Asfiksia
a. Pengertian
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai
b. Klasifikasi
c. Penyebab
plasenta, dll.
tindakan, dll.
d. Etiologi
Pengembangan paru bayi baru lahir terjadi pada menit – menit pertama
oksigen dari ibu ke janin, akan terjadi asfiksia janin atau neonatus.
e. Patofisiologi
Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu, janin, dan plasenta.
fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan pada
f. Penatalaksanaan
1) Asfiksia ringan
kemudian mulut
meningkat
tube)
a. Pengertian
b. Etiologi
diketahui.
diketahui.
2) Nyeri pinggang.
5) Diare.
yang dirasakan lebih sering dari 10 menit sekali selama 1 jam atau
a) Kondisi umum.
c) Kurang gizi.
d) Anemia.
f) Umur hamil terlalu muda kurang dari atau terlalu tua diatas 35
tahun.
h) Penyulit kebidanan.
eklamsia.
temperatur tinggi.
1) Mayor
a) Kehamilan multipel.
b) Hidramnion.
c) Anomali ueterus.
32 minggu.
2) Minor
a) Penyakit yang disertai demam.
c) Riwayat pielonefritis.
f. Kreteria diagnosis
g. Diagnosis banding
194).
h. Komplikasi
212).
1) Penanganan umum
2) Prinsip penanganan
3. Ikterus
1) Pengertian
tampak jika kadar bilirubin dalam serum ≥ 5 mg/dl dan dimulai pada
saksama karena jika bilirubin masuk ke dalam sel syaraf dan merusak,
otak menjadi terganggu dan mengakibatkan kecacatan bayi sepanjang
2) Klasifikasi
a) Ikterus Fisiologis
Ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga serta tidak
(2) Kadar bilirubin indirek tidak melibihi dari 10 mg% pada bayi
per hari
b) Ikterus Patologis
(2) Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada bayi cukup bulan atau
3) Etiologi
4) Patofisiologi
degredasi hemoglobin darah dan sebagian lagi berasal dari hem bebas
menjadi bilirubin bebas atau bilirubin IX alfa. Zat ini sulit larut dalam
air tetapi larut dalam lemak, karena mempunyai sifat lipofilik yang
sulit dieksresi dan mudah melalui membrane biologic seperti plasenta
peningkatan kadar bilirubin indirek pada hari – hari pertama. Hal ini
masa hidup eritrosit yang lebih pendek (80 – 90 hari), dan belum
matangnya fungsi hepar (Rukiyah dan Yulianti 2013, hh. 269 – 270)
5) Diagnosis
gawat janin, malnutrisi intra uterine, infeksi intranatal, dan lain – lain.
Secara klinis ikterus pada bayi dapat dilihat segera setelah lahir atau
2013, h. 271)
a) Penyebab
(6) Sepsis
b) Gejala
sekali
7) Komplikasi
8) Penatalaksanaan
a) Ikterus Fisiologis
b) Ikterus Patologis
(1) Pertahankan agar kadar gula darah tetap stabil dan tidak turun
4. Sepsis
a. Pengertian
dengan berat badan lahir rendah. Selain itu, neonatus berisiko tinggi
ini sering terjadi pada bayi berisiko misalnya bayi kurang bulan,
BBLR, bayi dengan RDS, atau bayi lahir dari ibu berisiko. Bayi Baru
2) Riwayat bayi baru lahir : trauma lahir, lahir kurang bulan, bayi
3) Jalur infeksi
golongan :
a) Infeksi antenatal, kuman mencapai janin melalui peredaran
Bakteria
6) Muntah
7) Diare
8) Sklerema, edema
c. Diagnosis
antara lain:
1) Faktor resiko
2) Gambaran klinik
3) Pemeriksaan penunjang
karena salah satu faktor saja tidak mungkin dipakai sebagai pegangan
lebih lanjut sepsis neonatal. Berlainan dengan awitan dini, pada pasien
awitan lambat, infeksi terjadi karena sumber infeksi yang terdapat
1) Faktor ibus
c) Choriomnionitis
2) Faktor ibu
a) Asfiksia perinatal
d) Prosedur invasif
e) Kelainan bawaan
d. Penatalaksanaan
1) Penanganan umum
bernapas.
mengalami diare.
infeksi lokal.
kesehatan.
e) Berikan penjelasan kunjungan ulang setelah hari kedua
5. RDS
a. Pengertian
bayi yang sebelumnya normal atau bayi dengan asfiksia yang telah
b. Klasifikasi
sebagai berikut:
Parameter 0 1 2
Frekuensi < 60 kali/ 60 – 80 kali/menit >80 kali/menit
napas menit
Sianosis Tidak ada Sianosis hilang Sianosis menetap
sianosis dengan pemberian walaupun diberi
oksigen oksigen
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
Suara napas Suara napas Suara napas di Tidak ada suara
di kedua kedua paru napas di kedua paru
paru baik menurun
Merintih Tidak Dapat di dengar Dapat didengar
merintih dengan stetoskop tanpa alat bantu
Sumber : Tando (2016, h. 143)
c. Etiologi
2014, h.175).
d. Penyebab
karena:
a) Atresia esophagus
a) Penuno thoraks
a) Asidosis, hipoglikemi
b) Adanya perdarahanm,dll
Tanda gejala yang timbul yaitu adanya sesak nafas pada bayi prematur
3) Grunting
5) Sianosis
f. Penatalaksanaan
kasa steril
kain hangat
3) Atur posisi bayi, kepala bayi esktensi agar bayi dapat bernafas
dengan leluasa
1) Ventilasi
a) Lakukam ventilasi dengan menggunakan balon resusitasi dan
tidak adekuat
hipoksemia
diperlukan
e) Pemberian terapi O2
suplementasi O2
kematian RDS
oksigenasi
(2) CPAP
(3) Bila konsemtrasi FiO2 tinggi diperlukan dan pasien tidak
3) Sirkulasi
sirkulasi darah
(5) Infeksi
terapi basa)
5) Jaga kehangatan suhu bayi sekitar 3.650C – 3.750C (suhu aksiler)
dengan CPAP
1) Indikasi
f) Dll
2) Pemantauan
b) Suhu
b) Jika bayi sudah nyaman bernafas dengan CPAP dan FiO2 21%
a) FiO2 >60%
5) Komplikasi
b) Distensi lambung
c) Ekskoriasi hidung
pada wajah
e) Infeksi