Abstrak—percobaan ini bertujuan untuk digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk
menentukan konsentrasi Kobalt (Co) dan Krom (Cr) sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible
secara simultan. Prinsip percobaan ini atau spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-Vis atau
menggunakan spektroskopi UV-VIS yang mengikuti UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam
Hukum Lambert – Beer. Pada percobaan ini daerah UV-Vis. Ini berarti menggunakan cahaya dalam
menggunakan 5 variasi konsentrasi masing – terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat
masing larutan Cr3+ dan Co2+. Berdasarkan dengan inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam
percobaan yang telah dilakukan, konsentrasi rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi
berbanding lurus dengan absorbansi dimana warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari
semakin besar konsentrasi maka semakin besar pula spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi
nilai absorbansi begitupun sebaliknya. Persen elektronik.
recovery dari percobaan unknown adalah 95% Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul,
untuk Co2+ dan 100% untuk Cr3+. melalui 3 proses yaitu :
a. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan dan
Kata Kunci—Spektroskopi UV-VIS, Hukum Lambert – Beer, electron anti ikatan.
Absorbansi, Konsentrasi
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari
molekul kompleks.
I. PENDAHULUAN
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
T erdapat dua kemungkinan jika dua komponen yang Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada
berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu
berlainan dicampurkan dalam suatu larutan. Adanya
perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang
interaksi antar komponen akan mengubah spektrum
khas untuk komponen yang berbeda.Absorbsi sinar
absorpsi, jadi warna atau lebih tepatnya lagi sifat-sifat
oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :
penyerapan akan berubah. Sebaliknya jika tak terjadi
interaksi, sifat-sifat tersebut tidak mengalami perubahan.
Dalam hal terakhir ini, absorpsi campuran larutan akan
merupakan jumlah aljabar dan absorpsi masing-masing
larutan komponen yang terpisah jika konsentrasinya
sama dengan konsentrasi komponen-komponen tersebut Keterangan :
dalam campurannya. Sifat seperti ini yang disebut Io = Intensitas sinar datang
sebagai sifat aditif. Jika sifat aditif dipenuhi, maka
It = Intensitas sinar yang diteruskan
analisis dua komponen secara simultan tanpa pemisahan
a = Absorptivitas
dapat dilakukan secara spektrofotometri.[1]
b = Panjang sel/kuvet
Spektroskopi UV-VIS ini merupakan gabungan antara
spektroskopi UV dan Visible. Menggunakan dua buah c = konsentrasi (g/l)
sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber A = Absorban
cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih Jika dalam satu larutan yang mengandung n
sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai komponen, maka:
sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi
dengan monokromator. Untuk sistem spektrofotometri,
UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer
digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) 2
Karena dalam percobaan ini terdapat dua pengukuran untuk mendapatkan nilai K untuk langkah
komponen maka diperlukan dua persamaan dari dua selanjutnya.
panjang gelombang yang berlainan agar C 1 dan C2 dapat
C. Penentuan nilai k dari larutan Cr (III) dan Co (II)
juga dihitung, jadi :
A1 = k1C1 + k3C2 Disiapkan larutan Cr (III) dan Co (II) yang telah
dilakukan pengenceran bertingkat. Diukur absorbansi
A2 = k2C1 + k4C2 masing-masing larutan Co(II) dan Cr(III) dengan lamda
k dapat diperoleh dari kemiringan kurva standar maksimal larutan Co dan Cr pada percobaan A. Dibuat
sedangkan A dari hasil pengukuran. [2] kurva kalibrasi dan diperoleh persaman garis. Dihitung
Dalam percobaan ini menggunakan senyawa Cr (III) nilai K pada masing-masing panjang gelombang
dan Co (II). Ion kromium (III) (atau kromi, Cr 3+) adalah tersebut. Dituliskan dua persamaan yang mewakili
stabil, memiliki warna biru gelap, dan diturunkan dari absorbansi pada λCr dan λCo.
dikromium trioksida(atau kromium trioksida), Cr 2O3. Co D. Analisa cuplikan campuran
(II) adalah senyawa yang stabil dan berwarna merah Diukur absorbansi larutan campuran yang diberikan
muda. Ion Co (II) terderivasi dari senyawa CoO.[3] pada λCr dan λCo.Campuran diperoleh dari
Analisis dua komponen tanpa pemisahan ini dapat asisten.Kemudian, dihitung konsentrasi Cr (III) dan
dilakukan melalui dua pendekatan yang berbeda. Dalam Co(II) yang terdapat pada campuran uji dengan
pendekatan yang pertama, dapat dipilih panjang menggunakan persamaan yang didaptkan dari prosedur
gelombang komponen yang satu menyerap jauh lebih B.
kuat serta panjang gelombang lainnya terdapat keadaan
sebaliknya. Dalam hal ini berlaku anggapan bahwa
absorpsi komponen yang lain dapat diabaikan terhadap III. HASIL DAN DISKUSI
absorpsi yang jauh lebih besar dari komponen yang Percobaan analisis komponen secara simultan ini
diukur. Namun pengabaian ini jarang dapat dilakukan digunakan 2 larutan yaitu larutan Cr 3+ dan larutan Co2+.
dalam persoalan-persoalan analisis yang nyata. Cr3+ dibuat dari Cr(NO3)3 dan Co2+ dari Percobaan
analisis komponen secara simultan ini bertujuan untuk
menentukan konsentrasi masing-masing larutan Co 2+ dan
II.METODE PENELITIAN Cr3+ yang dicampur secara simultan. Warna larutan Cr 3+
adalah biru kehitaman dan warna larutan Co 2+ adalah
2.1 Alat dan bahan merah muda. Prinsip dasar pada percobaan ini adalah
1) Alat absorbansi dari larutan yang secara simultan adalah hasil
Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penjumlahan absorbansi masing-masing komponen pada
gelas beker, labu ukur 100 mL dan 50 mL,botol panjang gelombang tersebut.
timbang, pengaduk, kuvet, neraca analitik serta Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah interaksi yang
spektrofotometri UV-VIS. terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber
sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang
2.1.2 Bahan diserap tertentu dan menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan
Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi dasar ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.
aquadest, Cr(NO3)3, CoCl 2. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk
semua struktur elektronik, tetapi hanya pada sistem-sistem
2.1.3 Prosedur Percobaan terkonjugasi, struktur elektronik dengan adanya ikatan π dan non
B.Pembuatan Kurva Kalibrasi Cr(III) dan Co(II) bonding elektron .Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan
hukum Lambert Beer, yaitu bila cahaya monokromatik (Io) melalui
Ditimbang Cr(NO3)3 2,00087 gram kemudian
suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia),
dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur 100 ml.
sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Dilakukan pengenceran bertingkat untuk larutan Cr (III)
Perlakuan pertama percobaan ini adalah pembuatan
dari konsentrasi 0,05M; 0,04M; 0,03M; 0,02M; 0,01M.
larutan induk Cr3+ konsentrasi 0,05 M dan Co2+ 0,2 M
Ditimbang CoCl 2 2,3793 gram kemudian dilarutkan
yang kemudian diencerkan secara bertingkat. Percobaan
dengan aquades ke dalam labu ukur 50 ml. Dilakukan
ini melakukan pengenceran bertingkat untuk membuat
pengenceran bertingkat untuk larutan Co (II) dari
membuat kurva kalibrasi masing-masing larutan standar.
konsentrasi 0,200M; 0,10M; 0,08M; 0,06M; 0,04M;
Variasi konsentrasi Co 2+ yang digunakan untuk
0,02M.
membuat kurva kalibrasi ini adalah 0,10 M; 0,08 M;
Setelah pengukuran semua larutan dibuat grafik
0,06 M; 0,04 M dan 0,02 M sedangkan untuk larutan
antara absorbansi terhadap panjang gelombang
Cr3+ variasi konsentrasinya adalah 0,05 M; 0,04 M; 0,03
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) 3
M; 0,02 M dan 0,01 M. Berikut ini adalah data hasil 0,04 0,338 0,083
pengukuran menggunakan spektroskopi UV-VIS. 0,06 0,442 0,1
Dari pengkuran yang telah dilakukan, didapat data 0,08 0,528 0,113
absorbansi larutan Co 2+ dan Cr3+. Berdasarkan data yang
0,1 0,59 0,121
ada, Co2+ memiliki 𝛌max pada 515 nm dan Cr 3+
memiliki 𝛌 max pada 575 nm. Hal ini sesuai pada teori
Tabel 2. Data Absorbansi Larutan Cr(III)
bahwa Co2+ memiliki 𝛌max pada 515 nm dan Cr3+
Absorbansi Rata - Rata
memiliki 𝛌 max pada 575 nm. [Cr(NO3)3]
515 nm 575 nm
0,01 0,118 0,212
0,02 0,183 0,359
0,03 0,248 0,512
0,04 0,292 0,613
0,05 0,324 0,684
= 110 %
= 100,56 %
Hasil yang diberikan mendekati nilai konsentrasi yang
sebenarnya. Namun pada perhitungan ini tidak memakai
nilai intersept dikarenakan hasil yang diberikan menjadi
sangan kecil bahkan minus.
IV. KESIMPULAN
Campuran larutan Cr3+ dan Co2+ bersifat aditif
karena kedua larutan tidak bercampur komponennya
sehingga menghasilkan absorbansi maksimum pada
panjang gelombang yang berbeda. Konsentrasi
berbanding lurus dengan absorbansi dimana semakin
besar konsentrasi maka semakin besar pula nilai
absorbansi begitupun sebaliknya. Persen recovery dari
percobaan unknown adalah 95% untuk Co 2+ dan 100%
untuk Cr3+.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Day, U. R., 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. 6 ed.
Jakarta:
Erlangga.
[2] Harvey, D., 1996. Modern Analytical Chemistry. USA:
Prentice Hall.
[3] Shelva, G., 1979. Vogel's Textbook of Macro and
Semimicro Qualitative Inorganic Analysis. 5th ed. New
York: Longman Inc..