KALIMANTAN SELATAN
Oleh:
USWATUN HASANAH DM
06520160015
MAKASSAR
2021
ii
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
skripsi dengan judul “Pola Komunikasi Sosial Masyarakat Pasar Terapung dalam
Penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
jenjang Strata 1 Universitas Muslim Indonesia. Proses penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak segala hambatan dan rintangan tersebut akhirnya dapat diatasi
dengan baik.
1. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding, SE. M.Si, selaku Rektor Universitas
Muslim Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Basri Dalle, M Hum, selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Dr. Hadawiah, S.E, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.
4. Bapak Dr. Ahdan, S.Sos., M.Si. dan Ibu Dr. Hadawiah, S.E, M.Si. selaku
vi
antara lain : bapak Abd. Majid, S.Sos., M.Si, ibu (alm) Rayudaswati, S.Sos.,
M,Si, bapak Drs. Amaluddin, M.Si, bapak Muhammad Ilham, S.S., M.Si,
mengajar saya dimasa perkuliahan namun tidak dapat saya sebutkan satu
persatu.
6. Kedua orang tua saya, Ayahanda AKBP Abdul Gani, SH. dan Ibunda Wiwin
Windasari. Terima kasih tak terhingga saya ucapkan atas jerih payahnya yang
7. Dan tidak lupa juga penulis ucapkan Terima Kasih kepada Saudara dan
Kakak penulis dan Usamah Fattaqun DI selaku adik bungsu penulis, yang
mengetahui suka duka dan menjadi support system dalam hidup penulis.
Kumala. anak-anak dari bapak Abdul Rajab Usman yang banyak mensponsori
Megawati Putri Rajab, Ilmia Minne Rajab, St. Ainun Jariah Rajab, Sry
9. Para informan, Bapak dan Ibu yang merupakan pembeli dan penjual di Pasar
vii
10. Dan teman-teman yang penulis cintai, yang telah mewarnai masa perkuliahan
penulis dari awal hingga akhir. Yaitu Hadija Mawaddah, Zhavira Irmalia,
Dinda Sri Dayanti, Atira Cantik, Nur Avni, Ema Sukmati Idris, Uswatun
Hasanah, Asma Usul Husna, Dahlia Jafar. Terimakasih telah menjadi sahabat
penulis, bersama-sama kita lewati suka dan duka masa pekuliahan, perjuangan
11. Seluruh teman-teman yang sudah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Mulai dari pembuatan Proposal Yaitu, Ema, Dije, Jannah, Ain dll yang telah
Komunikasi (HIMIKOM UMI) yang telah menjadi wadah bagi penulis untuk
berproses dalam mencari jati diri. dan pastinya banyak hal yang penulis
pelajari dari HIMIKOM UMI yang tidak bisa penulis uraikan dengan kata-
telah menemani penulis berproses dalam mencari jati diri. Keep Solid Till The
End, PENGARUHI.
Penulis meyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Uswatun Hasanah DM
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ v
C. Pasar Terapung.........................................................................................14
ix
I. Definisi Operasional ................................................................................35
D. Informan Penelitian..................................................................................40
B. Pembahasan..............................................................................................64
A. Kesimpulan ..............................................................................................71
C. Saran ........................................................................................................73
GLOSARIUM ....................................................................................................... 75
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Barito merupakan tradisi turun temurun sebagai bentuk adaptasi masyarakat yang
pasar terapung tetap berlangsung hingga saat ini. Pengetahuan tentang cara
jaman ke jaman ini diistilahkan dengan tradisi dan kearifan lokal (tradition and
yang menjual barang- barang dagangan seperti barang kebutuhan sehari-hari, baik
(kue-kue dan nasi) atau disebut kuliner atau rombong, bahkan ada yang berjualan
bahan-bahan sekunder seperti pakaian dan lain-lain yang dapat dijual oleh
1
2
Marabahan, Martapura, dan di antaranya ada yang datang dari beberapa daerah
pedagang langsung yang datang dari daerah nelayan, yaitu dari daerah Kurau dan
perjalanan kurang lebih antara 5 sampai 8 jam dengan menggunakan perahu yang
lebih besar. Kemudian yang lainnya misalnya dari kabupaten Hulu Sungai, baik
seperti pisang, semangka, gumbili (ketela), dan dari Hulu Sungai Selatan (Negara)
dagangan dengan kapal yang muatan lebih besar. Terkadang para pedagang ini
harus bertahan untuk beberapa hari di pasar Terapung sampai barang dagangan
hasil kebun sendiri atau dengan cara membeli hasil kebun masyarakat di
untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kepentingan hidup,
lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang
3
lain. Orang yang tidak berkomunikasi dengan manusia, bisa dipastikan akan
social.
komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk
hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan
anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa,
kultural. Para ilmuwan sosial memngaku bahwa budaya dan komunikasi itu
mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya
menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun
kata Edward T.Hall bahwa “budaya adalah komunikasi” dan “komunikasi adalah
budaya.”
kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertical, dari suatu generasi kepada
pertukaran barang antara satu dan lainnya yang saling membutuhkan (double
coincidence), salah satu bentuk pertukaran barang ialah pasar dan pasar dan pasar
terapung salah satunya, pasar terapung ialah pasar yang berada di atas perairan
komunikasi sosial yang terjadi antar pedagang mengakibatkan satu dengan yang
lain dapat memberi pengaruh dalam bersikap dan berperilaku dalam kegiatan
tertarik untuk meneliti dengan judul “Pola Komunikasi Sosial Masyarakat Pasar
Selatan”.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Kalimantan Selatan?
C. Tujuan Penelitian
berikut:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Metodologis
TINJAUAN PUSTAKA
untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kepentingan hidup,
lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang
lain. Orang yang tidak berkomunikasi dengan manusia, bisa dipastikan akan
sosial.
bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan
memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikais kita bekerja sama
RW, desa, kota dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
6
7
terdapat dalam bentuk kesenian rakyat maupun dalam bentuk komunikasi lisan
berupa perintah, kabar, buah pikiran, dan sebagainya), media (daya upaya yang
a. Komunikasi Pribadi
pada dirinya sendiri. Pola komunikasi dengan diri sendiri terjadi karena seseorang
komunikasi yang berlangsung secara dialogis antara dua orang atau lebih.
b. Komunikasi Kelompok
komunikasi kelompok adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan tiga atau
lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti
c. Komunikasi Massa
bioskop. Oleh karena pesan yang disampaikan bersifat massal, maka karakteristik
yang disampaikan juga bersifat serempak dan seragam serta hubungan antar
memberi informasi, mem- ber bimbingan dan member hiburan (Sutaryo, 2014).
3. Pola Komunikasi
Soekanto (2017), pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari
media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang yaitu
lambang verbal dan nonverbal. Lambang verbal yaitu, bahasa yang paling
menggunakan anggota tubuh antara lain; mata, kepala, bibir, tangan dan lain
sebagainya.
proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan
kelompok. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan
11
bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau
didalam masyarakat.
mengatakan interaksi sosial adalah kunci dari seluruh kehidupan sosial, maka
interaksi sosial tidak akan dapat terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu
Kontak sosial merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara fisik
maupun non fisik. Kontak sosial yang terjadi secara fisik yaitu bertemunya
individu secara langsung, sedangkan kontak sosial yang terjadi secara non fisik
berhubungan melalui media elektronik seperti telepon, radio dan lain sebagainya.
12
b. Komunikasi
individu lain tersebut. Jadi komunikasi merupakan suatu proses dimana satu sama
maksud atau perasaan satu sama lainnya tidak dapat dikatakan sebagai
komunikasi.
yaitu: kerja sama, persaingan, akomodasi, dan konflik. Keempat hal tersebut
Kooperasi berasal dari dua kata latin, co yang berarti bersama-sama, dan
operani yang berarti bekerja. Dengan demikian kooperasi berarti bekerja sama.
13
bersama- sama dalam suatu kesepahaman, sekalipun motifnya sering dan biasa
tertuju kepada kepentingan diri sendiri. Pada kenyataannya, realisasi kooperasi itu
diusahakan melalui berbagai macam usaha. Ada empat macam bentuk usaha
2) Kooptasi (cooptation), yaitu usaha kearah kerja sama yang dilakukan dengan
3) Koalisi (coalition), yaitu usaha dua organisasi atau lebih yang sekalipun
cara kooperatif.
sederhana.
b. Persaingan
sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa
c. Akomodasi
ketegangan-ketegangan.
d. Konflik
tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar,
C. Pasar Terapung
1. Pengertian Pasar
barang atau jasa) dan pembeli (meminta barang atau jasa) yang melakukan
kegiatan transaksi jual beli dan di tandai dengan adanya sebuah kesepakatan di
pembeli dan penjual saling bertemu yakni pasar online. W.Y Stanton
mendefenisikan apa itu pasar, yaitu tempat yang bertujuan untuk merencanakan,
mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa. Dalam hal ini beliau
mengedepankan kepuasan pembeli. Pendapat ini didukung 100% oleh Philips &
pendapat W.Y Stanton dan Philips & Duncanadan meyakini bahwa pasar adalah
disimpulkan bahwa pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi,
prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa
2. Jenis-Jenis Pasar
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang memperjual belikan barang dan jasa
oleh penjual dan pembeli, dan dalam kegiatan transaksinya terdapat proses tawar
menawar di antara keduanya. Pasar tradisional bukanlah sebuah pasar yang asing
bagi kita. Kita sering menjumpainya pada lingkungan daerah sekitar kita. Barang
atau jasa yang diperjual belikan pada umumnya adalah barang atau jasa yang
juga selalu di tandai dengan adanya proses tawar menawar hingga menghasilkan
sebuah kesepakatan harga tertentu diantara penjual dan pembeli. Manfaat dari
jumlahnya sangat banyak. Selain itu, proses tawar menawar dapat memberikan
kepuasan tersendiri diantara salah satu pihak. Sehingga para pelaku pasar dituntut
b. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar pasar yang bersifat modern yang dimana
barang dagangannya diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga tidak ada
aktivitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik. Keunggulan pasar ini
yaitu tempatnya bersih dan nyaman, pasar modern tidak hanya menjual kebutuhan
sandang dan pangan saja, pasar tersebut juga menjual kebutuhan pokok dan
sebagian besar barang dagangan yang dijualnya memiliki kualitas yang baik.
Misalnya tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, swalayan dan
c. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang penawaran barang atau jasa yang
dikuasai oleh lebih dari dua penjual. Pada umumnya pasar oligopoli terdiri dari
dua atau lebih penjual yang menawarkan barang, namun kurang dari sepuluh
penjual. Jika hanya terdapat dua penjual yang menguasai barang atau jasa yang
ditawarkan, maka pasar tersebut disebut dengan duopoli. Pengertian lain dari
pasar yang didalamnya hanya terdapat dua atau lebih (Kurang dari sepuluh)
d. Pasar Monopolistik
Pasar monopoli adalah suatu pasar yang hanya dikuasai oleh satu penjual
dan memiliki kekuasaan atas pasar tersebut, sehingga akan susah bagi penjual lain
untuk menyainginya. Pada pasar monopoli ini, penjual bebas menentukan jumlah
harga dan bebas menentukan jumlah barang yang akan di tawarkan kepada
17
pembeli. Dengan adanya kondisi tersebut, akan banyak menguntungkan salah satu
e. Pasar Uang
waktu yang pendek. Sama halnya dengan pasar modal, Bentuk instrumen
keuangan dapat berupa hutang atau pinjaman atau dapat berupa modal pribadi.
Jangka waktu yang ada dalam pasar uang pada umumnya adalah jatuh tempo
dalam kurun waktu satu tahun bahkan bisa kurang dari satu tahun. Kata lain dari
3. Fungsi Pasar
pembeli.
c. Fungsi promosi. Pasar merupakan sarana paling tepat untuk ajang promosi.
dilakukan di atas air dengan menggunakan perahu. Suasana pasar terapung yang
unik dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil saling
mencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari dan selalu
Menariknya, di Pasar terapung ini juga masih berlaku barter antar pedagang. Tak
ada organisasi pedagang sehingga jumlah mereka yang berjualan tak terhitung.
matahari pagi mulai terik. Pasar terapung tidak memiliki Organisasi seperti pada
pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung
atau pembagian pedagang berdasarkan barang dagangan. Pasar ini unik karena
selain transaksi dilakukan di atas perahu, pedagang dan pembelinya juga tidak
terpaku di suatu tempat, tetapi terus bergerak mengikuti arus sungai. Keunikan ini
menjadi suatu rutinitas penduduk pesisir sungai barito pada subuh hari sampai
siang hari. Perahu penjual berselaseliwir mencari pembeli karena tidak adanya
tempat yang tetap untuk berkumpul melakukan kegiatan pasar ini dan juga untuk
melakukan kegiatan jual beli ini harus memiliki perahu dikarenakan tidak adanya
jalur darat yang dapat mengakses pasar terapung ini. Karena hal tersebut, tiap
pembeli.
D. Tindakan Tradisi
Kata tradisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti adat kebiasaan
turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Kata
adat itu sendiri berarti aturan atau perbuatan yang lazim diturut atau dilakukan
sejak dahulu kala. Berdasarkan pengertian tersebut, tradisi dapat diartikan sebagai
tertentu.
benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun masih ada hingga
kini dan belum dihancurkan atau dirusak. Tradisi dapat diartikan sebagai warisan
yang benar atau warisan masa lalu. Namun demikian tradisi yang terjadi berulang-
Menurut Shils dalam Sztompka (2007: 74), “Manusia tak mampu hidup
tanpa tradisi meski mereka sering merasa tak puas terhadap tradisi mereka”. Maka
Shils menegaskan bahwa suatu tradisi itu memiliki fungsi bagi masyarakat antara
lain:
Tempatnya di dalam kesadaran, keyakinan norma dan nilai yang kita anut kini
serta di dalam benda yang diciptakan di masa lalu. Tradisi pun menyediakan
onggokan gagasan dan material yang dapat digunakan orang dalam tindakan
aturan yang sudah ada. Semuanya ini memerlukan pembenaran agar dapat
Biasa dikatakan: “selalu seperti itu” atau orang selalu mempunyai keyakinan
tertentu hanya akan dilakukan karena orang lain melakukan hal yang sama di
masa lalu atau keyakinan tertentu diterima semata-mata karena mereka telah
menerima sebelumnya.
daerah, kota dan komunitas lokal sama perannya yakni mengikat warga atau
E. Teori Penelitian
didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu
dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Teori ini berakar pada paradigma
dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol
struktur dan pranata sosialnya. Dalam proses sosial, manusia dipandang sebagai
Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini merupakan suatu kajian teoritis
fenomenologi adalah bidang kajian filsafat yang memiliki beberapa asumsi dasar
fenomena sosial. Sementara itu, melalui artikel bertajuk teori interaksi simbolik
juga telah dijelaskan bahwa interaksi simbolik berangkat dari pemikiran George
Menurut konsep ini, masyarakat bukanlah entitas obyektif yang berevolusi dengan
melalui interaksi sosial. Ketika manusia berinteraksi dengan orang lain, manusia
memahami dan berinteraksi terhadap diri mereka. Melalui proses pemahaman dan
(2005).
Pendapat Stolley di atas sama dengan apa yang dimaksudkan oleh Berger
bahwa manusia adalah produk manusia. Dalam hal ini individu adalah agen sosial
bentukan.
studi ilmu komunikasi, yaitu sekitar awal abad ke-19 yang lalu. Sampai akhirnya
teori interaksi simbolik terus berkembang sampai saat ini, dimana secara tidak
satu perspektif yang ada dalam studi komunikasi, yang barangkali paling bersifat
keagungan dan maha karya nilai individu diatas pengaruh nilai-nilai yang ada
selama ini.
menghasilkan makna ”buah pikiran” yang disepakati secara kolektif. Dan pada
akhirnya, dapat dikatakan bahwa setiap bentuk interaksi sosial yang dilakukan
oleh setiap individu, akan mempertimbangkan sisi individu tersebut, inilah salah
Teori interaksi simbolik menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi,
serta inti dari pandangan pendekatan ini adalah individu (Soeprapto. 2007).
ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain. Menurut
Ralph Larossa dan Donald C. Reitzes (1993) dalam West-Turner (2008: 96),
Interaksi simbolik ada karena ide- ide dasar dalam membentuk makna
yang berasal dari pikiran manusia (Mind) mengenai diri (Self), dan hubungannya
menetap. Seperti yang dicatat oleh Douglas (1970) dalam Ardianto (2007: 136),
makna itu berasal dari interaksi, dan tidak ada cara lain untuk membentuk makna,
Membaca pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan, tidak bisa lepas dari
teori motivasi yang menjadi landasannya. Ada tujuh belas konsep dasar yang
karakteristik dorongan atau kebutuhan yang muncul tidak bisa dilokasikan pada
satu jenis kebutuhan tertentu. Ketiga, kajian tentang motivasi harus menjadi
bagian dari studi tentang puncak tujuan manusia. Keempat, teori motivasi tidak
mutlak dan fundamental manusia adalah tidak jauh dari kehidupan sehari-harinya.
25
Keenam, keinginan yang muncul dan disadari, seringkali merupakan pencetus dari
bahwa motivasi adalah konstan dan tidak pernah berakhir, dan masih ada
Salah satu teori motivasi yang terkenal dijelaskan oleh Abraham Maslow.
Hierarki kebutuhan Maslow menjadi salah satu teori yang terkenal dan memiliki
makalahnya tahun 1943 "A Theory of Human Motivation" dan bukunya yang
yang lebih besar Sementara beberapa aliran pemikiran yang ada pada saat itu
bermasalah, Maslow jauh lebih tertarik untuk belajar tentang apa yang membuat
orang bahagia dan hal-hal yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan itu.
hasrat bawaan untuk teraktualisasikan diri, yaitu, untuk menjadi apa yang mereka
bisa. Namun, untuk mencapai tujuan akhir ini, sejumlah kebutuhan yang lebih
mendasar harus dipenuhi seperti kebutuhan akan makanan, keamanan, cinta, dan
penghargaan.
Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argumen yang kuat
menyeluruh. Inilah yang menjadi ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat
yang menyeluruh dibangun atas landasan hierarki kebutuhan yang lain. Maslow
makanan, air dan sebagainya. Pemikiran Maslow akan kebutuhan fisik ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi pasca Perang Dunia II. Saat itu, manusia berada dalam
kondisi yang begitu memilukan. Salah satunya adalah dilandanya kelaparan. Oleh
karena itu, Maslow menganggap kebutuhan fisik adalah yang utama melebihi
akan makanan, air, dan tidur. Setelah kebutuhan tingkat rendah ini dipenuhi, orang
dan keamanan.
rasa aman, bisa berupa kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari rasa takut,
manusia supaya menjadi lebih baik. Ketika naik ke tingkat kedua hierarki
c. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (The belongingness and love Needs)
Setelah kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung
mencari cinta orang lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
Jadi, Kebutuhan akan cinta tidak sama dengan kebutuhan akan seks. Sebaliknya,
kebutuhan fisik. Kebutuhan akan cinta ini menguatkan bahwa dalam hidup,
manusia tidak bisa terlepas dari sesama. Kebutuhan sosial dalam hierarki Maslow
mencakup hal-hal seperti cinta, penerimaan, dan kepemilikan. Pada tingkat ini,
1) Pertemanan
2) Keluarga
3) Kelompok sosial
4) Kelompok masyarakat
penting bagi orang untuk merasa dicintai dan diterima oleh orang lain. Hubungan
pribadi dengan teman, keluarga, dan kekasih memainkan peran penting, seperti
mengarah pada harga diri. Kebutuhan ini dianggap kuat, mampu mencapai sesuatu
yang memadai, memiliki keahlian tertentu menghadapi dunia, bebas dan mandiri.
penghargaan dari orang lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara
psikologis berupa rasa percaya diri, bernilai, kuat dan sebagainya. Pada tingkat
keempat dalam hierarki Maslow adalah kebutuhan untuk penghargaan dan rasa
perilaku.
berdampak pada kondisi psikologi yang meninggi pula seperti perubahan persepsi,
dan motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang. Di puncak hierarki Maslow
kelima hierarki kebutuhan itulah yang menjadi struktur kunci Maslow dalam
Manusia di motivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk
seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.
29
G. Kerangka Konsep
interaksi dengan individu dalam interaksi dengan individu atau kelompok individu
lainnya. Pasar terapung ialah pasar yang berada di atas perairan yang menggunkan
jukunh sebagai transportasi . Dalam hal ini terjadi komunikasi sosial antar
pedagang yang mengakibatkan satu dan yang lain memberi pengaruh dalam
kalimantan selatan mengakibatkan pedagang satu dengan yang lain dapat memberi
sosial yang terjadi membuat satu pedagang dengan pedagang lainnya dapat saling
mempengaruhi.
Teori yang dipakai ada 3 oleh peneliti, teori yang pertama dipakai ialah
melalui sebuah model dunia sosialbeserta cara kerjanya serta Bahasa sebagai alat
pembentukan realita sosial. Teori ini merupakan suatu kajian teoritis dan
atas dasar makna yang dimiliki benda-benda itu bagi mereka. Makna-makna itu
merupakan hasil dari interaksi sosial dalam masyarakat, teori interaksi simbolik
menekankan pada hubungan antara symbol dan interaksi, serta inti dari pandangan
pendekatan ini adalah individu. Dari asumsi teori ini peneliti membjat pertanyaan
rumusan masalah yaitu “Bagaimana interaksi sosial yang terjadi antara pedagang
tidak bisa lepas dari teori motivasi yang menjadi landasannya. Teori motivasi
maslow ini berguna untuk memberikan argumen yang kuat dalam penggunaan
khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat manusia yaitu tentang kebutuhan
manusia. Kebutuhannya ada 5 yaitu salah satunya kebutuhan fisik yang menjadi
sosial yang dilakukan antara pedagang dan pembeli di pasar terapung sungai
H. Alur Pikir
I. Definisi Operasional
1. Komunikasi adalah interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan pesan, informasi, sebuah ide atau gagasan yang diberikan dari
36
satu pihak ke pihak yang lainnya. Komunikasi dilakukan baik secara verbal
maupun lisan, hal ini bertujuan untuk memudahkan antara kedua belah pihak
untuk saling mengerti. Jadi dapat disimpulkan jika sebuah komunikasi adalah
bentuk interaksi yang dilakukan antar individu atau kelompok untuk bertukar
informasi.
2. Sosial adalah jumlah manusia secara individu yang terlibat dengan kegiatan
bersama.
terhadap masyarakat.
4. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti luas dan berkaitan oleh
dengan alasan agar manusia bisa bertahan hidup dan dapat hidup dengan
layak.
berdasarkan nama Tanah Barito atau Onder Afdeeling Barito atau Kabupaten
Barito yang dahulu beribu kota di Kota Muara Teweh yang secara administrasi
37
menamakan seluruh daerah aliran sungai ini hingga ke muaranya pada Laut
Kuala Banjar.
10. Pola komunikasi adalah cara komunikasi yang terjadi antara penjual dan
11. Interaksi sosial adalah gambaran hubungan yang terjalin antar masyarakat di
12. Tindakan tradisi adalah kegiatan atau aturan yang dilaksanakan dalam
transaksi antara penjual dan pembeli di Pasar Terapung Sungai Barito yang
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
yang dipergunakan oleh para anggota sebuah komunitas budaya. Metode ini dapat
kultural.
muncul dari antropologi budaya (Neuman, 2000:347). Etno berarti orang atau
folk, sedangkan grafi mengacu pada penggambaran sesuatu. Oleh karena itu
etnografi berarti suatu budaya dan pemahaman cara hidup orang lain dari sisi the
38
39
“kajian bahasa dalam perilaku komunikasi dan sosial dalam masyarakat (yang
pengertian tersebut, ada dua hal yang menjadi garis besar dalam kajian metode
(antropologi).
sebagai penelitian yang hasilkan data deskriptif mengenai kata –kata lisan dan
tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti (taylor
dan Bogdan, 1984:5). Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah karena
penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan proses daripada hasil. Hal ini
disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih
jelas diamati dalam proses. Hal tersebut menggampangkan peneliti dalam meneliti
oleh para anggota sebuah komunitas budaya. Metode ini dapat digunakan untuk
2020.
D. Informan Penelitian
Kalimantan Selatan” ini adalah masyarakat setempat baik yang bekerja sebagai
Berdasarkan kriteria tersebut dipilih enam orang informan yang terdiri dari tiga
orang penjual dan tiga orang pembeli di Pasar Terapung Sungai Barito.
1. Observasi Partisipatif
terstruktur
2. In-depth Interview
verbal tatap muka yang dilakukan oleh seorang peneliti sebagai pewawancara
3. Life History
orang yang tinggal dalam komunitas setempat. Cerita ini dikumpulkan oleh
memperoleh kisah hidup orang yang diceritakan dalam bahasa orang itu sendiri.
Peneliti yang menggunakan metode ini akan berasumsi bahwa informan dapat
merasakan masa lalunya dan bahwa rekaman public tidak selalu bermakna atau
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
Dalam hal menggunakan teknik interaktif, teknik ini digunakan agar data
diperoleh data dan informasi yang akurat. Melalui proses siklus, peneliti akan
43
data, yaitu:
1. Reduksi Data
bentuk tulisan yang akan dianalisis. Data-data yang sudah terkumpul diolah untuk
2. Penyajian Data
Penyajian data, seperti merakit data dan menyajikan dengan baik agar
lebih mudah dipahami. Penyajian bisa berupa grafik, matrik, gambar, skema,
jaringan kerja, tabel, teks yang bersifat naratif, dan seterusnya. Dengan
menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami dari data
tersebut.
44
3. Penarikan Kesimpulan
pasar terapung sungai barito Kalimantan selatan, Bagaimana interaksi sosial yang
terjadi antara pedagang dan pembeli di pasar terapung sungai barito Kalimantan
selatan, dan Untuk mengetahui tindakan tradisi memenuhi kebutuhan sosial yang
Kalimantan selatan.
G. Data Informan
Data informan dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel 3.1 berikut.
online pada tanggal 07 november sampai awal desember 2020, karena pasar
terapung sempat tidak di buka untuk umum pada saat pandemi Covid 19 melanda
indonesia. Tapi setelah pasar terapung dibuka kembali, peneliti memulai observasi
kapal yang di sediakan di ujung dermaga sungai barito, kebetulan di hari pertama,
peneliti bisa menyewa kapal sendiri. dikarenakan orang yang menyewa kapal
lebih dulu, tiba-tiba tidak bisa datang. Jadi peneliti diberi kesempatan untuk lebih
mereka sangat antusias, tapi dengan keterbasan pembeli yang datang. Jadi penjual
tidak bisa terlalu lama di wawancarai. Karena mereka memburu pembeli di kapal
lain. Jadi peneliti akan menjelaskan sedikit tentang cara peneliti sampai ke tempat
tujuan.
Lokasi Pasar Terapung ditempuh selama kurang lebih 1-2 jam dari pusat
yang digunakan sebagai akses peneliti ke tengah sungai yang menjadi tempat
Jarak antara dermaga kapal dan Pasar Terapung sendiri ditempuh sekitar
10-15 menit tergantung dengan kecepatan kapal dan muatan kapal tersebut. Ketika
peneliti kesusahan untuk meladeni penjual mana yang harus peneliti beli barang
nya duluan dan peneliti wawancarai terlebih dahulu. Penjual tersebut bahkan
Dan karena pasar ini hanya bisa di akses di tengah sungai, peneliti sempat
beberapa kali kebasahan. Karena terkena cipratan air yang disebabkan oleh perahu
diatas sungai, penjual takut kalau suara mereka tidak kedengaran sampai ke kapal
peneliti maupun pembeli lainnya. Sehingga mereka agak sedikit berteriak dan
masing. Peneliti pun beberapa kali mencoba buah gratis sebagai bentuk tester dari
penjual, supaya peneliti dan pembeli lain bersedia membeli buah tersebut.
Kalau pun peneliti menolak memakan buah yang mereka berikan, penjual
tersebut pun akan marah dan mereka berkata “coba ja kada papa, kada bayar jua.
47
Gratis” – (coba aja gapapa, gak bayar juga. Gratis). Jadi meskipun kita sudah
membeli buah tersebut dan ketika ada penjual lain yang menawarkan buah yang
sama dan memberikan tester yang sama kita tetap harus menerimanya.
Kita juga bisa menikmati makanan berat di atas kapal. Hanya dengan
memanggil penjual tersebut, mereka akan mendatangi kita dengan makanan yang
sudah mereka siapkan di perahu masing-masing. Keunikan ini cukup khas di pasar
terapung, karena bukan hanya sandang pangan yang mereka tawarkan. Melainkan
wisata kuliner seperti sate, lontong, soto banjar dan makanan berat lainnya, jadi
kita bisa menikmati sarapan di atas kapal sambil melihat pemandangan Pasar
A. Hasil Penelitian
terbilang unik dan berbeda dengan pasar pada umumnya dimana pada pasar
berada di perahu yang lain. Komunikasi antara penjual dan pembeli merupakan
transaksi jual beli yang didalamnya terdapat proses tawar menawar sampai
tercapai kesepakatan.
48
49
pembeli secara langsung pada saat berbelanja di Pasar Terapung Sungai Barito.
Hal tersebut diungkapkan oleh informan “Ij” selaku penjual makanan dan
Kami datangi pembelinya, terus kami tanya mau ini kah? Misalnya Saya
kan jualan kue saya tawarin, mau kue kah Mbak, Mas? Ada teh juga, mau
teh kah? Begitu (Wawancara 26 Desember 2020).
menawarkan kue dan teh untuk dinikmati pembeli yang sedang berbelanja.
Disamping itu, adapula penjual yang menaiki perahu pembeli untuk menawarkan
wawancara berikut:
Kami dekati dulu kemudian kami tawarkan jualan kami. Biasa juga kalau
kapalnya agak besar kami sampai naik ke kapalnya menawarkan jualan
kami. Tapi kami izin dulu kalau diperbolehkan naik, kami naik dan kalau
tidak, kami di kapal kami saja. Biasanya kan pembeli mau memegang dan
50
melihat jelas, jadi kami bawakan barangnya naik ke atas terus kami
tawarkan sampai pembelinya mau beli. Begitu Mbak. (Wawancara 28
Desember 2020).
pembeli apabila perahu yang digunakan pembeli lumayan besar dengan catatan
penjual tersebut telah memperoleh izin dari pembeli untuk naik ke perahu
pembeli.
Terkadang pula dalam transaksi jual beli di Pasar Terapung Sungai Barito,
informan “As” selaku pembeli di Pasar Terapung Sungai Barito dalam hasil
wawancara berikut:
dipanggil. Untuk mengetahui barang apa saja yang dijual, biasanya pembeli
Biasa kita takun ai, Cil pian bejualan apa aja soalnya biasanya sidin
bejualan beragam. Satu perahu tuh biasanya bisa bjualan iwak karing,
buah-buahan macam macam pang (Biasa kita tanyain Mbak, jual apa aja.
Soalnya dalam satu perahu bisa jual macam-macam. Kayak ikan kering
sama buah-buahan) (Wawancara 20 Desember 2020).
berawal dari penjual yang menawarkan barang jualannya kepada pembeli dengan
51
jualannya.
Proses menawar harga tentunya dimulai dari pembeli. Terkait hal tersebut
hal berikut:
Ya kita batakun ai lawan acil atau amangnya kawa kuranglah cil 25 gin.
Lah. Mun 25 ulun tukari. Kaya gitu mba (Ya kita tanya sama penjualnya
bisa kurang tidak Mbak, 25 ribu lah, kalau 25, Saya beli. Seperti itu
Mbak). (Wawancara 17 Desember 2020).
penjual apakah harganya bisa lebih rendah dari yang ditawarkan. Apabila bisa
lebih rendah atau berkurang dari harga yang ditawarkan di awal maka pembeli
tersebut akan membeli. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan informan
harganya separuh dari harga awal kemudian penjual menaikkan harganya sedikit
dari harga yang dinginkan pembeli sampai terjadi kesepakatan. Apabila tidak
terjadi kesepakatan harga maka penjual akan pergi namun apabila harganya
52
disepakati maka barang yang diinginkan pembeli akan langsung dibungkus oleh
Kalau tawar menawar kami kan cari untung juga mba yah namanya jualan
diatas kapal. Belum tau ntar kenapa-kenapa, ya emang agak lebih mahal
kami jualnya tapi emang semuanya fresh mba dan kami jualnya banyak.
Kale ada yang nawar stengah harga dari yang kami tawarin ya biasanya
kami gak mau, kami kurangin 5-10 ribu aja. Tapi kale pembelinya tetep
maunya setengah harga ya daripada ga bawa uang jadi kami jual aja mba
gapapa yang penting jadi berkah ada rezeki bisa bawa uang pulang (Kalau
tawar menawar kami kan cari untung juga Mbak ya, namanya jualan di
atas kapal. Siapa tahu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ya memang
agak lebih mahal kami menjualnya tapi semuanya fresh Mbak, dan kami
jualnya banyak. Kalau ada yang menawar setengah harga dari yang kami
tawarkan ya biasanya kami tidak mau, kami kurangin 5-10 ribu saja. Tapi
kalau pembelinya tetap maunya setengah harga, ya daripada tidak bawa
uang pulang jadi kami menjualnya saja mbak, tidak apa-apa yang penting
menjadi berkah, ada rezeki yang dibawa pulang) (Wawancara 27
Desember 2020).
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa apabila ada pembeli yang menawar
separuh harga yang ditawarkan penjual maka penjual tersebut tidak langsung mau.
Si penjual tersebut mengurangi harga awal sebesar lima sampai sepuluh ribu saja.
Akan tetapi apabila pembeli tetap menginginkan separuh harga maka penjual pada
akhirnya setuju dengan pertimbangan bahwa lebih baik pulang dengan hasil
meskipun sedikit daripada pulang tanpa membawa hasil apapun. Demikian pula
apabila ada pembeli yang menawar separuh dari harga awal yang ditawarkan.
Begitu pula yang diungkapkan oleh informan “Ij” dalam hasil wawancara berikut:
Ya gitulah ada yang nawar harga nya gak masuk akal. Kita kasih harganya
malah pembelinya nawarnya murah banget padahal kita juga modalnya
lebih dari segitu mba. Biasa ada pembeli yang ngerti dan ga ngerti sih
mba. Tapi kale tawarannya masuk akal saya mau aja. Dari pada ga laku
mba (Ya begitulah ada yang menawar harganya tidak masuk akal. Kita
kasih harganya malah pembelinya menawarnya dengan sangat murah,
padahal kita juga modalnya lebih dari segitu Mbak. Biasa ada pembeli
yang mengerti dan ada yang tidak mengerti sih Mbak. Tapi kalau
tawarannya masuk akal, Saya mau saja, daripada tidak laku Mbak)
(Wawancara 26 Desember 2020).
Di samping itu ada pula pembeli yang mengerti dengan keadaan penjual
Ya tawar aja kalo acilnya kale mau kurang ya tukar aja. Soalnya membari
maras jua sidin bejualan di sungai kale pina kenapa-napa. Tapi munnya
kelarangan tawar jua ai tapi kada menawar behimat yang sampai setengah
harga. Asal tekurang ajalah daripada harga yang dibari sidin (Ya ditawar
saja, kalau penjualnya tidak mau kurang, ya dibeli sajalah. Soalnya kasian
juga penjualnya, jualan ditengah sungai takutnya kenapa-kenapa. Tapi
kalau misalnya kemahalan ya kita tawar saja sedikit tapi tidak menawar
sampai setengah harga. Asal kurang saja dari harga awal). (Wawancara 20
Desember 2020).
terjadi komunikasi dalam proses tawar menawar harga antara penjual dan pembeli
di Pasar Terapung Sungai Barito dimana ada pembeli menawar sampai separuh
dari harga awal yang ditawarkan penjual kemudian penjual menaikkan sedikit
54
harga yang diminta pembeli dan seterusnya sampai tercapai kesepakatan dan
barangnya terjual.
Proses jual beli di Pasar Terapung Sungai Barito diakhiri dengan tradisi
akad yaitu ungkapan kesepakatan serah terima barang antara penjual dan pembeli.
Hal tersebut diungkapkan oleh informan “Mi” dalam hasil wawancara berikut:
Ya begitu tradisi akadnya mbak kalau sudah mau dibayar. Kita harus
bilang „dijuallah‟ nanti pembeli harus bilang „ditukarlah‟ atau dibeli
supaya jualan Saya dan yang dibeli sama pembelinya sama-sama
mendapat berkah Mbak. Supaya sama-sama ikhlas karena Allah swt.
begitu Mbak akadnya. Kalau tidak bilang begitu nanti takutnya tidak
membawa berkah sehingga kami tidak boleh kalau tidak bilang begitu
Mbak (Wawancara 27 Desember 2020)
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dilakukan proses akad pada saat
serah terima barang dari penjual kepada pembeli dimana penjual berucap
sesuatu yang harus dilakukan agar penjual dan pembeli sama-sama memperoleh
berkah.
dapat dilihat dari dua perspektif yaitu pertama dari perspektif pembeli dan kedua
wawancara berikut:
55
Kesulitannya sih yah karna diatas air. Susah aja gitu kita ga bisa leluasa
kaya di pasar umumnya bisa jalan. Cari apa yang kita mau beli. Kale lni
kita yang disamperin jadi jualan apa aja kita beli sih (Kesulitannya sih ya
karena di atas air. Kita tidak bisa leluasa seperti di pasar pada umumnya.
Susah dalam mencari apa yang kita mau beli, kan penjualnya yang
mendatangi kita sehingga barang jualan yang ada itulah yang kita beli)
(Wawancara 17 Desember 2020).
barang yang mau dibeli karena penjualnya yang mendatangi pembeli sehingga apa
yang akan dibeli disesuaikan dengan apa yang tersedia dari penjualnya.
Kesulitannya ya pakai kapal. Belum lagi kapalnya agak mahal. Ada yang
100 ribu pulang pergi, ada yang 350 ribu tergantung rutenya dari mana
naiknya. Makin jauh makin mahal. Tapi harga segitu kalau orangnya
banyak sih tidak apa-apa, tapi kalau orangnya sedikit, rugi juga. Misalnya
cuma dua orang saja sekapal, kan kemahalan (Wawancara 19 Desember
2020)
untuk dapat mengakses barang yang ingin dibeli. Terlebih lagi biaya sewa kapal
tersebut terbilang mahal. Hasil wawancara ini sejalan dengan yang diungkapkan
Kesulitannya sih kayanya akses nya aja ya. Tapi itulah khasnya dan
korona ini mungkin jadi salah satu kesulitannya juga karna udah ga
banyak yang jualan jadi gak terlalu lengkap pasarnya gak kaya biasa.
Banyak sih penjualnya cuman gak lengkap aja (Kesulitannya itu dari segi
aksesnya ya. Tapi itulah khasnya dan pada masa korona ini menjadi
tambah sulit lagi karena sudah tidak banyak yang jualan jadi tidak terlalu
lengkap sehingga pasarnya tidak seperti biasa. Banyak sih penjualnya tapi
tidak lengkap) (Wawancara 20 Desember 2020).
56
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pembeli kesulitan dari segi akses ke
penjual ditambah lagi saat ini pandemi Covid-19 sedang melanda sehingga
penjual karena banyak kapal yang lalu-lalang di tengah sungai apalagi jika penjual
telah berpencar mencari pembeli lainnya. Demikian pula yang diungkapkan oleh
Kesulitannya kalau kita mau beli sesuatu tapi gatau yang jualnya dimana.
Soalnya banyak banget kapalnya pada kemana-mana. Pokonya ga bisa
kaya pasar yang di darat sih. Tapi untuk berkunjung dan beli-beli jajanan
ringan sih seru banget. Mereka juga jual buahnya seger-seger dan seru aja
liatnya (Kesulitannya kalau kita mau membeli sesuatu tapi tidak tahu yang
jualnya dimana. Soalnya banyak sekali kapalnya mondar-mandir.
Pokoknya tidak bisa seperti pasar yang di darat. Tapi untuk berkunjung
dan membeli jajanan ringan sangat seru. Mereka juga menjual buah-
buahan dan seru juga dilihatnya). (Wawancara 19 Desember 2020).
57
pembeli yang datang merupakan orang asing yaitu dalam hasil wawancara
berikut:
Kesulitannya itu kale pembelinya orang asing. Kayak bule gitukan banyak
mba. Kita pusing nawarinnya kayak gimana, udah teriak teriak juga.
Bule‟nya jadi bingung (Kesulitannya itu kalau pembelinya orang asing.
Contohnya Bule, begitukan banyak Mbak. Kita bingung menawarkan
barangnya, jadi teriak-teriak saja, Bule‟nya juga menjadi bingung).
(Wawancara 27 Desember 2020).
Begitu pula dengan keterangan yang diungkapkan oleh informan “Ij” dalam hasil
wawancara berikut:
Ya kalau harinya hujan. Sungai jadinya deras. Kalau ada kapal besar jadi
bergelombang. Kami jadinya yang memakai perahu kecil tergoyang.
Belum lagi kalau air masuk ke dalam perahu. Jadi sambil menawarkan,
kami juga membuang air yang masuk ke dalam perahu supaya perahunya
tidak tenggelam. Kalau hujan juga, kaya ikan asin ini kami tutupin pakai
plastik biar tidak kehujanan tapi biasanya pembelinya lagi yang tidak bisa
lihat jualan kami karena hujan jadi susah begitu Mbak. (Wawancara 26
Desember 2020).
dimana perahu penjual kadang kemasukan air. Hal tersebut sejalan dengan yang
Kesulitannya yaitu kalau hujan. Sama kalau kita menawarkan jualan kita
ke kapal pembeli terus dengan perahu-perahu lain ternyata jualannya sama.
Ya sebisanya kita sajalah dalam menawarkan, karena rezeki sudah diatur.
Nanti kalau tidak dibeli di kapal itu kita jalan lagi ke kapal lain. Sulitnya
itu karena harus bersaing kecepatan dengan penjual yang lain di atas
sungai sambil mengemudikan perahu. Kalau air masuk dibuangin lagi.
Sekarang sulitnya juga karena sudah sepi Mbak. Karena adanya korona.
(Wawancara 28 Desember 2020).
penjual lainnya. Disamping itu karena adanya wabah Covid-19 sehingga pembeli
menjadi sepi.
bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi dari pihak pembeli yaitu kesulitan dalam
mencari dan mengakses barang barang jualan, sementara dari pihak penjual yaitu:
dengan orang pendatang yang tidak memahami Bahasa Banjar, dan kesulitan pada
Terapung Sungai Barito ditinjau berdasarkan empat bentuk interaksi sosial yaitu:
untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut tergambar dalam dalam kegiatan
jual beli di Pasar Terapung Sungai Barito yang diungkapkan oleh informan “As”
Biasanya untuk mendatangi penjual harus pakai kapal, jadi kami para
pembeli bersama-sama menyewa kapal supaya lebih murah karena kalau
orangnya sedikit jadinya rugi. (Wawancara 19 Desember 2020).
Sungai Barito bekerja sama dalam bentuk patungan untuk menyewa kapal untuk
60
Pembeli biasanya menyewa satu kapal secara patungan agar supaya tidak
terlalu banyak biaya dikeluarkan untuk sewa kapal apalagi kalau kita mau
keliling-keliling melihat barang jualan. (Wawancara 17 Desember 2020).
Adanya kerja sama yang dilakukan para pembeli yang ingin berbelanja di Pasar
Di sisi lain, terjadi persaingan atau kompetisi antar sesama penjual di Pasar
Terapung Sungai Barito hal tersebut diungkapkan oleh informan “Mi” dalam hasil
wawancara berikut:
informan “Yo” selaku pembeli di Pasar Terapung Sungai Barito dalam hasil
wawancara berikut:
Kalau ada kapal wisatawan yang datang, mereka pergi berpencar. Kita
tidak bisa mengejar mereka kemana. Para penjual tersebut gesit dan cepat
mengemudikan perahunya. (Wawancara 20 Desember 2020).
Bentuk persaingan atau kompetisi yang dilakukan para penjual di Pasar Terapung
Sungai Barito yaitu bersaing dalam hal kecepatan mengemudikan perahu untuk
interaksi antara penjual dengan pembeli dalam tawar menawar. Hal tersebut
61
tergambar dalam hasil wawancara yang diungkapkan oleh informan “Mi” sebagai
berikut:
Kale ada yang nawar stengah harga dari yang kami tawarin ya biasanya
kami gak mau, kami kurangin 5-10 ribu aja. Tapi kale pembelinya tetep
maunya setengah harga ya daripada ga bawa uang jadi kami jual aja mba
gapapa yang penting jadi berkah ada rezeki bisa bawa uang pulang (Kalau
ada yang menawar setengah harga dari yang kami tawarkan ya biasanya
kami tidak mau, kami kurangin 5-10 ribu saja. Tapi kalau pembelinya
tetap maunya setengah harga, ya daripada tidak bawa uang pulang jadi
kami menjualnya saja mbak, tidak apa-apa yang penting menjadi berkah,
ada rezeki yang dibawa pulang). (Wawancara 27 Desember 2020).
Hasil wawancara di atas sejalan dengan yang diungkapkan informan “Sa” dalam
harga yang diminta pembeli dengan modal yang dikeluarkannya. Namun pada
yang dilakukan.
Dalam interaksi antara penjual dan pembeli terkadang pula terjadi konflik.
Hal tersebut terjadi apabila pembeli yang datang tidak mengerti bahasa setempat
Kesulitannya itu kale pembelinya orang asing. Kayak bule gitukan banyak
mba. Kita pusing nawarinnya kayak gimana, udah teriak teriak juga.
Bule‟nya jadi bingung (Kesulitannya itu kalau pembelinya orang asing.
Contohnya Bule, begitukan banyak Mbak. Kita bingung menawarkan
barangnya, jadi teriak-teriak saja, Bule‟nya juga menjadi bingung).
(Wawancara 27 Desember 2020).
62
Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan informan “Ij” dalam hasil
wawancara berikut:
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa konflik yang terjadi berupa konflik
komunikasi dengan wisatawan atau pembeli yang tidak paham bahasa setempat
Tradisi yang terus dijaga oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual
beli di Pasar Terapung Sungai Barito yaitu tradisi akad. Hal tersebut diungkapkan
Ya gitu tradisi akadnya mba kale udah mau dibayar. Kita harus bilang
“dijuallah” nanti pembeli harus bilang “ditukarlah” supaya jualan saya dan
yang dibeli sama pembelinya berkah mba. Supaya sama-sama ikhlas
karena Allah swt. Gitu mba akadnya. Kale ngga bilang gitu nanti takutnya
ga berkah kami ga beleh kale gak bilang gitu mba (Tradisi akadnya mbak
kalau sudah mau dibayar. Kita harus bilang “dijuallah” nanti pembeli
harus bilang “ditukarlah” atau dibeli supaya jualan Saya dan yang dibeli
sama pembelinya sama-sama mendapat berkah Mbak. Supaya sama-sama
ikhlas karena Allah swt. begitu Mbak akadnya. Kalau tidak bilang begitu
nanti takutnya tidak membawa berkah sehingga kami tidak boleh kalau
tidak bilang begitu Mbak) (Wawancara 27 Desember 2020).
sebagai hal yang wajib dilakukan pada saat jual beli di Pasar Terapung Sungai
Tradisinya itu pada saat barang yang dibeli mau diserahkan ke pembeli.
Tradisi akad namanya disini Mbak. Pada saat diberikan penjual berjabat
tangan dengan pembeli, penjualnya mengucapkan “dijuallah” kemudian
pembelinya mengucapkan “ditukarlah” seperti itu. Agar semuanya
mendapat berkah. (Wawancara 17 Desember 2020).
Hasil wawancara di atas menjelaskan proses tradisi akad dimana penjual berjabat
memiliki makna bahwa pembeli bersedia menukar uangnya dengan barang yang
dibelinya dan begitu pula sebaliknya, penjual bersedia menjual barangnya dan
tradisi yang telah dilaksanakan turun temurun. Hal tersebut diungkapkan oleh
Ada tradisi pada saat penjualnya menyerahkan barang kepada pembeli. Itu
memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat disini Mbak kayak sudah
turun temurun begitu (Wawancara 19 Desember 2020).
64
disimpulkan bahwa tradisi masyarakat pada saat jual beli di Pasar Terapung di
Sungai Barito Kalimantan Selatan dinamakan sebagai tradisi akad. Tradisi akad
memiliki makna bahwa pembeli bersedia menukar uangnya dengan barang yang
dibelinya dan begitu pula sebaliknya, penjual bersedia menjual barangnya dan
B. Pembahasan
jual beli yang berawal dari proses menawarkan barang, proses tawar menawar,
dan proses akad. Proses menawarkan barang dilakukan oleh penjual kepada
pembeli dengan menjelaskan barang-barang apa saja yang dijual oleh penjual.
atau jasa. Pada tahap akhir dilakukan proses persetujuan atau kesepakatan yang
atas perahu dimana penjual dan pembeli masing-masing berada pada perahu yang
yang berada di atas perahunya. Keadaan ini tentunya berbeda dengan pasar yang
berada di darat dimana penjualnya memiliki tempat yang tetap sementara pembeli
pembeli pada pasar yang berada di darat lebih efektif dibandingkan dengan yang
terjadi di pasar terapung. Pada pasar yang berada di darat pembeli dapat langsung
langsung menanyakan harga dari barang yang diinginkan kemudian terjadi proses
antara dua orang atau lebih. Komunikasi antara penjual dan pembeli tersebut
bersifat transaksional, hal ini relevan dengan yang dikemukakan oleh Sendjaja
secara verbal atau menggunakan kata-kata. Hal ini masuk dalam kategori pola
lambang. Adapun lambang tersebut terdiri dari dua yaitu lambang verbal dan
66
nonverbal. Lambang verbal yaitu, bahasa yang paling sering digunakan karena
yaitu: kerja sama, persaingan, akomodasi, dan konflik. Kerja sama merupakan
perwujudan minat dan perhatian orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu
proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya
adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di
Proses akomodasi terjadi pada saat tawar menawar harga. Tawar menawar
merupakan proses yang terjadi antara penjual dengan pembeli untuk mencapai
kesepakatan harga yang sama-sama diterima kedua belah pihak. Dalam hal
Terapung Sungai Barito bersaing dalam hal kecepatan untuk memperoleh pembeli
agar dagangannya laku. Kompetisi yang terjadi dalam hal tersebut didorong oleh
penghasilan dari penjualnya. Dengan kata lain kompetisi tersebut terjadi akibat
faktor ekonomi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Remitha (2016) yang
penjualan pun menurun. Begitu pula dengan hasil penelitian Ary Sulistiono
persaingan ekonomi.
setempat yaitu Bahasa Banjar sehingga kadang pembeli tidak memahami maksud
pembicaraan dari penjual. Bahasa Banjar merupakan bahasa yang digunakan oleh
Suku Banjar yaitu suku bangsa yang menempati wilayah Kalimantan Selatan,
Suku Banjar dengan jumlah besar juga dapat ditemui di wilayah Riau, Jambi,
68
Sumatra Utara dan Semenanjung Malaysia karena migrasi Orang Banjar pada
Di samping itu konflik juga terjadi pada saat tawar menawar harga dimana
pulang dengan tanpa penghasilan sama sekali. Situasi tersebut selain dilihat dari
perspektif konflik dapat pula dilihat dalam perspektif persaingan atau kompetisi.
Pedagang dan pembeli dapat dikatakan bersaing dalam hal memperoleh harga
yang sesuai dengan harapannya masing-masing. Hal ini sejalan dengan hasil
hanya terjadi antara pedagang dengan pedagang melainkan antara pedagang yang
ingin mendapat keuntungan yang besar dengan pembeli yang ingin mendapatkan
harga murah.
Terapung Sungai Barito terjadi kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan hubungan sosial yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik.
Kontak sosial yang terjadi secara fisik yaitu bertemunya individu secara langsung,
sedangkan kontak sosial yang terjadi secara non fisik yaitu pada percakapan yang
elektronik seperti telepon, radio dan lain sebagainya. Interaksi antara penjual dan
pembeli merupakan kontak sosial secara fisik dimana pembeli bertemu secara
disebut dengan tradisi akad. Akad tersebut merupakan ungkapan secara lisan
bahwa penjual dan pembeli sama-sama menyepakati jual beli yang dilakukan.
“ditukarlah”. Proses ini dipercaya bagi masyarakat setempat sebagai sesuatu yang
Akad merupakan hal yang dilakukan masyarakat dalam transaksi jual beli
di Pasar Terapung Sungai Barito dan dipraktekkan oleh masyarakat lokal sejak
dahulu dengan kata lain tradisi tersebut telah dilaksanakan secara turun temurun.
dikemukakan oleh Sztompka (2007) bahwa tradisi merupakan warisan yang benar
Terapung Sungai Barito diyakini masyarakat setempat sebagai proses yang wajib
barang yang dibeli oleh pembeli dan kebermanfaatan uang yang diperoleh penjual
dapat berupa keselamatan penjual dan pembeli karena proses transaksi jual
belinya dilakukan di atas permukaan sungai yang berisiko tinggi. Dengan harapan
dianggap wajib dilaksanakan masyarakat setempat. Dari perspektif ini tradisi akad
terhadap pandangan hidup, keyakinan, pranata dan aturan yang sudah ada.
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
terjadi pada saat transaksi jual beli mulai dari proses menawarkan barang,
proses tawar menawar, dan proses kesepakatan antara penjual dan pembeli.
menawar harga antara penjual dan pembeli ada pembeli yang menawar sampai
menaikkan sedikit harga yang diminta pembeli dan seterusnya sampai tercapai
2. Interaksi sosial pedagang atau penjual dan pembeli di Pasar Terapung Sungai
Barito ditinjau berdasarkan empat bentuk interaksi sosial yaitu: kerja sama,
71
72
penyesuaian harga pada saat tawar menawar. Konflik yang terjadi berupa
konflik komunikasi dengan wisatawan atau pembeli yang tidak paham bahasa
3. Tradisi yang dilakukan dalam jual beli di Pasar Terapung Sungai Barito
Kalimantan Selatan yaitu tradisi akad. Tradisi akad tersebut merupakan proses
dianggap sebagai hal yang wajib dilakukan pada saat jual beli di Pasar
B. Keterbatasan Penelitian
informan tersebut.
2. Dikarenakan perahu menjadi akses yang digunakan, penjual tidak bisa terlalu
kecil yang digunakan penjual akan kemasukan air. jika mereka terlalu lama
berhenti, air akan masuk dari celah-celah perahu sehingga mereka harus
waktu yang lama karena ketatnya peraturan PSBB saat penelitian berlangsung.
4. Akses yang cukup sulit untuk bisa menuju ke pasar terapung yang berada di
kapal yang tidak banyak. dan waktu yang terbilang cukup cepat, karena pasar
terapung buka pada pukul 04.00 dini hari hingga 06.00 pagi hari.
mewawancarai lebih lanjut. Karena para penjual berburu pembeli yang banyak
C. Saran
2. Tradisi akad dalam proses jual beli di Pasar Terapung Sungai Barito
D. Rekomendasi Penelitian
demikian perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan masyarakat yang lebih luas
asing.
75
GLOSARIUM
Acil : Tante
Batakun : Bertanya
Ditukarlah : Dibelilah
Handak : Hendak
Iwak : Ikan
Kada : Tidak
Maras : Kasihan
Mun : Jika
Sidin : Beliau
Takun : Tanya
Tukar : Beli
Ulun : Saya
76
DAFTAR PUSTAKA
Azeharie, S. 2016. Pola Komunikasi Antara Pedagang dan Pembeli di Desa Pare,
Kampung Inggris Kediri. Jurnal Komunikasi, 7(2), 207-223.
Effendy, Onong Uchjana. 2017. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Eriyanto. 2014. Strategi Baru Dalam Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Lainnya. Jakarta : Kencana
Remitha. 2016. Hubungan Sosial Antar Pedagang Barang Harian Di Pasar Inpres
Bangkinang. JOM FISIP, 3(2), 1-14.
Ruliana Poppy dan Lestari Puji. 2019. Teori Komunikasi. Depok: Rajawali Pers
Narwoko, J.Dwi, dan Suyanto, Bagong. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Supratman, Lucy Pujasari; RAFIQI, Adli. Kajian etnografi komunikasi pada gaya
berkomunikasi komunitas hansamo modern dance boys di Kota Bandung.
Jurnal Kajian Komunikasi, 2016, 4.1: 1-9.
Sumber Lain :
Nuzuldin, M. 2017. Interaksi Sosial Pedagang Sayur di Pasar Induk Minasa Upa
Kecamatan Sumba Opu Kabupaten Gowa. UIN Alauddin Makassar.
(skripsi)
Sulistiono, Ary. 2017. Interaksi Antar Pedagang Kaki Lima Jalan Gambir Kota
Tanjung Pinang. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Vera, N., Wihardi, D. (2012) “jagongan sebagai bentuk komunikasi sosial pada
masyarakat solo dan manfaatnya bagi pembangunan daerah.” Fakultas
Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur, Jakarta 12260 (jurnal ilmiah
diakses pada 29 agustus 2020, jam 16.00 )
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Nama : Wiwin
Inisial : Wi
Alamat : Handil Bakti, Kalsel
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : IRT
Nama : Asnah
Inisial : As
Alamat : Jalan Ahmad Yani, Kalsel
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : IRT
Nama : Yogi
Inisial : Yo
Alamat : Griya Raisan, Kalsel
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Mila
Inisial : Mi
Alamat : Sekitar Pesisir Sungai Barito
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Pedagang di Pasar Terapung Sungai Barito
Nama : Ijah
Inisial : Ij
Alamat : Sekitar Pesisir Sungai Barito
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Pedagang di Pasar Terapung Sungai Barito
Nama : Sarwadi
Inisial : Sa
Alamat : Sekitar Pesisir Sungai Barito
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Pedagang di Pasar Terapung Sungai Barito
80
Pak Yogi : Biasa kita takun ai, Cil pian bejualan apa aja soalnya biasanya
sidin bejualan beragam. Satu perahu tuh biasanya bisa bjualan
iwak karing, buah-buahan macam macam pang (Biasa kita
tanyain Mbak, jual apa aja. Soalnya dalam satu perahu bisa jual
macam-macam. Kayak ikan kering sama buah-buahan).
Bu Wiwin : Ya kita betakun ai lawan acil atau amangnya kawa kuranglah cil
25 gin. Lah. Mun 25 ulun tukari. Kaya gitu mba (Ya kita tanya
sama penjualnya bisa kurang tidak Mbak, 25 ribu lah, kalau 25,
Saya beli. Seperti itu Mbak).
bakalan pergi. Tapi kalau diterima dengan harga segitu dia akan
langsung membungkus barang yang kita mau beli tadi dan
menawarkan barang yang lain lagi).
Pak Yogi : Ya tawar aja kalo acilnya kale mau kurang ya tukar aja. Soalnya
membari maras jua sidin bejualan di sungai kale pina kenapa-
napa. Tapi munnya kelarangan tawar jua ai tapi kada menawar
behimat yang sampai setengah harga. Asal tekurang ajalah
daripada harga yang dibari sidin (Ya ditawar saja, kalau
penjualnya tidak mau kurang, ya dibeli sajalah. Soalnya kasian
juga penjualnya, jualan ditengah sungai takutnya kenapa-kenapa.
Tapi kalau misalnya kemahalan ya kita tawar saja sedikit tapi
tidak menawar sampai setengah harga. Asal kurang saja dari
harga awal).
Pak Yogi : Susahnya itu kalau penjualnya sudah pergi mengejar kapal
wisatawan lain yang datang. Kalau ada kapal wisatawan yang
datang, mereka pergi berpencar. Kita tidak bisa mengejar mereka
kemana. Jadi agak bingung, kalau mau beli ini tadi, penjualnya
82
Bu Wiwin : Tradisinya itu pada saat barang yang dibeli mau diserahkan ke
pembeli. Tradisi akad namanya disini Mbak. Pada saat diberikan
penjual berjabat tangan dengan pembeli, penjualnya
mengucapkan “dijuallah” kemudian pembelinya mengucapkan
“ditukarlah” seperti itu. Agar semuanya mendapat berkah.
Pak Yogi : Kalau tradisinya itu masyarakat disini kalau sudah deal
penjualnya mengucapkan “dijuallah” kemudian pembeli bilang
“ditukarlah”. Artinya itu pembeli bersedia menukarkan uangnya
dengan barang yang dibelinya.
83
Bu Mila : Ya seperti tadi yang Mbak lihat. Kami langsung mendatangi kapal
wisatawan yang datang. Kami mendekati perahunya dan merapat
ke kapal pembeli. Dan kami menawarkan macam-macam jualan
kami. Biasa buahnya Saya kasih coba ke pembeli, kalau
pembelinya suka karena rasanya manis, pembelinya biasa beli.
Pokoknya kami kasih coba dulu buahnya secara gratis kalau suka
ya dibeli, kalau tidak ya kami tawarkan yang lain.
Bu Ijah : Kami datangi pembelinya, terus kami tanya mau ini kah?
Misalnya Saya kan jualan kue saya tawarin mau kue kah Mbak,
Mas? Ada teh juga, mau teh kah? Begitu.
Pak Sarwadi : Kami dekati dulu kemudian kami tawarkan jualan kami. Biasa
juga kalau kapalnya agak besar kami sampai naik ke kapalnya
menawarkan jualan kami. Tapi kami izin dulu kalau
diperbolehkan naik, kami naik dan kalau tidak, kami di kapal
kami saja. Biasanya kan pembeli mau memegang dan melihat
jelas, jadi kami bawakan barangnya naik ke atas terus kami
tawarkan sampai pembelinya mau beli. Begitu Mbak.
Bu Mila : Kalau tawar menawar kami kan cari untung juga mba yah
namanya jualan diatas kapal. Belum tau ntar kenapa-kenapa, ya
emang agak lebih mahal kami jualnya tapi emang semuanya fresh
mba dan kami jualnya banyak. Kale ada yang nawar stengah
harga dari yang kami tawarin ya biasanya kami gak mau, kami
kurangin 5-10 ribu aja. Tapi kale pembelinya tetep maunya
setengah harga ya daripada ga bawa uang jadi kami jual aja mba
gapapa yang penting jadi berkah ada rezeki bisa bawa uang
pulang (Kalau tawar menawar kami kan cari untung juga Mbak
ya, namanya jualan di atas kapal. Siapa tahu terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, ya memang agak lebih mahal kami menjualnya
tapi semuanya fresh Mbak, dan kami jualnya banyak. Kalau ada
yang menawar setengah harga dari yang kami tawarkan ya
biasanya kami tidak mau, kami kurangin 5-10 ribu saja. Tapi
kalau pembelinya tetap maunya setengah harga, ya daripada tidak
bawa uang pulang jadi kami menjualnya saja mbak, tidak apa-apa
yang penting menjadi berkah, ada rezeki yang dibawa pulang).
84
Bu Ijah : Ya gitulah ada yang nawar harga nya gak masuk akal. Kita kasih
harganya malah pembelinya nawarnya murah banget padahal kita
juga modalnya lebih dari segitu mba. Biasa ada pembeli yang
ngerti dan ga ngerti sih mba. Tapi kale tawarannya masuk akal
saya mau aja. Dari pada ga laku mba (Ya begitulah ada yang
menawar harganya tidak masuk akal. Kita kasih harganya malah
pembelinya menawarnya dengan sangat murah, padahal kita juga
modalnya lebih dari segitu Mbak. Biasa ada pembeli yang
mengerti dan ada yang tidak mengerti sih Mbak. Tapi kalau
tawarannya masuk akal, Saya mau saja, daripada tidak laku
Mbak)
Bu Mila : Ya gitu tradisi akadnya mba kale udah mau dibayar. Kita harus
bilang “dijuallah” nanti pembeli harus bilang “ditukarlah” supaya
jualan saya dan yang dibeli sama pembelinya berkah mba. Supaya
sama-sama ikhlas karena Allah swt. Gitu mba akadnya. Kale ngga
bilang gitu nanti takutnya ga berkah kami ga beleh kale gak
bilang gitu mba (Tradisi akadnya mbak kalau sudah mau dibayar.
Kita harus bilang “dijuallah” nanti pembeli harus bilang
“ditukarlah” atau dibeli supaya jualan Saya dan yang dibeli sama
pembelinya sama-sama mendapat berkah Mbak. Supaya sama-
sama ikhlas karena Allah swt. begitu Mbak akadnya. Kalau tidak
86