SKRIPSI
Oleh
Sheren Shesar Natashya
NIM 4211171035
Judul : Uji Efektivitas Antibakteri Ektrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum)
Terhadap Bakteri Streptococcus sanguinis
Nama : Sheren Shesar Natashya
NIM : 4211171035
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas ridho
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan naskah usulan penelitian yang
berjudul “Uji Efektivitas Antibakteri Ektrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum)
Terhadap Bakteri Streptococcus sanguinis”. Penyusunan naskah usulan penelitian
ini telah dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, dan Wakil dekan III, Ketua Program
Studi Pendidikan Dokter Gigi, beserta seluruh staf Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Achmad Yani dan Tim Skripsi.
2. Herryawan, drg., Sp.Perio sebagai dosen pembimbing utama yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran, meluangkan waktu, memberikan
arahan, dukungan, saran, dan masukan dalam penyusunan naskah usulan
penelitian ini.
3. Hillda Herawati, drg., Sp.Ort sebagai sebagai dosen pembimbing pendamping
telah banyak memberikan masukan, bimbingan, pengarahan, dan saran dalam
penyusunan naskah skripsi ini.
4. Orang tua penulis, Deru , Eni Nuraeni dan Linda, beserta adik penulis Shenia
Shesar, Sekar, Tasya dan Dzikri yang telah mendoakan dan memberikan
dukungan dalam meyelesaikan skripsi ini.
5. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian naskah usulan
penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa naskah usulan penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak agar pada saat pelaksanaan serta penulisan naskah
usulan penelitian akan menjadi lebih baik. Penulis juga berharap dari penulisan
usulan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi pembaca.
Akhir kata, penulis berharap agar Allah swt membalas semua kebaikan dari semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah usulan penelitian ini.
iv
Cimahi, Oktober 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................. 16
3.2 Objek Penelitian ......................................................................................... 16
3.2.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi .................................................................... 16
3.3 Jumlah Sampel ........................................................................................... 16
3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 17
3.5 Definisi Operasional ................................................................................... 17
3.6 Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 18
3.6.1 Alat Penelitian .......................................................................................... 18
3.6.2 Bahan Penelitian ...................................................................................... 19
3.7 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 19
3.7.1 Persiapan Bahan dan Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah ............ 19
3.7.2 Sterilisasi Alat dan Bahan....................................................................... 20
3.7.3 Prosedur Peremajaan Bakteri Streptococcus sanguinis ...................... 20
3.7.4 Prosedur Reidentifikasi Bakteri ............................................................. 20
3.7.5 Pembuatan Suspensi ................................................................................ 21
3.7.6 Pelaksanaan Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Merah 21
3.7.7 Alur Penelitian ......................................................................................... 22
3.8 Analisis Data .............................................................................................. 23
3.9 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23
3.10 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 26
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Meskipun plak akan terbentuk kembali setelah menggosok gigi, akan tetapi upaya
meminimalkan plak melekat pada permukaan gigi sangat penting untuk mencegah
penumpukan plak.5,6
Pasta gigi dan obat kumur umumnya mengandung substansi kimia yang
memiliki sifat antiseptik atau antibakteri dan juga menimbulkan efek samping.
Maka dari itu, untuk mengatasi efek samping dari bahan kimia ini,
dikembangkanlah obat yang berasal dari bahan alami seperti tanaman yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Bahan alami secara umum dinilai lebih aman
dibandingkan obat kimia dikarenakan memiliki efek samping yang lebih kecil.7,8,9
Seiring perkembangan zaman dengan melimpahnya sumber alam, dalam
perkembangan ilmu bahan kedokteran gigi ini banyak dilakukan penelitian-
penelitian dengan memanfaatkan sumber alam yang banyak manfaatnya bagi dunia
kedokteran khususnya dalam dunia kedokteran gigi. Tidak dipungkiri bahwa obat
alternatif berbahan dasar herbal tradisional saat ini masih dipergunakan kembali
oleh masyarakat. Salah satu bahan herbal tradisional yang diyakini oleh masyarakat
memiliki khasiat untuk penyakit tertentu dan berpotensi sebagai obat adalah
tanaman sirih merah (Piper crocatum). Tanaman ini secara empiris diyakini dapat
menyembuhkan penyakit infeksi maupun non infeksi.10,11 Penapisan fitokimia
menyimpulkan bahwa sirih merah memiliki kandungan bermanfaat seperti
flavonoid, minyak atsiri, tanin dan alkaloid yang bersifat antibakteri.12,13
Berdasarkan penelitian Herryawan dan Sabirin (2018), ekstrak daun sirih merah
terbukti memiliki kemampuan dalam menghambat bakteri patogen (Gram negatif)
Aggregatibacter actinomycetemcommitans (Aa) dan Porphyromonas gingivalis
(Pg) pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10%.14 Berbeda dengan penelitian tersebut,
Yulianti (2020), dalam penelitian efektivitas ekstrak daun sirih merah (piper
crocatum) terhadap pertumbuhan Streptococcus sanguinis dengan konsentrasi
2,5%, 5%, dan 10% tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus sanguinis15.
Puspita, dkk (2019) melakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri
ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 25%, 50%,
75% dan 100%. Hasilnya terbukti bahwa ekstrak daun sirih merah dengan
3
5
6
utama dari plak terdiri dari air yang bakteri menyumbang sekitar 70% (yang sedikit
kurang dari 3/4) dan polisakarida dan glikoprotein membentuk 30% sisanya.
Beberapa studi penelitian telah memvalidasi peran Streptococcus mutan dan
beberapa bakteri anaerob dalam perlekatan awal pada permukaan gigi dan
karenanya dianggap sebagai penjajah primer dan mereka bertanggung jawab untuk
pembentukan komunitas biofilm premature.23
Terdapat lebih dari 750 jenis mikroba yang dapat ditemukan pada plak gigi,
dengan lebih dari 100 spesies yang berbeda pada setiap individu. Komposisi bakteri
plak di bagian permukaan luar terdiri dari bakteri aerob, sedangkan pada permukaan
bagian dalam terdiri dari bakteri anaerob. Koloni bakteri yang paling banyak
ditemukan pada awal pembentukan plak terdiri dari bakteri Gram positif seperti
Streptococcus mitis, Streptococcus sanguinis, Streptococcus mutans, Streptococcus
oralis, Actinomyces oris, Actinomyces naeslundii, dan bakteri lainnya. Jenis
mikroorganisme lain yang juga dapat ditemukan pada plak adalah spesies
Mycoplasma, yeast, protozoa, dan virus.21,24
Sikat gigi adalah salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan secara luas
untuk membersihkan gigi dan mulut. Pasar merupakan tempat ditemukannya
beberapa macam jenis sikat gigi, baik manual maupun elektrik, namun harus
diperhatikan juga keefektifan sikat gigi untuk membersihkan gigi dan mulut. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam memilih sikat gigi, seperti kenyamanan bagi
setiap individu meliputi ukuran, tekstur dari bulu sikat, mudah digunakan, mudah
dibersihkan dan cepat kering sehingga tidak lembab, awet dan tidak mahal, bulu
sikat lembut tetapi cukup kuat dan tangkainya ringan, ujung bulu sikat
membulat.6,29
2.Tindakan Secara Kimiawi
Berbagai usaha untuk mencegah bakteri berkolonisasi di atas permukaan gigi
membentuk plak berdasarkan sifat-sifat mikrobiologisnya. Meskipun menyikat gigi
dianggap paling efektif dalam membersihkan gigi dan mengendalikan plak, namun
obat kumur banyak digunakan sebagai tambahan untuk memberikan agen aktif ke
jaringan periodontium. Saat ini perhatian beralih kepada penggunaan senyawa
antimikroba dari bahan alami untuk melawan efek yang merugikan, meningkatkan
potensi terhadap antiplak dan anti gingivitis, dan untuk mengurangi meningkatnya
resistensi mikroba sebagai antiseptik dan antibiotik konvensional.2,28
Bahan antimikroba yang dapat digunakan sebagai obat kumur adalah
klorheksidin, fluoride, dan povidone iodine. Klorheksidin dipercaya sebagai obat
kumur yang mampu mengurangi pembentukan plak, menghambat pertumbuhan
plak dan mencegah terjadinya penyakit periodontal, karena mampu melekat secara
ionik pada gigi dan permukaan mukosa oral dalam konsentrasi tinggi selama
berjam-jam. Hal ini menunjukan bahwa obat kumur yang mengandung klorheksidin
sangat efektif untuk pengontrol plak.30,31
9
daun sirih merah dengan konsentrasi yaitu 0%, 40%, 60%, dan 80% dapat
mempengaruhi pertumbuhan besar zona hambat bakteri Staphylococcus aureus.
Hal ini enynjukan bahwan ekstrak daun sirih merah efektif sebagai antibakteri.10
2.4.2 Kandungan Kimia dan Manfaat Daun Sirih Merah (Piper crocatum)
Sirih merah (Piper crocatum) merupakan salah satu tanaman obat tradisional
yang potensial dan diketahui secara empiris memiliki manfaat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti diabetes, hipertensi, hiperglikemia,
12
kanker, sakit gigi, mengurangi perdarahan pada gusi, mencegah nafas yang tidak
sedap pada rongga mulut, serta sebagai antioksidan.10,42
Menurut Pasril (2014), sirih merah juga mempunyai manfaat sebagai antiseptik
seperti halnya pada sirih hijau, yaitu sebagai obat kumur, pembersih kewanitaan,
dan obat untuk radang pada mata. Khasiat dari sirih merah tersebut berasal dari
sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya.13 Berikut merupakan peranan dari
senyawa aktif yang terkandung pada sirih merah yaitu:
1. Alkaloid
Alkaloid adalah zat aktif pada tanaman yang berfungsi sebagai obat maupun
aktivator kuat bagi sel imun yang dapat menghancurkan bakteri, virus, jamur,
dan sel kanker. Zat ini mempunyai aktivitas antimikroba yang kuat, dengan cara
mengganggu komponen peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding
sel tidak terbentuk dan menyebabkan kematian bakteri.40,43
2. Flavonoid
flavonoid memiliki fungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa
fenol yang dapat bersifat koagulator protein. Flavanoid bertindak sebagai
antibakteri dengan membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler
yang akan mengganggu integritas dinding sel bakteri. 40,43
3. Tanin
Tanin merupakan senyawa polifenol yang larut dalam air, dapat mengikat dan
mengendapkan protein. Senyawa ini memiliki aktivitas antibakteri dengan cara
dinding bakteri yang telah lisis oleh senyawa saponin dan flavonoid, sehingga
senyawa tanin dapat mudah masuk ke dalam sel bakteri sehingga mengkoagulasi
protoplasma sel bakteri.44
4. Minyak Atsiri
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil proses metabolisme dalam tanaman
yang terbentuk karena reaksi berbagai senyawa kimia dan air. Minyak atsiri dan
ekstraknya dapat melawan beberapa bakteri Gram positif dan Gram negatif.
Minyak atsiri daun sirih, bahan kimia yang utama adalah fenol dan alkohol.
Fenol merupakan bahan kimia yang paling antiseptik ditemukan dalam tanaman.
13
Alkohol ini bersifat sangat antiseptik, antibakteri, anti jamur, antibiotik dan obat
yang baik untuk sistem saraf dan merangsang respon imun tubuh. 36,33
2.5 Kerangka Pemikiran
Perkembangan zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, pemakaian
dan pendayagunaan obat tradisional di Indonesia masih di gunakan oleh
masyarakat. Obat- obatan tradisional masih digunakan masyarakat sebagai salah
satu alternatif pengobatan. Tanaman sirih merah memiliki banyak potensi untuk
mengobati berbagai penyakit. Berdasarkan kandungan senyawa kimia dari sirih
merah seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan minyak atsiri tanaman ini diduga dapat
berpotensi sebagai daya antimikroba. 36, 45
Flavanoid bertindak sebagai antibakteri dengan membentuk senyawa kompleks
terhadap protein ekstraseluler yang akan mengganggu integritas dinding sel bakteri.
Alkaloid mempunyai aktivitas antimikroba dengan mengganggu komponen
40,46
peptidoglikan pada sel bakteri yang dapat menyebabkan kematian bakteri.
Tanin memiliki aktivitas antibakteri dengan cara melisiskan dinding sel oleh
senyawa saponin dan flavonoid,sehingga senyawa tanin dapat mudah masuk ke
dalam sel bakteri sehingga mengkoagulasi protoplasma sel bakteri.44 Minyak atsiri
dan ekstraknya dapat melawan beberapa bakteri Gram positif dan Gram negatif.36
Ekstrak daun sirih merah telah terbukti memiliki kemampuan dalam
menghambat bakteri plak patogen terhadap jaringan periodontal seperti
Aggregatibacter actinomycetemcommitans (Aa) dan Porphyromonas gingivalis
(Pg) pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% dengan semakin besar konsentrasi
ekstrak daun sirih merah, akan semakin besar efektivitasnya dalam menghambat
pertumbuhan bakteri.14 Streptococcus sanguinis merupakan bakteri yang berperan
sebagai pionir dalam kolonisasi bakteri pada proses pembentukan plak.2 Plak gigi
merupakan lapisan bening, lunak dan tipis yang melekat erat pada permukaan gigi
yang terdiri dari mikroorganisme.1,2 Keberadaan plak tersebut menjadi faktor
penyebab yang berkaitan dengan timbulnya karies gigi maupun penyakit
periodontal.1
14
Ekstrak daun
sirih merah
(Piper crocatum)
Premis 5 : Semakin besar konsentrasi ekstrak daun sirih merah, semakin besar
efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri.14
2.7 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran dan premis-premis di atas, maka didapatkan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ekstrak daun sirih merah memiliki efektivitas dalam menghambat
pertumbuhan Streptococcus sanguinis (premis 1, 2, 3, 4).
2. Ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi 100% memiliki daya hambat atau
aktivitas antibakteri paling besar terhadap pertumbuhan Streptococcus
sanguinis (premis 5)
BAB III
METODE PENELITIAN
16
17
Hasil Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur
Ukur Ukur
1. Ekstrak daun Daun sirih merah yang Mikropipet ml Numerik
sirih merah diekstraksi
(Piper menggunakan metode
crocatum) maserasi dengan pelarut
etanol 96% dan dibuat
dengan konsentrasi
25%, 50%, 75% dan
100%
2. Pertumbuhan Kondisi tumbuh dan Jangka mm Numerik
Streptococcu berkembangnya bakteri sorong
s sanguinis Streptococcus sanguinis
(suatu bakteri Gram
positif berbentuk kokus)
pada media agar.
Apabila ekstrak daun
sirih merah dapat efektif
menghambat
pertumbuhan bakteri,
akan ditandai adanya
daerah zona bening di
sekitar paper disk
Penelitian ini membutuhkan konsentrasi ekstrak daun sirih merah yaitu 25%,
50%, 75% dan 100%. Penentuan konsentrasi ekstrak dilakukan dengan cara
menimbang ekstrak daun sirih merah yang telah dibuat sesuai dengan masing-
masing konsentrasi yaitu 2,5g, 5g, 7,5g dan 10 g, lalu ditambahkan 10 mL larutan
DMSO.
3.7.2 Sterilisasi Alat dan Bahan
Sebelum melakukan penelitian, alat-alat dan bahan yang digunakan harus
disterilisasikan terlebih dahulu menggunakan autoklaf untuk mencegah
kontaminasi pada saat penelitian. Proses sterilisasi dilakukan pada suhu 121ºC
selama 15 menit.48
3.7.3 Prosedur Peremajaan Bakteri Streptococcus sanguinis
Media agar darah digunakan sebagai proses meremajakan bakteri Streptococcus
mutans dengan menggunakan metode streak, kemudian bakteri disimpan dan
dilakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu 35ºC.48
3.7.4 Prosedur Reidentifikasi Bakteri
Prosedur reidentifikasi bakteri dalam penelitian ini dilakukan untuk memastikan
bahwa bakteri uji yang akan digunakan merupakan bakteri Streptococcus sanguinis.
Pengamatan reidentifikasi koloni bakteri dilakukan secara mikroskopis setelah
dilakukan pewarnaan gram. Prosedur reidentifikasi bakteri Streptococcus
sanguinis, yaitu :48,49
1. Kaca objek dibersihkan dengan kapas yang telah diberi alkohol 70% lalu
diberi label. Kaca objek dibersihkan dari lemak dengan memanaskannya di
atas api spirtus dan lakukan juga pada ose bulat. Beri tanda lingkaran yang
dibuat pada kaca objek menggunakan pensil kaca untuk menandai tempat
olesan bakteri.
2. Satu tetes NaCl dan bakteri uji (Streptococcus sanguinis) diambil
menggunakan ose yang telah dipanaskan di atas api/bunsen sebelumnya,
kemudian dioleskan pada kaca objek yang sudah ditandai.
3. Preparat dikeringkan dan bakteri difiksasi di atas api spirtus selama 1 detik
sebanyak 3 kali.
4. Pewarnaan gram dilakukan apabila preparat sudah kering.
21
5. Larutan karbol gentian violet dituangkan ke atas preparat selama satu menit,
kemudian dibuang dan dibersihkan dengan air mengalir.
6. Larutan Gram’s iodine dituangkan pada preparat selama satu menit,
kemudian dibuang dan dibersihkan dengan air mengalir.
7. Alkohol 95% diaplikasikan tetes demi tetes secara mengalir, kemudian
dibilas dengan air mengalir.
8. Larutan safranin dituangkan pada preparat selama 45 detik, kemudian
dibersihkan dengan air mengalir. Preparat dikeringkan menggunakan kertas
saring atau bibulous paper.
9. Perparat yang telah dilakukan pewarnaan gram diamati dengan
menggunakan mikroskop, dengan hasil yang didapatkan berupa gambaran
coccus, berwarna ungu yang membuktikan bahwa bakteri Streptococcus
sanguinis merupakan bakteri Gram positif.
3.7.5 Pembuatan Suspensi
Proses pembuatan suspensi diawali dengan pengambilan bakteri Streptococcus
sanguinis yang sudah dilakukan peremajaan pada media agar darah yang diambil
sebanyak 1-2 ose dan disuspensikan ke dalam tabung yang berisi 5 mL NaCl 0,9%.
Kemudian dihomogenkan dengan vortex hingga mencapai kekeruhan sesuai
standar McFarland 0,5 (1,5 x 108 CFU/ml) menggunakan spektrofotometer.22
3.7.6 Pelaksanaan Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Merah
Pengujian efektivitas daya hambat antibakteri ekstrak daun sirih merah
dilakukan dengan metode difusi agar (Kirby-Bauer), menggunakan paper disc
diffusion pada media Mueller-Hinton Agar (MHA). Media agar yang telah dibuat,
dilakukan inokulasi suspensi bakteri Streptococcus sanguinis dengan metode streak
secara merata pada permukaan media dengan menggunakan ose steril. Setelah itu,
paper disk direndam ke dalam masing-masing konsentrasi ekstrak daun sirih merah
25%, 50%, 75%, 100% dan DMSO selama 15 menit. Kemudian paper disk tersebut
diletakkan di atas permukaan media agar menggunakan pinset dengan tekanan
ringan agar dapat menempel. Masing-masing cawan petri diberikan label nama
sesuai dengan perlakuan yang diberikan dan dibungkus menggunakan plastik wrap.
Setelah itu, diinkubasi pada suhu 35ºC selama 1 hari di dalam inkubator. Kemudian
22
Ekstrak daun Ekstrak daun Ekstrak daun Ekstrak daun Kontrol (-)
sirih merah sirih merah sirih merah sirih merah DMSO
konsentrasi konsentrasi konsentrasi konsentrasi
25% 50% 75% 100 %
Bulan/Tahun
Kegiatan
11/20 12/20 1/21 2/21 3/21
Determinasi tanaman
Pelaksanaan penelitian
- Reidentifikasi bakteri
Streptococcus sanguinis
- Peremajaan atau
penanaman bakteri
Streptococcus sanguinis
pada media agar
- Pembuatan suspensi bakteri
Streptococcus sanguinis
- Pembuatan konsentrasi
ekstrak
- Pelaksanaan uji efektivitas
antibakteri ekstrak daun
sirih merah
Pengolahan dan Analisis Data
Penyusunan laporan
26
DAFTAR PUSTAKA
10. Afiff F., Amilah S. Efektivitas ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.)
dan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap zona hambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus. Stigma J Mat dan Ilmu Pengetah Alam
Unipa. 2017;10(01):12–6.
12. Moerfiah, Supomo FDS. Pengaruh ekstrak daun sirih merah (Piper cf. fragile
Benth.) terhadap bakteri penyebab sakit gigi. Ekologia. 2011;11(1):30–5.
27
13. Pasril Y, Yuliasanti A, Umy GF. Daya antibakteri ekstrak daun sirih merah (
Piper crocatum ) terhadap bakteri Enterococcus faecalis sebagai bahan
medikamen saluran akar dengan metode dilusi anti-bacterial power of red batel
leaves ( Piper crocatum ) to Enterococcus faecalis bacteria as. Idj.
2014;3(1):88–95.
14. Herryawan H, Sabirin IPR. The effectiveness of red betel leaf (Piper crocatum)
extract against periodontal pathogens. Bali Med J. 2018;7(3):732–5.
15. Yulianti, SS. Efektivitas ekstrak daun sirih merah ( Piper crocatum ) dalam
menghambat pertumbuhan Streptococcus sanguinis. 2020. p. 32–3.
16. Puspita PJ, Safithri M, Sugiharti NP. Antibacterial Activities of Sirih Merah
(Piper crocatum) Leaf Extracts. Curr Biochem. 2019;5(3):1–10.
18. Ladytama RS, Nurhapsari A, Baehaqi M. Efektivitas larutan ekstrak jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) sebagai obat kumur kumur terhadap penurunan indeks
plak pada remaja usia 12-15 tahum - Studi di SMP Nurul Islami, Mijen,
Semarang. Odonto Dent J. 2014;1(1):39.
19. Ekoningtyas EA, Triwiyatini, Nisa F. Potensi kandungan kimiawi dari ubi jalar
ungu (Ipomoea batatas L) sebagai bahan identifikasi keberadaan plak pada
permukaan gigi. J Kesehat Gigi. 2016;03(1):1–6.
20. Ion, I.R. viorica C. Dental Plaque – Classification , Formation ,. Int J Med
Dent. 2013;17:139–43.
21. Goyena R, Fallis A. Newman and carranza’s clinical periodontologi. Vol. 53,
Journal of chemical information and modeling. 2019. 119–126 p.
22. Dan I, Sensitivitas UJI, Pada B, Gigi P. Identifikasi dan uji sensitivitas bakteri
pada plak gigi pasien di Puskesmas Ranotana Weru Manado terhadap
antibiotik golongan penisilin dan kuinolon. Pharmacon. 2017;6(3):37–45.
24. Senjaya AA. Buah Dapat Menyebabkan Gigi Karies. J Ilmu Gizi.
2014;5(1):15–21.
25. Agung JT. The effect of leaf extract salam ( Eugenia polyantha Wight ) on the
28
26. Putri MH, Herijulianti E NN. Deposit yang melekat pada permukaan gigi. Ilmu
Pencegah penyakit Jar keras dan Jar pendukung gigi. 2010;56–7.
27. Rambe S. Perbandingan tindakan menjaga kebersihan rongga mulut dan status
oral hygiene pada anak usia sekolah dasar di daerah perkotaan dan pedesaan. J
Syiah Kuala Dent Soc. 2016;1(2):143–6.
28. Megananda Hiraya Putri MK, Isminarti DS, Ptd DHC, Abral D, Jane Maramis
S, Nurjanah.M.Kes DN, et al. Buku ajar preventive dentistry. forum
komunikasi jurusan kesehatan gigi politeknik kesehatan -depkes RI. 2008. 1–
139 p.
29. Sanjaya AA. Menyikat gigi tindakan utama untuk kesehatan gigi. J Skala
Husada. 2013;10(2):194–9.
30. Sinaredi BR, Pradopo S, Wibowo TB. Daya antibakteri obat kumur
chlorhexidine, povidone iodine, fluoride suplementasi zinc terhadap,
Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis (Antibacterial effect of
mouth washes containing chlorhexidine, povidone iodine, fluoride plus zinc on
Strep. Dent J (Majalah Kedokt Gigi). 2014;47(4):211.
31. Ristianti N, Kusnanta JW, Marsono. Perbedaan efektivitas obat kumur herbal
dan non herbal terhadap akumulasi plak di dalam rongga mulut. 2015;2:31–6.
32. Pertiwi FC, Erlita I. Comparison of inhibitory activity of kelakai leaf ekstrak
and 0.2% Chlorhexid gluconate against Streptococcus sanguinis.
2019;IV(2):145–50.
35. Xu P, Alves JM, Kitten T, Brown A, Chen Z, Ozaki LS, et al. Genome of the
opportunistic pathogen Streptococcus sanguinis. J bacteriol.
2007;189(8):3166–75.
36. Candrasari A, Romas MA, Astuti OR. Uji daya antimikroba ekstrak etanol
daun sirih merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) terhadap pertumbuhan
29
38. Astuti IP, Munawaroh E. Karakteristik morfologi daun sirih merah: Piper
crocatum Ruitz & Pav dan Piper porphyrophyllum N.E.Br. Koleksi Kebun
Raya Bogor. Berk Penel Hayati Ed Khusus. 2011;7A:83–5.
40. Juliantina F. Manfaat sirih merah (Piper crocatum) sebagai agen anti bakterial
terhadap bakteri gram posotif dan gram negatif.
41. Sarjani TM, Mawardi M, Pandia ES, Wulandari D. Identifikasi morfologi dan
anatomi tipe stomata famili Piperaceae di kota Langsa. J IPA Pembelajaran
IPA. 2017;1(2):182–91.
42. Pratiwi I, Suswati I. Efek ekstrak daun sirih merah ( Piper Crocatum Ruiz &
Pav ). 2012;8(1):1–5.
44. Majidah D, Fatmawati DWA, Gunadi A, Gigi K, Jember U, Gigi FK, et al.
Daya antibakteri ekstrak daun seledri ( Apium graveolens L .) terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai alternatif obat kumur (
Antibacterial activity of celery leaves extract [ Apium graveolens L . ] against
Streptococcus mutans as an alternative. 2014;
47. Kusuma EW, Andriani D. Karakterisasi ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatum, Ruiz&Pav) sebagai obat antidiabetes menuju obat herbal terstandar.
J Kesehat Kusuma Husada. 2019;0017(0):71–6.
48. Zulfa, E., Rizqi, P.R dan Andriani RS. Aktivitas antibakteri daun suji (
Pleomele angustifolia N . E Brown ) pada bakteri Streptococcus mutans. J Ilm
30