Anda di halaman 1dari 3

A.

KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengkajian primer
1) A (Airway)
Pada pengkajian airway kaji ada tidaknya sumbatan jalan nafas (Tabrani, 2007).
2) B (Breathing)
Kaji saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oksimeter, untuk
mempertahankan saturasi >95 %. Pada pasien hipokalemia ditemukan adanya
sesak nafas sehingga memerlukan oksigen, bisa dengan nasal kanul, simple
mask, atau non rebreathing mask sesuai dengan kebutuhan oksigen.
3) C (Circulation)
Pada pasien hipokalemia terdengar suara S1 S2. Pada pasien hipokalemia
berikan cairan dengan kalium tinggi untuk meningkatkan elektrolit yang hilang
melalui IV.
4) D (Disability)
Kaji tingkat kesadaran dengan menggunakan AVPU atau GCS. Jika pasien
mengalami penurunan kesadaran menunjukkan pasien masuk kondisi ekstrim
dan membutuhkan pertolongan medis segera dan membutuhkan perawatan di
ICCU (Mediana, 2012).
5) E (Exposure)
Jika pasien stabil lakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan fisik lainnya
(Mediana, 2012).
b. Pengkajian sekunder
1) Five intervensi atau full of vital sign
Pada pasien dengan hipokalemia intervensi yang harus dilakukan adalah
pemeriksaan laboraturium darah lengkap untuk mengetahui kadar kalium.
2) Give comfort
Pada pasien dengan hipokalemia harus diberi posisi senyaman mungkin untuk
mengurangi rasa sesak pasien.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum pasien hipokalemia biasanya di dapatkan kesadaran yang baik
atau composmentis dan akan berubah sesuai dengan kadar kalium yang hilang
dalam tubuh.
2) Pemeriksaan fisik (B1-B6)
a) B1 (Breathing)
Pengkajian yang didapatkan dengan adanya dispnea, otot-otot pernapasan
lemah, dan napas dangkal.
b) B2 (Blood)
Pasien dapat mengeluh lemas dan mudah lelah. Gejala ini merupakan tanda
dari penurunan curah jantung. Adanya perubahan nadi, Nadi lemah atau
menurun, tidak teratur. Tekanan darah biasanya menurun akibat terganggunya
kerja jantung akibat kurangnya kalium dalam tubuh. Pada pasien hipokalemia
dapat terjadi hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG.
c) B3 (Brain)
Kesadaran composmetis, dan terkadang pasien mengeluh lemas karena
hilangnya kalium yang berlebihan. Pasien hipokalemia sering merasakan
lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam menghilang dan lemas.
Penurunan status mental / kacau mental, apatis, mengantuk, peka rangsangan,
koma, hiporefleksia, tetani, paralisis.
d) B4 (Bladder)
Adanya polidipsi untuk memenuhi kalium yang hilang dan pasien akan
mengalami poliuria dan nokturia untuk menjaga keseimbangan cairan dalam
tubuh.
e) B5 (Bowel)
Pasien biasanya mual dan muntah, anoreksia, menurunnya motilitas usus
besar, enurunan bising usus, distensi abdomen akibat hilangnya kalium dalam
tubuh secara berlebih.
f) B6 (Bone)
Pada pengkajian B6 di dapatkan kulit dingin dan mudah lelah (Muttaqin,
2012).

Anda mungkin juga menyukai