Topik 6 Dan Topik 11
Topik 6 Dan Topik 11
a. Uji Endotoksin
Tujuan: untuk mendeteksi atau mengkuantitasi endotoksin bakteri yang mungkin
terdapat dalam sampel yang diuji. Menggunakan pereaksi Limulus Amebocyte
Lysale (LAL).
Tipe teknik:
1) Tipe Jendal gel, penetapan titik akhir reaksi dilakukan dengan
membandingkan langsung enceran dari zat uji dengan enceran endotoksin
baku dan jumlah endotoksin dinyatakan dalam Unit Endotoksin (UE).
Kriteria penerimaan: Tabung reaksi dibalik, jika larutan tidak jatuh
maka terjadi jendal.
2) Tipe Fotometrik, terbagi menjadi dua yaitu turbidimetri berdasarkan
pembentukan kekeruhan dan kromogenik berdasarkan pada pembentukan
warna. Kedua tipe ini memerlukan pembuatan kurva baku dan kandungan
endotoksin dari zat uji. Dilakukan salah satu dari kedua jenis tersebut, jika
hasilnya ragu maka kembali menggunakan pengujian tipe jendal gel.
Sesuai Monografi.
e. Uji Kejernihan
Prinsip : Perbandingan larutan uji dengan larutan suspensi padanan.
Prosedur (menggunakan metode visual): Bandingkan larutan uji dengan larutan
suspense padanan masing-masing dalam tabung reaksi dibawah cahaya yang
terdifusi 5 menit setelah pembuatan suspense padanan dengan tegak lurus kea rah
bawah tabung menggunakan latar belakang berwarna hitam.
Kriteria penerimaan: Larutan dianggap jernih apabila sama dengan larutan
pembanding yang digunakan dengan kondisi yang dipersyaratkan.
Prosedur:
1) Pilih salah satu atau lebih wadah, bila volume 10 ml atau lebih,
2. Cara kerja Aseptis
Ruang kerja LAF terdiri dari 3 area, area Kotor (kiri), area Kerja (tengah) dan
area bersih (kanan).
3. Praktek Cuci tangan
4. Praktek memakai baju steril
5. Praktek memakai Glove steril
6. Praktek filling dan sterilitas membran
Praktek filling tetes mata
- Menggunakan baju steril, masker dan glove steril
- Tangan disemprot dengan alkohol 70%
- Area LAF di bersihkan dengan alcohol swap
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan disemprot menggunakan
alkohol untuk memasukkan dalam area bersih LAF.
- Dibuka kasa steril dengan pinset sebagai alas di area kerja
- Lakukan filling sediaan tetes mata dengan mengambil sediaan dengan spuit dalam
vial kemudian jarum spuit diganti dengan membran filter dan selanjutnya di filter
sediaan dengan memasukkan dalam botol tetes mata.
V1 x P1 = V camp x P camp
V1 x 15% = 500 ml x 0,45%
V1 = 225/15%
V1 = 15 ml
Sehingga, jumlah NS yang diambil yaitu 15 ml
D5 yang perlu dibuang dengan spuit adalah 15 ml (melalui tulisan out pada tutup
karet D5%)
Diambil 15 ml NS 15% dengan spuit (melalui tulisan out pada tutup karet NS)
Dimasukkan 15 ml dalam D5% ( melalui tulisan in pada tutup karet)
3. Melarutkan serbuk injeksi kering ceftriaxone 1 g dengan cairan yang sesuai
Diambil WFI sebanyak 9,6 ml menggunakan spuit
Dimasukkan WFI dalam spuit yang telah diambil ke dalam vial ceftriaxone dengan
tenik noncoring.
4. Mencampur injeksi ceftriaxone dan ranitidine dengan infus 500 ml D5% ½ NS
Diambil ceftriaxone yang telah dilarutkan dalam WFI dengan spuit
Dicampurkan ceftriaxone ke dalam D5 ½ NS
Diambil ranitidine dengan menggunakan spuit
Dicampurkan ranitidine ke dalam D5 ½ NS
Dihomogenkan D5 ½ NS.