar kesehatan
pengisiannya sehingga mereka
atau bebas dari penyakit yang serius,
kehabisan waktu. Sebenarnya hal (b) kondisi badan di atas normal atau
fit akan lebih menunjang
tersebut dapat kita hindari jika
konsentrasi, (c) cukup tidur dan
kita mampu mengenal lebih
istirahat, (d) cukup makan dan
dekat soal-soal psikotes dan minum serta makanan yang
dikonsumsi memenuhi standar gizi
dengan sering kita berlatih
untuk hidup sehat.
mengisi soal-soal psikotes tes
b. Faktor eksternal tersebut merupakan

Faktor eksternal berarti hal- lingkungan belajar. Selain

hal yang berada di luar diri faktor pendukung, ada juga

seseorang atau dapat faktor penghambat

dikatakan hal-hal yang konsentrasi belajar.

berada di sekitar lingkungan.


B. Konsep Sarapan
Beberapa factor eksternal
1. Pengertian sarapan
yang mempengaruhi belajar

adalah: Manusia membutuhkan

energi untuk mempertahankan


1. Lingkungan : terbebas dari
hidup, menunjang pertumbuhan
berbagai suara yang keras
dan melakukan aktivitas fisik.
dan bising sehingga
Energi diperoleh dari
mengganggu ketenangan.
karbohidrat, lemak dan protein
Udara sekitar harus cukup
yang ada di dalam bahan
nyaman, bebas dari polusi
makanan (Almatsier,2004).
dan bau yang mengganggu.

2. Manfaat Sarapan Pagi


2. Penerangan harus cukup

agar tidak mengganggu Sarapan pagi sangat

penglihatan. bermanfaat bagi setiap orang.

Bagi orang dewasa, sarapan pagi


3. Orang-orang di sekitar
dapat memelihara ketahanan
harus mendukung suasana
fisik, mempertahankan daya
tenang apalagi lingkungan
tahan tubuh saat bekerja dan
meningkatkan produktivitas dan banyak mengandung

kerja. Bagi anak sekolah, sarapan karbohidrat.

pagi dapat meningkatkan


4. Peranan dan manfaat sarapan
konsentrasi belajar dan
Sarapan penting untuk
memudahkan penyerapan
menjaga kesehatan, mencegah
pelajaran sehingga prestasi
sakit, agar tidak lemas,
belajar lebih baik (Khomsan,
menyediakan energi dan zat gizi,
2010).
meningkatkan konsentrasi, serta
3. Jenis makanan dan minuman.
mencegah kegemukan. Efek yang

Jenis makanan dan minuman dirasakan setelah melakukan

untuk sarapan yang baik menurut sarapan, menyatakan lebih aktif,

adalah roti dan susu, makanan tidak merasa lapar, tidak lemas,

sepinggan seperti bubur ayam, segar, dan tidak nyeri lambung,

nasi uduk, nasi goreng, dan mudah menerima pelajaran, tidak

sarapan lengkap seperti nasi, lauk mudah mengantuk, stamina lebih

pauk, sayur, dan minuman. Dapat baik, dan tidak pusing.

menilai bahwa selama ini


5. Alasan tidak sarapan dan
sarapannya sudah menyehatkan,
dampaknya
dengan manyatakan makanannya
Pernah tidak sarapan karena
mengandung energi dan zat gizi,
kesiangan atau terlambat bangun
sarapannya lengkap sesuai
pagi, tidak sempat atau terburu-
dengan 4 sehat 5 sempurna,
buru, malas, tidak ada nafsu
sarapannya bervariasi, higienis,
makan dan tidak merasa lapar. METODE

Dampak ketika tidak sarapan Penulis menggunakan metode

adalah nyeri lambung, mudah penelitian ini adalah quasi eksperimen atau

mengantuk, lemas, pusing, sulit percobaan. Penelitian quasi eksperimen

mengerti atau menerima adalah suatu penelitian dengan melakukan

pelajaran, pingsan, mudah, lupa percobaan (experiment) yang bertujuan

dan keluar keringat dingin. untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang

timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan


6. Waktu sarapan
tertentu atau eksperiment tersebut
Setiap hari sekolah
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini
sebaiknya melakukan sarapan,
variable independen dan dependen dinilai
namun apabila setiap hari libur
secara simultan pada suatu saat sehingga
ada yang melakukan sarapan ada
tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2014).
juga tidak.sebaiknya waktu
Pada penelitian ini mahasiswa Institut
sarapan pada pukul 07.00—
Medika Drg. Suherman dinilai konsentrasi
10.00, pukul 06.00—07.00, dan
saat melakukan sarapan pagi.
pada pukul 05.00—06.00.
Hasil uji statistik didapatkan p =
KERANGKA KONSEP
0,000 maka dapat disimpulkan ada

perbedaan yang signifikan antara tidak


Sarapan Konsentrasi
pagi sarapan pagi dengan sarapan pagi terhadap
Belajar
konsentrasi belajar.
- Jumlah /
banyaknya sarapan
- Jenis makanan
KESIMPULAN antara tidak sarapan pagi dengan sarapan

Karakteristik yang dilakukan bahwa pagi terhadap konsentrasi belajar.

jenis kelamin mahasiswa semester II lebih


SARAN
dari setengahnya berjenis kelamin
perempuan sebanyak 58,3%, dan sebagian
1. Remaja (Responden)
besar berusia 19 tahun (remaja akhir)
sebanyak 62,5%. Membantu remaja dalam menerapakan

Hasil persentase mahasiswa semester II kebiasaan sarapan pagi melalui media

Keperawatan sebagian besar mengkonsumsi informasi yang didapat oleh remaja tentang

jenis sarapan nasi uduk sebanyak 20,8%, pentingnya kebiasaan sarapan pagi untuk

dan jumlah mahasiswa yang melakukan kesehatan dan konsentrasi belajar.

sarpan sebanyak 50%.


2. Institusi

Hasil analisis didapatkan rata-rata nilai


Penelitian ini diharapkan dapat
konsentrasi 7 – 8 dikategorikan konsentrasi
melengkapi literatur pada perpustakaan
Ssedang sebanyak 37,5% - 41,5%, dan nilai
mengenai permasalahan yang dihapai oleh
konsentrasi 9 dikategorikan konsentrasi baik
remaja. Brosur, leaflet (sumber) untuk
sebanyak 20,8%.
mengingatkan dan memotivasi mahasiswa

Nilai mean perbedaan antara tingkat agar terbiasa sarapan pagi.

pengetahuan tidak sarapan pagi dan sarapan


3. Bagi peneliti lain
pagi terhadap konsentrasi belajar adalah -

1,250 dengan standar deviasi 0,305. Hasil Hasil penelitian ini diharapkan dapat

uji statistik didapatkan p = 0,000 maka dapat berguna sebagai bahan dasar untuk

disimpulkan ada perbedaan yang signifikan penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk

menilai pengaruh jangka panjang/kronik


sarapan maupun melewatkannya, komposisi 5. Andriyani T. Promosi kesehatan
remja [serial online] 2011 [cited
dan jumlah kalori yang tepat bagi kinerja 2014 Sep 16];
a. [1-2].Availablefrom: URL:
otak yang optimal dalam pembelajaran https://www.academia.edu/66
69680/PROMKE
maupun pekerjaan. b. S_REMAJA

DAFTAR PUSTAKA 6. Bagwel, ES. Relationship between


breakfast and school performance.
1. Adnyani, Gunahariati NN, Triyani. a. [online]. 2008 [cited 2014
Hubungan status gizi dengan siklus Seo 16]; Available from:
a. menstruasi pada remaja putri URL:
kelas x di sma pgri 4 http://clearinghouse.missouri
denpasar [serial online] 2012 western.edu/ma
[cited 2014 Nov 17];[2]. nuscripts/202.asp
Available from: URL:
http://ojs.unud.ac.id/index.ph
p/coping/article/ 7. Dogbe EMA, Abaidoo B. 2014. Breakfast
download/6126/4617 Eating Habits Among
a. Medical Students.Ghana
Medical Journal; 48(2)
2. Adolphus K, Lawton CL, Dye, Louise.
2013. The Effects of Breakfast on
a. Behavior and Academic
Performance in Children and 8. Elnovriza D, Yenrina R, Bachtiar H.
Adolescents.Human Faktor-faktor yang berhubungan
a. dengan tingkat asupan zat
Neurosscience;7
gizi mahasiswa universitas
andalas yang berdomisili di
asrama mahasiswa [serial
3. Almatsier S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu online] [cited 2014 nov
Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 15];[6]. Available from:
URL:
Mayhttp://repository.unand.a
c.id/648/
4. Almatsier S.Prinsip dasar ilmu gizi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2010. 9. Gajre NS, Fernandez S, Balakrishna N,
a. 14. Hartati, Sri N. Pengaruh Vazir S. 2008. Breakfast Eating
sarapan terhadap fungsi a. Habit and its Influence on
kognitif [serial online] 2009 Attention-concentration,
[cited 2014 Nov 17];[8-9].
Immediate Memory and School
Achievement. Indian Pediatric
Journal
10. Https 16. Martianto, D. Kalau mau sehat
://en.m.wikipedia.org/wiki/Army_Alpha jangan tinggalkan kebiasaan sarapan
pagi.
a. [online]. 2006 [cited 2014
Agu 27]; Available from:
11. Kementerian Kesehatan RI. 2014. URL:
Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: http://202.155.15.208/suplem
a. Kementerian Kesehatan en/cetak_detail.
Republik Indonesia asp?mid=2&id=256022&kat
_id=105&ka__id1= 150

12. Khomsan A. 2006. Solusi Makanan 17. Nofirna, D. Pentingnya sarapan


Sehat. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada terhadap konsentrasi belajar siswa di
sekolah
a. dasar [serial online] 2013
[cited 2014 Nov 15];[1-7].
13. Kresnanda KB. 2011. Pengaruh Available from: URL:
Minuman Isotonik Bervitamin Terhadap http://www.slideshare.net/zil
a. Daya Konsentrasi Pada qa19/artikel-ilmiah-non-
Mahasiswa Kedokteran penelitian
Universitas Diponegoro
Angkatan 2007. Skripsi Fakultas 18. Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi
Kedokteran Universitas penelitian kesehatan. jakarta: Rineka
Diponegoro, Semarang cipta.

19. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan


14. Khomsan A. Peranan pangan dan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka
gizi untuk kualitas hidup. Jakarta: PT Cipta; 2007.
a. Gramedia Widiasarana
Indonesia; 2004.
20. Perdana F, Hardiansyah. Analisis
jenis, jumlah, dan mutu gizi
15. Lestari, Tri RP. 2012. Kebijakan konsumsi
Pendidikan Kedokteran di Indonesia.
Jakarta:
a. Info Kesejahteraan Sosial; Vol. 21. Prabowo YSB. 2011. Hubungan antara
IV, No. 08/II/P3DI/2012. Kebiasaan Sarapan Pagi dengan
Available at: a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
http://berkas.dpr.go.id/pengkaj Mahasiswa Tingkat III Fakultas
ian/files/info_singkat/Info%20Si Kedokteran UPN “Veteran”
ngkat-IV-8-II-P3DI-April-2012- Jakarta Tahun Ajaran 2010-
27.pdf
2011.Skripsi UPN Veteran,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai