Anda di halaman 1dari 18

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 16%

Date: Saturday, May 29, 2021


Statistics: 883 words Plagiarized / 5422 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

i INNOVATION OF ANIMAL SCIENCE COMPETITION (IASC) VIII LIVEBRAU (LIVESTOCK


WASTE IN BRAU): PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK SAPI MENJADI PUPUK ORGANIK
CAIR DENGAN PENAMBAHAN Saccharomyces cerevisiae GUNA MENGHADAPI
TANTANGAN GLOBAL SEKTOR PETERNAKAN DI DUSUN BRAU MALANG SUBTEMA
SOCIAL ECONOMIC Diusulkan Oleh: Iar Hday 185040100111107 2018 Dimas Rafliananta
185040100111027 2018 Putri Chairani Ritonga 185040207111009 2018 UNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG 2021 ii LEMBAR PENGESAHAN iii LEMBAR ORISINALITAS iv KATA
PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul LIVEBRAU
(Livestock Waste in Brau): Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair
Dengan Penambahan Saccharomyces Cerevisiae Guna Menghadapi Tantangan Global
Sektor Peternakan Di Dusun Brau Malang tidak luput penulis sampaikan terimakasih
kepada dosen pembimbing yaitu bapak Mochammad Roviq, SP., MP.

yang telah ikut serta membantu dan membimbing penulis dalam mengerjakan karya
ilmiah. Penulis pun menyadari didalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif
dan membangun untuk mencapai sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.

Malang, 20 Mei 2021 Penulis v LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau): Pengolahan Limbah
Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair dengan Penambahan Saccharomyces cerevisiae
Guna Menghadapi Tantangan Global Sektor Peternakan di Dusun Brau Malang Oleh :
Mat Hiya 1, Putri Chairani Ritonga1 , Dimas Rafliananta1 1Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya da8sabiisgmai@student.ub.ac.id Peternakan menjadi salah satu sub sektor
pertanian yang memegang peran penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal
tersebut disebabkan karena peternakan menjadi motor penggerak pembangunan di
pedesaan. Terdapat banyak potensi yang dikembangkan dalam bidang peternakan,
seperti peternak yang mengambil dagingnya, susu, organ dalam ataupun kulitnya bisa
dimanfaatkan.

Bahkan kotoran sapi yang menumpuk juga dimanfaatkan dalam berbagai produk.
Permintaan produk ternak sapi yang meningkat berdampak pada produksi ternak juga
meningkat. Hal tersebut dibuktikan data BPS (2020), jumlah ternak sapi perah
meningkat dari tahun 2019 ke 2020 sebesar 565.001 ekor menjadi 568.265 ekor.
Tingginya jumlah ternak sapi perah tidak diimbangi dengan pengolahan limbah ternak
yang dihasilkan, sehingga limbah ternak tidak termanfaatkan secara sempurna seperti di
Dusun Brau Malang.

Dusun Brau terkenal dengan peternak sapi perah dengan jumlah sapi perah 4-10 ekor
per rumah. Diketahui bahwa satu ekor sapi perah dewasa menghasilkan kotoran sapi
sekitar 25kg/hari dengan kandungan kering sebesar 20%. Banyaknya jumlah limbah
yang tidak termanfaatkan berdampak negatif yaitu pencemaran lingkungan dan
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya solusi cerdas dan inovatif untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) :
Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair dengan Penambahan
Saccharomyces cerevisiae.

Pupuk cair mampu menyediakan nitrogen dan unsur mineral yang dibutuhkan
pertumbuhan tanaman. Penambahan aktivator dalam proses fermentasi pupuk cair ini
yaitu Saccharomyces cerevisiae yang akan memecah glukosa menjadi karbon dioksida
dan alkohol. Selain itu Saccharomyces cerevisiae berperan mempercepat proses
hidrolisis dalam proses pengomposan awal. Pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk
cair diprioritaskan untuk pedesaan dikarenakan hasil dari pupuk cair akan dikembalikan
pada petani didaerah tersebut.

Hubungan peternakan dan pertanian berlaku juga untuk pakan sapi yang menggunakan
rumput gajah, dimana petani bisa menanam rumput gajah dilahan tepi nya. Solusi ini
memiliki dampak pada lingkungan yang menjadi bersih, pupuk cair bernilai ekonomis,
sosial hubungan antara peternak dan petani yang menguntungkan. Kata Kunci: Sapi
Perah, Limbah, Lingkungan, Ekonomis, Kemitraan vi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
.................................................................................. ii LEMBAR ORISINALITAS
................................................................................

iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv ABSTRAK


............................................................................................................. v DAFTAR ISI
......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR
........................................................................................... vii BAB 1. PENDAHULUAN
.................................................................................... 1 1.1 Latar
Belakang............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah
......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penulisan
........................................................................................... 2 1.4

Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2 BAB II. TINJAUAN


PUSTAKA .......................................................................... 3 2.1 Limbah Peterenakan
...................................................................................... 3 2.2 Pupuk Organik Cair
....................................................................................... 4 2.3 Peran Saccharomyces cerevisiae
................................................................... 4 BAB III. METODE PENULISAN
....................................................................... 6 3.1 Metode Pengumpulan dan Jenis
Data............................................................ 6 3.2 Metode Analisis dan
Sintesis......................................................................... 6 3.3 Kerangka Berpikir
.........................................................................................

6 BAB IV. PEMBAHAN .......................................................................................... 7 4.1 Kondisi Limbah


Ternak Sapi di Dusun Brau ................................................ 7 4.2 Konsep LIVEBRAU (Livestock
Waste in Brau) ........................................... 8 4.3 Analisis SWOT LIVEBRAU (Livestock Waste in
Brau) .............................. 9 4.4 Implementasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau)
............................... 10 4.5 Implikasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) ......................................
12 BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 13 5.1 Kesimpulan
..................................................................................................

13 5.2 Saran ............................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA


.......................................................................................... 14 LAMPIRAN
......................................................................................................... 16 vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Limbah Padat Peternakan ..................................................................... 3 Gambar 2. Penumpukan
Limbah Kotoran Sapi Dusun Brau .................................. 7 Gambar 3. Pembuatan Pupuk
Organik Cair ............................................................ 8 Gambar 4. Produk LIVEBRAU (Livestock
Waste in Brau) ................................... 9 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Peternakan merupakan salah satu sub sektor dari pertanian yang
menjadi salah satu sub sektor pemegang peran penting bagi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Kombinasi dari peternakan seperti daging, susu, organ dalam dan luar,
ataupun kulitnya dapat menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat
sekitar. Bahkan limbah kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
produk olahan yang bernilai jual. Hal tersebut menjadikan peternakan memiliki
segudang potensi untuk dapat dikembangkan lebih jauh, sehingga hasil peternakan
memiliki nilai ekonomis.

Peternakan sapi memiliki potensi sebagai salah satu sumber daya pendukung yang
dapat menjadi upaya pembangunan di pedesaan. Jumlah permintaan akan produk dari
ternak sapi setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan produksi
ternak sapi juga ikut meningkat. Sesuai dengan data dari BPS (2020), jumlah ternak sapi
perah meningkat dari tahun 2019 ke 2020 sebesar 565.001 ekor menjadi 568.265 ekor.

Namun tingginya produksi ternak sapi perah tidak diimbangi dengan adanya
pengolahan limbah ternak menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga produk limbah
ternak tidak termanfaatkan sepenuhnya. Desa yang memiliki potensi peternakan sapi
perah tersebut salah satunya adalah Dusun Brau yang ada di Kota Batu. Masyarakat
Dusun Brau rata-rata memiliki sapi perah berkisar antara 4-10 ekor per rumah. Selain itu
jumlah ekor sapi perah yang ada di Dusun Brau melebihi jumlah warganya (Anwar,
2020). Jumlah ternak sapi perah di Dusun Brau mencapai 3.422 ekor (BPS, 2020).

Pada Dusun Brau limbah kotoran sapi perah berkisar 25 kg/hari serta kandungan kering
berkisar 20%. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya penumpukan
limbah, seperti pencemaran lingkungan, polusi udara, permasalahan kesehatan
masyarakat yang ditimbulkan karena kotoran sapi yang mengundang lalat untuk
datang. Oleh karena itu, perlu adanya solusi cerdas serta inovatif dalam penanganan
permasalahan limbah kotoran sapi perah di Dusun Brau Kota Batu.

Solusi tersebut adalah dengan LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) pengolahan limbah
ternak sapi menjadi pupuk organik cair dengan penambahan Saccharomyces cereviseae.
LIVEBRAU ini merupakan pupuk cair yang menyediakan berbagai unsur mineral yang
dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan
lain-lainnya. Saccharomyces cereviseae menjadi aktivator dari proses fermentasi pupuk
cair ini. LIVEBRAU memiliki tujuan agar dapat memanfaatkan kotoran sapi menjadi
pupuk cair sehingga dapat digunakan kembali oleh petani dimana warga di Brau
mayoritas adalah peternak dan petani.

Adanya penerapan LIVEBRAU diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan


produktivitas para peternak dan juga petani serta mengurangi dampak negatif dari
limbah kotoran ternak sapi. 2 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep LIVEBRAU
(Livestock Waste in Brau) sebagai pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk
organik cair dengan penamabahan Saccharomyces cereviseae di Dusun Brau? 2.
Bagaimana implementasi teknik pembuatan pupuk organik cair dari limbah ternak sapi
dengan penambahan Saccharomyces cereviseae di Dusun Brau? 3.
Bagaimana implikasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) sebagai pengolahan limbah
ternak sapi menjadi pupuk organik cair dengan penambahan Saccharomyces cereviseae
di Dusun Brau? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui konsep LIVEBRAU (Livestock
Waste in Brau) sebagai pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk organik cair
dengan penamabahan Saccharomyces cereviseae di Dusun Brau 2. Untuk mengetahui
implementasi teknik pembuatan pupuk organik cair dari limbah ternak sapi dengan
penambahan Saccharomyces cereviseae di Dusun Brau 3.

Untuk mengetahui Bagaimana implikasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) sebagai


pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk organik cair dengan penambahan
Saccharomyces cereviseae di Dusun Brau 1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi Akademi Karya
tulis ini diharapkan digunakan sebagai referensi dan memperluas pengetahuan
mengenai pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk organik cair dengan
penambahan Saccharomyces cereviseae serta menjadi dasar dalam kepenulisan karya
tulis selanjutnya. 2.

Bagi Peternak dan Petani Pupuk organik cair akan memberikan manfaat untuk peternak
dalam hal pemanfaatan limbah ternak sapi dimana menjadi nilai ekonomis serta untuk
petani dapat menerapkan pupuk organik pada tanamannya dimana baik untuk
pertumbuhan tanaman. 3. Bagi Masyarakat LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau)
memberikan solusi bagi permasalahan limbah ternak sapi yang mengganggu aktivitas
warga dikarenakan bau nya yang kurang sedap serta tidak baik untuk keseahatan. Selain
itu juga memberikan informasi mengenai pengolahan pupuk organik cair dari limbah
ternak sapi. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Limbah Peterenakan Limbah merupakan bahan atau barang sisa bekas dari suatu
kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya (Prambudi et
al., 2020). Salah satu sektor yang menghasilkan limbah setiap saat yakni sektor
peternakan. Limbah peternakan merupakan sisa buangan dari usaha kegiata peternakan
dengan berbagai bentuk dari limbah cair, limbah padat hingga berupa gas. Menurut
Rahayu (2010) dalam penelitiannya mengatakan bahwa untuk satu ekor sapi dengan
bobot badan 400-500 kg dapat menghasilkan limbah padat dan cair sebesar 27,5-30
kg/ekor/hari.

Keberadaan limbah tidak dapat dicegah, namun dapat dimanfaatkan dengan mengolah
limbah menjadi produk yang memiliki nilai guna. Limbah yang tidak dimanfaatkan
secara maksimal akan merusak lingkungan dan dapat mencemari air, tanah, dan udara.
Kondisi seperti itu sangat sering terjadi karena rata rata peternak membuang limbah ke
lingkungan sekitar tanpa penanganan dan pengolahan yang sesuai. Menurut Arsanti
(2018), limbah ternak berdampak pada pencemaran udara karena terciumnya aroma
yang tidak sedap, pencemaran tanah diakibatkan kotoran cair sapi.

Selain itu pencemaran perairan diakibatkan kotoran cair sapi yang masuk dalam badan
air, serta kesehatan diakibatkan polusi yang terjadi dan media untuk berkembangnya
lalat yang dimana akan masuk ke rumah penduduk dan akan menyebarkan penyakit.
Saputro et al. (2014) menyatakan bahwa Pencemaran lingkungan dapat terjadi di sekitar
kandang karena limbah ternak dibiarkan sehingga menimbulkan bau yang menyengat.
Gambar 1. Limbah padat peternakan (Sumber: Prambudi et al., 2020) Beberapa hal yang
dapat dilakukan terhadap limbah peternakan sapi pedaging antara lain adalah
penggunaan feses sapi sebagai pupuk alami dengan pengolahan yang sederhana
menjadi pupuk kandang memiliki nilai jual yang tinggi serta kualitas yang baik (Sukamta
et al. 2017).

Pemanfaatan feses menjadi pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah dan
menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, pupuk menjadi kebutuhan utama
para petani untuk mengelola tanaman seperti padi, jagung, kacang dan tanaman lain.
Selain itu, menurut Sujono dan Yani (2014) limbah feses sapi sangat berpotensi sebagai
pakan yang memiliki kualitas 4 baik, murah, bernilai ekonomis tinggi, palatabilitas tinggi,
dan dapat mengurangi pencemaran bagi lingkungan. 2.2 Pupuk Organik Cair Pupuk
organik merupakan pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau
bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa,
berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral, dan/atau mikroba
yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Permentan No.
70/Permentan/SR.140/10/2011).

Pupuk organik memberikan manfaat meningkatkan ketersediaan anion – anion utama


untuk pertumbuhan tanaman seperti nitrat, fosfat, sulfat, borat, dan klorida,
meningkatkan ketersediaan hara mikro untuk kebutuhan tanaman, dan memperbaiki
sifat fisika, kimia, dan biologi tanah (Nugraheti, 2009). Selain itu, Sarwono (2011)
menyatakan bahwa pupuk organik mempunyai banyak kelebihan, apabila dibandingkan
dengan pupuk anorganik yaitu pupuk yang memiliki unsur hara yang lebih lengkap, baik
unsur hara makro maupun unsur hara mikro dan pupuk organik mengandung
asam-asam organik, enzim dan hormon yang tidak terdapat dalam pupuk buatan. Salah
satu limbah peternakan yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk organik
yaitu urin sapi atau dikenal sebagai biourine.

Kunggulan dari penggunaan pupuk organik cair (biourine) dibandingkan dengan pupuk
organik padat yaitu volume penggunaan lebih hemat serta pengaplikasiannya lebih
mudah karena dapat diberikan dengan penyiraman atau penyemprotan, serta dapat
meningkatkan kandungan hara berupa unsur nitrogren. Sulistyani et al. (2019),
menyatakan bahwa manfaat lain dari biourine yaitu: 1). Sebagai zat perangsang
pertumbuhan akar pada benih/bibit tanaman 2). Sebagai pupuk daun organik 3).
Dengan dicampur pestisida organik bisa membuka daun yang keriting akibat serangan
thrip.

Karena baunya yang khas urine ternak juga dapat mencegah datangnya berbagai hama
tanaman sehingga urine ternak juga dapat berfungsi sebagai pengendalian hama
tanaman dari serangan (Affandi, 2008). 2.3 Peran Saccharomyces cerevisiae
Saccharaomyces cerevisiae merupakan spesies yang termasuk dalam khamir berbentuk
oval. Saccharomyces cerevisiae bersifat fermentatif, yaitu mampu melakukan fermentasi,
yang memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol. Namun, dengan adanya
oksigen, S. cerevisiae juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi
karbon dioksida dan air (Eulis, 2009). Dalam proses pembuatan pupuk cair dibutuhkan
proses inkubasi secara fakultatif anaerob.

Mikroorganisme yang diperlukan dalam proses ini meliputi jamur, bakteri,


actinomycetes, diperlukan jumlah populasi yang cukup (±106 cfu/g) untuk
membangkitkan proses pengomposan. Sacharomyces cerevisiae dapat digunakan
sebagai aktivator dalam proses pengomposan, Sacharomyces cerevisiae mempunyai
sifat pereduksi yang kuat, Sacharomyces cereviceae akan mendegradasi karbohidrat,
pati, glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol. 5 Namun, dengan adanya oksigen,
Sacharomyces cerevisiae juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula
menjadi karbon dioksida dan air (Eulis, 2009). Berdasarkan hasil penelitian Hidayati et al.

(2012), dengan penambahan Sacharomyces cerevisiae dapat mempercepat proses


hidrolisis dalam proses pengomposan awal. Saat proses pengomposan tanpa
penambahan Sacharomyces cerevisiae pada pembuatan pupuk cair dibutuhkan waktu
selama 2 minggu. Namun, saat pengomposan dengan penambahan Sacharomyces
cerevisiae proses tersebut cukup dilakukan dalam waktu 1 minggu. Hal ini sejalan
dengan Eulis (2009) yang menyatakan Sacharomyces cerevisiae dapat digunakan
sebagai aktivator dalam proses pengomposan, Sacharomyces cerevisiae mempunyai
sifat pereduksi yang kuat yakni dapat mendegradasi karbohidrat, pati, glukosa menjadi
karbon dioksida dan alkohol. Namun, dengan adanya oksigen, Sacharomyces cerevisiae
juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan
air. 6 BAB III METODE PENULISAN 3.1

Metode Pengumpulan dan Jenis Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan study pustaka (library research) dan penelusuean informasi digital serta
wawancara dan observasi langsung ke Brau Malang. sumber studi pustaka yang
didapatkan berasal dari membaca menganalisis dan mengkaitkan informasi dari sumber
bacaan dengan topik yang diangkat. Studi pustaka ini meliputi buku, jurnal dan media
elektronik ataupun data hasil penelitian yang dianggap relevan dengan pembahasan.

Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di Dusun Brau


Malang guna mendapatkan informasi dan data pendukung. Metode wawancara
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan menggunakan bantuan kuisioner dengan
bentuk tanya jawab secara langsung kepada peternak di Brau dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan. Jenis data dalam penulisan ini yaitu data primer dan sekunder atau
data pendukung yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media
perantara. 3.2

Metode Analisis dan Sintesis Proses analisis dilakukan pada data-data yang terkumpul
yang kemudian dipaparkan dalam pembahasan. Sintesis dilakukan dengan
menggunakan studi silang (cross link) antara data yang terkumpul dengan teori dan
konsep yang relevan sehingga tercipta gagsan baru berupa LIVEBRAU (Livestock Waste
in Brau): Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik Cair dengan
Penambahan Saccharomyces cerevisiae di Dusun Brau. Kemudian dapat diambil titik
utama yang kemudian menjadi beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut diperkuat
dengan saran dan rekomendasi yang terkait. 3.3

Kerangka Berpikir -Produktivias Peternakan dan pengolahan limbah ternak sapi


-pemanfaatan limbah ternak (bernilai ekonomis dan lingkungan) - Teknologi dengan
penerapan Saccharomyces cerevisiae sebagai aktivator LIVEBRAU (Livestock Waste in
Brau) Pengolahan limbah ternak menjadi pupuk cair organik teknik pembuatan pupuk
cair organik penambahan Saccharomyces cerevisiae sebagai aktivator dalam
pengomposan menjadi produk yang bisa dijual dan dimanfaatkan petani untuk usaha
taninya 7 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Limbah Ternak Sapi di Dusun Brau Limbah
ternak sapi terdiri dari limbah padat yaitu feses atau kotoran ternak serta limbah cair
seperti air limbah pencucian kandang, air limbah sanitasi ternak dan air kencing sapi.
Menurut Saputro et al.

(2014), sapi mengahsilkan limbah sebanyak 20-30 kg serta limbah cair sebanyak
100-150 liter setiap harinya yang belum dikelola dengan baik. Sehingga hal tersebut
berdampak pada kesehatan masyarakat dikarenakan limbah tersebut dibuang ke
perairan umum dimana masyarakat menggunakan untuk keperluan setiap harinya.
Selain itu juga mengganggu aktivitas masyarakat dikarenakan bau nya yang tidak sedap.

Bila limbah ternak sapi tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan masalah
pada aspek lingkungan dan produksi seperti menimbulkan bau yang tidak sedap,
kualitas susu sapi menurun, serta menjadi sumber penyebaran penyakit bagi ternak dan
masyarakat sekitar. Padahal limbah ternak sapi memiliki banyak potensi untuk
dikembang menjadi suatu produk seperti pupuk organik cair ataupun padat serta
menjadi biogas. Gambar 2. Penumpukan Limbah Kotoran Sapi Dusun Brau Pemanfatan
limbah ternak sapi menjadi pupuk organik cair mendukung usaha pertanian di Dusun
Brau dikarenakan pada dusun brau mayoritas adalah peternak dimana juga memiliki
usaha pertanian dilahan deket rumahnya.

Lokasi Brau yang cocok untuk bercocok tanam sayuran membuat masyarakat menanam
sayuran serta terdapat wisata-wisata. Dusun brau memiliki potensi yang sangat besar di
bidang peternakan dimana menghasilkan banyak produk seperti susu, stick susu, serta
pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas. Pemanfaatan biogas dikonsumsi oleh
masyarakat setempat serta masih ada limbah ternak yang masih belum termanfaatkan
dan terbuang.

Adapun solusi yang pernah diterapkan yaitu pemanfaatan limbah ternak ke biogas yang
dimana 1 tabung biogas digunakan untuk 5 rumah atau kepala keluarga. Namun
pemanfaatan tersebut dirasa kurang optimal dikarenakan banyaknya limbah ternak sapi
perah sehingga masih ada yang terbuang sia-sia dan menimbulkan bau tidak sedap di
lingkungan Dusun Brau. Oleh karena itu diperlukan program yang inovatif yaitu
LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau): Pengolahan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk
Organik Cair dengan Penambahan Saccharomyces cerevisiae. 8 4.2

Konsep LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau)


merupakan suatu pengolahan pupuk cair organik dengan memanfaatkan limbah ternak
sapi dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae sebagai bahan aktivator disaat
pengkomposan pupuk. LIVEBRAU memiliki tujuan untuk mengurangi limbah lingkungan
serta menjadikannya produk yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat setempat
dimana dapat diaplikasikan atau digunakan oleh usaha pertanian di Brau Malang.
Adapun langkah-langkah pembuatan pupuk cair sebagai berikut: Gambar 3.

Pembuatan pupuk organik cair Peternakan di Dusun Brau dapat diketahui banyak
manfaat dari setiap aktivitasnya, seperti produk yang dihasilkan yaitu susu, dagingnya,
tenaganya, bahkan untuk limbah dimanfaatkan menjadi suatu produk pupuk yang
digunakan di pertanian. Limbah dari ternak sapi dikumpulkan lalu diolah menjadi POC
(Pupuk Organik Cair) yang akan diaplikasikan ke usaha pertanian yang dimana nantinya
akan dikomersialkan. Dengan adanya pemanfaatan limbah ternak sapi akan
meningkatkan kualitas lingkungan di Dusun Brau Malang.

Berikut tata cara pembuatan POC dengan Saccharomyces cerevisiae: Alat dan bahan: -
Kotoran sapi - Dedak padi - Saccharomyces cerevisiae - Air - Tetes tebu - Timba dan
pengaduk Langkah-langkah pembuatan: - menyiapkan air 6 liter di timba, lalu
mencampurkannya dengan tetes tebu 1 gelas atau secukupnya dan diaduk rata Pupuk
Organik Cair 9 - setelah itu mencampurkan Saccharomyces cerevisiae 5 tutup dengan air
di timba, diaduk rata - mencampurkan urine dan dedak setelah itu pengadukan rata
pada cairan - mencampurkan kotoran sapi dan diaduk rata, setelah itu ditutup rapat dan
didiamkan selama 32 hari dengan tiap hari diaduk dan melakukan pengecekan suhu -
saring POC yang sudah jadi dan POC langsung bisa diaplikasikan di tanaman Gambar 4.

Produk LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) Penggunaan Saccharomyces cerevisiae


sebagai aktivator dalam pembuatan pupuk dimana lebih cepat prosesnya daripada
aktivator lain. Hal tersebut terbukti dalam penelitian Nurlaila et al. (2019), didapatkan
hasil bahwa pembuatan POC (pupuk organik cair) dengan bantuan Saccharomyces
cerevisiae selesai dalam 34 hari dimana biasanya selesai dalam waktu 2-3 bulan.
Sehingga dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae dapat mempercepat
prosesnya. Data dari penelitian Ulfa et al. (2018), didapatkan data bahwa pupuk organik
cair dari limbah ternak sapi mempunyai kandungan N dan P yang tinggi, tetapi pada
unsur K rendah.

Penambahan unsur K dalam pupuk organik akan meningkatkan unsur K yang dimana
berperan dalam meningkatkan kekuatan pertumbuahan batang tanaman. (Sumber: Ulfa
et al., 2018) Setelah pengolahan POC sudah selesai, maka tahap selanjutnya yaitu
dikemas dengan botol untuk di distribusikan kepada petani atau langsung bisa
diaplikasikan ke lahan pertanian. POC yang telah dibuat mengandung NPK yang cukup
dan diatas SNI pupuk sehingga mencukupi kebutuhan dasar tanaman untuk tumbuh
dengan baik. 4.3

Analisis SWOT LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) Analisis SWOT merupakan sebuah
alat analisis untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal berdasarkan strenght
(Kekuatan), weakness (kelemahan), 10 opportunity (Peluang) dan threaths (Tantangan).
Berikut merupakan analisis SWOT produk LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau): 4.4
Implementasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) LIVEBRAU akan diimplementasikan
jika mendapatkan dukungan dari beberapa pihak yang berkaitan dimana memiliki peran
dan fungsi masing-masing.

Pihak-pihak tersebut seperti: Eksternal Internal Peluang (opportunity) Tantangan


(threaths) - kualitas lingkungan dan nilai ekonomis - teknologi dengan menggunakan
Saccharomyces cerevisiae - mindset petani terhadap penggunaan pupuk organik - akses
jalan sulit jika pemasaran produk ke luar daerah Kekuatan (strenght) Strategi SO Strategi
ST - Kandungan NPK sesuai standart SNI - Produk yang terintegrasi antara peternakan
dan pertanian - Membantu petani dalam berusaha tani - Membuat produk pupuk
organik dengan memanfaatkan limbah ternak - Memudahkan peternak dalam
pembuatan pupuk organik dengan teknologi yang sudah ada - Melakukan kerjasama
dengan peternak dan petani untuk pembuatan pupuk organik - Melakukan sosialisasi ke
peternak dan petani dalam pembuatan pupuk organik Kelemahan (weakness) Strategi
WO Strategi WT - Kesiapan peternak dalam pembuatan produk POC (pupuk organik
cair) - Menjalin kerja sama dengan penyuluh untuk mendapingi peternak dan petani
dalam pembuatan POC (pupuk organik cair) - menjalin kerja sama dengan ihak
pemasaran produk 11 1. Pemerintah berperan dalam memfasilitasi serta keputusan dari
sebuah inovasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau), seperti dinas peternakan dan
kesehatan hewan dan kementerian pertanian. 2.

Peternak merupakan pihak utama dalam melakukan pembuatan POC (pupuk organik
cair). Tugas dan peran dari peternak sendiri yaitu mengkoordinasi dalam pembuatan
POC (pupuk organik cair) serta melakukan packaging dan memasarkan ke petani
ataupun ke pasar 3. Petani merupakan pihak kedua dimana berperan dalam
mengaplikasikan POC (pupuk organik cair) kedalam lahan pertaniannya guna
membuktikan bahwa POC (pupuk organik cair) sudah sesuai standart SNI dalam
penggunaan pupuk ke tanaman 4.

Penyuluh berperan dalam mendampingi peternak dan petani dalam pembuatan POC
(pupuk organik cair) serta pengaplikasian ke lahan pertanian. 5. Dinas perdagangan
berperan dalam membantu memasarkan produk POC (pupuk organik cair) yang sudah
dibuat oleh peternak. Dalam pelaksanaan kegiatan LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau)
diperlukan memperhatikan langkah-langkah dalam menerapkan kegiatan tersebut
kepada peternak, petani dan masyarakat. Langkah-langkah penerapan tersebut yaitu:
Gambar 3. Metode Pelaksanaan LIVEBRAU 1) Perizinan dilakukan ke kepala desa dan RT
maupun RW untuk melakukan kegiatan pembuatan POC (pupuk organik cair) di Dusun
Brau. 2) Diskusi tim untuk menyiapkan konsep kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembuatan POC.

3) Pembuatan modul untuk panduan peternak dan petani dalam pembuatan POC. 4)
Sosialisasi dan penyampaian materi mengenai tata cara pembuatan POC serta manfaat
yang akan didapatkan oleh peternak, petani dan masyarakat. 5) Pelatihan pembuatan
POC yang didampingi oleh penyuluh dengan memanfaatkan limbah ternak sapi. 6)
Monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan oleh penyuluh dan tim kepada peternak
dalam proses pembuatan POC. Perizinan Diskusi Pembuatan Modul Sosialisasi Pelatihan
Pupuk Organik Cair Monitoring & Evaluasi Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen
Program Monitoring & Evaluasi 12 7) Pelatihan kewirausahaan dan manajemen program
dimana akan bekerjasa dengan dinas perdagangan dalam memasarkan produk yang
telah dibuat 8) Monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan penyuluh dan tim kepada
peternak dalam pelatihan kewirausahan dan manajemen program. 4.5

Implikasi LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) Adanya LIVEBRAU (Livestock Waste in


Brau) sebagai solusi dalam permasalahan pencemaran lingkungan dimana terdapat
penambahan Saccharomyces cerevisiae yang mampu mempercepat proses
pengomposan POC selama 32 hari. LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) sebuah kegiatan
dalam pembuatan POC dengan memanfaatkan limbah ternak sapi dimana menjadi
peluang masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan bernilai ekonomis.
Selain itu POC juga membantu petani dalam pemeliharaan tanaman pertanian. Dusun
Brau Maamrupan erawit iu sa ra mnawitwayag datang setiap harinya sekitar 70 orang
sebelum pandemi.

Dari hal tersebut terdapat peluang untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan
memanfaatkan limbah ternak sapi yang mengganggu aktivitas wisatawan karena bau
nya yang kurang sedap. Peningkatan kualitas lingkungan bertujuan agar wisatawan yang
berkunjung nyaman dan tertarik dengan manajemen program yang telah dijalankan
oleh para peternak di Dusun Brau. Selain itu LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) bernilai
ekonomis dikarenakan menjadi produk yang dapat dijual kepada petani sebagai pupuk
dasar dalam pengaplikasian ke tanaman. 13 BAB V PENUTUP 5.1

Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa


dengan adanya LIVEBRAU (Livestock Waste in Brau) dapat menjadi solusi dari
permasalah lingkungan yang ada di daerah Brau. Pemanfaatan kotoran ternak menjadi
pupuk organik cair (POC) diharapkan dapat memberikan nilai ekonomis dan
meningkatkan nilai kualitas lingkungan. Penggunaan Saccharomyces cerevisiae dalam
pembuatan POC bertujuan untuk membantu proses pengomposan agar lebih cepat.

Sacharomyces cerevisiae dapat digunakan sebagai aktivator dalam proses


pengomposan, Sacharomyces cerevisiae mempunyai sifat pereduksi yang kuat yakni
dapat mendegradasi karbohidrat, pati, glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol. 5.2
Saran Pengembangan produk POC ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai
efektivitas POC sebagai pupuk serta peningkatan nilai ekonomis bagi masyarakat Brau.
Serta perlu adanya analisis kelayakan produk POC sebagai pupuk organik yang ramah
lingkungan. 14 DAFTAR PUSTAKA Affandi. 2008. Pemanfaatan Urine Sapi yang
Difermentasi sebagai Nutrisi Tanaman. Erlangga. Yogyakarta. Anwar, C. 2020. Dusun
Brau Gunungsari Surganya Susu Sapi.
https://kabarmalang.com/15831/dusun-Brau-gunungsari-surganya-susu- sapi.

20 Mei 2021 (17.55). Badan Pusat statistik. 2020. Populasi Ternak Besar Dirinci Menurut
Kecamatan di Kota Batu 2019. https://batukota.bps.go.id/statictable/2020/05/19/755/-
populasi-ternak-besardirinci-menurut-kecamatan-di-kota-batu-2019.html. 20 Mei 2021
(20.21). Eulis, T. M. 2009. Biokonversi Limbah Industri Peternakan. UNPAD Press.
Bandung Hidayati, Y. A., Benito, dan Harlia, E. 2013. Analisis Jumlah Bakteri dan
Identifikasi Bakteri Pada Pupuk Cair Dari Feses Domba dengan Penambahan
Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Ilmu Ternak, 13(2):1-3 Kementerian Pertanian. 2011.
Peraturan Menteri Pertanian No. 40/Permentan/OT.140/4/2007 tentang Rekomendasi
Pemupukan N, P, K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi. Nugraheti, Y. 2009. Cara
Menghasilkan Pupuk Organik. Lily Publisher. Yogyakarta. Nurlaila dan Mia W. 2019.

Substitusi Aktivator Em4 Dengan Ragi Saccharomyces cerevisiae Dalam Pembuatan


Pupuk Organik Cair Dari Kotoran Ayam. Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 7(2):
23-28. Prambudi, S. B., Salundik, dan Muladno. 2020. Potensi Pemanfaatan Limbah
Peternakan Sapi Pedaging di SPR (Sekolah Peternakan Rakyat) Ngudi Rejeki, Kabupaten
Kediri. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat 2(3): 343-347. Rahayu. 2010. Penggunaan
Kotoran Ternak Sapi Sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan beserta Aspek
Sosiokulturnya. Inotek. 13(2): 150-160. Saputro D, Wijaya BR, Wijayanti Y. 2014.

Pengelolaan Limbah Peternakan Sapi untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi pada


Kelompok Ternak Patra Sutera. Jurnal Rekayasa. 12(2): 91-98. Saputro, D., D., Burhan, R.,
W., DAN Yuni, W. 2014. Pengelolaan Limbah peternakan Sapi Untuk Meningkatkan
Kapasitas Produksi Pada Kelompok Ternak Patra Sutera. Jurnal UNPAD, (12)2: 91-98.
Sujono, Y. A. 2014. Produksi Pakan Ikan dengan Memanfaatkan Limbah Biogas Asal
Kotoran Ternak yang Murah Berkualitas. Jurnal Dedikasi. 11(1): 1-10. Sukamta, S. MA,
dan Wisnujati, A. 2017. Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Menjadi Pupuk Organik
Komersial di Dusun Kalipucang, Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Berdikari. 5(1):
1-10. 15 Sulistyani, D. P.,

A Napoleon, Fitri, S. N., dan Masreah. 2019. Pemanfaatan Urine Kerbau Menjadi Pupuk
Dan Pestisida Organik Cair Di Desa Sejaro Sakti Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan
Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya. 7(1):719-726 Ulfa S., M., Lukman H., dan Sutrisno. 2018.
Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Padat Biogas Pada Peternak Sapi Perah
Sekar Sari "Setia Kawan" Desa Tutur Kabupaten Pasuruan. Journal of Innovation and
Applied Technology 4(1): 708-712. 16 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1.
Nama Lengkap Idar’auldah 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program Studi Agribisnis 4.
NIM 185040100111107 5. Tempat Tanggal Lahir Kediri, 30 Juli 1999 6. Alamat E-mail
da8sabiisgmai@student.ub.ac.id 7. Nomor Telepon/HP 085755349291 B.

Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No. Jenis Kegiatan Status dalam
Kegiatan Waktu dan Tempat 1 PRISMA FP UB Staff Magang Bendahara Umum 2019, FP
UB 2 PRISMA FP UB Staff Pengurus Kepenulisan Ilmiah 2020, FP UB 3 PRISMA FP UB
Ketua Dept. Sekretaris Umum 2021, FP UB C. Penghargaan Yang Pernah Diterima No.
Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1. Finalis Rektor Cup Bidang
PKM-GT Universitas Brawijaya 2018 2. Best Poster Business Plan Competion NAFTEX
ABC FTP UB Universitas Brawijaya 2018 3 Silver Medal Korea Intrnaona Womn’s
Inventiona Exposition (KIWIE) 2020 Korea Women Investors Association (KWIA) 2020
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Pengajuan karya tulis ilmiah Inovation science VIII. Malang, 20 Mei
2021 (Idar’auldah) NIM. 185040100111107 17 ANGGOTA KELOMPOK A. Identitas Diri 1.
Nama Lengkap Dimas Rafliananta 2. Jenis Kelamin Laki-laki 3. Program Studi Agribisnis
4. NIM 185040100111027 5. Tempat Tanggal Lahir Mojokerto, 17 April 2000 6. Alamat
E-mail dimasrafli@student.ub.ac.id 7. Nomor Telepon/HP 082335340071 B. Kegiatan
Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No.

Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1 PRISMA 8 Anggota DDM
PRISMA FP UB 2019 2 PRISMA FP UB Staf Pengurus Hubungan Masyarakat FP UB, 2020
3 Silaturahmi dan Ramah Tamah Keluarga PRISMA 1 CO PDD PRISMA FP UB, 2020 4
PRISMA PE12FECTION Ketua Pelaksana PRISMA FP UB, 2020 5 PRISMA Mengabdi
Steering Commitee PRISMA FP UB, 2020 6 Studi Riset CO PDD PRISMA FP UB, 2020 7
PRISMA FP UB Ketua Departemen Hubungan Masyarakat FP UB, 2021 8 Silaturahmi dan
Ramah Tamah Keluarga PRISMA 1 Steering Commitee PRISMA FP UB, 2021 9 PRISMA
13RAND NEW DAY Steering Commitee PRISMA FP UB, 2021 10 PRISMA 9 Steering
Commitee PRISMA FP UB, 2021 C. Penghargaan Yang Pernah Diterima No.

Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1 Gold Medal Youth International
Science Fair (YISF) 2021 IYSA dan BUMCA Turkey 2021 2 Lolos Pendanaan PKM DIKTI
Bidang PKM-PM Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2021 3 Lolos Pendanaan
PKM DIKTI Bidang PKM-KC Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2021 18 4 Silver
Medal Korea Intrnaona Womn’s Inventiona Exposition (KIWIE) 2020 Korea Women
Investors Association (KWIA) 2020 5 Gold Medal Africa OCIIP Expo 2020 Organization
for Creativity, Innovation, Invention Promotion, Nigeria 2020 6 Finalis Plant Protection
Competition 2020 Himapta FP UB 2020 7 Finalis ESRC Equilibrium Science Fair 2020 BEM
FEB Universitas Udayana 2020 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam
biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam Pengajuan karya tulis ilmiah Inovation science VIII. Malang, 20 Mei
2021 (Dimas Rafliananta) NIM. 185040100111027 19 ANGGOTA KELOMPOK A. Identitas
Diri 1. Nama Lengkap Putri Chairani Ritonga 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Program
Studi Agroekoteknologi 4. NIM 185040207111009 5. Tempat Tanggal Lahir Marihat
Bandar, 8 Juli 2000 6. Alamat E-mail chairanip@student.ub.ac.id 7. Nomor Telepon/HP
085812338266 B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti No. Jenis
Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat 1. PRISMA FP UB Staff Pengurus
2020, FP UB 2. PRISMA FP UB Ketua Dept. Litbang 2021, FP UB C. Penghargaan Yang
Pernah Diterima No.

Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun 1. Juara Favorit Esay BALITJESTRO
2020 2. Juara I LKTI Harla BEM UNHAS 2021 Semua data yang saya isikan dan tercantum
dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam Pengajuan karya tulis ilmiah Inovation science
VIII. Malang, 20 Mei 2021 (Putri Chairani Ritonga) NIM. 185040207111009 20 LEMBAR
BIODATA DOSEN PENDAMPING A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap Mochammad Roviq,
SP., MP. 2. Jenis Kelamin Laki-laki 3. Program Studi Agroekoteknologi 4.

NIP/NIDP 197501052005021002 5. Tempat Tanggal Lahir Blitar, 5 Januari 1975 6. Alamat


E-mail mochammadroviq@ub.ac.id 7. Nomor Telepon/HP 081235084033 B. Riwayat
pendidikan Gelar Akademik Sarjana S2/Magister Nama Instansi Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya Jurusan/Prodi Hortikultura Ilmu Tanaman Tahun Masuk-Lulus
1993-1998 2007-2009 C. Rekam Jejak C1. Pendidikan/Pengajaran No. Nama Mata Kuliah
Wajin/Pilihan SKS 1. Nutrisi Tanaman Wajib 3 2. Fisiologi Tumbuhan Wajib 3 3. Biokimia
Tanaman Wajib 3 4. Botani Wajib 3 5. Dasar Budidaya Tanaman Wajib 4 6. Bioteknologi
Pertanian Wajib 3 C2. Penelitian No.

Jenis Penelitian Penyandang dana Tahun 1. Klon Unggul Tebu Genjah Bahan Baku
Wilayah Pengembangan Tebu KKP3T 2009 2. Klom Unggul Tebu Genjah Bahan Baku
Bioetanol Pada Tiga Tipe Ekologi Wilayah Pengembangan Tebu WCU-Universitas
Brawijaya 2011 Rekayasa Teknologi Mangga Eksport Balitbangda Provinsi Jawa Timur
2011 Penelusuran Potensi Bunga Matahari (Helianthus annus L.) Toleran Kekeringan
Berdasarkan Marka SSR Hibah Bersaing- DIKTI Pengembangan Teknologi Budidaya
Komoditas Mangga Unggulan Kualitas Eksport di Jawa Timur Balitbangda Provinsi Jawa
Timur 2012 21 Pengelolaan Teknologi Budidaya Komoditas Mangga Unggulan Kualitas
Eksport di Jawa Timur Balitbangda Provinsi Jawa Timur 2013 Perakitan Varietas Kentang
Tahan Phtophtora infestans Secara Molekuler Penelitian Unggulan Utama UB 2014
Peningkatan Potensi Produksi Kedelai dengan Transformasi Gen-gen Inorganic Carbon
Transporter (ictB), Phospoenolypyruvate Carboxylase (PEPC) dan Phospoenolypyruvate
Carboxykinase (PCK) Penelitian Unggulan Utama UB 2014 C3. Pengabdian Kepada
Masyarakat No. Judul pengabdian kepada masyarakat Penyandang dana Tahun 1.

IbM Peternak Ayam di Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang Untuk
Pemanfaatan Kotoran Ayam Sebagai Bahan Baku Kompos DIKTI 2014 2. IbM
Kewirausahaan Kompos Berbahan Dasar Kotoran Ayam Ternak DIKTI 2015 Semua data
yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
Pengajuan karya tulis ilmiah Inovation science VIII.

Malang, 20 Mei 2021 (Mochammad Roviq, SP., MP.) NIP.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://www.coursehero.com/file/94791303/MAKALAHdocx/
1% - https://www.coursehero.com/file/88483166/halaman-romawidocx/
<1% -
http://repository.uin-malang.ac.id/4668/1/Muhtadi%20Ridwan%20%282014%29%20Pen
elitian%20-%20Istihalah.pdf
2% -
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/06/014-Pemanfaatan-Feses-Sapi-
Perah-Menjadi-Pupuk-Cair.pdf
<1% - https://www.coursehero.com/file/94531130/4Daftar-isidocx/
<1% - http://repository.unair.ac.id/94716/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
<1% - http://eprints.kertacendekia.ac.id/id/eprint/167/1/KTI%20RENY.pdf
<1% -
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/16355/1/Afifuddin%20Muamar%2C%2015070
4043%2C%20FST%2C%20KIMIA%2C%20085207215381.pdf
<1% -
http://www.fmipa.unpad.ac.id/fix/wp-content/document_academic/4-Pedoman-Penulisa
n-Tesis-Disertasi.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/52403/5/BAB_I._PENDAHULUAN_lol%5B1%5D.pdf
<1% -
https://darmadixmadiun.blogspot.com/2016/07/pencemaran-air-akibat-limbah-organik.
html?view=classic
<1% -
https://adoc.pub/buku-tahunan-penelitian-dan-pengembangan-energi-dan-sumber-d0
c4b2d625d190570dd91d2fce7adbaff75376.html
<1% - https://repository.usd.ac.id/view/subjects/QH301.html
<1% -
https://123dok.com/document/nq7p9voq-pembuatan-pupuk-organik-limbah-pelepah-
kelapa-elaeis-guineensis.html
<1% - https://novalfcty.blogspot.com/2015/07/pengolahan-limbah-peternakan.html
1% - https://core.ac.uk/download/pdf/230433047.pdf
<1% - https://khairulsaleh.wordpress.com/2010/06/26/dari-persoalan-menjadi-jawaban/
2% - https://journal.ipb.ac.id/index.php/pim/article/download/31288/19956
<1% -
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/52%20-%20Wiwik%20
Hartatik%20dan%20Diah%20Setyorini%20-%20Pemanfaatan%20Pupuk%20Organik%20
untuk%20Meningkatkan%20Kesuburan%20Tanah.pdf
<1% -
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/52%20-%20Wiwik%2
0Hartatik%20dan%20Diah%20Setyorini%20-%20Pemanfaatan%20Pupuk%20Organik%2
0untuk%20Meningkatkan%20Kesuburan%20Tanah.pdf
<1% - http://prosiding-pkmcsr.org/index.php/pkmcsr/article/download/480/250/
<1% -
https://wiwiberbagi.blogspot.com/2012/05/kompos-dan-biogas-pemanfaatan.html
<1% -
https://hannayuri.wordpress.com/2011/11/16/pembuatan-pupuk-cair-dari-urine-sapi/
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/267825249.pdf
1% -
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/06/013-Analisis-Jumlah-Bakteri-d
an-Identifikasi-Bakteri-pada-Pupuk-Cair.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/361146586/MAKALAH-docx
1% -
http://prisma.fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/04/PAPER-EXPLOSCIENCE-2017_Berl
iananda-Maranditya-_Universitas-Brawijaya_Teknologi-dan-Rekayasa-Budidaya-Tanama
n-Dandelion-dengan-Karet.pdf
<1% - https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/download/550/pdf
1% - https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/rekayasa/article/download/10124/6339
<1% - https://sustainablemovement.wordpress.com/tag/limbah/
<1% - http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/download/615/436
<1% -
https://look-better.fun/b583955o0gt/cara-membuat-pupuk-organik-cair-terbaik.html
<1% -
https://id.scribd.com/presentation/379533484/Model-Pemberdayaan-Masyarakat-Pada-
Budidaya-Lele
<1% -
https://repository.unpad.ac.id/files/200075/31+Pengolahan+Terpadu+Limbah+Ternak.p
df
<1% -
https://ejournal.polihasnur.ac.id/index.php/phssains/article/download/350/346/991
<1% - https://journal.ipb.ac.id/index.php/pim/issue/view/2691
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p41sgjq/Jakarta-Kementerian-Kesehatan-RI-Tefa-MA-
Harisuseno-D-Haribowo-R-2018-Potential/
<1% -
https://pkm.unimed.ac.id/berita/kerangka-proposal-pkm-k-2016-updated-down.doc
1% -
https://pkm.ub.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/ContohCover-dan-Lembar-Pengesah
an-dan-Lampiran.docx
1% - https://id.scribd.com/doc/286797262/Usulan-Program-Kreativitas-Mahasiswa
<1% - https://pt.scribd.com/document/131588745/RIP-UB
<1% - https://lppm.ub.ac.id/ditlitabmas-ppm2014/
<1% - https://idoc.pub/documents/proposal-cppbt-final-2016-34m7688xpo46

Anda mungkin juga menyukai