Oleh
Aminatul Fatayati
S021308007
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
Oleh
Aminatul Fatayati
S021308007
Komisi
Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Nama
Tanda
Tangan
........................................................
KATA PENGANTAR
Tanggal
Puji Syukur kami penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas limpahan kasih
dan sayang Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tesis dengan judul
Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
di Dusun Tawang Rejo Desa Pagutan Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri .
Proposal Tesis ini di susun sebagai salah satu syarat mencapai derajat Magister
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Kesehatan Ibu dan Anak pada
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama penyusunan proposal tesis ini banyak pihak yang telah membantu
penulis, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar - besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan fasilitas
yang ada di lingkungan kampus.
2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S, Selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan izin untuk
kelancaran penyusunan tesis ini.
3. Prof. Bhisma Murti, dr., MPH.,M.Sc., Ph.D, sebagai ketua Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret.
4. Ir. Ruben Dharmawan, dr., Ph.D, selaku pembimbing pertama yang telah
bersedia meluangkan waktu serta dengan penuh kesabaran memberikan
bimbingan, petunjuk, dan arahan yang sangat berharga sekali sehingga proposal
tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D, selaku pembimbing duayang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga proposal tesis ini dapat selesai
dengan baik.
6. Para dosen Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Suami dan anakku yang dengan penuh pengertian dan dorongan serta diiringi
doa yang tulus ikhlas sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tesis ini.
8. Kedua Orang tuaku yang telah mendampingi, memberikan dorongan dan
dukungan serta kasih sayang selama penulis menempuh studi.
9. Segenap pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal tesis ini.
Surakarta,
Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................................................i
PENGESAHAN...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang...............................................................................................
Rumusan Masalah .........................................................................................
Tujuan Penelitian............................................................................................
Manfaat Penelitian..........................................................................................
Desain Penelitian............................................................................................
Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................
Populasi..........................................................................................................
Sampel............................................................................................................
Variabel Penelitian..........................................................................................
Definisi Oprasional Variabel..........................................................................
Tes Validitas dan Reabilitas............................................................................
Teknik Pengumpulan Data.............................................................................
Metode Pengumpulan Data............................................................................
Analisis Data..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 1 Kerangka Berfikir.....................................................................................
Gambar.2 Definisi Oprasional....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kanker payudara (carcinoma mammae) merupakan suatu penyakit neoplasma
yang ganas yang berasal dari Parenchyma. Kanker payudara adalah suatu penyakit
dimana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan payudara. (Greenberg, 2007)
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun
negara berkembang. Angka penderita kanker payudara di Indonesia menurut
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Kanker payudara merupakan
masalah kesehatan yang bagi wanita di seluruh dunia. Setiap tahun penderita kanker
payudara mencapai 1,1 juta perempuan dan jumlah ini mencapai 10% dari kasus
baru dari seluruh kanker, dengan angka kematian sebesar 410.000 per tahun.
Jumlah ini menyumbangkan penyebab kematian sebesar 1,6% bagi perempuan di
seluruh dunia. Insidens kanker ini cenderung meningkat setiap tahun sebesar 5%.
(DinKes Provinsi Jawa Tengah, 2013)
merupakan suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini mungkin adanya
benjolan pada payudara. SADARI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pemeriksaan payudara dan sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita. Jika
SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan
pada stadium dini. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebasar 25-30%.
Terbukti 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat
bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak.
(Hediyani, 2012) dalam penelitiannya Simanullang
Menurut (Indira, 2010) bahwa pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
dilakukan untuk menurunkan angka mortalitas kanker payudara dengan penemuan
kanker payudara sedini mungkin dan pengobatan saat ukuran masih kecil sebelum
kanker tersebut bermetastasis. Penemuan kanker payudara sedini mungkin yang
didiagnosis dan diobati secara benar akan menambah harapan hidup penderita
kanker payudara. Angka harapan hidup selama 10 tahun untuk penemuan kanker
pada stadium I sebesar 70%-80%, stadium II 43%, stadium III kurang dari 11,2%,
dan stadium IV 0%.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Dukungan Sosial
a. Definisi dukungan sosial
Susilo (2011) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah
kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu
dari orang lain, dimana orang lain disini dapat diartikan sebagai individu
perorangan atau kelompok. Hal tersebut menunjukkan bahwa segala
sesuatu yang ada di lingkungan menjadi dukungan sosial atau tidak,
tergantung pada sejauh mana individu merasakan hal tersebut sebagai
dukungan sosial. Dukungan sosial ternyata tidak hanya memberikan efek
positif dalam mempengaruhi kejadian dari efek kecemasan. Dalam Susilo
(2011) disebutkan beberapa contoh efek negatif yang timbul dari dukungan
sosial, antara lain :
1) Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang
membantu. Hal ini dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak
cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir
yang
seharusnya
dilakukan
oleh
individu
dan
3) Informatif
Aspek ini berupa pemberian informasi untuk mengatasi
masalah. Aspek informatif ini terdiri dari pemberian nasehat,
pengarahan, dan keterangan lain yang dibutuhkan oleh individu yang
bersangkutan, sehingga individu dapat mengatasi masalahnya dan
mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya.
4) Penilaian/penghargaan
Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi
umpan balik, perbandingan sosial, dan afirmasi (persetujuan).
Pemberian dukungan ini membantu individu untuk melihat segi-segi
positif yang ada dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan orang
lain yang berfungsi untuk menambah penghargaan diri, membentuk
kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa dihargai dan berguna
saat individu mengalami tekanan. Dukungan sosial dalam bentuk
penilaian
yang
positif
dapat
membantu
individu
dalam
pendengaran,
penciuman,
dan
sebagainya.
Setiap
orang
dan
mekanisme
normalnya,
sehingga
mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Selain itu,
kanker paayudara (carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari Parenchyma. Kanker
payudara adalah suatu penyakit dimana sel-sel ganas terbentuk pada
jaringan payudara.
b. Gejala Kanker Payudara
Tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan atau masa
baru. Benjolan yang tidak menyakitkan, keras, dan memiliki batas tepi
tidak merata lebih cenderung kanker. Tetapi beberapa kanker lunak,
lembut, dan bulat.segera memeriksakan bila menemukan sesuatugejala
yang tidak biasa di payudara.
Tanda-tanda lain dari kanker payudara adalah sebagai berikut :
1) Bengkak pada seluruh atau sebagian payudara
2) Kulit iritasi
3) Payudara terasa nyeri
4) Puting susu nyeri atau puting melesak ke dalam
5) Kulit pada payudara atau puting susu berwarna : kemerahan, kulit
bersisik, atau menebal.
6) Keluarnya cairan atau darah dari puting (selain ASI)
c. Stadium Kanker Payudara
1) Stadium I
Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak terfiksasi
pada kulit, tanpa dugaan metastasis aksila.
2) Stadium II
Tumor dengan diameter > 5 cm dengan metastasis aksila atau tumor
dengan diameter 2-5 cm dengan / tanpa metastasis aksila.
3) Stadium IIIa
Tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan
sekitarnya dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu sama
lain, atau tumor dengan metastasis aksila yang melekat.
4) Stadium IIIb
Tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor yang
telah mengilfiltrasi kulit atau dinding thoraks.
5) Stadium IV
Tumor yang telah mengadakan metastasis jauh, misalnya ke tulang
punggung, paru-paru, hati, dan panggul
d. Pencegahan
Serangkaian test dan pemeriksaan yang digunakan untuk
menemukan penyakit kanker payudara dengan melakukan skrining. Tujuan
skrining adalah untuk mendeteksi sedini mungkin kanker payudara
sebelum mereka mulai menimbulkan gejala. Semakin dini kanker
payudara
ditemukan,
maka
semakin
besar
peluang
keberhasilan
pengobatan.
1) Mamografi : wanita berusia 40 tahun dan lebih tua harus menjalani
pemeriksaan mamografi setiap tahun dan harus tetap melakukannya
selama kesehatan mereka baik.
2) Uji payudara klinis (UPK) : perempuan berusia 20 hingga 30-an tahun
harus menjalani uji payudara klinis 9upk sebagai bagian dari general
check up regular oleh ahli kesehatan, setidaknya setiap 3 tahun sekali.
Setelah usia 40 tahun, CBE disarankan dilakukan setiap tahun, UPK
ini merupakan pelengkap mamografi dan merupakan kesempatan
untuk berdiskusi dengan dokternya tentang perubahan pada dada
mereka, uji deteksi dini, dan faktor-faktor lain dalam sejarah wanita
yang mungkin bisa meningkatkan resiko kanker payudara. Dalam
pemeriksaan ini, seorang dokter/perawat profesional akan melihat
payudara untuk atau bentuk, atau perubahan kulit atau puting
payudara. Kemudian, dengan menggunakan bantalan jari-jari,
dilakukan pemeriksaan/rabaan secara mendetail pada payudara.
Perhatian khusus akan diberikan pada bentuk dan tekstur dari
payudara, benjolan apapun, dan apakah benjolan tersebut melekat
pada kulit atau jaringan yang lebih dalam. Daerah di di bawah kedua
lengan juga akan diperiksa.
3) Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI): SADARI sangat dianjurkan
bagi para wanita, mulai usia 20-an. Segera periksa jika melihat
perubahan-perubahan
tersebut
dilakukan
pemeriksaan
d. Pedoman SADARI
1) Pada wanita produktif, SADARI harus dilakukan sebulan sekali, 4-5
hari setelah haid berakhir. Tidak diperbolehkan melakukan SADARI
pada waktu sebelumnya karena pada masa pertengahan siklus haid
sampai menjelang haid, payudara biasanya membengkak akibat
pengaruh kelenjar susu oleh hormon estrogen dan progesteron,
sehingga pemeriksaan akan lebih sulit dilakukan secara akurat. Saat
haid dan sesudahnya, payudara akan lebih lemas karena hormon
kadarnya menurun. Saat inilah SADARI bisa dilakukan.
2) Bagi perempuan yang telah mengalami menopause, SADARI dapat
dilakukan kapanpun setiap bulan. Cara yang paling tepat adalah
dengan memilih tanggal lahir agar selalu ingat untuk melakukan
SADARI secara rutin setiap bulan.
3) Dalam melakukan SADARI, amatilah kemungkinan perubahan yang
terjadi dari bulan ke bulan. Jika ditemukan sesuatu perubahan yang
terjadi dari bulan ke bulan. Jika ditemukan sesuatu yang
mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan
memastikan kelainan yang terlihat itu normal atau perlu dilakukan
pemeriksaan lanjutan
4) Jika kanker yang ditemukan masih dalam stadium dini, yaitu
berukuran kurang dari 1 cm, penanganan yang tepat akan memberikan
hasil yang memuaskan, kesembuhan, dan hidup lebih nyaman dan
lama lagi. Jika ditemukan kanker masih dalam stadium dini inilah
dianjurkan segera melakukan operasi. Tidak dianjurkan menunda
operasi, sebab operasi yang dilakukan lebih dini dapat menyembuhkan
kanker. Angka kemungkinan hidup dalam 5 tahun aktual dari kanker
payudara non inflamasi terentang dari kira-kira 35 % sampai 55 %,
sedangkan pada kanker payudara inflamasi kemungkinan bertahan 5
tahun adalah 20 % sampai 40 %.
e. Cara Melakukan SADARI
Adapun teknik pemeriksaan SADARI adalah sebagai berikut :
1) Berdiri di depan kaca dengan badan bagian atas, dada terbuka. Lengan
ke bawah, bandingkan payudara kiri dan kanan, besarnya, garis batas
bawah, sama besar sama tinggi, puting susu (papilla mammae) kiri
dan kanan sama tinggi, sama besar dan sama bentuk.
B. Kerangka Berfikir
Promosi
Kesehatan
Dukungan sosial :
Dukungan Suami
WUS (Wanita
Perilaku
Usia Subur)
SADARI
Variabel pengganggu :
Pendidikan
Pengetahuan
Life stile
Kebudayaan
Sosial ekonomi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini menggunakan pendekatan secara cross sectional. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspos fakto (expost facto research)
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di Dusun Tawang Rejo Desa Pagutan Kecamatan
Manyaran kabupaten Wonogiri,. Waktu penelitian di mulai januari sampai Maret
2015.
C. Populasi
Populasi penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki hubungan berarti dengan
wanita usia subur (WUS) yaitu Suami, Ibu kandung, Ayah Kandung, Ibu mertua,
Ayah mertua yang tinggal satu rumah dan sahabat yang di anggap WUS tersebut
paling dekat di dusun Tawang Rejo Desa Pagutan Kecamatan Manyaran kabupaten
Wonogiri. Jumlah populasi adalah sebanyak 389 orang.
D. Sampel
Teknik sampling yang digunakan untuk mendapatkan sampel adalah Purposive
Sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan berdasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah di
ketahui (Notoatmodjo, 2005)
Dalam penelitian ini dengan jumlah sampel 60 responden, dan peneliti
mengintensifkan pada populasi penelitian dengan inklusi :
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Independen penelitian ini adalah dukungan sosial (dukungan suami,
dukungan Ibu kandung, dukungan ayah kandung, dukungan ibu mertua,
dukungan ayah mertua, dukungan sahabat dekat)
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen penelitian ini adalah perilaku pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI).
3. Variabel Pengganggu
a. Pendidikan
b. Pengetahuan
c. Lifestyle
d. Kebudayaan
e. Sosial ekonomi
F. Definisi Operasional Variabel
1. Dukungan Suami
Kenyamanan, perhatian, bantuan, support dalam melakukan SADARI yang
diperoleh wanita dari Pasangan hidupnya.
2. Dukungan Ibu Kandung
Kenyamanan, perhatian, bantuan, support dalam melakukan SADARI yang
diperoleh wanita dari perempuan yang melahirkannya.
3. Dukungan Ayah Kandung
Kenyamanan, perhatian, bantuan, support dalam melakukan SADARI yang
diperoleh wanita dari Pasangan perempuan yang melahirkannya.
4. Dukungan Ibu Mertua
Kenyamanan, perhatian, bantuan, support dalam melakukan SADARI yang
diperoleh wanita dari perempuan yang melahirkan suaminya.
5. Dukungan Ayah Mertua
Variabel &
Sub Variabel
Dukungan
Indikator
Alat Ukur
Skala
Ordinal
Suami
diperoleh
dari r
jawaban kuesioner
Kriteria Skor
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
(TP)
2. Pernah (P)
responden
yang
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
menggambarkan
(SS)
keterlibatan
pasangan
dalam
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
menjaga kesehatan
pasangannya,
ini
hal
dapat
ditunjukkan dengan
perhatian, bantuan,
support
selalu
untuk
melakukan
pemeriksaan
SADARI
Dukungan
Ibu kandung
diperoleh
Ordinal
dari r
(TP)
2. Pernah (P)
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
jawaban kuesioner
responden
yang
menggambarkan
(SS)
keterlibatan
perempuan
yang
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
melahirkannya
dalam
menjaga
kesehatan putrinya,
hal
ini
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
dapat
ditunjukkan dengan
perhatian, bantuan,
support
selalu
untuk
melakukan
pemeriksaan
SADARI
Dukungan
Ordinal
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
Ayah
diperoleh
dari r
kandung
jawaban kuesioner
responden
(TP)
2. Pernah (P)
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
yang
menggambarkan
(SS)
keterlibatan
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
pasangan
perempuan
yang
melahirkannya
dalam
menjaga
kesehatan putrinya,
hal
ini
dapat
ditunjukkan dengan
perhatian, bantuan,
support
untuk
selalu
melakukan
pemeriksaan
SADARI
Dukungan
Ibu mertua
diperoleh
dari r
jawaban kuesioner
responden
yang
menggambarkan
yang
melahirkan
suaminya
dalam
menjaga kesehatan
menantunya, hal ini
dapat
ditunjukkan
dengan
bantuan,
untuk
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
(TP)
2. Pernah (P)
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
(SS)
keterlibatan
perempuan
Ordinal
perhatian,
support
selalu
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
melakukan
pemeriksaan
SADARI
Dukungan
ayah mertua
diperoleh
Ordinal
dari r
(TP)
2. Pernah (P)
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
jawaban kuesioner
responden
yang
menggambarkan
(SS)
keterlibatan
pasanga perempuan
yang
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
melahirkan
suaminya
dalam
menjaga kesehatan
menantunya, hal ini
dapat
ditunjukkan
dengan
perhatian,
bantuan,
support
untuk
selalu
melakukan
pemeriksaan
SADARI
Dukungan
sahabat dekat
diperoleh
dari r
jawaban kuesioner
responden
yang
menggambarkan
keterlibatan orang
lain
yang
dianggap
dalam
kesehatan
paling
dekat
menjaga
Ordinal
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
(TP)
2. Pernah (P)
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
(SS)
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
ditunjukkan
dengan
perhatian,
bantuan,
support
untuk
selalu
melakukan
pemeriksaan
SADARI
Perilaku
Kuesione
SADARI
diperoleh dari
jawaban kuesioner
responden yang
menggambarkan
proses perubahan
perilaku, mulai dari
waktu, Frekuensi &
Ketepatan dalam
Ordinal
Pertanyaan Positif
1. Tidak Pernah
(TP)
2. Pernah (P)
3. Sering(SR)
4. Sering sekali
(SS)
Pertanyaan Negatif
4. Tidak Pernah (TP)
3. Pernah (P)
2. Sering (S)
1. Sering sekali (SS)
melakukan SADARI
G. Tes Validitas dan Reabilitas
1. Tes Validitas
Uji validitas adalah mencari arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi tujuannya. Suatu tes
yang dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukuran yang tepat dan
akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran
dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
Uji validitas akan di lakukan pada orang-orang yang memiliki hubungan
berarti dengan wanita usia subur (WUS) yaitu Suami, Ibu kandung, Ayah
Kandung, Ibu mertua, Ayah mertua yang tinggal satu rumah dan sahabat yang
di anggap WUS tersebut paling dekat di dusun Trukan Desa Pagutan
Kecamatan Manyaran kabupaten Wonogiri.Untuk menguji validitas butir, skor
pada butir soal di korelasikan dengan skor total butir soal menggunakan rumus
korelasi product moment dari pearson.
Rumus Korelasi Product Moment (pearson)
N XY ( X ) ( Y )
r=
N X 2( X ) 2 N Y 2( Y )2
Keterangan :
r
: koefesiensi korelasi antara skor item dengan skor total
X
: Jumlah skor item
Y
: jumlah skor total
N
: jumlah responden
Setelah dihitung seluruh korelasi dari setiap instrumen kemudian angka
korelasi tersebut dibandingkan dengan tabel nilai r product moment untuk
mengetahui apakah nilai korelasinya signifikan atau tidak. Bila taraf kesalahan
yang ditetapkan 5 % dan ternyata harga r hitung lebih besar daripada r tabel
hingga Ho ditolak dan Ha diterima maka kesimpulannya instrument tersebut
valid. Demikian pula sebaliknya apabila harga r hitung lebih kecil dari r tabel
maka instrument itu dinyatakan tidak valid atau gugur sehingga harus
dihilangkan.
2. Tes Reabilitas
Dalam uji reliabilitas kuesioner menggunakan rumus Alpha Cronbach
baik dukungan sosial
(k ) (1 12)
( k 1 )
12
Keterangan :
R
: Koefesiensi reliabilitas instrument (Cronbach alpha)
K
: Banyaknya butir pertanyaan
12 : Total varians butir
12 : Total varians
Setelah didapat angka reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach, dan
diperoleh r hitung lebih kecil dari 1 maka dikatakan instrument tersebut andal
atau reliabel. Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap azas
bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Data primer
Diperoleh langsung dari responden yang berupa data mengenai dukungan
suami, dukungan Ibu kandung, dukungan ayah kandung, dukungan Ibu mertua,
dukungan ayah mertua, dukungan sahabat dekat dan perilaku SADARI
2. Data sekunder
Di peroleh dari Dusun dan sumber pustaka yang berkaitan dengan penulisan ini
I. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Kuesioner
Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang akan
dibagikan kepada subyek penelitian.
2. Studi Pustaka
Berupa studi buku literature dan bacaan yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
J. Analisis Data
Untuk menunjang kearah pembuktian hipotesis dan mengetahui hubungan
dukungan sosial maka dikaji melalui analisa data. Jenis analisa data yang
digunakan:
1. Univariat
Analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Umumnya
analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel.
Komponen yang termasuk dalam analisis univariate ini data umum yaitu umur,
pendidikan, pekerjaan, dukungan sosial, dan perilaku terhadap kanker
payudara.
2. Bivariat
Bivariate adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini analisis bivariate dilakukan
untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap perilaku SADARI.
3. Multivariat
Multivariate adalah yang dilakukan terhadap lebih dari dua variabel, biasanya
hubungan antara satu variabel terikat (Dependent variabel) dengan beberapa
variabel bebas (Independent).
Pada penelitian ini menggunakan analisa regresi linear berganda. Analisis
regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari
satu variabel prediktor (Variabel bebas) terhadap variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Hidayat, Aziz, 2010, Metode penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data,
Jakarta : Salemba Medika
, 2014, Metode penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data, Jakarta
: Salemba Medika
Budiadi N, 2011, Pengetahuan, Dukungan Suami, dukungan Bidan pada akseptor IUD
dan Non IUD di Wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung,
Bandung : Diploma III Akademi Kebidanan Mediks Obgin Bandung : hal 2
Deniati, F ., dkk, 2007, Tumors Prevalence and Influences Factors in Indonesia, Vol.
39, no. 4, hml 190-204
Greenberg, Michael I, 2007, Teks-Atlas Kedokteran Kedaruratan Jilid 2, Jakarta :
Erlangga
Indria, D.O, 2010, Perception Of Women With Risk Of Breast Cancer About Breast SelfEamination At Semarang City Central Java, Vol. 26, No. 3, hml 153
Kholid Ahmad, 2012, Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media
dan Aplikasinya, Jakarta : Rajawali Pers
Mubarak, Wahit Iqbal, 2012, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba
Medika
Maryanti, D & Septikasari, M, 2009, Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta : Nuha Medika
Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta
Sander, Mochamad aleq, 2012, Patologi Anatomi, Jakarta : PT Raja Gravindo Persada