Oleh:
Dr. Ari Fadiati, M.Si
Dr. Guspri Devi Artanti, M.Si
Makanan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia dan sangat berpengaruh
dalam perilaku sehari-hari. Beberapa fungsi makanan bagi tubuh diantaranya sebagai (1)
sumber energi; (2) sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit; (3) sumber
pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh; (4) sebagai sumber bahan
pengganti sel-sel tua yang suang dimakan usia/rusak; (5) mengatur metabolism dan mengatur
keseimbangan mineral dalam cairan tubuh; (6) sebagai penghangat dan pelindung organ
penting; (7) berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.
Selera terbentuk dari masa bayi dan terus berkembang sepanjang umur seseorang, dan
biasanya selera yang terbentuk sejak masa kecil sulit untuk diubah. Terbentuknya selera
perabaan, semakin banyak pancaindra yang digunakan semakin suka atau tidak suka. Selain
itu kesukaan juga tumbuh karena cara menyajikan dan peralatan yang digunakan.
Rasa kenyang setelah makan sangat diperlukan dalam memberikan rasa puas. Susunan
hidangan yang cukup bergizi tetapi cepat memberikan rasa lapar kembali tidak akan
memberikan kepuasan, tetapi makanan yang memberikan rasa kenyang namun tidak bergizi
juga tidak baik. Rasa kenyang dapat dicapai oleh volume hidangan dan sifat bahan makanan
saat menyusun hidangan tersebut. Pilihan bahan harus seimbang antara sumber
Bahan makanan dibagi menjadi (4) kelompok, yaitu kelompok bahan makanan pokok,
kelompok lauk pauk, kelompok sayur dan lauk pauk sayuran, serta kelompok buah dalam
jumlah yang cukup sesuai antara lain dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan
konsumen dan selera konsumen. Mengingat selera konsumen yang selalu berubah, maka
konsekuensinya hidangan yang akan disajikan harus berubah-ubah pula, selain diusahakan
orang banyak dibagi menjadi empat (4) tahapan, yaitu tahapan praperencanaan, tahapan
a. Landasan Hukum
Pemasyarakatan
2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan
Manusia
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang Tugas dan Tanggung Jawab
Perawatan Tahanan
9) Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No: M.HH-01.PK.07.02 Tahun 2009 Tanggal
10) Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
11) Surat Edaran Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.02.UM.01.06 Tahun
12) Surat Edaran Dirjen PAS tanggal 20 September 2007 tentang Peningkatan
b. Biaya
Asasi Manusia. Pada tahun 2014, biaya penyelanggaraan makanan dan minuman
tersebut ditetapkan sebesar Rp. 14.000,-/hari/orang yang meliputi makan pagi, makan
siang dan makan malam serta snack, dimana jumlah biaya tersebut tidak termasuk
2. Perencanaan
a. Perencanaan Menu
Skeleton). Kerangka menu ini berfungsi sebagai patron/pola dalam menyusun menu. Dari
kerangka menu tersebut disusunlah menu. Menurut Kinton dan Caserani, A menu or a bill
of fare is a list of prepared and presentation should attract customer and represent value
for money. (Menu adalah sebuah daftar makanan yang telah dilengkapi dengan harga
masing-masing yang disediakan & ditampilkan menarik pelanggan serta memberi nilai
terhadap sejumlah uang pada makanan yang ditawarkan) (Kinton, Caserani and Fosket,
1992).
makanan yang tersedia untuk pelanggan (Suarthana, 2002:74). Telah diuraikan di atas
bahwa dalam menyusun menu ada beberapa persyaratan yaitu memenuhi selera
konsumen; makanan memberi rasa kenyang; makanan mengandung jenis dan kuantum
zat gizi.
Selain itu dalam menyusun menu harus dipertimbangkan adalah tipe pelanggan
(dalam hal ini warga binaan di lembaga pemasyarakatan di Indonesia); jenis menu (dalam
hal ini jenis menu yang sesuai adalah Table d’hote/menu paket); waktu makan (menu
makan pagi, makan siang, makan malam dan makan snack); komposisi bahan makanan
(tidak mengulang bahan dasar makanan yang sama dalam satu (1) susunan hidangan);
nilai gizi (disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, kegiatan yang dilakukan); musim bahan
biaya); tenaga pengolah; alat dapur dan luas dapur; kebangsaan dan suku bangsa (hal ini
mengolahnya sudah dikenal lidahnya sejak kecil, sehingga mereka akan merasa makan
dan kenyang apabila telah mengkonsumsi makanan yang mereka makan sejak kecil).
disusunlah menu sepuluh (10) hari, namun khusus Lembaga Pemasyarakatan menu
sepuluh (10) hari tersebut tidak sama dengan putaran sebelumnya, pada putaran
berikutnya dapat diganti hidangannya tanpa mengubah kerangka menunya. Hal ini
umumnya dalam jangka waktu yang tidak pendek. Selain itu jenis bahan makananpun
dapat diganti tanpa mengurangi nilai gizi yang harus dikonsumsi perhari. Disamping itu
juga tidak mengubah frekuensi penggunaan bahan makanan untuk lebih jelasnya dapat
Ikan asin 3
Ikan segar 2
Telur 6
Kacang tanah 3
4 Sayuran Sayuran 10
5 Buah Pisang 5
6 Snack Ubi 10
Kacang ijo 5
= talas
= kentang
= jeruk manis 85 g
= salak 60 g
= kacang panjang
= kol
= sawi hijau
kandungan kalori dan nilai gizi dari masing-masing bahan makanan sesuai dengan standar
kesehatan dan AKG. Susunan standar bahan makanan per orang dalam siklus menu 10 hari
Tabel. Daftar Kebutuhan Bahan Makanan Orang/Hari Dalam Siklus 10 Hari Untuk
Tabel Daftar Kebutuhan Bahan Makanan Orang/Hari Dalam Siklus 10 Hari Untuk
Narapidana/Tahanan Anak
9
11 Kacang Hijau Kg 0,100 0,100 0,020 - 0,020 - 0,020 -
12 Kelapa Daging Kg 0,300 0,300 0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 0,03
13 Sayuran Segar Kg 3,0 3,6 0,360 0,360 0,360 0,360 0,360 0,36
14 Buah pisang bh 10 10 1 1 1 1 1 1
15 Gula Kelapa / Aren Kg 0,065 0,065 0,013 - 0,013 - 0,013 -
16 Gula Pasir kg 0,130 0,130 0,013 0,013 0,013 0,013 0,013 0,01
17 Minyak goreng Kelapa Kg 0,150 0,150 0,015 0,015 0,015 0,015 0,015 0,01
18 Bumbu dapur Kg 0,300 0,300 0,030 0,030 0,030 0,030 0,030 0,03
19 Racikan Sambel Kg 0,100 0,100 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,01
20 Garam Dapur Kg 0,120 0,120 0,012 0,012 0,012 0,012 0,012 0,01
21 Minyak Tanah ltr 4.5 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45
22 Kayu Bakar M3 0.10 0.010 0.010 0.010 0.010 0.010 0.010 0.01
23 Gas Kg 1.75 0.175 0.175 0.175 0.175 0.175 0.175 0.17
10
b. Perencanaan Kebutuhan Bahan
menghitung jumlah penghuni yang berada di Lapas/Rutan pada hari tersebut dikali
dengan jumlah kebutuhan bahan makanan yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh:
kebutuhan sayur mayur penghuni Lapas/Rutan yang berjumlah 250 orang, jika
ditetapkan konsumsi perorang/hari 0.100 kg, maka kebutuhan sayur mayur pada hari
1) Menyusun jenis bahan makanan yang diperlukan (sesuai ketentuan yang berlaku).
2) Menghitung kebutuhan bahan makanan satu persatu, untuk setiap periode yang
dengan cara:
b) Menghitung berapa kali setiap jenis makanan dalam satu siklus menu (siklus
c) Menghitung berapa siklus menu dalam satu periode (kalender) dalam satu
periode yang ditetapkan. Misalnya yang digunakan siklus menu 10 hari maka
spesifikasinya)
Lembaga Pemasyarakatan harus sesuai dengan menu yang ditetapkan. Jumlah bahan
harus sesuai dengan jumlah warga binaan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan
tersebut.
11
seluruh bahan makanan yang dipesan harus sesuai dengan spesifikasi bahan. Untuk
3. Pelaksanaan
a. Pembelian Bahan
menggunakan supplier yang melakukan kontrak pengadaan bahan sesuai dengan aturan
yang berlaku tentang pengadaan barang dan jasa. Dalam kontrak tersebut tertera dengan
jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dalam pembelian bahan makanan
kebutuhan bahan dan diketahui dan disetujui oleh kepala lembaga pemasyarakatan.
Mengingat jumlah penghuni yang ada di lembaga pemasyarakatan tidak selalu tetap
bahkan sering berubah setiap hari, maka sebelum memesan bahan makanan kepala
12
penyelenggara makanan harus berkoordinasi dengan bagian registrasi pada Lembaga
Pemasyarakatan tersebut.
*) Barang yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui dalam kontrak
Mengetahui,
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kepala Dapur
(……………………………) (…………………………….)
b. Penerimaan Bahan
barang, pencatatan, dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan
makanan yang diterima apakah sesuai dengan permintaan serta spesifikasi yang telah
ditetapkan dalam perjanjian jual beli atau kontrak pembelian bahan makanan. Untuk
menjaga kualitas dan kuantitas bahan makanan yang dipesan maka dibentuk tim kontrol
kualitas. Tim ini minimal terdiri dari bagian pengguna sebanyak 2 orang (perwakilan
petugas penyelenggara makanan), dan 1 orang bagian pembelian. Jumlah bagian ini
13
Diperiksa dan diterima oleh tim kontrol kualitas
c. Penyimpanan Bahan
Penyimpanan bahan makanan dilakukan apabila ada bahan makanan yang tidak
langsung diolah dan harus disimpan lebih dari satu hari maka harus disediakan tempat
penyimpanan yang sesuai dengan keadaan bahan makanan tersebut. Untuk bahan
makanan yang segar harus disimpan pada ruangan atau tempat yang khusus dan
temperature 4-8°C) dan freezer untuk bahan makanan yang memerlukan temperatur 0 -
(-)10°C (beku), sedangkan untuk bahan makanan kering cukup disimpan di ruang dengan
Bahan makanan dikeluarkan berdasarkan FIFO (First in, First Out) yaitu bahan
makanan yang lebih awal disimpan harus digunakan lebih awal juga. Dalam penerimaan
dan pengeluaran barang, maka setiap barang diberi kartu barang yang disebut Bin Card
serta untuk penerimaan dan pengeluaran barang juga dilengkapi dengan formulir
BIN CARD
NAMA LEMBAGA : …………………………................. Persedian Maksimum :
…………………..
Nama Barang : …………………………………… Persediaan Minimum :
…………………..
14
Daftar Pesanan Ke Bagian Penyimpanan
(………………………………) (…………………………………..)
d. Persiapan Pengolahan
bahan makanan menjadi produk yang siap untuk dikonsumsi. Dalam persiapan
dapat menentukan sifat-sifat atau mutu produk pada hasil akhir pengolahan. Dalam
tahapan ini diperlukan peralatan persiapan bahan makanan yang ukurannya memang
e. Pengolahan/Produksi
tahap ini makanan diolah baik yang menggunakan pemanasan maupun yang tidak
menggunakan pemanasan. Pada proses inilah tahapan terpenting dimana makanan yang
dihasilkan memiliki kualitas yang enak dan layak dikonsumsi atau hanya sekadar diolah
saja untuk mencapai tingkat kematangan. Keahlian pengolahan makanan disini dituntut
untuk menjaga standar makanan yang produksi sama setiap hari, maka dilengkapi dengan
standar resep.
f. Pemorsian
15
Setelah hidangan matang, maka disajikan dan diporsikan dalam alat makan masing-
masing warga binaan. Mengingat tempat menyantap makanan berada di dalam sel
masing-masing (tidak di ruang makan), maka makanan harus diporsikan di dalam box
catu dan dibagikan keseluruh sel. Dengan demikian diperlukan waktu yang cukup untuk
memorsikan makanan tersebut, apalagi bagi lembaga pemasyarakatan yang dihuni oleh
g. Distribusi
Makanan yang telah dimasukkan ke dalam box catu lalu diletakkan pada trolley atau
box contener tertutup kemudian di distribusikan ke seluruh sel. Dalam pendistribusian ini
diperlukan tenaga sumber daya manusia yang cukup banyak terutama pada Lembaga
Pemasyarakatan yang warga binaannya berjumlah besar. Hal ini untuk memberikan
jaminan bahwa mereka mendapat makanan tersebut dalam jangka waktu yang tidak
terlampau lama.
Peralatan box catu yang telah dibagi harus segara diambil untuk dibersihkan dan
dipersiapkan untuk jam makan berikutnya. Bagian pengambilan box catu harus dihitung
sesuai dengan jumlah warga binaan yang berada di sel tersebut. Hal ini harus dilakukan
i. Pencucian
pada prinsipnya warga binaan sudah mencuci peralatan makan di selnya masing-masing.
j. Inventaris
Peralatan yang sudah dibersihkan harus dihitung sesuai dengan jumlah box catu
yang dikeluarkan saat pengiriman makanan. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari
berkurangnya peralatan makan. Perhitungan ini sudah dimulai pada saat petugas
pengambil peralatan makan dan minum dari sel warga binaan dan dihitung kembali saat
inventaris.
4. Evaluasi
Penilaian Kegiatan
16
Penilaian kegiatan harus dilakukan dalam rangka mengukur apakah perencanaan
sudah sesuai dengan pelaksanaan, di samping itu juga untuk melihat apakah penjaminan
mutu sudah berjalan dengan baik. Jika masih banyak ketidaksesuaian antara perencanaan
dan pelaksanaan maka perlu dilakukan perbaikan; apabila ada kekurangan namun tidak
terlalu maka perlu disempurnakan; dan jika perencanaan dan pelaksanaan sudah sesuai
Sebagai salah satu umpan balik untuk menerima informasi apakah yang telah dilakukan
kepuasan pelanggan antara lain kepada warga binaan, supplier, dan lain-lain yang
warga binaan selama ini dilakukan oleh masing-masing Lembaga Pemasyarakatan dengan
dan Anak Didik Pemasyarakatan di Lapas dan Rutan sehingga pengolahan makanan
Ada alternatif lain yang mungkin dapat dilakukan yaitu penyelenggaraan makanan dan
minuman diselenggarakan oleh pelaku usaha jasa boga. Jenis pelayanan yang diberikan
adalah jasa katering rantangan, yaitu jenis katering yang melayani penyediaan makanan
aneka menu dalam rantangan. Servis yang diberikan berupa penyediaan makanan seperti
nasi dan lauk pauk pelengkapnya, yang diantar setiap hari dengan menu yang berbeda
sesuai dengan kesepakatan antara pihak konsumen, dalam hal ini Lapas/Rutan/Carutan
makanan dan minuman yang diselenggarakan oleh pelaku usaha jasa boga (food service)
adalah :
17
1. Seluruh biaya pengadaan bahan semua sudah menjadi tanggung jawab
makanan dapat digunakan sepenuhnya pihak jasa boga.
menjadi makanan dan minuman.
2. Negara tidak perlu menginvestasikan
2. Pemerintah tidak mengeluarkan peralatan penyelenggaraan makanan
sebagian kecil biaya pengadaan bahan yang biayanya tidak sedikit, apalagi
makanan untuk keuntungan pelaku untuk seluruh Lembaga
bisnis dibidang jasa boga. Pemasyarakatan di Indonesia.
Kelemahan : Kelemahan :
1. Diperlukan investasi untuk pengadaan 1. Sebagian kecil biaya pembelian bahan
peralatan pengolahan di seluruh dialokasikan untuk keuntungan
Lembaga Pemasyarakatan penyelenggara makanan
4. Ketidakmampuan Lembaga
Pemasyarakatan menyiapkan ruang
penyimpanan yang memenuhi
persyaratan sehingga bahan makanan
dikirim secara mendadak di tengah
malam. Hal ini membuat kesulitan tim
penerima barang, apabila ada barang
yang tidak sesuai spesifikasi harus
dikembalikan. Sementara waktu untuk
mengolah makanan sangat terbatas,
sehingga bahan makanan tersebut sulit
untuk ditolak karena sempitnya waktu.
dalam pasal 14, dijelaskan hak-hak yang harus dipenuhi termasuk didalamnya hak memperoleh
pelayanan makanan yang layak. Berdasarkan UU RI tersebut dapat diartikan bahwa semua
narapidana, tahanan dan anak harus mendapatkan makanan bergizi yang layak bagi kesehatan
dan stamina tubuh, berkualitas, dimasak dan disajikan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut,
maka salah satu tugas pokok Lapas/Rutan dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang kesehatan
dan perawatan adalah memberikan pelayanan makanan sesuai standar gizi bagi narapidana,
tahanan dan anak yang memenuhi syarat kecukupan gizi, higiene dan citarasa sebagai bagian
18
Perhitungan biaya bahan makanan sama dengan modal pokok atau nilai biaya yang
dikeluarkan untuk setiap unit atau porsi atau paket makanan yang diproduksi. Perhitungan biaya
bahan makanan pada Lapas dan Rutan menyesuaikan dengan estimasi harga bahan makanan
yang berlaku pada wilayah tertentu. Berikut disajikan estimasi perhitungan harga bahan makanan
dan bahan bakar untuk wilayah DKI Jakarta dan Papua mengacu pada data Buku Standar
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jumlah biaya bahan makanan untuk setiap
orangnya selama sepuluh hari termasuk beras, minyak dan bahan bakar/gas untuk wilayah
Jakarta adalah sejumlah Rp. 23.931,- hasil perhitungan harga ini mengalami sedikit kenaikan bila
dibandingkan dengan standar analisis harga bahan makanan untuk 10 hari/orang tahun 2013
untuk wilayah Jakarta, yaitu sebesar Rp. 21.316,- (Lampiran 4). Kenaikan biaya bahan makanan
19
tahun 2013 dengan tahun 2017 disebabkan karena terjadi kenaikan harga beberapa bahan pokok
dipasaran.
Demikian pula hasil perhitungan biaya bahan makanan untuk setiap orangnya selama
sepuluh hari dengan beras, minyak goreng dan bahan bakar/gas untuk wilayah Indonesia Timur
(Papua). Perhitungan biaya makanan juga mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp. 29.535,- bila
dibandingkan dengan standar analisis harga bahan makanan pada tahun 2013 yaitu sebesar
Rp. 29.204,-. Perhitungan biaya bahan makanan wilayah Papua tahun 2017 dapat dilihat pada
Berdasarkan perhitungan harga untuk 10 hari tersebut, berikut ini disajikan perhitungan
kebutuhan biaya bahan makanan perorang dalam sehari berdasarkan salah satu contoh menu
20
Makan Pagi: Selingan Sore :
Nasi uduk Ubi Rebus
Telur dadar
Timun
Air putih
Selingan Pagi : Makan Malam :
Bubur kacang hijau Nasi putih
Makan Siang : Soto Ayam
Nasi putih Sambal tumpang
Ikan goreng Air putih
Tumis tahu + kol
Pisang
Air putih
21
Bubur kacang hijau Nasi jagung
Makan Siang : Ayam tuturuga
Jagung bose Tumis kacang panjang+
Ikan krisi + tahu goreng tempe
Tumisan sayur campur Air putih
Pepaya
Air putih
Tabel . Perhitungan Kebutuhan Biaya Bahan Makanan Setiap Orang/Hari Untuk Wilayah
Timur
No Bahan Berat Harga/Kg Harga Beli
Makanan Kotor
1 Beras 0,400 Rp 12.800 Rp 5.120
2 Ubi/Ketela 0,150 Rp 10.000 Rp 1.500
3 Ikan Segar 0,080 Rp 40.352 Rp 3.228
4 Telur Ayam Ras 0,330 Rp 18.000 Rp 5.940
5 Tempe 0,050 Rp 14.146 Rp 707
6 Tahu 0,110 Rp 10.742 Rp 1.182
7 Kacang Hijau 0,020 Rp 26.370 Rp 527
8 Kelapa Daging 0,030 Rp 12.000 Rp 360
9 Sayuran Segar 0,360 Rp 20.000 Rp 7.200
10 Buah Pisang 1,000 Rp 1.000 Rp 1.000
11 Gula Kelapa/Aren 0,013 Rp 20.812 Rp 271
12 Minyak Goreng 0,015 Rp 14.000 Rp 210
13 Bumbu Segar 0,030 Rp 45.000 Rp 1.350
Racikan/ Bumbu
Dapur
14 Racikan Sambel 0,010 Rp 20.000 Rp 200
15 Garam Dapur 0,012 Rp 8.775 Rp 105
16 Gas 0,175 Rp 10.933 Rp 1.913
Biaya Bahan Makanan perhari Rp 30.814
Berdasarkan tabel perhitungan biaya bahan makanan perorang untuk 10 hari dan untuk 1
hari terlihat bahwa perhitungan pembelian bahan makanan setiap individu (perorang) untuk 10
hari lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan perhitungan pembelian makanan untuk
setiap hari. Hal ini disebabkan karena adanya subsidi silang dalam pembelian bahan makanan
setiap harinya. Sebagai contoh, perhitungan menu diatas mengacu pada satu set susunan menu
untuk 1 hari, dimungkinkan dalam 10 hari susunan kerangka menu ada hari dimana pembelian
DAFTAR PUSTAKA
22
Bartono, PH. Analisis Food Product Studi Food Cost dan Pedoman Training. Jakarta: ANDI, 2005
Ceserani, Kinton R, V., Fosket D, (1992). The Theory of Catering. Eight Edition, Hodder and
Stoughton, England.
Fadiati, Ari. (2011). Mengelola Jasa Boga Yang Sukses. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya
Gisslen, Wayne. Proffesional Cooking. New Jersey. Willy & Sons. Sixth Edition. 2009
Suyono, Joko. Food Management Dasar-Dasar Mengelola Bisnis Restoran. Bandung: ENHAII
PRESS. 2004
Swarsana, Nyoman. SIklus Pengadaan Barang Aplikasi di Hotel dan Restoran. Bali: GRAHA
ILMU, 2007
23
LAMPIRAN 1. CONTOH KERANGKA MENU (SIKLUS 10 HARI) UNTUK INDONESIA
BAGIAN BARAT
24
- urap - Air putih
- tumis - sayur - oseng - gulai - a
- Air pepaya lodeh genjer nangka
putih muda kluwih - air putih
- air putih - Air putih
LAMPIRAN 3. CONTOH MENU (SIKLUS 10 HARI) UNTUK INDONESIA BAGIAN TENGAH
25
Malam - Nasi jagung - Papeda - Jagung titi - Sawut - Nasi - Nasi - Nasi -
- Tumis ikan - Tumis singkong jagung jagung jagung b
kacang cakalang labu - sayur - Tumis - Ikan krisi+ - Sup -
panjang+ked -Air putih - Air putih ganemo daun terong kacang
elai - Air putih pakis+kedel masak merah+wort
- Air putih ai - Air putih pindang el
- Air putih - Air putih
26
LAMPIRAN 5.
LAMPIRAN 6
27
LAMPIRAN 7. RIWAYAT HIDUP
28
I. DATA PRIBADI
2 NIP 19580508.198203.2.001
7 Agama Islam
10 Jabatan Struktural -
Alamat Perguruan
11 Komplek UNJ Jl. Rawamangun Muka Jak-Tim 13220
Tinggi
HP : 0811 806530
16 Email arifadiati@yahoo.com
II. PENDIDIKAN
Programe) (1988)
(2012)
III. SERTIFIKAT
29
● Sertifikasi dosen profesional program studi Tata Boga berdasarkan Peraturan Menteri
4. Narasumber nasional pada kegiatan yang berkaitan dengan akreditasi PAUD dan
HAM(2012-2015)
11. Kepala Pusat Studi Wanita Universitas Negeri Jakarta (Februari 1997 - Agustus
2001)
14. Ketua Laboratorium Usaha Jasa Boga Universitas Negeri Jakarta (1983 – 2011)
16. Master Trainer in the Traditional Craft and Culinary Clinic as a part of a post Tsunami
recovery program Entitled: Gaining After the Tsumani Earn a living to make a life. Held
17. Seminar International The Association of Southeast Asian Institution of Higher Learning
Profesionalism” (2003)
30
18. Participant in the bilateral forum on Indonesia and United States Partnership for
Towards Strengthening National Identity and International Peace : The Role of Higher
20. Partisipan seminar The Second International Conference of the Faculty of Al Alsun, Minia
21. Participant the 2005 Indonesia- USA Bilateral Forum International Partnerships on Higher
22. Peserta seminar dan pertemuan III Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia
23. Optimization of sago as a food traditional society towards regional security and the
research (2009)
24. Preparation teacher for vocational education in Indonesia. Ministry of commerce of the
25. Pemakalah dalam seminar “Scientific – practical Conference, dedicated to the problems
the state system of education the dialogue of concepts and cultures”In State Educational
Image”
Pengalaman lainnya:
2. Anggota Tim Kelompok Kerja Bidang Manajemen Riset Kantor Menteri Negara
5. Pencipta Resep makanan dan food stylist pada Produk makanan dan minuman
31
a. Nasional (1997-2012)
6. Juri pada berbagai kegiatan memasak tingkat Nasional, Internasional dan TV Swasta
(tahun 1982-2014).
32
Jl. Rawamangun Muka Raya
11 Nomor Telepon/Faks (021) 4715094
12 Mata Kuliah yg Diampu Pengolahan Makanan Kontinental
Pengolahan Roti dan Kue
Manajemen Usaha Jasa Boga
Perencanaan Pangan dan Gizi
Bimbingan dan Pengasuhan Anak
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Program Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi
Lulus Pendidikan
2002 Sarjana (S1) Universitas Negeri Jakarta IKK / Pendidikan Tata
Boga
2009 Magister (S2) Institut Pertanian Bogor Gizi Masyarakat Sumber
Daya Keluarga
2016 Doktor (S3) Universitas Negeri Jakarta Pendidikan
Kependudukan dan
Lingkungan Hidup
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan Penyelenggara Jangka Waktu
2011 Pelatihan Peningkatan Direktorat Pendidik dan 3 Hari
Kemampuan Dosen Tenaga Kependidikan, (6-8 Juli 2011)
dalam Pendidikan Direktorat Jenderal
Kewirausahaan Pendidikan Tinggi
Kemendiknas.
2013 Pelatihan Artisant Baking Center 1 Hari
Baquette PT. SAF Indonusa Jakarta (12 Agustus 2013)
2013 Pelatihan Tenik Baking Center 1 Hari
Pembuatan Roti Frozen PT. SAF Indonusa Jakarta (29 Agustus 2013)
2014 Pelatihan audit Internal Lembaga Penjaminan Mutu 2 Hari
Sarana dan Prasarana UNJ (8-9Mei 2014)
2016 Pelatihan Tutor Direktorat Pembelajaran 3 hari
Pendidikan Khusus dan Kemahasiswaan- (1-3 November
Kemenristekdikti 2016)
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Program Institusi/Jurusan/ Semester/ Tahun
Pendidikan Program Akademik
Pengolahan Makanan S1 Pendidikan Tata Boga 2005-Sekarang
Kontinental (smt genap)
Dasar Roti dan Kue S1 Pendidikan Tata Boga 2005-Sekarang
(Semester Ganjil)
Dasar Gizi S1 Pendidikan Tata Boga 2007-2008
(semester ganjil)
Pengelolaan Usaha Boga I/ S1 Pendidikan Tata Boga 2009-Sekarang
Dasar Manejemen Usaha (smt ganjil)
Boga dan Patiseri
Pengelolaan Usaha Boga II/ S1 Pendidikan Tata Boga 2010 – Sekarang
Dasar Manajemen Usaha (smt genap)
Jasa Boga/Jasa Patiseri
Kewirausahaan S1 Pendidikan Tata Boga 2011 – Sekarang
(smt genap)
Manajemen Industri Jasa D3 Tata Boga 2007-Sekarang
Boga (smt genap)
Makanan Kontinental D3 Tata Boga 2005-Sekarang
(Smt Genap)
Kewirausahaan D3 Tata Boga 2006-Sekarang
(smt Ganjil)
Pengolahan Pastry D3 Tata Boga 2009-Sekarang
Kontinental (smt Ganjil)
Pengolahan Roti dan Kue D3 Tata Boga 2011
(Semester Genap)
33
Perencanaan Pangan dan S1 Pendidikan 2012
Gizi Kesejahteraan (Semester Ganjil)
Keluarga
Bimbingan dan Pengasuhan S1 Pendidikan 2012
Anak Kesejahteraan (Semester Ganjil)
Keluarga
Manajemen Usaha Boga S2 Pendidikan Teknologi 2014-sekarang
Kejuruan Konsentrasi (Semester Genap)
Hospitality Boga
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/ Sumber Dana
Anggota
Tim
2012 Formulasi Tepung Premix Dan Frozen Ketua DIPA-PNBP-UNJ
Dough Produk Patiseri Dengan
Substitusi Tepung Singkong
2012 Formulasi Dough Pizza Frozen Dengan Anggota DIPA-PNBP-FT-
Substitusi Tepung Singkong UNJ
2012 Identifikasi Tingkat Kepuasan Pelanggan Anggota DIPA-PNBP-FT-
Pada Laboratorium Usaha Jasa Boga UNJ
(Beranda Café dan Resto) dalam Rangka
Peningkatan Mutu
2012 Identifikasi Tingkat Kepuasan Karyawan Anggota DIPA-PNBP-FT-
Fakultas Teknik Universitas Negeri UNJ
Jakarta Terhadap Penyajian dan
Pelayanan Hidangan Makan Siang di
Laboratorium Kewirausahaan
2012 Perbedaan Pengetahuan Gizi Anak Usia Ketua DIPA-PNBP-FT-
Dini Tentang Sayuran dan Buah Antara UNJ
Proses Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Boneka Jari dan
Media Clay
2013 Teknologi Pembuatan Dendeng Nangka Ketua PNBP-FT-UNJ
Muda Dengan Penambahan Bumbu
Rendang, Bumbu Opor, Dan Bumbu
34
Ayam Goreng Bogor Sebagai Makanan
Alternatif Bagi Kelompok Vegetarian
2013 Optimalisasi Pemanfaatan Tepung Anggota PNBP-FT-UNJ
Sayuran Dan Bubur Bahan Makanan
Hewani Hasil Perikanan Pada
Pembuatan Kue Simping Asin Sebagai
Jajanan Sehat Bagi Anak
2014 Model Pendidikan Gizi Tentang Asi Anggota Universitas Negeri
Eksklusif Bagi Kader Posyandu Sebagai Jakarta
Upaya Optimalisasi Program Keluarga
Sadar Gizi (Kadarzi)
2014 Analisa Mutu Sensori Abon Nabati Dari Anggota PNBP-FT-UNJ
Limbah Jerami Nangka Dengan
Penambahan Bumbu Indonesia
2014 Optimalisasi Pemanfaatan Tepung Biji Ketua PNBP-FT-UNJ
Durian Pada Pembuatan Pasta Ravioli
2015 Hubungan Pengetahuan tentang Ketua/ PNBP-FT-UNJ
Kesehatan dan Interaksi dalam Keluarga Mandiri
Terhadap Perilaku Hidup Sehat
Mahasiswa Jurusan IKK FT UNJ
2016 Pengaruh Pengambilan Keputusan dan Ketua/ Hibah Penelitian
Keadilan Interpersonal dalam Keluarga Mandiri Doktor
Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja
2016 Pengaruh Interpersonal Justice dalam Disertasi
Keluarga dan Pengambilan Keputusan
Untuk Hidup Sehat Terhadap Perilaku
Hidup Sehat Siswa SMA
B. Publikasi Ilmiah/Makalah/Poster
35
Konservasi Dalam Bidang Boga, Busana dan
Kecantikan)
2015 Acceptability of Young Jackfruit Dendeng (Chips) Pergizi Pangan
Added Seasoning For An Alternative Vegetarian Indonesia, Jakarta/ 3-5
Food (Makalah dalam Prosiding : International Juni 2015
Symposium on Food and Nutrition)
2017 The Effect of Interpersonal Justice in Family and Indonesian Journal of
Decision Making for Healthy Life on Student’s Environmental Education
Health Behavior and Management. Vol 2,
No 1 Tahun 2017
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/
Peserta/
Pembicara
2012 Seminar Nasional Pangan Dan Balai Kartini, Peserta
Gizi ”Pangan Dan Gizi Jakarta/
Mewujudkan Generasi Sehat, 18-20 Januari
Cerdas, Dan Kuat Menuju 2012
Indonesia Prima”
2014 Workshop Revitalisasi Kurikulum Prodi Tata Boga FT Peserta
Tata Boga Berbasis KKNI Dalam UNJ
Rangka Peningkatan Kompetensi (17-18 Mei 2014)
Lulusan Tata Boga
2015 Workshop Pendalaman Lembaga Peserta
Metodologi Penelitian “Mixed Penelitian UNJ/ 12
Method” dalam Bidang Februari 2015
Pendidikan, Sains, dan Teknologi
2015 Seminar dan Diskusi tentang Lembaga Peserta
“Model-Model Pembelajaran” Pengembangan
Pendidikan UNJ/
27 Mei 2015
2015 Seminar dan Diskusi tentang Lembaga Peserta
“Penelitian Kualitatif” Pengembangan
Pendidikan UNJ/
September 2015
2015 International Conference on Fakultas Teknik Peserta
Technical and Vocational UNJ
Education and Training (27 ktober 2015)
2016 Workshop Portal Jurnal Online Lembaga Peserta
Penelitian UNJ/ 23-
24 September 2016
36
2012 Fasilitator : Pengolahan Bahan Makanan Yayasan Inovasi Teknologi
Berbasis Pertanian Dengan Menggunakan Indonesia (Inotek)
Kompor Biomassa di Kelurahan Habaring
Hurung
Palangkaraya - Kalimantan Tengah
2013 Peningkatan Kemampuan Berwirausaha Ibu Fakultas Teknik -
Rumah Tangga Melalui Keterampilan Universitas Negeri Jakarta
Pembuatan Kue Berbahan Dasar Umbi
Kimpul
2013 Peningkatan Kemampuan Ibu Rumah Fakultas Teknik -
Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Aneka Universitas Negeri Jakarta
Kue Tradisional Berbahan Dasar Pisang
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan
apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
37
Jakarta, Februari 2017
Yang menyatakan,
38