Anda di halaman 1dari 2

ILMU KEARSIPAN

Provenance

Prinsip-prinsip provenanceberubah dari keterkaitannya dengan struktur dan tempat


penciptaan arsip menjadi refleksi dari fungsi danaktivitas organisasi yang menjadi penyebab
terciptanya arsip. Di samping itu juga sekaligus mencerminkan budaya organisasi dan
manajerial yang berbeda-beda, serta menyesuaikan diri dengan konvensi kerja dan pola
interaksi antar manusianya.

Original Order

Pengertian ordersdi sini merefleksikan penggunaan arsip bagi kepentingan proses


penyelesaian pekerjaan dengan pola penggunaan yang beraneka ragam, contohnya software
dll, sehingga tidak mungkin lagi hanya merupakan representasi dari arsip yang pengaturannya
disusun secara fisik. Pengaturan semacam ini menjadi penting sebagai akibat dari
kemungkinan penggunaan data yang lebih luas guna melayani para pengguna yang memiliki
perbedaan kepentingan.

Arsip

Secara fisik medium arsip apakah itu kertas atau film, mengandung tiga unsur yaitu
struktur, isi dan konteks.

Fonds

Dengan demikian merekam kontekstualitas arsip yang didasarkan atas fungsi dan
aktivitas organisasi.

Arrangement danDescription

Masalah penataan dan pendeskripsian arsip.

Appraisal

Perubahan dengan sendirinya pun terjadi pada masalah penilaian (appraisal), yaitu
dari penilaian yang mempergunakan nilai penelitian sebagai tolok ukur, menjadi apa yang
dikenal sebagai macro appraisal. Macro appraisalini dilakukan melalui penilaian terhadap
fungsi sosial dari pencipta arsip, program-program dan aktivitasnya, serta interaksinya
dengan fihak luar.
Preservation

Sebagaimana yang telah diutarakan di atas, preservationpun tidak hanya berkaitan


dengan perawatan, pelestarian, dan pemeliharaan, akan tetapi juga mencakup penggunaan
program softwareyang mampu untuk senantiasa memantau, secara virtual, perpindahan dan
peningkatan.

Lembaga Kearsipan

Lembaga kearsipan tidak lagi menjadi tempat perawatan arsip kuno yang menjadi
tujuan para peneliti untuk melakukan penelitian, menjadi arsip virtualyang dapat dijangkau
secara lebih mudah. Apa yang diuraikan di atas menjadikan para arsiparis secara aktif
menjadi mediator dalam menciptakan memori kolektif melalui arsip. Dalam proses ini
dengan sendirinya akan terjadi bahwa para arsiparis itu memasukkan nilai-nilai pribadinya ke
dalam penelitian maupun kegiatannya.

Anda mungkin juga menyukai